PUPUK UREA
Spesifikasi :
- Kadar air maksimal 0,50%, Kadar Biuret maksimal 1%, Kadar Nitrogen minimal 46%
- Bentuk butiran tidak berdebu
- Warna putih, Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
PUPUK ZA
Spesifikasi :-
- Nitrogen minimal 20,8%, belerang minimal 23,8%, Kadar air maksimal 1%, kadar Asam
Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
- Bentuk kristal
- Warna putih, dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Pupuk Majemuk
Pupuk berimbang adalah pemberian pupuk kedalam tanah dengan jumlah dan jenis hara
tanaman serta sasaran tingkat hasil yang ingin dicapai. Pemupukan berimbang dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu :
a. Kombinasi pupuk tunggal (Urea, TSP, dan KCL).
b. Kombinasi pupuk majemuk dengan pupuk tunggal.
c. Pupuk majemuk saja.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara utama seperti
NP, NK, dan NPK. Konsep pupuk majemuk yang dibuat PT. PUPUK KUJANG adalah :
a. Spesifik komoditi dan spesifik lokasi tanpa penambahan pupuk lain. Yang dikenal merek
dagang NPK Kujang .
b. NPK Kujang diformulasi sesuai dengan kebutuhan tanaman dan dosisnya disesuaikan
dengan ketersediaan unsur hara didalam tanah masing-masing lokasi.
Manfaat pupuk NP :
a. Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar.
b. Merangsang pertumbuhan akar sehingga tanaman menjadi lebih sehat dan kuat.
c. Menjadikan batang tanaman lebih kuat dan tegak sehingga tidak mudah rebah.
d. Menambah kandungan protein.
e. Meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit.
f. Mempercepat masa panen.
g. Memperbesar ukuran buah, biji-bijian dan umbi.
h. Meningkatkan jumlah, kualitas dan ketahanan hasil panen.
i. Meningkatkan harga jual hasil panen.
1. Pupuk Urea
Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2.
Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi.
Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk
senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang
banyak.
2. Pupuk SP 36.
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan
unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %.
Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh
tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil,
lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
3. Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua
jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam
bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen )
terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang
pertumbuhan tanaman.
Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian
diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl.
Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk
tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama
kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang
kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan
bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya
mengandung K2O sampai 60 %.
Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses
pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi
produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar
Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas
fotosintesa terganggu.
5. Pupuk Kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang
mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium,
kalium dan magnesium.
Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan
penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas
dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat
keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.