BAB IV
TUGAS KHUSUS
66
67
UNIVERSITAS JAMBI
dioksida yang tidak terserap oleh sistem benfield menjadi methane sehingga
diharapkan kandungan CO dan CO2 dalam gas tidak lebih dari batasan yang
ditentukan.
Dalam Unit H2-Plant terdapat bagian proses desulfurisasi dengan
menggunakan dua vessel yang memiliki fungsi untuk mengabsorb H2S yang
terkandung di feed sehingga dengan terabsorbnya sulfur tersebut akan
mengurangi dampak dari korosi dan berkurangnya efisiensi produk yang
akan dihasilkan. Maka dari itu untuk mengetahui tingkat kejenuhan dan
efisiensi dari desulfurisasi dilakukan penghitungan total sulfur yang diabsorb
oleh vessel 702 6-A karena indikasi sulfur breakthrough.
4.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan tugas khusus ini yaitu :
1. Untuk mengetahui total penyerapan sulfur dalam vessel 702-6A.
2. Menghindari potensi terjadinya sulfur breakthrough dalam vessel
702-6A.
3. Mengetahui sisa umur katalis.
4.4 Manfaat
Dapat menganalisis perhitungan sulfur pick-up di dalam vessel 702-6A
PT. Pertamina RU II Dumai serta dapat menghindari potensi sulfur
breakthrough yang akan terjadi.
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
Gambar 4.2 HDS terbelah dengan ZnO dua bed secara seri
Karakteristik Desain:
a) 2 vessel seri = pick-up sulfur maksimum dengan vessel
tambahan ZnO dan pipa untuk memungkinkan operasi
lead/lag.
b) Biaya lebih tinggi
2) Perencanaan Sistem Kedua
75
UNIVERSITAS JAMBI
Gambar 4.3 HDS diikuti oleh dua bed ZnO secara paralel
Karakteristik Desain:
a. Vessel tunggal untuk HDS = tidak perlu "throw-out” HDS
dengan menghabiskan ZnO
b. 2 ZnO beds secara seri = pick-up belerang maksimum
c. Vessel tambahan dan pipa untuk memungkinkan lead/lag
d. Biaya tertinggi namun fleksibilitas maksimum
UNIVERSITAS JAMBI
2014
10/7/
5
2014 9335.23 1 0 Lag 0.0000 0.0000 0
10/8/
5
2014 9802.66 0 0 Lag 0.0000 0.0000 0
10/9/ 10270.5
5
2014 5 1 0 Lag 0.0000 0.0000 0
10/10
5
/2014 9987.54 1 0 Lag 0.0000 0.0000 0
10/11 10491.1
5
/2014 4 1 0 Lag 0.0000 0.0000 0
10/12 10514.2
5
/2014 3 1 0 Lag 0.0000 0.0000 0
6/20/
16
2017 9727.78 12 0 Lead 4.0000 6289.0000 1.417477
1918.703
as
Sulfur
Sulfur Pick %S Pick % Sulfur Life Time, Lea Average
Unit Pick Up
Up Dsg,Kg Up Dsg Pick Up Bulan d,
Acc,Kg
day
702 V- 2.540936
6A 2435 1918.7030 26 20.49 6.773056 751
Keterangan :
Feed Rate : Volume laju gas yang masuk sebagai feed (Nm3/hr)
Outlet 6A : Konsentrasi sulfur setelah melalu vessel 6A (ppm)
Outlet 6B : Konsentrasi sulfur setelah melalui vessel 6B (ppm)
Sulfur Kg/day : Jumlah sulfur yang terserap (Kg/day)
Accumulative : Akumulasi sulfur pick-up yang terserap Kg
Average : Rata-rata sulfur pick-up yang terserap (Kg/day)
77
UNIVERSITAS JAMBI
4.6.2 Pembahasan
Gas alam dialirkan ke dalam desulfurizer untuk mengurangi ataupun
menghilangkan kandungan H2S yang terkandung didalamnya. Pentingnya
menghilangkan H2S ini yaitu untuk mencegah dampak buruk yang akan
dihasilkan karena reaksi H2S.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi. Sulfur dalam kandungan feed sangat perlu
dihilangkan supaya tidak merusak kerja dari katalis karena bersifat racun
untuk katalis. Katalis yang digunakan yaitu alumina termodifikasi yang
terdapat di bagian atas yang berfungsi menghilangkan klorida, dan katalis
zinc oksida pada bagian bawah untuk menghilangkan sulfur. Desulfurizer
terdiri dari 2 vessel dan dapat dioperasikan secara seri maupun parallel.
Dengan adanya desulfurizer maka akan menyerap H2S yang masuk,
desulfurizer yang digunakan yaitu 6A dan 6B dimana dalam penyaluran feed
masuk dapat dibedakan menjadi dua posisi aliran masuk dan keluar atau
disebut dengan lead/lag.
Pada posisi lead yaitu dimana feed masuk akan dialirkan pertama ke
vessel 6A, dalam vessel 6A akan diabsorb kandungan sulfur nya yang
kemudian selanjutnya dialirkan ke vessel 6B. Berbeda dengan posisi lag yaitu
feed masuk pada vessel 6B dan kemudian dialirkan ke vessel 6A.
Penggunaan dua vessel ini memungkinkan untuk menyerap sulfur jauh
lebih baik dan memiliki efisiensi yang tinggi, hanya saja dalam prakteknya
terkadang masih ada sulfur yang masih bisa lewat dan tidak terserap di
vessel.
Hal ini dapat disebabkan oleh pergantian posisi dari posisi lag ke lead
yang mungkin dalam valve nya terdapat sisa sulfur sehingga terikut dalam
produk yang seharusnya bersih dari sulfur. Tingkat kejenuhan juga sangat
mempengaruhi efisiensi dari vessel dalam penyerapan sulfur, sehingga
perlunya pergantian absorber dalam vessel.
Dalam hal ini terdapat inidikasi sulfur breakthrough sehingga perlunya
menghitung total sulfur yang terabsorb di dalam vessel untuk mencegah agar
78
UNIVERSITAS JAMBI
4.7 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas sebelumnya maka dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1) Dari data yang didapat mengenai penyerapan sulfur dalam unit
desulfurizer dengan proses absorbsi di vessel maka didapat total
penyerapan sulfur sebesar 1918.7030 kg
2) Untuk mengatasi masalah sulfur breakthrough maka dioperasikan
sistem lead dan lag. Cara kerjanya yaitu, jika terjadi sulfur
breaktrhough dari unit desulfurizer posisi “lead”, maka masih dapat
diabsorbsi di unit desulfurizer “leg”, sehingga senyawa sulfur tetap
tidak meracuni katalis steam reformer. Jika sudah terjadi breakthrough
senyawa sulfur pada unit desulfurizer ”lead”, maka unit desulfurizer
“lead” dapat di-bypass untuk dilakukan penggantian absorbent zinc
oxide tanpa menghentikan operasi H2-Plant karena unit desulfurizer
“leg” dapat tetap dioperasikan.
3) Dari selisih sulfur pick-up yang terserap dengan desain awal maka
dapat ditentukan umur katalisnya. Umur katalis dari data 2014
sampai 2017 didapat sisa umur katalis 6.773056 bulan sehingga perlu
adanya penggantian katalis dalam vessel dalam jangka waktu
tersebut.