BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Erwinda Febriyana 21030115120039 / Angkatan 2015
Febio Dalanta 21030115120008 / Angkatan 2015
Fredy Arief Senjaya 21030115120018 / Angkatan 2015
Afdillah Septian Djati 21030115130148 / Angkatan 2015
Rima Chairani Yuniar 21030116120061 / Angkatan 2016
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Eutrofikasi merupakan peristiwa meningkatnya pertumbuhan dan
perkembangan gulma air (eceng gondok dan phyto plankton) yang memicu
terikatnya dasar perairan dengan akar eceng gondok sehingga meninmbulkan
pendangkalan air. Tingginya pertumbuhan eceng gondok dan phyto plankton
menyebabkan turunnya kandungan oksigen terlarut dalam air sehingga dapat
membahayakan organisme perairan. Peristiwa ini terjadi akibat tingginya
kandungan fosfor (P) dalam suatu perairan (Irawan, 2009). Menurut Peraturan
Daerah Provinsi Jateng nomor 5 Tahun 2012 mengenai baku mutu air limbah,
kandungan fosfat (PO43-) yang diijinkan dalam air limbah maksimum sebesar 2
mg/l. Menggunakan perhitungan Sawyer, unsur fosfor melebihi 0,01 mg/lt sudah
dapat menyebabkan eutrofikasi (Tarigan, 1999).
Rawa pening, Waduk Undip, Cirata, Jatiluhur, Saguling, dan Sutami
adalah beberapa contoh rawa maupun waduk yang mengalami eutrofikasi (Irianto
dan Triweko, 2011). Sumber penyebab tinginya kadar fosfor dalam air disebabkan
oleh limbah cair yang berasal dari pencucian pakaian dari usaha laundry yang
menggunakan detergen, peternakan, pertanian dan lain-lain. Untuk mengurangi
kadar fosfor pada perairan ada beberapa solusi yang dapat ditawarkan seperti
presipitasi kimiawi dapat dilakukan dalam filter teraerasi secara biologis dengan
menambahkan FeSO4.7H2O (Clark et al., 1997). Penyisihan fosfat dalam fluidized
bed reactor (FBR) menggunakan pasir kuarsa dapat menghasilkan kristal struvite
(Battistoni, et al., 1997) sulit diterapkan karena memiliki bahan baku yang cukup
mahal.
Teknologi membran adalah suatu metode yang sedang digunakan maupun
dikembangkan untuk memisahkan senyawa kimia yang terdapat di dalam fluida
(cair atau gas), dimana membran memiliki sifat yang selektif dan semipermeabel.
Faktor yang mempengaruhi kerja dari membran adalah laju alir fluida, ukuran
fluida, sifat fisik maupun sifat kimia dari membrannya (Mulder, 1996). Membran
juga dapat digunakan untuk memisahkan senyawa kimia seperti fosfat dari suatu
aliran fluida (misalnya sungai).
Berdasarkan permasalahan diatas, digagaskan suatu pengolahan limbah
yang mengandung fosfat sekaligus, memanfaatkannya menjadi pupuk. Nama
gagasan pengolahan limbahnya adalah Dipo Fertilizer, Alat Pembuat Pupuk
Fosfat Menggunakan Teknologi Membran PES-Kitosan Termodifikasi
Backwash yang dapat memisahkan senyawa fosfat (PO43-) yang mengandung
unsur (P) menggunakan membran PES-Kitosan yang Termodifikasi Backwash.
Pemilihan membran PES-Kitosan karena memiliki permeabilitas dan selektivitas
yang tinggi terhadap senyawa fosfat. Penggunaan Backwash untuk membantu
membersihkan membran dari zat pengotor sehingga dapat di pakai berkali-kali
dan memiliki umur pemakaian yang cukup lama.
2
Tujuan
1. Memberikan salah satu alternatif cara mengolah air limbah yang mengandung
fosfat maupun perairan yag tercemar fosfat.
2. Memberikan informasi positif bahwa selain mengolah air limbah yang
terkontaminasi fosfat masih mendapatkan produk samping yaitu pupuk yang
mempunyai nilai ekonomis.
Manfaat
Gagasan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan yang
inovatif untuk mengurangi adanya senyawa fosfat yang dapat menyebabkan
eutrofikasi pada waduk sekaligus mendapatkan nilai tambah dari produk fosfat
untuk dijadikan pupuk tanaman. Informasi ini dapat dimanfaatkan berbagai pihak
yaitu:
a. Bagi pemerintah, dapat menjadi salah satu solusi inovatif dalam
mewujudkan perairan yang bersih.
b. Bagi masyarakat petani, gagasan ini diharapkan dapat mengurangi
kebutuhan pupuk yang harus dibeli.
c. Bagi industri, Mengembangkan teknologi membran dan dapat menjadi
sebuah ide yang dapat diaplikasikan dalam skala industri.
d. Bagi akademisi, gagasan ini diharapkan dapat menjadi sebuah bahan
kajian dan pengembangan untuk medapatkan inovasi dan optimalisasi
pengolahan air yang tercemar fosfat.
II. GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Eutrofikasi pada waduk terlihat jelas pada Rawa pening, Waduk Undip,
Cirata, Jatiluhur, Saguling, dan Sutami dari pertumbuhan eceng gondok yang
banyak dan air yang berwarna kehijauan. Salah satunya adalah Rawa pening,
Rawa pening adalah danau yang terletak di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa
Tengah dengan luas 24.621,07 ha dengan dialiri oleh beberapa sungai seperti:
sungai Tuntang dengan luas 798 km2, sungai Senjoyo 120 km2, dan sungai
Bancak 140 km2 (Harjanti, 2009).
Banyak masyarakat sekitar yang hidupnya bergantung pada air di Rawa
pening, mulai dari kebutuhan sehari-hari, bertani, berternak dan lain-lain. Namun
Rawa pening termasuk danau yang memiliki kualitas air yang buruk karena
tumbuh berbagai macam algae yang jumlahnya melewati batas yang seharusnya
seperti algae jenis Eichornia crassipes, Hydrylla verticillata dan Salvinia
cucculata (Soeprobowati, 2010). Keberadaan algae ini membahayakan makhluk
hidup yang tinggal di sekitar danau maupun yang tinggal di dalamnya. Tingginya
keberadaan algae ini disebabkan oleh aktivitas petani yang memberikan pupuk
berlebihan sehingga menimbulkan sisa, sisa pupuk tersebut mengandung senyawa
fosfat sehingga meningkatkan pertumbuhan algae dan eceng gondok sehingga
3
Air dari waduk Air masuk melalui pipa Air dialirkan ke pipa
dipompa masuk pipa dan masuk menuju membran
III. KESIMPULAN
Pemilihan membran Pes-Kitosan pada proyek Dipo Fertilizer dikarenakan
mengandung membran PES yang memiliki sifat mekanik, termal dan kimia yang
kuat dan stabil dan membran dan Kitosan yang memiliki sifat hidrofilik, tidak
beracun, biodegradel, luas permukaan yang besar dan reaktif. Kombinasi
Membran PES-Kitosan dapat meningkatkan permeabilitas, selektivitas dan saling
melengkapi kelemahan masing-masing serta meningkatkan kelebihannya.
Membran PES-Kitosan juga dilengkapi dengan backwash, fungsi backwash
adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada membran
maupun sand filter. Penambahan proses backwash dapat mengurangi terjadinya
fouling dan meningkatkan fluks pada membran. Cara kerja proses backwash
adalah mengalirkan air bersih yang menggunakan pompa dan arah jalannya air
berlawanan arah (dari bagian keluar ke bagian masuk) pada membran maupun
sand filter. Hasil dari pengolahan limbah Dipo Fertilizer akan menghasilkan
pupuk fosfat yang akan diberikan langsung kepada petani sekitar.
Pembangunan Proyek Dipo Fertilizer dibantu oleh perusahaan pembuat
alat, perusahaan pembuat membran, perusahaan perawatan alat, ahli lingkungan,
ahli pertanian, ahli ekonomi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri
Perindustrian dan Pemerintah Daerah. Sebelum dimulainya proyek Dipo Fertilizer
dilakukan penyusunan rancangan proyek Dipo Fertilizer, penyusunan SOP dan
permohonan perizinan. Setelah penyusunan selesai pelaksanaan proyek Dipo
Fertilizer dilakukan. Pembuatan Dipo Fertilizer diharapkan mampu mengurangi
eutrofikasi pada waduk dan mempermudah petani dalam hal ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
2. Biodata Anggota
2.1. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Febio Dalanta
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S-1 Teknik Kimia
4 NIM 21030115120008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batam, 3 Februari 1997
6 E-mail dalatafoundation3@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP HP: 0822 4212 3912
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 012 SMPN 27 SMAN 5
Nama Institusi
SAGULUNG BATAM BATAM
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis (PKM-GT).
13
14
15
16
17
A. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2
2. Nama Perguruan Undip UGM
Tinggi
3. Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia
4. Tahun masuk 1982 1994
5. Tahun lulus 1986 1998
Alokasi
Progra Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
m Studi Ilmu (jam/mi
nggu)
1. Erwinda S1- Teknik 8 Mencari informasi dan
Febriyana/ Teknik mengumpulkan data
21030115120039 Kimia tentang keberjalanan dan
keberlangsungan Proyek
Dipo Fertilizer dan
melakukan diskusi
dengan dosen
pembimbing
2. Febio Dalanta/ S1- Teknik 8 Mencari informasi dan
21030115120008 Teknik mengumpulkan data
Kimia tentang Membran PES-
Kitosan
3. Fredy arief S1- Teknik 8 Mencari informasi dan
Senjaya/ Teknik mengumpulkan data
21030115120018 Kimia tentang fosfat dan sistem
Backwash
4. Afdillah Septian S1- Teknik 8 Mencari data mengenai
Djati/ Teknik pengolahan limbah yang
21030115130148 Kimia baik dan diskusi dengan
dosen pembimbing
5. Rima Chairani S1- Teknik 8 Menganalisa kebijakan
Yuniar/ Teknik dan solusi yang pernah
21030116120061 Kimia di lakukan sebelumnya
20