“PEMBUATAN YOGHURT”
disusun oleh :
3. Syarifatul Qomariyah
Paralel :D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Ir. Lucky
Indriati, M. T. Selaku dosen Mikrobiologi yang telah menginspirasi dan
memberikan banyak ilmu yang bermanfaat serta memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyusun karya tulis dalam bentuk makalahdengan judul
“Pembuatan Yoghurt” ini. Diharapkan makalah ini dapat memiliki manfaat bagi
para pembaca dan dapat menjadi bahan rujukan untuk menuntut ilmu
pengetahuan.
Penyusun sadar bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu,
penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan kritik dan
saran guna menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
I. 1. Latar Belakang..............................................................................................4
I.3. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6
A. Pembuatan Yoghurt....................................................................................16
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
III. 1. Kesimpulan...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20
I. 1. Latar Belakang
Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia.
Protein ini dapat diperoleh dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewani
salahs atunya adalah dari susu. Susu dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola
menu empat sehat lima sempurna. Susu mengandung protein yang langsung
diserap.
I.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan yoghurt.
2. Mengetahui proses-proses pembutan yoghurt secara benar.
3. Mengetahui bakteri apa yang digunakan dalam pembuatan yoghurt.
Untuk menghasilkan yoghurt dengan bentuk dan flavour yang baik perlu
diperhatikan perbandingan kedua biakan bakteri antara lactobacillus bulgaricus
dengan Streptococcus thermophillus yaitu dengan perbandingan 1 : 1 atau 1 : 3.
Secara umum yoghurt mempunyai karakteristik, antara lain :
1. pH berkisar antara 4-6.
2. Warna putih kekuning-kuningan, tekstur lunak dan halus.
3. Beraroma dan flavour khas, kelarutan rendah, konsitensi tinggi.
4. Kenampakan menyerupai gumpalan-gumpalan dan tidak berbusa.
5. Mempunyai rasa asam, sedikit sepat tanpa rasa kasar.
Yoghurt yang siap disantap umumnya lebih encer dan homogen serta
mempunyai aroma yang bervariasi. Untuk mengurangi rasa asam pada yoghurt
polos ditambahkan madu atau sirup. Berikut kandungan gizi yoghurt dalam tiap
100 gr yoghurt :
Kandungan gizi Proporsi
Kalori 52 Kal
Protein 3,3 gr
Lemak 2,5 gr
Karbohidrat 4 gr
Kalsium 120 mg
Fosfor 90 mg
Zat besi 0,10 mg
Vitamin A 73,0 SI
Vitamin B1 0,05 mg
Air 88,0 mg
(Freida, 2013)
1. Kultur sederhana. Terdiri dari satu jenis organisme, atau lebih dari satu yang
masing masing jumlahnya diketahui.
2. Kultur campuran. Lebih dari satu jenis organisme, yang masing masing
menghasilkan karakter yang spesifik.
Starter yoghurt dapat dibuat sendiri secara sederhana, dapat pula diperoleh dari
perusahaan-perusahaan yang memproduksi starter yoghurt, bank starter atau
lembaga-lembaga penelitian yang biasanya disebut dengan starter yoghurt murni.
Pembiakan starter murni tersebut diatas, di perusahaan pembuatan yoghurt dalam
kondisi aseptis dan menggunakan susu steril. Jadi sebaiknnya sterter murni inilah
yang digunakan dalam pembuatan yoghurt untuk menghasilkan produk yoghurt
yang sesuai dengan mutu.
(Dimas, 2009)
A. Pembuatan Yoghurt
1. Panaskan 500 ml susu segar dengan cara memasukkan susu kedalam
erlenmeyer, kemudian erlenmeyer ini dimasukan kedalam panci besar yang
telah berisi air (seperti membuat nasi tim) hingga suhunya kurang lebih 90 0C
selama 15 menit.
6. Bila akan dikonsumsi bisa dicampur dengan sirup atau dengan gula
secukupnya.
4. Masukan bibit (starter) sebanyak 3-5% sedikit demi sedikit sambil diaduk
supaya larut.
5. Tutup dengan aluminium foil, peram hingga terjadi gumpalan padat, pada
suhu 43 0C selama 4 jam atau pada suhu kamar selama 18-20 jam.
(Yanuar, 2009)
3. Bibit Yoghurt
Bibit yoghurt akan mempengaruhi hasil ahir dari yoghurt yang dibuat,
penggunaan bibit yoghurt kualitas rendah maka yoghurt yang dihasilkan
akan kurang baik (rasa yang sangat asam).
4. Suhu
5. Lingkungan
Usahakan suhu penyimpanan susu yang telah dicampur bibit yoghurt tadi
dalam suhu sekitar 37-40 derajat celcius. Suhu ini dibuat stabil dengan
menggunakan thermostat.
7. Waktu Pemasakan
Waktu yang digunakan untuk pemasakan yoghurt adalah 6-8 jam waktu
yang terlalu lama akan membuat yoghurt terasa sanat asam dan waktu
yang terlalu singkat akan membuat yoghurt tidak berasa asam.
8. Penambahan Rasa
9. Penyimpanan
Simpan yoghurt dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 4-10 derajat
celcius, dengan suhu ini bakteri-bakteri yoghurt tetap bisa hidup sehingga
akan memberi manfaat yang maksimal apabila dikonsumsi.
III. 1. Kesimpulan
III. 2. Saran