Spesifikasi Kadar P 2 O 5 total minimal 36% Kadar P 2 O 5 larut Asam Sitrat minimal 34% Kadar P 2 O 5 larut dalam air minimal 30% Kadar air maksimal 5% Kadar Asam Bebas sebagai H 3 PO 4 maksimal 6% Bentuk butiran Warna abu-abu Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk SP 36 Tidak higroskopis Mudah larut dalam air Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji Mempercepat panen Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan Cara penggunaan pupuk SP 36 Untuk tanaman semusim, pupuk SP 36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar. Sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen
PUPUK ZK (SNI 02-2809-2005) Spesifikasi Kalium ( K 2 O) : 50% Sulfur (S) : 17% Kadar Klorida (Cl) maksimal 2,5% Kadar air maksimal 1% Bentuk powder/serbuk Warna putih Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk ZK Tidak higroskopis Mudah larut dalam air Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi Dapat dicampur dengan pupuk lain Aman digunakan untuk semua jenis tanaman Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok, meningkatkan daya bakar rokok Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama penyimpanan Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan Cara penggunaan pupuk ZK Dapat digunakan sebagai pemupukan dasar (pemupukan awal) dan susulan
TENTANG PUPUK SP-36 Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya.
Pupuk SP-36 merupakan hasil reaksi antara BP dengan asam sulfat, bersifat tidak higroskopis dan larut dalam air sehingga cepat tersedia bagi Pupuk SP-36 merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara fosfor karena keunggulan yang dimilikinya, kandungan hara fosfor dalam bentuk tinggi yaitu sebesar 36%, unsur hara fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnya larut dalam air, tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpancukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik. Meningkatnya perkembangan pertanian saat ini mulai bergerak kearah penggunaan pupuk yang ramah lingkungan sehingga mampu mengembalikan danmeningkatkan kemampuan tanah untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanamanselama pertumbuhan. Dengan mengetahui proses pemupukan yang tepat, maka perlu dilakukan pengkajian penelitian tentang analisis bahan pupuk dari sumber pupuk SP-36 dari berbagai produk di pasaran. Pupuk yang akan dipasarkan untuk keperluan sektor pertanian harus memenuhi standar mutu dan terjamin efektivitasnya serta wajib didaftarkan kepada Direktorat Pupuk. Dalam rangka mendukung terlaksananya pengujianmutu dan uji efektivitas ini diperlukan adanya standarisasi metode pengujian berupa petunjuk teknis metodologi pengujian efektivitas pupuk pada praktikum analisis bahan pertanian dan lingkungan yang berjudul Analisis Nitrogen, Fosfor, Sulfur dan Besi dari Bahan Pupuk SP-36 Fosfor merupakan unsur hara esensial. Tanaman membutuhkan fosfor yang cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fosfor memiliki peranan penting dalam tanaman,yaitu berperan dalam proses fotosintesis, respirasi, membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan serta berperan dalam pembelahan dan pembesaran sel. Pupuk SP-36 mengandung 36% fosfor dalam bentuk dan dalam jumlah makro. Pupuk SP-36 berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Pupuk SP-36 memiliki beberapa keunggulan, yaitu Kandungan hara fosfor dalam bentuk tinggi yaitusebesar 36%. Unsur hara fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnyalarut dalam air. Tidak bersifat higroskopis, sehingga dapat disimpan cukup lama dalamkondisi penyimpanan yang baik. Karena peranan fosfor sangat penting pada tanaman,maka perlu dilakukan analisis fosfor pada pupuk SP-36. Spesifikasi 1. Kadar P2O5 total minimal 36% 2. Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal 34% 3. Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30% 4. Kadar air maksimal 5% 5. Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4 maksimal 6% 6. Bentuk butiran 7. Warna abu-abu 8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk SP 36 1. Tidak higroskopis 2. Mudah larut dalam air 3. Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman 4. Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik 5. Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji 6. Mempercepat panen 7. Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji 8. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
Cara penggunaan pupuk SP 36
Untuk tanaman semusim, pupuk SP 36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar. Sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen
Pupuk SP 36 merupakan pupuk dari PT Petrokimia Gresik. Situs Resmi : http://www.petrokimia-gresik.com
KANDUNGAN UNSUR HARA PADA PUPUK DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN
Pupuk Urea [(CO (NH2)2] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. (Ruskandi, 1996). Pupuk SP 36 (Superphospat 36) SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986). Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium) Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.(Hardjowigeno, 1992). Pupuk KCl (Kalium Klorida) Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang- kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. Pupuk Kompos Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.
Jenis pupuk yang khusus mengandung kalium relatif sedikit jumlahnya. Umumnya sudah dicampur dengan pupuk atau unsur lain menjadi pupuk majemuk. Sehingga menjadi pupuk yang mengandung kalium, nitrogen dan atau fosfor (dua atau lebih hara tanaman). Kadar pupuk K dinyatakan sebagai % K2O. Konversi kadar K2O menjadi K adalah sebagai berikut:
% K2O = 1.2 X % K, dan % K = 0.83 X % K2O
Muriate (KCl) Dianggap pupuk yang kadar hara K nya tinggi. Nama muriate berasal dari asam murit adalah sama dengan asam khlorida. Kadar K2O teoritis dapat mencapai 60-62%; tetapi dalam kenyataan pupuk muriate yang diperdagangkan hanya sekitar 50%. Bentuknya berupa butiran kecil-kecil atau berupa tepung dengan warna putih sampai kemerah-merahan. Dalam praktek lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan pupuk-pupuk K yang lain karena harganya relatif murah. Pupuk ini kurang disenangi karena kadar Cl nya yang tinggi terutama untuk pemupukan tanaman yang peka terhadap kualitas maupun produksi. Banyak digunakan untuk perkebunan karet dan tebu, tetapi sekarang sebagian beralih ke pupuk KNO3. Pemupukan KNO3 selain memupuk K juga berarti memupuk N.
Kalium sulfat (zwavelzuure kali = ZK) Rumus kimia: K2SO4. Pupuk ini banyak digunakan baik untuk perkebunan maupun petani kecil. Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan pupuk muriate. Kadar K2O sekitar 48-50%. relatif mengandung Cl sedikit lebih kurang hanya 2.5%. Pupuk ZK dapat dibuat dari garam komplek K2SO4.2MgSO4. Garam komplek ini dilarutkan dalam air kemudian diberi KCl Reaksinya:
K2SO4.2MgSO4 + KCl > 3 K2SO4 + 2 MgCl2.
K2SO4 akan mengendap dan untuk memisahkannya maka MgCl2 didekantir. Pupuk ini sejak lama banyak digunakan di Indonesia. Untuk tanaman sera misalnya rami, sosella dan kapas pemupukan K mmengakibatkan kualiats seratnya lebih tinggi. Atau dibuat dari garam KCl yang diasamkan dengan asam sulfat. Reaksinya sebagai berikut:
2 KCl + H2SO4 > K2SO4 + HCl
Reaksi pencampuran dilakukan dalam bejana besi panas yang selalu diaduk agar bercampur sempurna. Gas HCl yang keluar didinginkan dan dilarutkan dalam air.
Kalium-magnesium sulfat Rumus kimianya : K2SO4.2MgSO4. Kadar K2O berkisar antara 22-23% dan kadarMgO antara 18-129%. Dibuat dari garam komplek K2SO4. 2MgSO4. Seperti pupuk ZK kadar Cl rendah ialah kurang dari 3%. Kadar S= 18%. Perkebunan di sekitar Sumatra Utara dulu banyak menggunakan pupuk ini.
Kalium nitrat (Niter) Selain mengandung unsur K juga mengandung unsur N. Kadar K2O cukup tinggi 44% dan kadar N sekitar 13%. Pupuk ini kurang penting dan tidak banyak digunakan. Tanaman yang banyak menggunkan pupuk ini ialah tanaman tembakau, kapas. Niter merupakan pupuk majemuk dengan grade fertilizer 13-0-44.
Dalam karung (zak) pupuk area tercantum kadar nitrogen 46%. Jika dlm pemupukan sawah setiap 1 m^2 luas tanah? diperlukan 6,9 g nitrogen (Ar N = 14, C=12, O=16, dan H=1), tentukan: a. kemurnian pupuk tersebut (kadar CO(NH2)2) b. berapa karung pupuk urea yang diperlukan (jika setiap karung pupuk urea berisi 50 kg) untuk pemupukan 1 hektar (10.000 m^2) sawah. Jawaban TerbaikPilihan Penanya
25Jito Dijawab 2 tahun yang lalu
Rumus kimia urea : CO(NH) Mr. urea = 60
a. kadar N pada urea murni = (jumlah atom N x Ar N)/(Mr. CO(NH)) x 100% ..................................... = (2 x 14)/(60) x 100% ..................................... = (2 x 14)/(60) x 100% ..................................... = (28)/(60) x 100% ..................................... = 46,67% ===> Kemurnian urea = (46%) / (46,67%) x 100% = 98,57%
b. Kebutuhan urea = (luas sawah x kebutuhan N per m) : (massa 1 zak urea x 46%) .......... = (10.000 m x 6,9 g/m) : (50 kg/zak x 46%) .......... = (69 kg) : (23 kg/zak) .......... = 3 zak
Perhatikan satuan masing-masing variabel. Penilaian & komentar penanya
. 0 0
Komentar Jawaban Lainnya (1)
Elisafan Dijawab 2 tahun yang lalu kadar nitrogen dalam urea (CO(NH2)2) : (Ar N / Mr urea) x kadar urea 46%=(28/60)xkadar urea kadar urea=98.57%
berat nitrogen dalam urea (CO(NH2)2) : (Ar N / Mr urea) x berat urea 6.9=(28/60)xberat urea berat urea=14.786 g/m^2 berat pupuk=14.786/98.57%~15 g/m^2 per 1 ha memerlukan pupuk = 15 x 10000 / 1000 = 150 kg
contoh soal 1 Berapa persen (%) C, O, N dan H yang terdapat dalam urea (CO(NH 2 ) 2) , jika diketahui Ar.C = 12, Ar.O = 16, Ar.N = 28 dan Ar.H =1?
Jawab Langkah penyelesaian 1. menentukan mol masing-masing atom yang ada dalam senyawa Atom C = 1 mol Atom O = 1 mol Atom N = 2 mol Atom H = 4 mol 2. Menentukan massa masing-masing atom dalam senyawa, dengan cara: mengalikan mol atom dengan atom relatif (Ar) masing-masing atom. Atom C = 1 mol x 12 g/mol = 12 g Atom O = 1 mol x 16 g/mol = 16 g Atom N = 2 mol x 14 g/mol = 28 g Atom H = 4 mol x 1 g/mol = 4 g 3. Jumlahkan massa semua atom yang telah diperoleh untuk memperoleh massa molekul (massa molekul relatif) Atau dengan cara H
4. Tentukan % massa masing-masing unsur dengan cara: Massa masing-masing atom dibagi dengan massa semua atom (Mr) kemudian dikali 100%.
Jika terdapat 120 Kg urea maka massa N adalah sebesar = 46, 67% x 120 Kg = 56 Kg. Massa unsur-unsur yang lain dihitung dengan cara perhitungan massa N.
Contoh Soal 2 Dalam 50 g pupuk urea (CO(NH 2 )) terdapat 21 g nitrogen. Berapa persen kemurnian pupuk tersebut?. Jika diketahui Ar.C = 12, Ar.O = 16, Ar.N = 14, Ar.H = 1.
Jawab
Contoh soal 3 Kadar karbon dalam vitamin C adalah 41%. Berapa jumlah atom karbon yang terdapat dalam vitamin C?. Bila diketahui Mr senyawa tersebut adalah 176 dan Ar.C= 12.
Jawab
Jadi jumlah atom C dalam vitamin C = 6.
Contoh soal 4 Pada pembakaran 12 g suatu senyawa karbon dihasilkan dihasilkan 12 g gas CO 2 . Berapa persen unsur karbon dalam senyawa tersebut?. jika diketahui Ar.C = 12 dan Ar.O = 16.
Jawab Misalkan senyawa karbon tersebut = C x H y
Massa CO 2 yang dihasilkan = 22 g
Massa C dalam CO 2 = massa C dalam C x H y (sesuai hukum kekekalan massa)
BPJ (Part Per Million) PPM atau nama kerennya Part per Million jika dibahasa Indonesiakan akan menjadi Bagian per Sejuta Bagian adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa. Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm. Seperti halnya namanya yaitu ppm, maka konsentrasinya merupakan perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya denngan prosentase yang menunjukan bagian per seratus. Jadi rumus ppm adalah sebagai berikut; ppm = jumlah bagian spesies / satu juta bagian sistem dimana spesies itu berada
Rumus PPM Massa : Massa Zat / Massa campuran X 10 6
Rumus PPM Volume : Volume Zat / Volume campuran X 10 6
Contoh: Ddlm 2 Kg Air Terdapat 20 mg Merkuri (Hg). Hitunglah BPJnya.. Jawab: Rumus PPM Massa = Massa Zat / Massa campuran X 10 6
= 20 mg / 2000000mg x 1000000 = 10 bpj
PUPUK Arti Penting dan Perhitungan Kebutuhannya April 29, 2008 Filed under Pupuk Ada pepatah kuno mengatakan : cabe dengan berbagai bentuk dan nama tetaplah pedas. Demikian juga halnya dengan pupuk, dalam berbagai macam merek dan sebutan, kandungannya tetap unsur hara makro atau mikro. Kita yang bergelut dalam bidang pertanian tentu mengenal banyak jenis nama pupuk yang beredar dipasaran. Meskipun jumlah dan jenisnya bermacam- macam, tidak akan membuat bingung jika bahan pembentuknya diketahui. Karena itu dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jenis dan jumlah unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut. Selama ini juga mungkin kita pernah dikagetkan dengan munculnya rumor beredarnya pupuk palsu. Apakah anda percaya ada pupuk palsu.??? Dari mana anda tahu pupuk itu palsu??? Bagaimana anda bisa punya kesimpulan pupuk itu palsu..??? Apakah sudah dilakukan pengujian di lapangan maupun di laboratorium ?? Melalui tulisan singkat ini mungkin bisa sedikit membantu anda selaku pengguna pupuk untuk mengetahui dan memahami pupuk, sehingga anda tidak keliru memvonis satu jenis pupuk itu palsu. Gambar mekanisme pelepasan partikel pupuk (prill) yang melepaskan unsur hara perlahan-lahan (mekanis), dan bola yang diberi selaput berupa bahan kimia yang aman bagi tanah dan tanaman (mekanisme kimia) lalu melepaskan hara perlahan-lahan Setiap kemasan pupuk dilengkapi dengan label yang menunjukkan jenis dan jumlah unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan. Karena itu sangat penting untuk mambaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu juga diketahui cara aplikasi yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi, baik cara maupun takaran akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman tidak seperti yang kita harapkan, bahkan unsur hara yang dikandungnya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk, dalam arti luas mencakup semua bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk memberikan unsur tertentu yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi istilah pupuk biasanya dimaksudkan untuk pupuk yang dibuat oleh pabrik. Perlu juga difahami bahwasanya pupuk tidak mengandung hara tanaman dalam bentuk unsur seperti nitrogen, fosfor atau kalium, tetapi hara tersebut dalam bentuk senyawa yang dapat menyediakan bentuk ion hara yang dapat diserap oleh tanaman. Secara garis besar pupuk dapat dibedakan: 1. Berdasarkan asal : Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mengalami peruraian (dekomposisi) oleh mikroorganisme pengurai. Contohnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang lengkap tetapi umumnya dalam kondisi yang tidak tinggi. Sedangkan pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara mencampur berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara tertentu yang tinggi. Contohnya : Urea SP 36, KCl , Grand-S 15 , Tanigro, Grand-K Kalimags dan lain-lain. 2. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya : Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk Pupuk tunggal mengandung satu jenis unsur hara saja yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Biasanya berupa unsur hara makro primer, walaupun memiliki senyawa pengiring. Contohnya Urea (45% N) SP36 (36% P2O5) dan KCl (60% K2O). Sementara pupuk majemuk mengandung lebih dari satu jenis unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Contohnya Grand-S 15 (15% N, 15% P2O5, 15% K2O), TANIGRO (16% N, 20% P2O5, 0.17% MgO, 0.39% CaO), Kalimags (30% K2O, 10% MgO, 18% S) Grand-K (13% N, 46% K2O, + UH mikro). Penggunaan pupuk majemuk ini lebih praktis karena dengan satu kali aplikasi sudah dapat mensuplai beberapa jenis hara baik makro maupun mikro. Berdasrkan jenis hara yang dikandungnya ini, pupuk juga dapat dibedakan menjadi pupuk makro yang mengandung hara makro seperti Urea, TSP dan KCl, serta pupuk mikro yang mengandung hara mikro. 3. Menurut cara aplikasi : Pupuk Akar dan Pupuk Daun Pupuk akar merupakan pupuk yang diaplikasikan melalui akar, dapat dalam bentuk butiran maupun kristal, contohnya : Urea, Tanigro, Grand-S 15, Kalimags, Grand-K dan lain-lain. Sementara pupuk daun adalah pupuk yang cara aplikasinya lewat daun melalui cara semprot dan dapat dicampur dengan pestisida, contohnya : Mamigro, Gardena, Fitomic dan lain-lain. 4. Berdasarkan cara melepaskan unsur hara : Fast Release dan Slow Release Jika pupuk Fast Release ditaburkan ke tanah, dalam waktu singkat unsur hara yang dikandungnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahannya , ialah terlalu cepat habis bukan hanya diserap oleh tanaman, tetapi juga karena menguap dan tercuci oleh air. Contohnya : Urea, ZA dan KCl. Pupuk Slow Release atau sering juga disebut pupuk lepas terkendali akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bagi tanaman dibandingkan dengan pupuk Fast Release . Contohnya Grand-K Prill, KaliMagS dan Tanigro. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandungnya dilindungi secara mekanis dan kimiawi. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan bahan kimia yang aman bagi tanah dan tanaman sehingga bahan pepuk tersebut lepas secara terkendali. Biasanya dari segi harga, jenis pupuk ini lebih mahal dibandingkan pupuk lain, namun kualitas merupakan jaminan. Efektifitas pemupukan dipengaruhi oleh pemilihan jenis pupuk, pemakaian dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan cara penempatan pupuk. Dalam pemberian pupuk perlu juga diperhatikan mobilitas (mudah tidaknya berpindah) Unsur Hara. Artinya kita harus mengetahui apakah jenis pupuk yang kita berikan termasuk mengandung unsur hara yang mudah berpindah, tercuci atau menguap. Phosphor (P) hampir tidak bersifat mobil (mudah berpindah). Akibatnya pupuk P tetap berada di tempat semula (tidak jauh dari tempat pemberian pupuk), sehingga harus diberikan lebih banyak pada pupuk dasar dan usahakan dekat dengan area perakaran. Pemberian pupuk P sebaiknya dengan cara pembuatan tugalan atau larikan disamping tanaman, sebab jika dengan cara penebaran (ditaburkan saja) pemanfaatan pupuk P cenderung tidak efektif. Pupuk Kalium dan Nitrogen cenderung mudah bergerak (mobil) dari tempat asal penebarannya. Pola pergerakannya vertikal ke bawah bersama air. Tidak disarankan memberikan pupuk Kalium dan Nitrogen secara sekaligus atau satu kali apliaksi, karena kemungkinan terjadinya penguapan atau pencucian sangat besar. CONTOH PERHITUNGAN Dari hasil analisa disatu jenis tanah diperoleh rekomendasi pemupukan dengan 250 gr N, 150 gr P2O5 dan 200 gr K2O per tanaman. Pupuk yang tersedia Urea (45% N) SP36 (36% P2O5) dan KCl (60% K2O). Berdasarkan rekomendasi pemupukan diatas dan kenyataan ketersediaan pupuk di pasaran maka bobot pupuk yang diperlukan adalah : Urea yang dibutuhkan 100/45 x 250 = 555,56 gr SP36 yang dibutuhkan100/36 x 150 = 416,67 gr KCl yang dibutuhkan:100/60 x 200 = 333,33 gr Tahukah anda dari 100 kg Tanigro (16% N, 20% P2O5) dan 50 kg Kalimags (30% K2O, 10% MgO, 18% S) dapat memberikan unsur hara apa saja dan dan jumlah berapa ? Berdasarkan keterangan diatas maka : 100 kg Tanigro setara dengan N = 16/100 x 100 kg = 16 kg P2O5 = 20/100 x 100 kg = 20 kg 50 kg Kalimags setara dengan K2O = 30/100 x 50 kg = 15 kg MgO = 10/100 x 50 kg = 5 kg S = 18/100 x 50 kg = 9 kg Melanjutkan pertanyaan no 2 diatas, 100 kg Tanigro dapat menggantikan pupuk Urea dan SP-36 sebanyak ? 100 kg Tanigro menghasilkan 16 kg N dan 20 kg P2O5 maka Urea yang digantikan sebanyak = 100/45 x 16 kg N = 35,56 kg SP-36 yang digantikan sebanyak = 100/36 x 20 kg P2O5 = 55,55 kg