Anda di halaman 1dari 15

Pembuatan Pupuk Urea

Pembuatan pupuk urea memerlukan teknologi tinggi dengan sistem produksi dan menejemen
yang transedental. Pupuk urea secara umum dibuat dari bahan baku berupa gas karbon dioksida
(CO2) dan cairan amoniak (NH3). Suplai bahan baku karbon dioksida dilakukan secara sintetis,
sedangkan suplai cairan amoniak dipenuhi dari pabrik amoniak yang biasanya terletak tidak jauh
dari pabrik pembuatan pupuk urea.

Diagram Alir Proses Pembuatan Urea

Pada dasarnya, proses pembuatan pupuk urea melalui 6 unit tahapan yaitu unit sintesa, unit
purifikasi, unit kritaliser, unit prilling, unit recovery, dan unit kondensat treatment. Ke enam
tahapan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Unit Sintesa
Unit sintesa adalah unit terpenting dalam proses pembuatan pupuk urea. Unit ini bekerja untuk
mereaksikan gas karbondioksida dengan cairan amoniak. Pereaksian kedua bahan baku pupuk
urea tersebut dilakukan di dalam urea reaktor yang kedap udara bertekanan 175 kg/cm2 G.
Selama proses reaksi, recycle katalisator berupa karbamat yang berasal dari unit recovery
dimasukan ke dalam urea reaktor. Setelah selesai, hasil sintesa urea kemudian di kirim ke unit
purifikasi untuk memisahkan Ammonium Karbamat dan amonia berlebih setelah stripping
CO2 dilakukan.
2. Unit Purifikasi
Unit purifikasi adalah unit yang bekerja memisahkan Amonium Karbamat yang tidak terkonversi
dan kelebihan Ammonia dari hasil unit sintesa. Pemisahan dilakukan dengan 2 langkah
penurunan tekanan secara berkala, yaitu 17 kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil purifikasi yang
berupa gas karbondioksida dan cairan amoniak lalu dikirim ke unit recovery, sedangkan larutan
urea dikirim ke unit kristaliser.

3. Unit Kristaliser
Unit kristaliser adalah unit yang bekerja mengkristalkan larutan urea yang dikirim dari unit
purifikasi. Pengkristalan dilakukan secara kedap udara, lalu kristal urea yang dihasilkan
dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Kristal urea kemudian dikirim ke unit prilling.

4. Unit Prilling
Unit prilling adalah unit yang bekerja membentuk kristal urea menjadi urea butiran (urea prill).
Kristal urea yang datang dari unit kristaliser di keringkan hingga minimal 99,8% dari berat
awalnya dengan udara panas. Pengeringak kemudian dilakukan menggunakan udara dingin
hingga terbentuklah butiran-butiran urea yang selama ini kita lihat. Urea butiran tersebut
kemudian dikirim ke bagian bulk storage melalui belt conveyor.

5. Unit Recovery
Unit recovery adalah unit yang berguna mendaur ulang gas amoniak (NH3) dan gas
karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari unit purifikasi. Daur ulang dilakukan dengan 2 tahap
absorbsi melalui Mother Liquor. Gas hasil daur ulang kemudian dikirim kembali ke unit
sintesa.

6. Unit Kondensat Treatment


Unit kondensat treatment adalah unit yang bekerja mendaur ulang sejumlah kecil kondensat urea,
uap air, karbondioksida, dan amoniak yang terbuat saat proses kritalisasi dilakukan. Gas NH3 dan
CO2 yang dihasilkan dari kondensat kemudian dikirim ke unit purifikasi untuk diolah kembali,
sedangkan air kondensat dikirim ke unit utilitas.
Demikianlah pemaparan mengenai proses produksi dalam pembuatan pupuk urea. Semoga
dapat dipahami dengan seksama, meski memang seharusnya kita dapat melihat langsung
bagaimana pupuk urea itu dibuat agar lebih paham.

http://pupuklopedia.blogspot.com/2014/06/pembuatan-pupuk-urea.html

A. PUPUK
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam, atau tanamanuntuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material
pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan
tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan
dapat berbahaya bagi tumbuhan.

B. PUPUK UREA
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal
berwarna putih. Selain itu, Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N)
berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk
Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia CO(NH2)2.

C. MANFAAT PUPUK UREA


Manfaat dan fungsi pupuk urea :
1. Pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar.
2. Pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi,
dengan jumlah anakan yang banyak.
3. Pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
4. Pupuk urea bersifat universal dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
D. SIFAT PUPUK UREA
Pupuk urea bersifat:
1. Memiliki tekstur yang cukup kasar.
2. Berbentuk butiran-butiran seperti kristal berwarna putih.
3. Mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh tanaman.
4. Mudah berikatan dengan air (higroskopis) sehingga harus disimpan di tempat yang kering.
E. KEGUNAAN BAHAN
1. Gas Karbondioksida (CO2)
a. Untuk memadamkan api
b. Untuk membuat minuman ringan berkarbonat dan air soda
c. Untuk untuk pelarut sebagian besar zat organik
d. Untuk fotosintesis tumbuhan
e. Untuk bahan membuat pupuk urea
2. Amoniak (NH3)
a. Dalam bidang Agriculture sebagai bahan pupuk (Fertilizer)
b. Sebagai catalyst, alkali & raw material, industri pembersih rumah tangga(household cleaner
etc.)
c. Produksi nitric acid, ammonium salts, sulfate, nitrate, carbonate & chloride.

http://idpupuk.blogspot.co.id/2012/11/industri-pupuk-urea.html

PUPUK NPK

2.1 Pengertian Pupuk NPK


Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur utamanya
terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur makro yang sangat mutlak
dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur N
(nitrogen), P (fosfor) dan K (kalium). Unsur NPK ini adalah unsur penting yang membantu
tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika tanaman kekurangan salah satu
unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sebagai contoh, jika
tanaman kekurangan unsur N, sementara kebutuhan unsur P dan K masih terpenuhi, maka
tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, warna hijau daun memudar hingga menguning. Pada
kondisi demikian, tumbuhan akan kesulitan bereproduksi, pembentukan bunga dan buah akan
terhambat, bahkan jika kekurangan unsur N sangat signifikan, maka lama-kelamaan tanaman
menjadi kerdil bahkan akhirnya mati. Begitu juga sebaliknya, jika unsur P tidak terpenuhi, maka
tanaman juga tidak dapat tumbuh dengan baik, akar tidak terbentuk sempurna sehingga
menghambat proses pengangkutan zat-zat makanan oleh akar. Selain itu, pembentukan bunga
juga kurang sempurna, tanaman kesulitan menghasilkan bunga. Demikian juga jika unsur K tidak
tersedia, maka pembungaan banyak terjadi kerontokan, jika akhirnya mau berbuah, buah yang
terbentuk juga kurang sempurna, bahkan kualitas buah sangat rendah. Selain itu tanaman kurang
tahan terhadap serangan hama penyakit maupun kekeringan.

Secara umum tahapan dari pembuatan pupuk NPK dimulai dari reaksi pembuatan
Monoammonium Phosphate (MAP)dilanjutkan sintesis Diammonium Phosphate (DAP) pada
eaktor preneutralizer, dilanjutkan dengan pencampuran KCl dan granulasi pada granulator,
kemudian dikeringkan diotary dryer dan dilakukan pendinginan pada cooler untuk
selanjutnya diberi warna pada proses coating. Reaktor preneutralizer merupakan salah satu unit
penting dalam sintesis pupuk NPK untuk membentuk Diammonium
Phosphate (DAP) sebagai sumber Nitrogen (N) dan Sulfur
(P). Feed masuk pada reaktor ini berupa amoniak (NH3),
asam fosfat (H3PO4), dan asam sulfat (H2SO4). Kondisi
feed masuk reaktor preneutralizer dapat berubah sehingga perlu dipasang sistem pengendali
untuk menjaga
komposisi produk keluar dari reaktor preneutralizer, selain itu pemasangan sistem pengend
ali dapat menjaga keamanan dari proses tersebut.

2.2 Spesifikasi Pupuk NPK

1. Nitrogen (N) : 15%

2. Fosfat (P2O5) : 15%


3. Kalium (K2O) : 15%

4. Sulfur (S) : 10%

5. Kadar air maksimal 2%

6. Bentuk butiran

7. Warna merah muda

8. Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 50 dan 20 kg.

2.3 Jenis Pupuk NPK dan Keunggulan Pupuk NPK

Pupuk jenis NPK dapat berupa padat (granule) maupun cair. Baik NPK padat maupun
NPK cair, kandungan unsur haranya tetap mengutamakan unsur N, P dan K. NPK padat biasanya
lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk akar, yaitu diplikasikan ke dalam tanah agar pupuk
diserap oleh akar. Sedangkan NPK cair lebih banyak dimanfaatkan sebagai pupuk daun,
aplikasinya dilakukan dengan cara penyemprotan melalui stomata. Namun, NPK cair yang dijual
di pasaran kebanyakan berupa pupuk organik sehingga pemberiannya harus dalam jumlah
banyak. NPK cair organik lebih cocok untuk pertanian organik. Meskipun demikian, baik NPK
padat maupun NPK cair keduanya sama-sama penting bagi tumbuhan.

 Keunggulan pupuk ini di antaranya:

1. Mudah diserap tanaman karena sifatnya higroskopis.

2. Mengandung berbagai unsur dibutuhkan tanaman. Kekayaan kandungannya membuat proses


pemupukan menjadi lebih mudah.

3. Kandungan unsur haranya cukup merata.

4. Sesuai buat berbagai jenis tanaman, sebab kandungannya merata dan lengkap.

5. Meningkatkan produksi dan kualitas panen, karena petani tidak perlu lagi menambahkan pupuk-
pupuk lain buat tanamannya. Penggunaan pupuk ini memperkecil resiko rugi.
6. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit, dan kekeringan.

7. Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar sebab banyak mengandung butir hijau daun.

8. Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran baik.

9. Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein.

10. Menjadikan batang lebih tegak, kuat, dan bisa mengurangi resiko rebah.

11. Memperbesar ukuran buah, umbi, dan biji-bijian.

12. Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan.

13. Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Pemakaian Pupuk Phonska

Keuntungan:

1. Proses Teknis Pemupukan Menjadi Lebih Sederhana

Petani sebagai pemakai pupuk tak lagi direpotkan dan disulitkan dengan pemilihan jenis
pupuk. Apabila tak mempergunakan pupuk ini, maka petani harus memahami jenis-jenis pupuk
tertentu. Ada hanya bermanfaat bagian daun, buah, atau biji saja.Padahal, ada
tanaman dipergunakan atau dimanfaatkan kesemua unsurnya. Menggunakan pupuk tidak
beragam atau sendiri-sendiri memperbesar kemungkinan overdosis pemupukan. Pupuk berlebih
tidak baik bagi tanaman bahkan merusak unsur hara alami dalam tanah. Pemakaian pupuk
berlebih dalam jangka panjang dapat berakibat pada rusaknya hama dan turunnya.

2. Produksi dan Kualitas Panen Meningkat

Hal ini dikarenakan pemakaian pupuk ini akan menambah kekuatan pada batang, daun,
serta memperbaiki kualitas buah. Peningkatan kualitas panen berarti meningkatkan tingkat hayati
petani.

3. Daya Tahan Hasil Panen Lebih Lama


Proses pengangkutan terhadap hasil panen tidak perlu ditakutkan akan merusak daun atau
buah karena kekuatannya sudah cukup teruji dengan penggunaan pupuk ini. Daya tahan lebih
lama dan kuat juga sangat memungkinkan buat melakukan ekspor hasil pertanian. Artinya,
produk pertanian Indonesia akan lebih dikenal di mancanegara.

4. Kualitas Pangan lebih Meningkat

Pupuk ini mampu meningkatkan pembentukan pati dan gula. Peningkatan tersebut
berguna terhadap tambahan gizi bagi masyarakat.

5. Memperkecil Kemungkinan Tanaman Mengalami Overdosis Zat Tertentu

Dengan kandungan unsur hara yang merata dan tidak berlebihan, maka kerusakan tanah
dapat diperkecil meski tidak bisa dihindari.

6. Penghematan Biaya bagi Petani

Pupuk ini mengandung berbagai zat yang diperlukan tanaman. Berarti, satu tanaman
dipanen lebih dari satu bagian seperti contoh tanaman pepaya, tidak memerlukan berbagai
macam pupuk. Semula membuat buah ada pupuk tersendiri, sedangkan daunnya memiliki pupuk
sendiri pula. Pupuk ini juga mampu memberi daya tahan terhadap agresi hama. Kedua kelebihan
tersebut sangat menghemat pengeluaran petani. Semula sine qua non biaya tambahan buat
berbagai pupuk dan obat pemberantas hama.

Kekurangan:

1. Pemberian pupuk ini dengan berbagai kandungan tambahannya akan membuat unsur hara alami
tanah menjadi rusak atau kalah dengan bahan sintetis. Kondisi ini membuat tanah semula fertile
dan baik buat berbagai tanaman tidak dapat lagi produktif. Keadaan berkurangnya unsur hara
sudah terjadi di banyak huma pertanian. Petani dengan pengetahuan kurang memadai
meninggalkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk hijau. Padahal, penggunaan
pupuk organik tidak berpengaruh terhadap kandungan unsur hara alami.

2. Kemampuan penyerapan air oleh tanah berkurang.

3. Keasaman tanah menjadi berkurang.


2.5 Manfaat Pupuk NPK

1. Meningkatkan produktivitas tanaman.

2. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap seranagan hama, penyakit, dan kekeringan.

3. Daun menjadi lebih hijau dan segar sehinggaa fotosintesis berjalan optimal.

4. Merangsang pertumbuhan akar baru dan memacu tumbuhnya sistem perakaran yang baik

5. Memacu pembentukan bunga dan mempercepat panen.

6. Menguatkan tumbuh tegak batang sehingga dapat mengurangi risiko tanaman rebah.

7. Memacu pertumbuhan ukuran buah, umbi, dan biji-bijian.

8. Meningkatkan ketahanan hasil panen selama kegiatan pengangkutan dan penyimpanan.

9. Mengoptimalkan proses pembentukan gula dan pati.

2.6 Beberapa Contoh Merk Dagang Pupuk NPK

Dipasaran, banyak sekali merk dagang untuk pupuk majemuk NPK, baik yang bersubsidi
maupun tidak. NPK bersubsidi untuk saat ini adalah bermerk dagang Phonska, pupuk ini
diproduksi oleh PT. Petrokimia Gresik. NPK Phonska berkandungan N 15%, P 15%, K 15%, dan
S 10%. Biasanya pupuk phonska dikenal oleh para petani dengan pupuk phonska 15-15-15 atau
pupuk NPK 15-15-15 saja. Selain pupuk phonska, pupuk berjenis NPK lain yang tidak
bersubsidi juga banyak dijumpai di kios-kios pertanian, seperti pupuk NPK BASF 15-15-15,
NPK Holland 15-15-15, NPK Mutiara 16-16-16, NPK Kebomas 16-16-16, NPK Pak Tani 16-16-
16, NPK Sawit 13-6-27, NPK Kujang 30-6-8, NPK Gramafix, NPK Sundag, NPK fertilizer dan
masih banyak lagi.
BAB III
PEMBAHASAN
Di dalam suatu industri kimia mengontrol dan mengendalikan suatu unit adalah sal
ah satu bagian penting. Proses pengendalian adalah salah satu dasar engineering,dan
pengendalian merupakan penentu dari kualitas, kuantitas
dan kehandalan suatu proses serta keamanan dari proses tersebut. Produk utama dari pabrik
pupuk NPK adalah pupuk NPK granul. Pupuk NPK adalah pupuk majemuk dengan kadar
unsur hara N,P, dan K berbasis urea dengan kadar perbandingan N, P, dan K sekitar
15%:15%:15 %.
Proses pembuatan pupuk NPK menggunakan prinsip
reaksi menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor
(CSTR), merupakan salah satu jenis reaktor tangki berpengaduk.
Komponen utama dari pupuk NPK adalah senyawa
Monoammonium Phosphte (MAP) dan Diammonium Phosphate (DAP).
Monommonuim Phosphate adalah salah
satu jenis pupuk yang memiliki kandungan nutrisi bagi tumbuhan. Reaksi dari asam
phosphate dan amoniak dengan pH 4,4 atau 8,8 yield MAP yang menghasilkan 12,2 % N dan
51,7 P2O5. Pupuk NPK umumnya diproduksi melalui Ammoniation of Wet Process dari
asam phosphate.
Proses reaksi pembuatan MAP dan DAP dilakukan pada
reaktor preneutralizer yang selanjutnya diproses pada
granulator dan dikeringkan di rotary dryer. Dengan reaksi sebagai berikut : NH3 +
H3PO4 NH4H2PO4
NH3 + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4
Feed dari proses ini berupa NH3 cair, asam phosphate pada 40-54 % P2O5, air untuk
scrubber, dan N booster serta Urea, NH4NO3, (NH2)SO4 dan H2SO4. Proses yang digunakan
adalah menggunakan pipe reactor berukuran kecil untuk netralisasi asam fosfat dengan
amoniak sesuai dengan teknologi dari incro S.A. kapasitas produksi pada unit ini sebesar
300.000 ton/tahun.
3.1 Bahan Baku
A. Asam Fosfat
- Kadar P2O5 50% min
- Padatan 2% max
- Suhu 33oC
- Tekanan 5 kg/cm2

B. Amoniak Cair
- Kadar NH3 99,5 % min
- H2O 0,5 % max
- Suhu -33oC
- Tekanan 12 kg/cm2
C. Asam Sulfat
- Kadar H2SO4 98% min
- S.g 1,84
- Suhu 33oC
- Tekanan 5 kg/cm2
D. Amonium Sulfat
- Kadar N 21% berat min
- Moisture 0,15% max
- Granul 0,5-1,2 mm, 90% min
E. Kalium Clorida
- Kadar K2O 60% min
- Moisture 1% max
- Granul 0,15-1,2 mm, 90% min
- Bulk Density
F. Filler
- Moisture 4% max
- Granul 0,15-1,15 min, 90% min
- Bulk density 1000 kg/cm2
3.2 Proses Pembuatan pupuk NPK
1. Pengumpulan Bahan Baku
ZA, KCl, Filler diumpankan dari gudang ke
hopper dengan pay loader, selanjutnya dengan conveyor diumpankan ke masing-
masing bin dalam unit produksi. Semua bin dilengkapi dengan big blaster yang bekerja
dengan menggunakan plant air, untuk menghindari
terjadinya gumpalan dan akumulasi bahan baku dalam bin.
Bahan baku padat dari feeder jadi satu di conveyor dan
dimasukkan ke granulator elevator bersama-sama dengan bahan padat dari recycle conveyor.
2. Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi
Peralatan utamanya adalah Plug Mill berupa
double srew conveyor tang berfungsi mencampur bahan
baku dan bahan padat daur ulang hingga homogeny. Asam sulfat, steam dan amoniak bias
ditambahkan sehingga terjadi proses granulasi awal untuk menaikkan produkstivitas unit
granulasi. Produksi Pug Mill masuk granulator secara
gravitasi melalui chute dimana sebagian besar proses
granulasi akan berlangsung. Reaksi netralisasi antara asam
fosfat dan amoniak utamanya terjadi di pipe reactor yang
terpasang pada sisi inlet granulator sehingga slurry (ammonium fosfat) suhu 120-
150 oC tertuang langsung ke lapisan bahan padat di dalam granulator.
Reaksi yang terjadi :
NH3 (l) + H3PO4 NH4H2PO4 + Q
NH3(l) + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4 + Q
3. Granulasi
Alat utamanya adalah granulator yang berfungsi
untuk membuat granul phonska akibat terjadinya reaksi
kimia dan fisis antara bahan baku yang berbeda-beda karakteristiknya dan senyawa
P2O5 selalu berasal dari asam fosfat. Semua bahan baku dan daur ulang diumpankan ke
granulator. Asam sulfat diumpankan juga ke granulator pada lapisan padatan yang beraksi
dengan sebagian amoniak cair.
Reaksi yang terjadi :
NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4 + Q
4. Pengeringan
Alat utamanya adalah dryer untuk mengeringkan produk dengan kadar air 1-1,5%
dengan media udara panas suhu 150-170oC aliran searah. Udara keluar dryer
mengandung amoniak dan uap air yang akan dihisap oleh dryer exaust fan untuk dibawa ke
dryer scrubber, sedangkan debu produk dipisahkan di cyclone untuk dikembalikan ke
granulator.
5. Pemilahan dan Penghancuran Produk
Produk dari dryer dikirim ke double deck screen untuk dipilah-
pilah sesuai dengan ukurannya. Produk
oversize didaur ulang ke dalam pug mill. Produk yang onsize ukuran
2-4 mm min 90% dicurahkan ke regulator bin.

6. Perlakuan Produk Akhir


Produk onsize diumpankan ke polishing screen
untuk memisahkan produk halus dengan suhu 70-90oC. Selanjutnya produk masuk fluid bed
cooler untuk mencapai suhu
< 45oC. Produk ini kemudian diumpankan ke coater
untuk pelapisan produk dengan coating agent agar tidak
menggumpal, yang selanjutnya dikirim ke gudang produk
dengan spesifikasi bentuk granul 2-4 mm 90%, kadar air 1,5% max.
7. Pnyerapan Gas
Peralatan menggunakan srubber 4 tahap untuk
membersihakan gas buang dan menangkap unsur hara
sebagai daur ulang. Pada pencucian tahap pertama
digunakan granulator pre scrubber untuk menangkap gas
dari granulator. Pencucian tahap kedua berupa 2 ventury
scrubber yang fungsinya mencuci gas daru dryer cyclone,
granulator, dan dedusting sistem. Tahap pencucian ketiga berupa gas scrubber
yang fungsinya mencuci gas dari dua sistem scrubber sebelumnya. Tahap pencucian keempat
berupa Tower Scrubber untuk menangkap gas buang yang lolos dari 3 sistem scrubber di
atas.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Komponen utama dari pupuk NPK adalah senyawa
Monoammonium Phosphte (MAP) dan Diammonium Phosphate (DAP) dan
Proses pembuatan pupuk NPK menggunakan prinsip
reaksi menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dengan tahapan Pengumpulan
Bahan Baku, Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi, Pengeringan, Pemilahan dan Penghancuran
Produk, Perlakuan Produk Akhir dan Penyerapan Gas .
http://dimasrobisatria99.blogspot.co.id/2016/04/proses-industri-kimia-pupuk-npk.html

Anda mungkin juga menyukai