Anda di halaman 1dari 71

CONFIDENTIAL

FURNACE – STEAM METHANE REFORMER


Pre Employment Training BKJT 2020

PT.Pertamina (Persero)
Refinery Unit V – Balikpapan
OUTLINE

Furnace

Reformer

Troubleshooting
Troubleshooting
FURNACE
REFRESH OUR MIND

• APA FUNGSI FURNACE?


• APA SAJA BAGIAN-BAGIAN FURNACE?
INTRODUKSI
INTRODUKSI
APLIKASI / FUNGSI HEATER :

MEMANASKAN CRUDE OIL SEBELUM PROSES


FRAKSINASI (PEMISAHAN PRODUK)

MENJAGA TEMPERATUR REAKT AGAR


STABIL DALAM PROSES CATALYTIC

MEMANASKAN VACCUM BOTTOM DALAM


PROSES DELAYED COKER)

MEMANASKAN DLM REGENERASI KATALIS &


MOLSIEVE DRYERS

INCINERATOR
HEATER/FURNACE
ASESORIS HEATER

 O2 Analyzer  Fuel Oil Strainer

 Soot Blower  Tube Hanger

 Damper Stack  Refractory

 Draft Gauge  Skin Thermocouple

 Burner  Flow Meter FO / FG

 Burner Tile  Flame Detector

 Pilot  Air Pre Heater

 Air Register  Stack Temp. Indicator


REFRESH OUR MIND
• APA PRINSIP HEAT TRANSFER DALAM
FURNACE
• APA ITU COMBUSTION?
• BAGAIMANA HEAT DISTRIBUTION DALAM
FURNACE?
COMBUSTION

25-30% HEAT TRANSFER

70-75% HEAT TRANSFER

PRINSIP HEAT TRANSFER :


• RADIASI
• KONVEKSI
• KONDUKSI

• FLAME HEIGHT SHOULD BE 1/3 - 1/2 OF THE FIREBOX HEIGHT


• BURNER TO TUBE CLEARANCE : 4’’ – 5’’ (1.2 - 1.5M)
• HOT COMBUSTION GAS NEED RESIDENCE TIME TO TRANSFER THE HEAT TO THE TUBE
METODE HEAT TRANSFER

RADIANT HEAT TRANSFER


Perpindahan panas langsung dari sumber panas
melalui gelombang cahaya (di ruang bakar)
METODE HEAT TRANSFER

CONDUCTION HEAT TRANSFER


Perpindahan panas dengan rambatan melalui benda
padat (tube metal)

CONVECTION HEAT TRANSFER


Perpindahan panas yg dilakukan
karena terdapat gerakan fluida
gas / cair (flue gas) ke benda
padat
COMBUSTION
Combustion adalah reaksi kimia antara
material yg mudah terbakar dgn oksigen
menghasilkan berbagai macam produk
pembakaran, diantaranya adalah flue gas.

Reaksi Combustion menghasilkan panas,


disebut exothermic reactions

REAKSI
COMBUSTION :
F

E HEAT DISTRIBUTION
IN HEATER

A
B
C C C C C
G
B B D
D
D D D
E

G
A A D
D D F
D G

For Gas Firing


TYPICAL GRADASI TEMP DI FURNACE
Deg-F Deg-C

Stack 400 204 Tergantung kebersihan tube


Temperature konveksi

Bridge Wall 1450 788 Tergantung temperature tube


Temperature dan heat flux

Flame Tergantung komposisi bahan


3300 1816 bakar
Temperature

Sumber: Diolah dari pelatihan oleh UOP 15


REFRESH OUR MIND
• BAGAIMANA KOMPOSISI DARI FUEL GAS DAN
FUEL OIL?
• FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS FUEL GAS DAN FUEL OIL?
KOMPOSISI FUEL

 Komposisi liquid fuel tergantung pada jenis crude oil


 Komposisi fuel gas tergantung pada proses produksi itu
sendiri
 Sulfur dalam fuel gas biasanya dikenal sebagai H2S.
Dalam aplikasinya H2S diremoved (racun katalis)  treated
gas
▪ Viskositas di burner tip penting untuk pembakaran yang benar.
Temperatur fuel oil yang lebih tinggi meningkatkan viskositas, tetapi juga tidak boleh terlalu
tinggi karena akan timbul penguapan di oil gun
▪ Water content terlalu tinggi dalam fuel yang menyebabkan oil tidak terbakar dengan benar.
Content air dan sedimen di fuel tidak boleh lebih dari 1 persen dari berat kecuali menggunakan
emulsifier
▪ Sedimen sering menyebabkan atomisasi tersumbat dan terjadi flameout
Fuel Oil ▪ Vanadium dan sodium content akan menyebabkan degradasi (penurunan mutu) burner
refractory. Juga, dua zat tersebut menyebabkan korosi di tube hanger
▪ Kadar tinggi dari asphaltenes, rasio C/H, atau karbon Conradson (di atas 10 %wt)
mengakibatkan excessive soot dan emisi partikel.
High-asphaltene oil juga cenderung menyebabkan masalah pengendapan karbon (coking) di
burner tip.
 Level sulfur diatur untuk masalah korosi dan berkaitan juga dengan peraturan lingkungan

▪ Komposisi gas biasanya diukur untuk mengukur heating value


▪ Heating value yang lebih rendah daripada desain, akan mengakibatkan nyala api yang buruk
Fuel Gas ▪ Inert (lembam) (CO2, N2, water) diukur dengan tujuan yang sama
▪ N2 and SOx diukur berdasarkan peraturan lingkungan
KUALITAS FUEL
TIPIKAL RU-V BALIKPAPAN
REFRESH OUR MIND
• APA PERBEDAAN NATURAL DRAFT, FORCED
DRAFT DAN INDUCED DRAFT PADA FURNACE?
DAMPER STACK :
MENGATUR TEKANAN NEGATIF PADA RUANG PEMBAKARAN

DRAFT :
ISTILAH UNTUK RENDAHNYA TEKANAN KABIN DARI TEKANAN
ATMOSFIR

NATURAL DRAFT :
DRAFT FURNACE YANG HANYA TERGANTUNG DARI PENGARUH
STACK

DRAFT DARI FURNACE YG DILENGKAPI DGN FAN U/ MENGHISAP


UDARA PEMBAKARAN DAN MENGANGKAT FLUEGAS KE STACK
SEHINGGA TEKANAN MAKIN NEGATIF DISEBUT INDUCED DRAFT.

FORCED DRAFT :
PENGGUNAAN FAN U/ MENDORONG UDARA PEMBAKARAN KE DLM
KABIN, TP TEKANAN DI KABIN TETAP NEGATIF, KRN EFEK STACK.
inches H2O
REFRESH OUR MIND
• APA FUNGSI BURNER?
• APA AKIBAT DARI PEMASANGAN BURNER YANG
TIDAK BENAR?
BURNER
FUNGSI
- Harus dapat memberikan campuran udara & fuel secara
proporsional
- Mempengaruhi bentuk dan arah jilatan api (flame)
- Untuk operasi yg kontinyu -> menggunakan dual firing
(gas & oil). Memudahkan cleaning & maintenance
- Burner : hanya 5% dari harga fired-heater, tp biasanya
100% problem fired-heater terkait dgn burner
Pemasangan burner yang tidak benar.
Buner tile tidak center dengan burner tip.
Distribusi fuel & aliran udara yg tidak merata.
Space yg lebar mengakibatkan excess
air yg tinggi (terlihat pada bentuk flame
yang besar) dan excess air yg rendah
pada sisi space yg kecil

Gambar disamping membutuhkan


excess air yg tinggi u/mendapatkan
Bentuk flame yg sempurna

Pilot tip tampak tidak beroperasi


-> menyalahi standar operasi
Pemasangan flame holder yg
terlalu rendah, sehingga flame
merusak burner tile & pilot tip.

Bentuk flame mengindikasikan


fouling pada burner tip
Boiler & Furnaces Optimization

1 Kepedulian keselamatan

2 3 Kontrol nyala api 10

4 Optimalkan O2

5 Minimize stack loss

Review kondisi awal 6 Minimize cabin loss Evaluasi kondisi

7 Minimize fouling

8 Optimalkan flow
Optimalkan
9
proses kontrol

11 Perilaku dan kepemimpinan

PERTAMINA
SOURCE: BFO 28
Boiler & Furnaces Optimization

Control Flame Pattern

PERTAMINA
SOURCE: BFO 29
Boiler & Furnaces Optimization

PERTAMINA
SOURCE: BFO 31
Boiler & Furnaces Optimization

PERTAMINA
SOURCE: BFO 33
KEGIATAN :
Target Realisasi Keterangan
Mengurangi Cabin Loss F-5-01 A/B/C

- Menutup Rongga Spigot (pcs) 72 72 Sudah Terlaksana


- Memperbaiki Sealing Peep Hole 60 60 Sudah Terlaksana

34
Boiler & Furnaces Optimization

PERTAMINA
SOURCE: BFO 35
ACID DEW POINT VERSUS SULFUR CONTENT PADA
FUEL Tambahkan 25’C sebagai
pengaman pada acid dew point
untuk target stack T minimum

SUMBER: SGS; Expert interviews


3
6
Off line cleaning
Before After
Furnaces Optimization

Minimize fouling (coking & scaling) – Furnace


Mengkontrol garam inorganik,
seperti sodium, kalsium dan
magnesium chloride

Periksa batas maksimum


kandungan garam inorganik tidak
melebihi 7 ptb2 (pound per
thousand barel)
Membatasi kandungan Menghidari temperature
asphaltene tidak terlarut melebihi batasan design

Blending minyak mentah ▪ Mengoperasikan


yang sesuai (compatible), Minimum Fouling temperature fluida pada
memeriksa batasan (Coking/ Scaling) kondisi normal operasi
maksimum kandungan ▪ Aliran fluida balance dan
asphaltene (max 0.02%wt1). cukup

Pengoperasian desalter.
Menghindari temperature craking

▪ Temperature operasi tidak melebihi


thermal craking (CDU/HVU max 370 ºC)
▪ Pengaturan COT tidak lebih 349 ºC1
▪ Mengatur laju alir fluida di atas min flow

40
Boiler & Furnaces Optimization

Optimalkan flow
Mengatur agar tidak terlalu
Mengatur aliran pass hingga rendah atau melebihi batas
balance maksimum flowrate

▪ Kalibrasi instrument/control ▪ Atur laju alir di atas batasan


valve yang ditetapkan

▪ Atur dan atau perbaiki ▪ Atur laju alir tidak melebihi


penunjukkan flowrate control kapasitas design
valve Optimal
Flow rate
▪ Bersihkan perpipaan pada
sistem instrumentasi

▪ Periksa selisih laju lair antar


pass max 1% volume

41
Furnaces Optimization

Optimalisasi instrumen dan proses kontrol


Apa yang harus dilakukan operator
terhadap instrumen & proses kontrol?

Yang perlu operator lakukan…

Dalam lingkup operasi Dalam lingkup maintenance


▪ Memastikan sistem dalam ▪ Mengkomunikasikan
Auto Mode kepada pihak terkait
▪ Mengupayakan tindakan (instrumen) untuk mela-
alternatif dalam kondisi kukan kalibrasi berkala
tidak normal

42
SOURCE: BFO 42
REFORMER
SKEMA PROSES HYDROGEN PLANT

Page 44
Steam Reformer Design

Top Fired
Design Options

Side Fired

VC

15 >40
Capacity, MMSCFD
Side Fired Reformer
(termasuk terace wall reformer)

• Salient Features
– Single or Multi-cell
- Kapasitas olah terbatas – Single lane
- Induce Draft Fan (IDF) tidak mutlak – Multi-level firing
diperlukan – Counter-current flow
- Burner dapat diakses sesuai dengan
– Convection section above
lantai platformnya. or at grade
Top Fired Reformer

- Konstruksi dan pemeliharaan tergolong • Salient Features


mudah
– Single box
- Tidak membutuhkan banyak penyangga
- Tube – tube pada area konveksi dapat – Multi-lane
didesain vertical – Single level firing
- Boiler dengan media pemanas flue gas – Co-current flow
dapat diakomodasi dengan konfigurasi tsb
- Stack bertingkat
– Convection section
- Luas area yang dibutuhkan paling besar at grade
dibandingkan dengan konfigurasi lainnya
Bottom Fired Reformer

• Salient Features
– Single box
– Multi-lane
– Single level firing
– Counter-current
flow
– Convection section
above grade
Reformer Outlet System
Causes of Overheating
• Excessive firing
– Untuk mengimbangi aktivitas katalis yang telah menurun
– Untuk menaikkan produksi steam
• Perubahan Komposisi Feed atau Fuel
– Berubahnya Feed akan mempengaruhi steam to carbon ratio
– Berubahnya Fuel mempengaruhi jumlah udara pembakaran yg
diperlukan
• Masalah pada burner
– Kebuntuan pada Tip
– Body burnt due to flame suck-back
• Distribusi Flow yang Tidak Merata
– Kekurangan Flow pada salah satu bagian
• Deaktivasi Katalis
– Deposit coke
– Teracuni oleh sulfur
Overheating-Discoloration & Hot spot
Combustion Air Control
• O2 Berlebih diperlukan untuk meyakinkan terjadinya
pembakaran sempurna
– Excess oxygen berkisar antara 1.5% sampai 2.2% (wet basis)
– Ini sama dengan 10 sampai 15% excess air
• Tekanan furnace dikontrol dengan pengaturan fan damper
• Udara berlebih dikontrol dengan pengaturan air register
– Pengaturan harus memperhatikan tekanan furnace
• Udara Berlebih dimonitor dengan O2 Analyzer pada Flue Gas
• Pembakaran tidak sempurna berbahaya bagi Reformer
– Fual yang tidak terbakar adak bereaksi dengan O2 dan menimbulkan
resiko kebakaran
– Afterburning yang mengenai tube dapat menyebabkan overheating
– Menyebabkan overheating pada downstream convection coil
Reformer Firing
Good Bad
• After-burning
Udara yang kurang akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna
• Fuel gas yang tidak terbakar akan menyala jika bertemu oksigen
• Remedy – Tambahkan Udara ke Burner.
Excess Air Control
• Kontrol air register harus memperhatikan draft
Monitoring Furnace Draft & Flue Gas Temperature
• Draft dikontrol mendekati nilai desain dengan mengatur
bukaan damper
– Udara berlebihan akan menaikkan tekanan furnace
• Pengaruh Variasi Draft
– Jika draft terlalu tinggi, maka api dapat menyambar keluar
– Jika Draft terlalu rendah, maka pengapian akan menjadi tidak stabil
• Temperatur Flue gas yang terlalu tinggi kan mengakibatkan
overheating pada convection coil
• Variasi temperatur flue gas diantara Row burner
– Flow feed pada tube yang tidak merata
– Pengapian antar row yang tidak merata
Controlling Heat Distribution Within Furnace
• Distribusi panas yang merata akan meningkatkan efisiensi
furnace
• Mengusahakan bahwa udara dan fuel pada tiap burner memiliki
jumlah yang sama
• Tekanan gas yang merata pada tiap burner. Usahakan valve gas
burner fully open.
• Pada natural draft heater, bukaan air register sebaiknya sama
pada seluruh burner.
• Pada forced draft heaters ,burner air dampers harus fully open.
• Air registers pada burner yang tidak digunakan sebaiknya fully
closed
• Feed flow to rows harus diatur kurang lebih +/-5%
• Pola temperatur tube skin mencerminkan distribusi panas pada
furnace
REFORMER BURNER
Kebuntuan Pada Line Fuel Gas
Hasil Analisa Deposit Line Fuel Gas
Radiant Burner Adjusment
• Burner damage
– Atur udara pembakaran berdasarkan Flame
pattern
– Udara pembakaran kurang,diindikasikan oleh:
• A long flame – longer than other burners
• Yellow / orange flame
– Perbedaan Fuel Flow antar burner, karena:
• Tip Burner Kotor/Buntu
• Fouling dapat menyebabkan flame impingement
TROUBLESHOOTING
FURNACE TROUBLESHOOTING
ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING FOR FURNACE ACCESSORIES
O2 ANALYZER TIDAK BERFUNGSI

ROOT CAUSE SOLUSI

1. Perubahan kualitas fuel 1. MSL sampel gas


2. Belum pernah training standard
kalibrasi O2 analyzer 2. Training/upskilling
3. Kenaikan heater duty kalibrasi O2 analyzer
4. Manajemen pengadaan 3. Tuning combustion
belum baik 4. Pengadaan tools
5. Pembakaran tidak kalibrasi
sempurna 5. Pengoperasian sesuai
6. Routine maintenance tidak best practice
berjalan baik 6. Menjaga kualitas fuel
7. Spesifikasi sensor yang 7. Program routine
tidak sesuai kondisi maintenance
proses 8. Spesifikasi sensor
8. Tools kalibrasi tidak disesuaikan dengan
tersedia current kondisi operasi
ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING FOR FURNACE ACCESSORIES
SOOT BLOWERS TIDAK BERFUNGSI

ROOT CAUSE SOLUSI

1. Routine maintenance tidak 1. Material standard


berjalan baik 2. Program routine
2. Umur alat (life time) maintenance
3. Material tidak standard 3. Menjalankan PM/PdM
4. Pelumasan tidak tepat 4. Pre-caution and tagging
5. Peralatan listrik rusak 5. Menjalankan, review,
6. Substitusi fuel gas ke fuel sosialisasi SOP
oil 6. Frekuensi sootblowing
7. Pengoperasian tidak 7. Steam management yang
sesuai SOP terpadu.
8. Kualitas steam rendah 8. Mengembalikan best
9. Balance steam tidak practice
memenuhi 9. Pelatihan operasi dan
10. Lingkungan korosif pemeliharaan sootblower
ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING FOR FURNACE ACCESSORIES
DRAFT GAUGE TIDAK BERFUNGSI

ROOT CAUSE SOLUSI

1. Kandungan sulfur di flue 1. Memberi peringatan atau


gas tinggi tanda (warning)
2. Pemilihan alat ukur yang 2. Memberikan pelatihan
tidak sesuai tentang draft gauge
3. Pengawas kerja rendah 3. Membuat SOP
4. Routine maintenance tidak 4. Meningkatkan
berjalan baik pengawasan kerja &
5. Tidak peduli tanggungjawab
5. Menjalankan PM/PdM
6. Menjalankan program
routine maintenance
secara konsisten
ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING FOR FURNACE ACCESSORIES
FLAME PATTERN BURNER TIDAK BAGUS

ROOT CAUSE SOLUSI

1. Kualitas fuel rendah 1. Membangun FG treater.


2. Frekuensi cleaning kurang 2. Evaluasi rutin FO Heater
3. Instrumentasi rusak 3. Frontline Maintenance
4. Isolasi rusak Program
5. Kompetensi kurang 4. Kembali ke material
6. Kualitas steam atomizing standard atau OEM
7. Life time peralatan 5. Mengembalikan ke best
8. Material non-OEM practice
9. Performance Fuel Oil 6. Peningkatan kualitas
heater tidak baik. Fuel Oil
10. Skill pekerja 7. Program PM/PdM
11. Steam Trace rusak 8. Resetting burner
9. Schedule cleaning burner
10. Up-skilling

Anda mungkin juga menyukai