Anda di halaman 1dari 41

Assalamualaikum Wr.

Wb

ADSORPSI ION LOGAM Pb2+ MENGGUNAKAN SEKAM PADI (Oryza sativa L.) YANG DIMODIFIKASI DENGAN ASAM SITRAT

Phonna Riezky (0804103010050)

Aldy Imsihanatoe (0804103010064)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH

Mengakibatkan pencemaran serius terhadap lingkungan Dapat menyebabkan penyakit serius bagi manusia apabila terakumulasi di dalam tubuh

Buangan Industri Metalurgi

Pb2+

Proses korosi lead bearing alloys

Metode Umum

Pb2+

Efektif
Bioadsorpsi

Murah

ISOTERM & KINETIKA ADSROSPI

Konsentrasi Larutan Adsorbat

Kinerja Adsorben

Pengaruh Aktivator (Asam Sitrat)

Waktu Adsorpsi

Limbah pertanian yang mengganggu

Adsorben Pb2+

Biomassa

Energi terbarukan dalam bentuk energi padat yang berasal dari bagian tumbuhan berlignoselulosa baik yang langsung digunakan atau diproses terlebih dahulu (Arnold, et al., 2003)

Aktivator Asam Sitrat (C6H8O7)

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang dapat ditemukan pada daun dan buah tumbuh-tumbuhan bergenus Citrus.

Timbal (Pb)
Sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada periode keenam, sehingga logam ini memiliki jari-jari molekul yang besar. Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena berbagai penggunaannya dalam industri.

Industri

Senyawa Pb

Ion Pb2+

Efek Timbal bagi Kesehatan

Penurunan Kemampuan & Kelincahan ( 50 g/L)

Anak-anak

Merusak Pertumbuhan Otak ( 68 g/L)


Menggangu Kecerdasan ( 100 g/L)

Gangguan Saraf ( 700 g/L) Kerusakan Otak ( 700 g/L) Dewasa

Kerusakan Ginjal ( 700 g/L)


Kematian ( 1200 g/L)

Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses dimana molekul-molekul fluida menyentuh dan melekat pada permukaan padatan (Nasruddin, 2005)
Adsorpsi Fisik (Fisisorpsi) Molekul terikat pada adsorben oleh gaya van der waals Adsorpsi Kimia (Kimisorpsi) Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia

Dapat membentuk lapisan multilayer


Tidak melibatkan energi aktifasi tertentu

Membentuk lapisan monolayer


Melibatkan energi aktifasi tertentu

Adsorben

Adsorben merupakan bahanbahan yang sangat berpori, proses adsorpsi berlangsung pada dinding-dinding pori tersebut atau pada tempat tertentu dalam partikelpartikel tersebut. (McCabe, 1999)

Komposisi Sekam Padi

Komponen Air Serat Kasar Abu Lignin Hemiselulosa SiO2

Jumlah (%) 0,00 - 11,00 31,30 - 49,92 14,50 - 29,09 19,20 - 32,88 21,34 96,34

Sumber (Soenarjo and Hummelen, 1975)

Kinetika Adsorpsi

Studi tentang laju dan mekanisme dimana satu jenis (keadaan) dikonversikan ke keadaan lain (Smith, 1981)

Untuk mengetahui laju dan mekanisme dari adsorpsi ion logam terhadap adsorben, digunakan persamaan laju Lagergrens yang terdiri dari kinetika orde 1 dan orde 2.

Orde 1

= 1

Orde 2

= 2 ( )2

Isoterm Adsorpsi

Hubungan kesetimbangan antara konsentrasi dalam fasa fluida dengan konsentrasi di dalam adsorben pada suhu tertentu (McCabe dkk., 1999)

Isoterm Langmuir Isoterm adsorpsi Langmuir didasarkan atas beberapa asumsi (a) adsorpsi hanya terjadi pada lapisan tunggal (monolayer) (c) semua situs dan permukaannya bersifat homogen (Popuri et al.,2007)

q 0 bc e qe 1 bc e

Isoterm Freundlich

Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas terbentuknya lapisan monolayer dari molekul-molekul adsorbat pada permukaan adsorben. Namun pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben bersifat heterogen. (Popuri et al., 2007)

qe K F Ce

1/ n

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2012 sampai Oktober 2012 di Laboratorium Teknik Reaksi dan Katalis Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Analisis sejumlah sampel akan dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia dan Laboratorium Instrumen Analisis Jurusan Teknik Kimia, Universitas Syiah Kuala.

Alat-Alat yang Digunakan: Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Oven Dryer Fourier Transform Infrared (FTIR) pH meter Timbangan digital Shieve shaker Desikator Bahan-bahan yang Digunakan: Pipet tetes Labu ukur 1 L Gelas ukur 100 mL Beker gelas 250 mL Beker gelas 500 mL Aluminium foil Hot plate Ball Mill Buchener funnel Thermometer Shaker

Sekam padi (Oryza sativa L.) Aquades Air bersih Larutan Pb(NO3)2 Larutan NaOH Asam Sitrat (C6H8O7)

Variabel tetap

Temperatur ruangan 27C Massa adsorben: 10 gr Volume larutan logam buatan: 100 ml Kecepatan pengadukan : 80 rpm Ukuran partikel : 35 mesh oversize Suhu pengeringan sekam padi: 110C Waktu pengeringan sekam padi: 3 jam

Variabel berubah

Konsentrasi aktivator asam sitrat (M): 0,4; 0,6; 0,8; 1,0 Konsentrasi sampel (mg/L): 20, 40, 60, 80 Waktu kontak (menit): 0 sampai 120

Skema Kerja Penelitian

S K E M A
K E R J A P E N E L I T I A N

PERSIAPAN ADSORBEN

S K E M A
K E R J A P E N E L I T I A N

PROSES AKTIVASI SEKAM PADI

UJI KEMAMPUAN ADSORBEN

S K E M A
K E R J A P E N E L I T I A N

RANGKAIAN PERALATAN

Keterangan:

1. Beker Gelas
2. Shaker

2 1

Data konsentrasi akhir ion logam Pb2+ setelah penyerapan

L A M P I R A N

Konsentrasi logam berat (mg/L)

Konsentrasi asam sitrat (M)

Waktu adsorpsi (menit)


0

Konsentrasi adsorbat (mg/L)

0,4 120 0 0,6 120

20
0 0,8 120

1
120

Efisiensi penyerapan ion logam Pb2+ oleh sekam padi

L A M P I R A N

Konsentra Konsentras si logam i asam berat sitrat (M) (mg/L)

Waktu adsorpsi (menit)


0

Konsentras i adsorbat Efisiensi yang penyerapa diserap n (%) (mg/L)

Kapasitas penyerapa n (mg/L)

0,4 120 0 0,6 120

20
0

0,8

B
1

120 0 120

L A M P I R A N

Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier (Buck Scientific Model 500)

C
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) AA 6200

DAFTAR NOTASI

L A M P I R A N

qe : Jumlah ion logam yang diserap persatuan berat adsorben pada kesetimbangan, (mg adsorbat/ g adsorben) qt : Jumlah ion logam yang diserap persatuan berat adsorben pada waktu t, (mg adsorbat/ g adsorben) t : waktu (s)

:Konstanta laju adsorpsi orde satu, (1/s) Konstanta laju adsorpsi orde dua, (g adsorben/(mg adsorbat,s)) q0 : Jumlah maksimum ion logam persatuan berat adsorben, (mg adsorben/ g adsorben) b : Hubungan afinitas ikatan, (L/mg adsorbat) ce : Konsentrasi adsorbat pada kesetimbangan, (mg adsorbat/L) K : Konstanta kesetimbangan Langmuir, 1/b KF : Konstanta kesetimbangan Freundlich n : Konstanta empiris yang bergantung pada faktor lingkungan Ci : Konsentrasi awal logam, (mg/L) Cf : Konsentrasi akhir logam, (mg/L) m : massa adsorben, (g) V : Volume reaksi, (L)

BAKU MUTU LIMBAH CAIR


NO PARAMATER
FISIKA Temperatur Zat padat larut Zat padat tersuspensi KIMIA Ph Besi terlarut (Fe) Mangan terlarut (Mn) Barium (Ba) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Krom Heksavalen (Cr6+) Krom total (Cr) Cadmium (Cd) Air raksa (Hg) Timbal (Pb) Stanium Arsen Selenium Nikel (Ni) Kobalt (Co) Sianida (CN) Sulfida (H2S) Fluorida Klorin bebas (Cl2) Amonia bebas (NH3-N) Nitrat (NO3-N) Nitrit (NO2N) BOD5 COD Senyawa aktif biru metilen Fenol

SATUAN

GOLONGAN BAKU MUTU LIMBAH CAIR


I II 40 4000 400

L A M P I R A N

1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

oC

mg/L mg/L 6,0 sampai 9,0 mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L

36 2000 200

5 2 2 2 5 0,1 0,5 0,05 0,002 0,1 2 0,1 0,05 0,2 0,4 0,05 0,05 2 1 1 20 1 50 100 5 0,5

10 5 3 3 10 0,5 1 0,1 0,005 1 3 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,1 3 2 5 30 3 150 300 10 1

Sekian
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai