Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Hydrogen Plant # 701/702 menggunakan proses steam/hydrocarbon reforming
dalam pengolahannya, produk gas hidrogen di pakai untuk proses Hydrocracking
Unit (HCU). Spesifikasi desain dari Hydrogen Plant diantaranya dipengaruhi oleh
faktor gas umpan, ketersediaan dan biaya utilities, serta penggunaan dari produk
gas.
Feed gas Hydrogen Plant terdiri dari:
H2 Rich gas dari platformer (70% - 80% H2 dengan sedikit methane)
Saturated gases dari gas recovery (30% - 50% H2 dengan sedikit methane dan
ethane)
Natural gas (85% - 95% methane, dan sedikit ethane)
LPG (propane dan/atau butane)

Kapasitas produksi dari unit bervariasi terhadap jenis gas umpan, sebagai contoh
suatu unit yang didesain untuk memproses gas alam akan dapat memproses LPG
juga walaupun kapasitas produksi gas hidrogen mungkin berkurang sebesar
20% yang membutuhkan steam lebih banyak dan menaikkan produk carbonoxide.
Spesifikasi dari produk gas Hidrogen sebagai berikut :
Hydrogen 97 % vol (min.)
Methane. 3 % vol (maks.)
Carbon Oxida. 30 ppm (maks.)

Basic Nitrogen. 0.1 ppm (maks.)


Elemental Nitrogen nil
Sulfur.. nil

Tahapan untuk memproses gas umpan menjadi H2 sebagai berikut :


1. Steam hydrocarbon reforming pada temperatur 538oC 846oC.
2. Carbon Monoxide Shift Conversion (HTSC / High Temperatur Shift
Converter) pada temperatur 357oC 414oC.
3. Carbon Monoxide Shift Conversion (LTSC / Low Temperatur Shift Converter)
pada temperatur 198oC 218oC.
4. Carbon dioxide removal dengan menggunakan benfield solution pada
temperatur 70oC 127oC.
5. Methanasi dari sisa-sisa karbon oksida pada temperatur 336oC 371oC.
Tekanan operasi dari Hydrogen Plant berkisar antara 14 kg/cm2 - 32 kg/cm2 .

Hidrogen pada prinsipnya digunakan dalam pembuatan amoniak dan methanol, di


petroleum refining digunakan untuk proses hydrotreating dan hydrocracking.
Pada penggunaan yang lain termasuk pembuatan naphthalene, cyclohexane,
benzene, anilene, hydrogen chloride, aldehydes, caprolactam, dan farmasi.
Dewasa ini hampir semua produksi gas hidrogen menggunakan proses steam
reforming atau oksidasi parsial.Elektrolisis digunakan pada skala yang terbatas.
Metoda potensial yang lain, menggunakan air dengan dekomposisi thermal ,
photoysis dan biokonversi.

Proses steam reforming untuk memproduksi hydrogen diperlukan beberapa


tahapan :
1. Desulfurisasi hidrokarbon dari feed.
2. Steam reforming.
3. High Temperatur Shift Conversion (HTSC)
4. Low Temperature Shift Conversion (LTSC).
5. Carbon dioxida removal / Absorbtion System.

Berdasarkan uraian

diatas maka penulis tertarik untuk membahas dan

menuangkan dalam bentuk karyah tulis ilmiah yang berjudul evaluasi CO2
Absorber ( 701 ) pada Hydrogen plant di unit Hydrocracking Complex (HCC)
di PT PERTAMINA (persero) RU II DUMAI

I.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan memberikan rumusan
masalah yaitu : Berapa CO2 yang diserap oleh larutan Benfield untuk
mendapatkan gas H2 sesuai dengan spesifikasi produk di Hydrogen plant ?

I.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adala untuk menghitung berapa banyak CO2
yang diserap oleh larutan Benfield pada Hydrogen plant.

I.4 Ruang Lingkup


Karena luasnya cakupan proses pengolahan minyak yang ada di PT PERTAMINA
(persero) RU II DUMAI. Maka penulis membatasi masalah pada perhitungan
jumlah CO2 yang diserap oleh larutan Benfield pada Hydrogen plant.

Anda mungkin juga menyukai