Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP DASAR K3

SYAMSIAR S.RUSSENG
PRINSIP DASAR K3
• ADA 3 UNSUR / ASPEK :
• ASPEK KESEHATAN
• ASPEK KESELAMATAN
• ASPEK KETENAGAKERJAAN
• Pengertian Ilmu Kesehatan Kerja:
Bagian dari ilmu Kesehatan
Masyarakat yang secara khusus
mempelajari secara luas dan
mendalam permasalahan
kesehatan yang berkaitan
dengan pekerjaan
• Kesehatan Kerja ( WHO, 1950)
Kesehatan fisik maupun psikis pekerja
sehubungan dgn pekerjaannya yg
mencakup metode kerja, kondisi kerja,
dan lingkungan kerja yang mungkin dpt
menyebabkan kecelakaan, penyakit
ataupun perubahan kesehatan pekerja.
• Kesehatan Kerja ( WHO,1994,1995)
Selain kesehatan fisik, psikis dan
keselamatan pekerja (WHO 1950),
mencakup juga
kesejahteraan sosial dan kemampuan
untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi
Definisi Keselamatan kerja
• Keselamatan kerja adalah sebuah
kondisi di mana para karyawan
terlindungi dari cedera yang
disebabkan oleh berbagai
kecelakaan yang berhubungan
dengan pekerjaan.
KETENAGA KERJAAN
• TENAGA KERJA : PENDUDUK USIA
KERJA SESUAI UUD NO 13 TAHUN 2003
BAB 1 PASAL 1 AYAT 1
• 15 -64 TAHUN
• MASALAH TK :
• LAPANGAN KERJA
• RATIO TK/PENYEBARAN
• PENDIDIKAN/KETERAMPILAN
Isu K3

8
II. ILMU KESEHATAN KERJA
ILMU KESEHATAN KERJA
Penyerasian

Kapasitas Kerja Beban Kerja Ling.Kerja


(Sex, umur, status *(Mengangkat, (Bising,debu,
kesehatan, gizi, mencangkul, panas, dll)
pendidikan, mendorong beban)
keterampilan * beban mental
• TUJUAN Kesehatan Kerja (ILO-WHO 1950)

• Memelihara & meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat
pekerja di semua lapangan
pekerjaan

• Mencegah timbulnya gangguan


Kesehatan Kerja yg disebabkan
oleh lingkungan kerja
• TUJUAN Kesehatan kerja (lanjutan)

Memberikan perlindungan bagi


pekerja dari bahaya yg dapat
membahayakan Kesehatan

Menempatkan & memelihara


kesehatan pekerja di suatu lingk.
Kerja yang sesuai dengan
kemampuan fisik & psikis pekerja
• PERATURAN YG MENDASARI a.l.:

– UU No.1 th. 70 ttg Keselamatan Kerja


– UU No. 23 th. 92 tentang Kesehatan
pasal 23 ttg Kesehatan Kerja:

“ Kesehatan Kerja harus diselenggarakan


di semua tempat kerja khususnya yang
mempunyai risiko bahaya Kesehatan,
mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai pekerja > 10”
• UU No 23/1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan Kerja
“upaya penyerasian antara kapasitas
kerja, beban kerja, dan lingkungan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan
diri sendiri maupun masyarakat
disekelilingnya agar diperoleh
produktivitas kerja yg optimal”
• Masalah Kesehatan Kerja dapat terjadi
bila para pekerja, kontak dengan
agen/penyebab/bahaya potensial dalam
waktu yang lama
ALUR PIKIR PENTINGNYA K 3 Di Tempat
kerja
PEKERJA PEMERINTAH

 KESEHATAN  PAJAK
 ABSEN MASALAH  EKSPOR/DEVISA
 PRODUKTIVITAS K3  GNP
 INCOME  PHK
 DAYA BELI  PENGANGGURAN
 KRIMINAL
 GEJOLAK
PENGUSAHA SOSIAL-
POLITIK NEGARA
 ABSENSI PEKERJA
 PRODUKTIVITAS
 PROFIL
 PHK
 KASUS SOSIAL
 DEMONSTRASI
PEKERJA
WORK PLACE
BAHAYA DI T4 KERJA
• BIOLOGICAL HAZARD
• DISASTERS, NATURAL & TECHNOLOGICAL
• ELECTRICITY
• FIRE
• HEAT & COLD
• HOURS OF WORK
• AIR QUALITY
• ENVIRONMENTAL CONTROL
• LIGHTING
• NOISE
• RADIATION & IONOZING
• VIBRATION
• VIOLENCE
BAHAYA POTENSIAL
di LINGKUNGAN KERJA
Meliputi:

 Faktor Fisik

 Faktor Kimia (uap, gas, debu,asap)

 Faktor Biologi

 Faktor Physiologi / Ergonomi

 Faktor Psycososial
BAHAYA POTENSIAL
DI LINGKUNGAN KERJA (lanjutan)
1. Faktor Fisik
a.Suhu
Suhu terlalu tinggi menyebabkan :
1). Heat stroke
2). Heat cramp
3). Heat exhaustion

Suhu terlalu rendah menyebabkan:


4). Frosbite
5). Chilblain
6). Trenchfoot
b.Tekanan
1). Tekanan udara tinggi.
Sering ditemui pd penyelam, pekerja
tambang dll. Penyakit yg timbul dise-
but penyakit “Caisson” (disebabkan
bebasnya nitrogen dlm jaringan pd
waktu dekompresi)
2). Tekanan udara rendah.
Sering dihadapi oleh Penerbang,
Astronout, Pendaki gunung dll.
Ggn kesehatan akibat kurangnya O2 di
dlm udara pernafasan.
c. Kebisingan
Menyebabkan : kerusakan pada indera
pendengaran.
d. Pencahayaan
Menyebabkan : kelainan pada indera
penglihatan.
e. Radiasi
1). Radiasi sinar infra merah katarak pd
lensa mata.
2). Radiasi sinar ultra violet 
konjungtivitis foto elektrika.
3). Radiasi sinar rontgen/radioaktif 
ggn pd sumsum tlng, kelainan kulit,
impotensi dll.
c. Kebisingan
Menyebabkan : kerusakan pada indera
pendengaran.
d. Pencahayaan
Menyebabkan : kelainan pada indera
penglihatan.
e. Radiasi
1). Radiasi sinar infra merah katarak pd
lensa mata.
2). Radiasi sinar ultra violet 
konjungtivitis foto elektrika.
3). Radiasi sinar rontgen/radioaktif 
ggn pd sumsum tlng, kelainan kulit,
impotensi dll.
e. Getaran  Raynaund: ggn pd rangsangan
reseptor syaraf di dlm jaringan

2. Faktor Kimia
a. Debu menimbulkan pneumoconiosis
diantaranya :
1). Silicosis 5). Stanosis
2). Asbestosis 6). Byssinosis
3). Berryliosis 7). Anthrakosis
4). Siderosis
e. Getaran  Raynaund: ggn pd rangsangan
reseptor syaraf di dlm jaringan

2. Faktor Kimia
a. Debu menimbulkan pneumoconiosis
diantaranya :
1). Silicosis 5). Stanosis
2). Asbestosis 6). Byssinosis
3). Berryliosis 7). Anthrakosis
4). Siderosis
b. Uap
1). Uap logam, menimbulkan “demam
uap logam”, dermatitis atau kera-
cunan.
2). Gas, menyebabkan keracunan
misalnya :
a). Gas Sianida
b). Gas Asam Sulfida
c). Karbon Monoksida
c. Larutan
larutan korosif menyebabkan kerusakan pd
kulit (dermatosis).
3. Faktor Biologi
a. Penyakit E/ bakteri: anthrax dll
b. Penyakit jamur
c. Penyakit parasit
d. penyakit virus

4. Faktor Fisiologis (Ergonomi)

5. Faktor Psikososial
- Monotonicenderung  kecelakaan.
- Hubungan sesama pekerja,
- atasan-bawahan
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai