Deskripsi:
2) Pupuk Urea adalah pupuk yang dibuat dari percampuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang
(CO2).
3) Pupuk Urea mengandung 46% N. Jadi tiap 100 kg pupuk Urea mengandung 46 kg Nitrogen.
4) Pupuk Urea berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih dan merah muda
(bersubsidi).
Sifat-sifat:
1) Pupuk Urea bersifat higroskopis, sehingga pupuk urea ini mudah larut dalam air dan mudah
diserap tanaman.
3) Selain mudah tercuci oleh air, juga mudah terbakar oleh sinar matahari.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
Deskripsi:
2) Pupuk ZA adalah pupuk yang dibuat dari asam belerang (S) dan gas amonium (NH4+) sehingga
disebut juga pupuk Amonium Sulfat.
3) Pupuk ZA mengandung 21% unsur hara makro N (nitrogen) sebagai kation amonium, dan 24 %
unsur hara makro sekunder S (sulfur) sebagai anion sulfat. Jadi tiap 100 kg pupuk ZA
mengandung 21 kg Nitrogen dan 24% Sulfur.
4) Pupuk ZA berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih, merah muda, abu-abu, biru, ke
abu-abuan dan kuning.
Sifat-sifat:
1) Pupuk ZA bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air), terutama pada kelembapan 80 % atau
lebih, sehingga mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
2) Reaksinya asam, sehingga kurang baik jika diberikan pada tanah muda (karena rata-rata tanah
muda masih asam), atau tanah yang kurang mengandung kalsium (alkali).
3) Reaksi kerjanya agak lambat, sehigga cocok apabila digunakan sebagai pupuk dasar.
Deskripsi:
2) Pupuk SP36 adalah pupuk yang dibuat dari asam sulfat (belerang) dan fosfat alam.
3) Pupuk SP36 mengandung 36% P dalam bentuk P2O5 (fosfat). Jadi tiap 100 kg pupuk SP36
mengandung 36 kg Fosfor (P).
Sifat-sifat:
1) SP36 bersifat tidak higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
3) Walau sifatnya mudah larut dalam air namun reaksinya lambat, sehingga sangat cocok digunakan
untuk pupuk dasar pada tanaman semusim.
Deskripsi:
2) Pupuk KCl adalah pupuk yang dibuat dari ekstraksi mineral Kalium.
Sifat-sifat:
1) Bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
3) Unsur kloridanya bersifat toksik (racun) bagi tanaman tertentu seperti wortel dan kentang.
5. ZK (Zwavelzure Kali)
Deskripsi:
2) Pupuk ZK adalah pupuk yang dibuat dari asam belerang dan kalium, sehingga disebut juga pupuk
Kalium Sulfat.
3) Pupuk ZK mengandung 50% unsur hara makro K dalam bentuk K2O dan 17 % unsur hara makro
sekunder S (sulfur). Jadi tiap 100 kg pupuk ZK mengandung 50 kg Kalium (K) dan 17 kg Sulfur (S).
Sifat-sifat:
1) Pupuk ZK bersifat tidak higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara
tinggi.
3) Sumber unsur kalium dengan kadar tinggi, khususnya untuk tanaman yang sensitif terhadap
keracunan Klorida, seperti wortel dan kentang. Gunakan ZK, jangan KCl agar tanaman wortel dan
kentang anda tidak keracunan unsur klorida.
2) NPK Phonska berfungsi sebagai pupuk majemuk yang mengandung 15% Nitrogen (N), 15% Fosfat
(P2O5) dan 15 Kalium (K2O) serta 10% Sulfur (S).
Sifat-sifat:
1) Bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air), sehingga mudah larut dalam air dan mudah
diserap tanaman.
2) Reaksi kimianya netral, sehingga bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanah.
3) Dapat digunakan sebagai pupuk dasar (disebar di dasar bedengan) atau pupuk susulan (kocor
atau tugal)
Sifat-sifat:
1) Dolomit bersifat higroskopis, sehingga mudah menyerap air dan mudah dihancurkan.
Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan
kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak
kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing
kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek. Karateristik kotoran hewan yang kencing
waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen
lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk
kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang
diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-
kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik
kotoran hewan yang tidak kencing waktu
penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk
kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.
Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis
dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur
atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat
dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan
udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan
Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah
tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan
seringkali dianggap sebagai pupuk organik.