Anda di halaman 1dari 21

47

LAMPIRAN II : PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN


TENTANG : BAKU MUTU DAN KRITERIA KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR :
TANGGAL :

A. BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI


1. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI MINYAK SAWIT

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 80 0,20

COD 160 0,40

TSS 200 0,50

Minyak dan Lemak 25 0,063

Nitrogen Total (sebagai N) 50 0,125

Ph 6,0 – 9,0

Debit limbah maksimum 2,5 m2/ton produk Minyak Sawit (CPO)


Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kg parameter per ton produk minyak sawit (CPO).
3) Nitrogen total adalah jumlah Nitrogen Organik + Amonia Total + NO 3 + NO2.

2. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI GULA

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 60 0,3
COD 100 0,5
TSS 50 0,25
Minyak dan Lemak 5 0,025
Sulfida (sebagai S) 0,5 0,0025
pH 6,0 – 9,0
Debit limbah maksimum 5,0 m3 per ton produk gula
Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kilogram parameter per ton produk gula.
3) Debit air limbah maksimum tidak termasuk air injeksi dan air pendingin.
48

3. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI TAPIOKA

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 120 3,6
COD 200 6,0
TSS 50 3,0
Sianida (CN) 5 0,009
Sulfida (sebagai S) 0,5 0,0025
pH 6,0 – 9,0
3
Debit limbah maksimum 30 m per ton produk tapioca
Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kilogram parameter per ton produk tapioka.

4. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI SUSU, MAKANAN YANG TERBUAT
DARI SUSU

Kadar Beban Pencemaran Maksimum


Parameter Maksimum Pabrik Susu Dasar Pabrik Susu
(mg/L) (kg/ton) Terpadu (kg/ton)
BOD5 40 0,05 0,06
COD 100 0,20 0,15
TSS 50 0,10 0,075
pH 6,0 – 9,0 6,0 – 9,0
2,0 L per kg total 1,5 L per kg produk
Debit limbah maksimum
padatan susu

Catatan :
1) Pabrik susu dasar menghasilkan susu cair dan krim, susu kental manis dan atau susu bubuk.
2) Pabrik terpadu : menghasilkan produk dari susu seperti keju, mentega dan atau es krim.
3) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam miligram
parameter per liter air limbah.
4) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kg parameter per ton total padatan susu atau produk susu.

5. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN

Beban Pencemaran Maksimum (gram/m3)


Dengan Dengan Tanpa Tanpa
Kadar Pencucian Pencucian Pencucian Pencucian
Parameter Maksimum Botol dan Botol dan Botol dan Botol dan
(mg/L) Dengan Tanpa Dengan Tanpa
Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan
Sirop Sirop Sirop Sirop
BOD5 50 175 140 85 60
COD 30 105 84 51 36
TSS 6 21 17 10,2 7,2
pH 6,0 – 9,0 6,0 – 9,0 6,0 – 9,0 6,0 – 9,0
3,5 L per L 3,5 L per L 3,5 L per L 3,5 L per L
Debit limbah maksimum produk produk produk produk
minuman minuman minuman minuman
49

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum pada setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
gram parameter per m3 produk minuman ringan yang dihasilkan.

6. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI BIR

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 40 24,0
COD 100 80,0
TSS 40 24,0
pH 6,0 – 9,0
Debit limbah maksimum 6 hektoliter per hektoliter Bir

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam
parameter per hektometer produk Bir.

7. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN


DAGING
Beban Pencemaran
Parameter Kadar Maksimum
Maksimum
(mg/L)
(kg/ton)
BOD 125 0.75
COD 250 1.5
TSS 100 0.6
Amonia (NH -N) 3 10 0.06
Minyak dan Lemak 10 0.06
pH 6–9
Kuantitas air
limbah 6 m /ton produk
3

Maksimum

8. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN


KEDELAI

Pengolahan Kedelai
Kecap Tahu Tempe
Parameter
Kadar*) Beban Kadar*) Beban Kadar*) Beban
(mg/L) (Kg/ton) (mg/L) (Kg/ton) (mg/L) (Kg/ton)
BOD 150 1,5 150 3 150 1,5
COD 300 3 300 6 300 3
TSS 100 1 200 4 100 1
pH 6–9
Kuantitas Air
Limbah Maksimum 10 20 10
(m3/ton)

Keterangan :
- *) kecuali untuk pH
50

- Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku


- Satuan beban adalah kg per ton bahan baku

9. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PETERNAKAN SAPI
DAN BABI

10. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN
OBAT TRADISIONAL/JAMU

11. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN
KELAPA
51

*Kecuali untuk pH dan Kuantitas Air Limbah

12. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

13. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN SATU JENIS PENGOLAHAN

Keterangan:
1) Satuan kuantitas air limbah bagi:
- usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan m 3 per ton
bahan baku.
- usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan m 3 per ton
bahan baku.
- usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan
m3/ton produk.
2) Satuan beban pencemaran bagi:
- usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
- usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
- usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan
kg/ton produk.
3) Khusus bagi usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan,
satuan kuantitas air limbah dapat menggunakan satuan m 3 per ton
52

bahan baku, yaitu sebesar 60 m 3 per ton bahan baku. Dengan


demikian, nilai beban pencemaran bagi masing-masing parameter
dalam satuan kg per ton bahan baku adalah sebagai berikut:
- TSS : 6 kg/ton bahan baku
- Sulfida : 0,06 kg/ton bahan baku
- Amonia : 0,3 kg/ton bahan baku
- BOD : 6 kg/ton bahan baku
- COD : 18 kg/ton bahan baku
- Minyak-lemak : 0,9 kg/ton bahan baku

4) Bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan yang


melakukan satu jenis kegiatan pengolahan namun menggunakan
lebih dari satu jenis bahan baku hasil perikanan, berlaku ketentuan:
a) nilai kuantitas air limbah adalah jumlah perkalian antara nilai
kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku yang digunakan
senyatanya, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:

Keterangan :
Qmix : kuantitas air limbah gabungan bahan baku, dalam satuan m 3;
Qi : kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing jenis
bahan baku, dalam satuan m3/ton;
Pi : jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam
satuan ton.

Contoh 1
Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
kegiatan pembekuan ikan dan udang dengan penggunaan bahan baku
senyatanya dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah 4 dan 5 ton.
Tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.13 mengatur
kuantitas air limbah bagi kegiatan pembekuan ikan dan udang,
berturut-turut, sebesar 10 dan 30 m3 per ton bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan bagi usaha dan/atau kegiatan
tersebut pada bulan yang bersangkutan adalah:

Qmlx = ∑i(Qi x Pi)


= (Q1 x P1) + (Q2 x P2)
= (10 m3/ton x 4 ton) + (30 m3/ton x 5 ton)
= 190 m3 ( berlaku hanya bagi bulan terkait)

Contoh 2
Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting dengan penggunaan
bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah
53

4, 5, dan 1 ton. Tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran


II.A.13 mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan pengalengan ikan,
udang, dan kepiting, berturut-turut, sebesar 15, 30, dan 20 m 3/ton
bahan baku. Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 15 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
54

Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut pada
bulan yang bersangkutan adalah :

b) nilai beban pencemaran adalah perkalian antara nilai kadar dengan


nilai kuantitas air limbah, seperti yang dinyatakan dalam persamaan
berikut :

Keterangan :
Lmix : beban pencemaran kegiatan, dalam satuan kg;
C : kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix : kuantitas air limbah gabungan , dalam satuan m3.

Contoh 3
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.13,
kadar parameter TSS untuk kegiatan pembekuan hasil perikanan
dibatasi pada nilai 100 mg/L. Nilai beban pencemaran parameter TSS
bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut seperti yang dimaksud pada
Contoh 1 adalah:

Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel berikut:

Tabel Beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan


55

Contoh 4
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.13,
kadar parameter COD untuk kegiatan pengalengan hasil perikanan
dibatasi pada nilai 150 mg/L. Nilai beban pencemaran parameter COD
bagi industri seperti yang dimaksud pada Contoh 2 adalah :

Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel berikut :

Tabel Beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan

BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN


HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI SATU JENIS
PENGOLAHAN

Keterangan :
1) Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil perikanan yang melakukan lebih dari satu jenis kegiatan
pengolahan adalah jumlah perkalian antara nilai kuantitas air limbah
56

dengan jumlah bahan baku (atau produk) senyatanya dari masing-


masing kegiatan, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:

Qmix : kuantitas air limbah, dalam satuan m3;


Qi : kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
dalam satuan m3/ton;
Pi : jumlah bahan baku yang digunakan (atau produk yang dihasilkan)
senyatanya, dalam satuan ton bahan baku (atau ton produk).

Contoh 1
Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
dua jenis kegiatan pengolahan, yaitu pembekuan ikan dan pengalengan
kepiting dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang
sama, berturut-turut, adalah 3 dan 4 ton. Tabel baku mutu yang
tercantum dalam Lampiran II.A.14 mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pembekuan ikan dan pengalengan kepiting, berturut-turut,
sebesar 10 dan 20 m3 per ton bahan baku. Berdasarkan keterangan ini,
dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
P1 : 3 ton
P2 : 4 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut pada
bulan yang bersangkutan adalah:

Contoh 2
Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
tiga jenis kegiatan pengolahan, yaitu pembekuan udang, pengalengan
kepiting, dan pembuatan tepung ikan. Penggunaan bahan baku udang
dan kepiting senyatanya dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah
4 dan 5 ton. Sedangkan jumlah produk tepung ikan yang dihasilkan
dalam bulan yang sama adalah 1 ton. Tabel baku mutu yang tercantum
dalam Lampiran II.A.14 mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan
pembekuan udang, pengalengan kepiting, dan pembuatan tepung ikan,
berturut-turut, sebesar 30 m3/ton bahan baku, 20 m3/ton bahan baku,
dan 12 m3/ton produk. Berdasarkan keterangan ini, dapat diketahui:
Q1 : 30 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
Q3 : 12 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
57

Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut pada
bulan yang bersangkutan adalah:

2) Nilai beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan


hasil perikanan yang melakukan lebih dari satu jenis kegiatan
pengolahan adalah perkalian antara nilai kadar dengan nilai kuantitas
air limbah gabungan, seperti yang dinyatakan dalam persamaan
berikut:

Keterangan :
Lmix : beban pencemaran, dalam satuan kg;
Cmix : kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix : kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m 3.

Contoh 3
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.14,
kadar parameter TSS dibatasi pada nilai 100 mg/L. Nilai beban
pencemaran parameter TSS bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
seperti yang dimaksud pada Contoh 1 adalah:

Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel berikut:

Tabel Beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan contoh


58

Contoh 4
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.14,
kadar parameter COD dibatasi pada nilai 200 mg/L. Nilai beban
pencemaran parameter COD bagi usaha dan/atau kegiatan seperti yang
dimaksud pada Contoh 2 adalah :

Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel berikut:

Tabel Beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan contoh


59

14. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN
BUAH-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN YANG MELAKUKAN SATU JENIS
PENGOLAHAN

15. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN
BUAH-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGOLAHAN GABUNGAN

Keterangan:
1) Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan proses penggorengan dalam tahapan kegiatan
pengolahannya, parameter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L.
2) Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan adalah jumlah perkalian
antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku
senyatanya dari masing-masing kegiatan sebagaimana dinyatakan
dalam persamaan berikut:

dengan
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m 3;
Qi : kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
dalam satuan m3/ton;
Pi : jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam satuan ton
bahan baku.
60

Contoh 1
Suatu industri melaksanakan kegiatan pengolahan yang menggunakan
dua jenis bahan baku, yaitu buah nanas dan buah lainnya dengan
penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama, berturut-
turut, adalah 10 dan 5 ton. Tabel baku mutu yang tercantum dalam
Lampiran II.A.16, mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan
pengolahan yang menggunakan dua jenis bahan baku tersebut masing-
masing sebesar 9 m3 per ton bahan baku. Berdasarkan keterangan ini,
dapat diketahui :
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
P1 : 10 ton
P2 : 5 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan bagi industri tersebut adalah:
61

Contoh 2
Suatu industri melaksanakan kegiatan pengolahan yang menggunakan
tiga jenis bahan baku, yaitu buah nanas, buah selain nanas, dan jamur
dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama,
berturutturut, adalah 4, 3, dan 2 ton. Tabel baku mutu yang tercantum
dalam Lampiran II.A.16, mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan
pengolahan yang menggunakan bahan baku buah nanas dan buah
selain nanas masing-masing sebesar 9 m3/ton bahan baku, dan bahan
baku jamur sebesar 20 m3/ton bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui :
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 3 ton
P3 : 2 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan bagi industri tersebut adalah:

Nilai beban bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang melakukan


kegiatan pengolahan gabungan adalah perkalian antara nilai baku mutu
kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan, sebagaimana
dinyatakan dalam persamaan berikut :

dengan
Lmix : beban gabungan kegiatan, dalam satuan kg;
Cmix : kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m 3.

Contoh 3
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.16,
kadar parameter TSS dibatasi pada nilai 100 mg/L. Nilai beban
parameter TSS bagi industri sebagaimana dimaksud pada contoh 1
adalah :
62

Contoh 4
Berdasarkan tabel baku mutu yang tercantum dalam Lampiran II.A.16,
kadar parameter COD dibatasi pada nilai 150 mg/L. Nilai beban
parameter COD bagi industri sebagaimana dimaksud pada contoh 2
adalah :

16. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMATE
(MSG)

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 80 9,6
COD 150 18,0
TSS 100 12,0
pH 6,0 – 9,0
Debit limbah maksimum 120 m3 per ton produk MSG

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kilogram parameter per ton produk MSG.

17. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI SODA KOSTIK/KHLOR

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
TSS 25 75,0

Cl2 tersisa (Khlor) 0,5 1,5

Tembaga (Cu) 1,0 3,0

Timbal (Pb) 0,6 1,8

Seng (Zn) 1,0 3,0

Krom Total (Cr) 0,5 1,5

Nikel (N) 1,2 3,6

Total Raksa (Hg) 0,004 0,012

Alkil Merkuri Tidak Terdeteksi

Ph 6,0 – 9,0

Debit limbah maksimum 3,0 m3 per ton produk soda kostik atau
63

3,4 m3 per ton Cl2

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
gram per Ton produk soda kostik.

18. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI ETHANOL

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
BOD5 100 1,5
COD 200 3,0
TSS 100 1,5
Sulfida (sebagai S) 0,5 0,0075
pH 6,0 – 9,0
3
Debit limbah maksimum 15 m per ton produk ethanol

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
kilogram parameter per ton produk ethanol.

19. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI VINYL CHLORIDE MONOMER
DAN POLY VINYL CHLORIDE

Vinyl Chloride Poly Vinyl Chloride Vinyl Chloride Monomer


Monomer dan Poly Vinyl Chloride
Parameter Kadar Beban Kadar Beban Kadar Beban
Maksim Pencemaran Maksimu Pencemar Maksimum Pencemaran
um Maksimum m (mg/L) an (mg/L) Maksimum
(mg/L) (gram/ ton Maksimu (gram/ ton
produk) m (gram/ produk)
BOD 100 700 75 202,5 93 902,5
COD 250 1750 150 405 222 2155
TSS 100 700 100 270 100 970
IDS 0 (-) (*) (*) (*) (*)
Tembaga (Cu) 2 14 (-) (-) 0,2 14
Klorin Bebas (Cl2) 1 7 (-) (-) 0,1 7
pH 6,0 - 9,0 6,0 - 9,0 6,0 - 9,0
Volume Air 7 m3/ton produk 2,7 m3 / ton produk 7 m3/ton produk VCM +
Limbah Maksimum 2, 7 m3/ton produk PVC
Keterangan:
(*) Artinya TDS dalam air limbah tidak boleh lebih besar dari TDS sumber air tempat
pembuangan.
(-) Artinya tidak dipersyaratkan.
64

20. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI
POLY ETHYLENE TEREPHTHALATE (PET)
KADAR MAKSIMUM
PARAMETER
(mg/L)
BOD 75
COD 150
TSS 100
Minyak dan Lemak 10
Krom (Cr) 1
Tembaga (Cu) 3
Seng (Zn) 10
PH 6,0 – 9,0
Kualitas Air Limbah Maksimal 2 m3 /ton Produk

21. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI
PURIFIED TEREPHTHALIC ACID (PTA)
KADAR MAKSIMUM
PARAMETER
(mg/L)
BOD 150
COD 300
TSS 100
Minyak dan Lemak 15
Fenol 1
Mangan terlarut (Mn) 3
Cobalt 9\(Co) 1
Besi terlarut 7
pH 6,0 – 9,0
Kualitas Air Limbah Maksimal 4,5 m3 /ton Produk
22. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI
PETRO KIMIA HULU
KADAR MAKSIMUM
PARAMETER
(mg/L)
BOD 100
COD 200
TSS 150
Minyak dan Lemak 15
Fenol 1
Cr 1
Cu 3
Zn 10
Ni 0,5
pH 6–9
3
Kualitas Air Limbah Maksimal 0,6 m /ton bahan baku

23. BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI
OLEOKIMIA DASAR UNTUK FATTY ALCOHOL MELALUI JALUR ALKYL
ESTER
65

Catatan : ton produk adalah penjumlahan ton produk fatty acid + ton produk
fatty alcohol + ton produk alkyl ester + ton produk glycerin

24. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

Kadar Maksimum Beban Pencemaran


Parameter
(mg/L) Maksimum (kg/ton)
TSS 20 0,40
Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004
Khrom Total (Cr) 0,5 0,010
Khrom Heksavalen (Cr+6) 0,1 0,002
Tembaga (Cu) 0,5 0,010
Seng (Zn) 1,0 0,020
Nikel (N) 1,0 0,020
Kadmium (Cd) 0,05 0,001
Timbal (Pb) 0,1 0,002
pH 6,0 – 9,0
Debit limbah maksimum 20 L per m2 produk pelapisan logam

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam
gram per m2 produk pelapisan logam.
66

25. BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAM KULIT

Proses Penyamakan Proses Penyamakan


menggunakan Krom menggunakan daun-daunan
Beban Beban
Parameter Kadar Kadar
Pencemaran Pencemaran
Maksimum Maksimum
Maksimum Maksimum
(mg/L) (mg/L)
(kg/ton) (kg/ton)
BOD5 50 2,0 70 2,8

COD 100 4,0 150 6,0

TSS 60 2,4 50 2,0

Krom Total (Cr) 0,50 0,024 0,10 0,004

Minyak dan Lemak 5,0 0,20 5,0 0,20

N Total (sebagai N) 10 0,40 15 0,60

Amoniak Total (Sbg N) 0,50 0,02 0,50 0,02

Sulfida (sebagai S) 0,70 0,028 0,50 0,02

pH 6,0 – 9,0

Debit limbah
40 m2/ ton bahan baku 40 m3/ton bahan baku
maksimum

Catatan :
1) Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalam miligram
parameter per Liter air limbah.
2) Beban pencemaran maksimum pada tabel di atas dinyatakan dalam kg per ton bahan baku
(penggaraman kulit mentah).
3) N Total jumlah N organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
45

Anda mungkin juga menyukai