Anda di halaman 1dari 13

UMUM

Steam di utility dibangkitkan oleh Waste Heat Boiler dan Package Boiler. Steam tersebut
digunakan untuk menggerakkan turbine, proses, heater dll. Kapasitas maximum dari
masing-masing plant :
- WHB / PB II = 80 / 90 T/H
- WHB / PB III = 80 / 80 T/H
- WHB / PB IV = 80 / 80 T/H
- WHB / PB IB = 90 / 100 T/H
Tekanan steam yang dihasilkan + 43 Kg/cm2 , dengan temperatur + 400 oC.

KOMPONEN
1. Deaerator
Berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dalam BFW (oksigen akan bereaksi/
mengoksidasi besi – besi dari boiler). Pelepasan oksigen dilakukan dengan cara:
- Stripping dengan steam LS pada stripping section dimana terdapat susunan tray untuk
menyempurnakan contact antara air dengan steam. Gas-gas yang ada di buang melalui
vent.
- Injeksi Hydrazin untuk menyerap oksigen di deaerator storage.
N2H4 + O2  N2 + H2O
Hydrazin juga berfungsi untuk mereduksi oksida besi Fe 2O3 menjadi magnetit Fe3O4.
Sifat dari Fe2O3 terlarut sangat sukar dipisahkan dan akan membentuk scale pada permukaan
yang panas, sedangkan Fe3O4 tidak membentuk scale pada permukaan yang panas dan
mudah dihilangkan bersama-sama blow down.
N2H4 + 6Fe2O3  4Fe3O4 + H2O + H2
Hydrazin bebas dijaga 0,04 – 0,06 ppm untuk mendapatkan O2 content < 0,007 ppm.
Hydrazin yang berlebihan akan terdekomposisi menjadi NH3 yang korosif.
2N2H4  2NH3 + N2 + H2
2. Economizer
Sebagai pemanasan awal dari BFW dengan memanfaatkan flue gas sebelum keluar dari
stack. Terdiri dari sebarisan tube- tube dengan sirip-sirip untuk memperluas surface area.
3. Tube Boiler
Tempat terjadinya perubahan dari air menjadi steam.
4. Steam Drum
Sebagai penampungan dari steam dan air.
5. Mud Drum
Sebagai penampungan BFW, juga sebagai tempat injeksi dari Phosphat. Fungsi dari
phosphat sendiri untuk mengatur TDS (total dissolved solid). Kadar phosphat dijaga 15 –
25 ppm.
6. Blow Down Tank
Sebagai tempat flahing dari blow down dengan menghasilkan steam LS 3,5 K. yang
digunakan untuk stripping di deaerator. Contineus blow down dari steam darum untuk
membuang buih dan TDS sedang intermittent blow down dari mud drum untuk membuang
TDS dan endapan-endapan.
7. Superheater
Pemanas akhir dari steam untuk mendapatkan steam yang kering.
8. Desuperheater
Berfungsi untuk mengontrol temperatur steam + 400 C dengan spray BFW.
9. Burner
- Untuk WHB Tipe burner yang dipakai adalah grid / garis sebanyak 10 buah dengan 1
pilot burner. Berfungsi sebagai supplemental gas burner untuk menambah panas
pembakaran dari gas buang GTG.
- Sedang untuk PB tipe yang digunakan lingkaran / cycle. Berfungsi sebagai satu-
satunya sumber pembakaran dari furnace. Terdiri dari 1 pilot burner dan 10 nozzle
main burner
10. FD Fan
Hanya ada di package boiler sebagai tenaga pendorong dari udara, sedang di WHB dari
exhaust turbin.
11. Damper
- Untuk WHB terdiri dari Boiler Damper sebagai pintu masuk dari WH ke boiler, terdiri
dari 3 kepng plat. Dan Bypass Damper untuk membuang kelebihan dari WH ke
atmosfer terutama pada saat start up dan sebagai pengaman pada saat supplemental
gas burner trip.
- Untuk PB terdiri dari Van inlet damper sebelum FD Fan dan Winbox damper sebelum
masuk burner. Kedua-duanya untuk mengatur kebutuhan dari flow udara.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Foaming
Foaming adalah terbentuknya gelembung-gelembung dalam air boiler karena tingginya
TDS (total dissolved solid). Bisa disebabkan oleh injeksi phosphat yang tidak tepat.
2. Priming
Percikan molekul-molekul air yang terjadi secara tiba-tiba dalam steam. Bisa disebabkan
oleh
- Goncangan tekanan steam karena pemakaian yang mendadak atau oleh pemanasan
yang mendadak terutama pada saat start up
- Goncangan level yang tiba-tiba atau level yang tidak tepat
- System desuperheater yang tidak bagus sehingga terdapat titik-titik air dalam steam.
Priming lebih berbahaya dari foaming.
3. Carry Over
Terikutnya molekul-molekul zat padat / cairan yang berasal dari air boiler sebagai akibat
dari foaming / priming. Akibat dari carry over : solid ddalam steam terutama silica akan
melekat pada sudu-sudu turbin , mengurangi effisiensi , putaran tidak balance dan
merusak rotor.
4. Efek dari bahan – bahan kimia
- Hardness Sumber utama scale pada He boiler dan pipa-pipa.
2+ 2+
Garam Ca , Mg
- Alkalinity Menyebabkan foaming dan carry over
- = -
HCO3 , CO3 , OH Kerapuhan pada besi-besi boiler, ion tersebut dapat
terdekomposisi menjadi Co2 yang korosif
- Asam bebas Karat
H2SO4 , HCL
- Silica Sisik-sisik / scale di boiler
2+ 3+
- Iron Fe , Fe Sumber endapan di pipa boiler dan condensate.
- Ammonia Karat pada copper dan alloy zinc
- Conductivity (DH) Menaikkan sifat karat dari air.
Benda2 pdt terlarut
- Dissolved solid menyebabkan foaming di boiler
ion benda pdt terlarut
- Suspended solid Endapan di boiler
molekul pdt terlarut
CONTROL SYSTEM

Burner Master Control Package Boiler II


Keterangan :
PT-461 - BMC001 : Burner Master Control
- FIC-915 : Gas Flow Controller
BMC 001 - FIC-904 : Air Flow Controller
- FV-915 : Valve Gas
M - FV-900 : Inlet Fan Damper
SP - FV-901 : Winbox Damper
PID - PT-461 : Tekanan Steam MS
- FT-463 : Flow Steam MS
- FT-914 : Flow Natural Gas
A/M - DPT-904 : Flow Udara
O% - O2 Trim : O2 sisa di stack
- PID : Proporsional Band,
Integral, Derivative
- A/M : Manual Auto Switch
V -M : Measurement / input
FT463 M
- O% : Output %
PID -V : Variabel proses
- SP : Set Point
- RTM : Release To Modulate

Low Selector High Selector

FIC 915 FIC 904


SP SP
M M
FT914 DPT904
PID PID
RTM switch
A/M Cmnd. Purge A/M
O%
O%
O2 Trim

M
O2 Trim Bias Math PID
A/M Switch
O%
SP
A/M A/M
O% O%
Air Flow
FV 915

FV 900 FV 900
Uraian BMC001 Package Boiler II :
1. BMC001 sebagai master control akan memberikan perintah untuk mengatur
perimbangan antara flow udara dan flow gas untuk proses pembakaran.
2. BMC001 dapat beroperasi secara auto maupun manual. Bila Auto BMC001 bekerja
berdasarkan set point tekanan yang diberikan dan actual tekanan steam sebagai
measurement. Bila manual berdasarkan output yang diberikan.
3. Output dari BMC001 sebagai proses variabel akan dikoreksi oleh flow steam menjadi
Firing Rate. (Hal ini berarti walaupun BMC001 operasi manual jika flow steam naik sendiri
oleh faktor luar misal penggunaan steam yang bertambah secara tiba-tiba, maka opening
gas dan damper juga ikut naik).
4. Firing Rate selanjutnya sebagai input pada Low selector dan High selector.
a. Low selector berfungsi memilih input yang lebih rendah antara Firing Rate dan
flow udara untuk dijadikan sebagai set point pada Gas Flow Controller FIC-915.
b. High selector berfungsi memilih input yang lebih tinggi antara Firing Rate dan
flow gas untuk dijadikan sebagai set point pada Air Flow Controller FIC-904.
c. Selector tersebut sebagai safety guard pada proses pembakaran bahwa pada
saat beban naik flow udara selalu leading (lebih awal) dari flow gas dan pada saat
beban turun flow udara sebagai leg behind (lebih lambat) dari flow gas.
5. FIC-915 (Gas Flow Controller) mendapatkan input dari flow gas FT-914 dan SP dari
low selector, dan memprosesnya menjadi output untuk dikirimkan ke Valve Gas FV-915
untuk mengatur besar kecilnya gas yang di alirkan.
6. FIC-904 (Air Flow Controller) mendapatkan input dari flow udara DPT-904 dan SP
dari high selector, dan memprosesnya menjadi output untuk dikirimkan ke Inlet Fan
Damper FV-900 dan Windbox Damper FV-901 untuk mengatur jumlah udara pembakaran.
7. Perintah dari FIC-904 sebelum masuk ke FV-900 ada fasilitas switch untuk
mengikutkan variabel O2 trim atau tidak. O2 trim ini berfungsi sebagai faktor koreksi
terhadap supply udara yang diberikan berdasarkan analisa dari O2 sisa di stack.
8. Pada saat start up ada 2 cara pengontrolan :
a. Dari FIC-915 dan FIC-904 secara manual dengan FV-915, FV-900, FV-901
posisi auto. Kendalanya data load dari combustion tuning tidak lengkap dimana data
FIC-915 dan FIC-904 baru ada setelah load 17 T/H ke atas.
b. Dari FV-915,FV-900,FV-901 secara manual (sebelum main burner nyala, FV-
900 / FV-901 harus diset auto untuk menerima command purging membuka 100%
untuk purging dan 0% untuk penyalaan pilot dan main burner baru kemudian di
manualkan).
Combustion Control System WHB II

TICa
2005 E/P

Low PID PID


Selector

PV-2028
Single dan Three Element System PB II

LT 150 A LT 150A + LT 150B


Level SD timur 2

LIC 150A LIC 150


M M
SP
SP PID
PID

A/M A/M
O% O%
FT-461
Flow Steam LS

FT-463 K 
Flow Steam MS
O%
SP

FT-501 A/M 1/3


M PID Element Switch
Flow BFW

FIC-501 M
FV-501

Keterangan :
1. Pada saat single element FV-501 diperintahkan oleh output LIC-150 yang
mendapatkan input dari rata-rata level steam drum LT150A dan LT 150B
2. Pada saat three element system FV-501 di perintahkan oleh output dari FIC-501
3. FIC-501 mendapatkan 3 input : Flow BFW FT-501 sebagai measurementnya dan
Level steam drum LIC-150A di tambah total flow steam (MS dan LS) sebagai set
pointnya.
4. Pada saat start up dikontrol dengan 1 element karena flow steam belum ada
5. Perubahan ke 3 element dapat dilakukan setelah load 45 T/H agar stabil
6. Untuk merubah ke three element system Output dari LIC-150A harus dirubah secara
manual sedemikian rupa sehingga didapatkan output dari FIC-501 sama dengan
measurement FV-501 pada saat tersebut (yang merupakan outputdari LIC-150)

Diagram Fuel Gas WHB

vent
Main Burner
PG1
RV vent

LGP HGP
PG2

PIC-2032 Maxon Valve PIC-2028


Pilot Burner

System Proteksi
P-II P-III P-IV P-IB
No Item
WHB PB WHB PB WHB PB WHB PB

1 LGP 0,16 k 0,84 k 0,25 k


2 HGP 2,1 k 1,05 k 1,6 k
3 LPIA 3,4 k 3,54 k 3,4 k
4 HP Steam
- alarm 48 k 50,5 k
- Trip 51,2 k 51 k
5 Level SD
- low 40% 35 % 35%
alarm 20% 33 % 28%
6 - LL trip 910C --- 910C
7 High T comb
Op Damper 25% 25%
- Alarm 75% 75%
8 - Trip
Popping RV 46,6 k 49 k
- SH 46,0 k
open 53,9 k 52,2 k
- SH 51,1 k
close 56,7 k 54 k
- SD 1 51,9 k
open
- SD 1
close
- SD 2
open
- SD 2
close
OPERASIONAL

START UP WHB
A. Aktifkan Deaerator
1. Isi storage dengan DM dan condensate 75% level.
2. Start pompa BFW sirkulasi lokal
3. Aktifkan steam LS, P deaerator 0,56 K vent di gate valve yang berlubang 3 mm
4. Injeksi chemical NH3, N2H4 seperlunya (PH 8,5 - 9,0 N2H4 sisa 0,04 – 0,07 ppm)
5. Kirim BFW ke steam drum, atur level SD diatas alarm dibawah normal level (untuk
mengantisipasi muai air saat pemanasan)

B. Pemanasan WHB
1. Beban GTG 2 – 3 MW
2. Buka vent SD, vent sebelum NRV, drain inlet dan outlet superheater
3. Buka damper boiler bertahap, kenaikan temp combustor 10oC/jam (30 – 40%)
4. Tutup vent dan drain setelah tekanan steam drum + 2,5 Kg/cm2 dan aktifkan vent MS
5. Press up steam drum 10 kg/cm2 / jam
6. Buka BV NRV setelah tekanan 35 Kg/cm2
7. Atur level steam drum + 60 %

C. Start Firing
1. Yakinkan BV ke pilot burner, PS HGP, PS LGP, maxon valve vent dan ke PG sudah
terbuka.
2. Buka penuh valve A( header NG) dan E (u/s PIC-2028), throttle valve D(vent)
3. Buka valve B (bypass PIC-2032) pelan-pelan, atur tekanan PG-1 + 1,0 kg/cm2
4. Buka PIC 2028 + 12,5% manual (minimum firing)
5. On-kan Main switch Power Control untuk panel lokal
6. On-kan Burner Switch Control indikasi lampu “Purge in Progress” dan “Limit”
nyala.
7. Purging selam 60 detik lampu “Purge Complete” nyala
8. Tekan tombol Ignition sampai pilot burner nyala atau sampai main burner nyala,
lampu “Ignition” nyala (10 detik busi nyala dan 60 detik solenoid gas valve ke pilot
burner terbuka)
9. Setelah scanner A dan B mendeteksi nyala api, maka Maxon Valve A dan B
membuka dan lampu Main Valve dan All Burner On nyala, yakinkan ada api di
lapangan.
10. Jaga tekanan gas di PG-1 0,6 – 1 kg/cm2 dengan dengan menambah bukaan valve
B dan menutup valve D tepat pada saat maxon valve membuka ( untuk menghindari
LGP dan HGP). Cat : Press Switch LGP dapat di bypass untuk sementara saat switch
ke main burner.
11. Pertahankan WHB bebrapa saat dalam keadaan minimum firing untuk penyetabilan.
12. Aktifkan PIC-2032 (regulator supply gas)
- Buka BV isolasi PIC 2032 C1 dan C2 sampai full open (PIC-2032 tertutup)
- Buka pelan-pelan PIC-2032 dari panel diimbangi dengan menutup valve bypass B
di lapangan, jaga PG-1 konstan.
- Samakan opening control PIC-2032 dipanel dengan PCV-2032 dilapangan
kemudian autokan (jika diinginkan).
- Cat : Operasional sekarang PIC-2028 operasi manual mantap 30 - 40 % dan untuk
menaikkan dan menurunkan beban dari PIC-2032 secara manual. Dari informasi
jika diautokan tekanan gas tidak stabil.
13. Naikkan beban dengan menambah op. damper boiler dan supply gas valve PIC-2032 .
14. Atur temperatur steam MS + 400 C dengan spray BFW
15. Jalankan system injeksi chemical
16. Aktifkan system continuous blow down

SHUT DOWN WHB


1. Turunkan beban ke minimum firing 25 T/H dengan tekanan gas 0,4 kg/cm
2. Tutup BV d/s PIC-2032 (supply gas)
3. Stop injeksi chemical
4. Tutup BFW ke steam drum, BV isolasi MS, BV NRV MS
5. Cooling dowm temperatur 100 F / jam
6. Buka BV vent steam drum pada tekanan < 3,5 Kg/cm2 temp 50 C

START UP PACKAGE BOILER


1. Persiapkan deaerator seperti pada WHB dan isi steam drum + 50%level.
2. Buka vent steam drum, vent superheater, drain inlet dan outlet superheater dan BV
NRV (non return valve).
3. Semua kontrol diset auto kecuali BMC001, FIC-915, FIC-904 dan FV-915. Output
dari FV-915 diset 15 – 17% untuk start awal firing.(tergantung komposisi gas)
4. Reset pada display Trip-Alm-Tbl
5. Yakinkan bahwa pada display BMS, seluruh lampu pada tabel permissive sudah
berwarna hijau.
6. Pada BMS klick START, maka FD Fan akan running automatis dan purging sequence
di mulai dan start up vent membuka 10% ( sebagai alternatif FD Fan dapat di start
lebih awal)
7. Pre purge berlangsung selama 45 detik dilanjutkan dengan purging selama 120
detik.
8. Pilot Burner nyala, maka Boiler dalam keadaan READY.
9. switching dari pilot burner ke main burner, FV-915 bisa dikurangi 1% untuk minimum
firing dan boiler siap untuk press up.
10. Manualkan FV-900 dan FV-901 dan atur openingnya didikuti dengan FV-915 sesuai
dengan tabel load untuk press up dan load up.
11. Pada tekanan + 2,5 Kg/cm2 tutup vent steam drum dan superheater dan drain inlet
dan outler superheater. Tekanan dikontrol dari start up vent secara auto ataupun
manual.
12. Jika tekanan sudah tercapai (melebihi tekanan di tiein steam MS) maka boiler akan
online secara automatis.
13. Pada beban 30 T/H Firing controller (RTM, Release To Modulate) dapat di autokan,
dengan cara :
a. Switch FV-900, FV901 ke Auto
Sebelum damper FV-900 dan FV-901 diautokan, sesuaikan dulu output dari FIC-
904 untuk opening damper tersebut sesuai tabel load (misal FV900/FV901 = 20%
maka FIC-904 = 54 % ) baru FV-900 dan FV-901 di autokan.
b. Switch FV-915 ke Auto
Sebelum Valve Gas FV-915 diautokan, sesuaikan dulu output dari FIC-915 untuk
opening valve gas tersebut sesuai tabel load (misal FV9-915 = 40% maka FIC-915
= 44 % ) baru FV-915 di autokan.
c. Switch FIC-904 dan FIC915 ke Auto
Sebelum FIC-904 dan FIC-915 di autokan, sesuaikan dulu output dari BMC001
sedemikian rupa sehingga set point dari FIC-904 dan FIC-915 hampir sama
dengan measurementnya masing-masing. Baru FIC-904 dan FIC-915 diautokan,
Release To Modulate pada display BMS secara automatis berubah dari manual ke
auto.
d. Switch BMC001 ke Auto
Sebelumnya samakan dulu set point BMC001 dengan measurementnya (tekanan
Steam MS). Baru diautokan. Beban boiler tergantung dari tekanan steam MS dan
setpointnya.
e. Alternatif Switch Release To Modulate dari BMS
Jika diinginkan Release To Modulate dapat diautokan melalui display BMS.
Dengan ini maka BMC001, FIC-904, FIC-915 berubah dari manual ke Auto secara
serempak. Dengan syarat kondisi controller harus sudah disesuaikan dulu seperti
langkah diatas sesuai dengan tabel load.
14. Pada beban 45 T/H BFW control dapat di switch dari 1 element ke 3 element
system. Dengan cara : Atur output dari LIC-150A secara manual sedemikian rupa
sehingga Output dari FIC-501 hampir sama dengan measurement (input) FV-501 pada
saat itu. Sebelumnya FV-501 mendapatkan input dari LIC-150 untuk 1 element system
(LI 150 = rata-rata dari LI150A dan LI-150B). Seteleh hampir sama Autokan kembali
LIC-150A dan switch ke 3 element system.
15. O2 Trim dapat diaktifkan jika kondisinya sesuai dengan tabel load. Switch O2 trim ada
di display Fuel_Air_Gas

SHUT DOWN PACKAGE BOILER


1. Turunkan beban boiler ke minimum firing ( sampai output BMC001 = 0%)
2. Tekan Emergency Shut Down
3. Stop injeksi chemical
4. Stop BFW Pump
5. Cooling dowm temperatur 100 F / jam
6. Buka BV vent steam drum pada tekanan < 3,5 Kg/cm2 temp 50 C
Tabel Load Package Boiler II

O2
Steam Fuel Flow Fuel Air Flow Damper
T
Mode Flow controller opening controller opening
FT-463 FIC-915 FV-915 FIC-904 FV900/901 ri
m
A 92 99 100 99 58 2,5
82 90 80 92 52 3,5
72 82 69 91 44 3,3
U 60 72 60 84 37 3,5
55 63,5 53 76 30 3,5
T 45 53 46 63 24 4,2
O 30 44 40 54 20 5,6

M 25 35 38 37 17 5,8
34 12
20 36 11 8,6
A 17 23 28 32 9 8,9
21 7
N 21 5
19 3
U
A 17 0

Anda mungkin juga menyukai