Disusun oleh:
Nama : Muhammad Naufal Humam
Nim : 220106168
Kelompok/Kelas : 02/FA22-4A
Hari, Tanggal Praktikum : Sabtu,21/10/2023
Tanggal Masuk Laporan : Sabtu,28/10/2023
Asisten Praktikum : Nita Triandiani
Dosen Pengampu : Apt. Mutiara Imansari S. Farm.,M.
Si.
PROGRAM STUDI FARMASI
2023/2024
I. Tujuan
1.1 Mengidentifikasi sterilisasi alat-alat dan bahan yang digunakan dalam
pemeriksaan secara mikrobiologi.
1.2 Menentukan pembuatan media padat dan media cair serta larutan.
II. Pinsip Percobaan
Berdasarkan sterilisasi uap (autoklaf), peralatan dengan tekanan uap hingga 121ͦ -
148ͦ C (250ͦ-300ͦ F) dengan tekanan sekitar 15 P.S.I. tekanan yang lebih besar dari
tekanan atmosfer mengkatalis efek penetrasi uap sehingga membunuh
mikroorganisme termasuk spora, terdapat hubungan ternalik antara waktu dan suhu
dalam proses ini sehingga harus dipertahankan untuk mencapai sterilisasi yang
efektif. Waktu siklus tergantung pada ukuran peralatan medis dan derajat suhu, pada
autoklaf ini dapat dibagi setiap kelompok peralatan medis dengan katarakteristik
material yang berpresisi (tidak memiliki ukuran) atau seperti benda keras, benda
terbungkus, cairan dalam berventilasi, limbah, dan barang pecah. dalam siklus waktu
yang umum untuk autoklaf uap adalah 15 menit (Mubarok et al, 2019).
Berdasarkan alat-alat serta media yang akan digunakan harus disterilkan terlebih
dahulu, untuk mencegah terjadinya kontaminasi makanya perlu dilakukan sterilisasi
peralatan. Sterilisasi berguna untuk membunuh dan membersihkan semua bentuk
mikrobia hidup diperalatan dan bahan yang akan digunakan saat pengujian
mikrobiologi (Azizah dkk, 2020).
3.1 Alat
3.2 Bahan
4.3 Perhitungan
4.3.1 Nutrien agar
50
x 28 = 1,4 gram
1000
4.3.2 Nutrien Broth
0,9
x 50 = 0,45 gram
100
V. Hasil Pengamatan
Sediaan berbentuk
cair, berwarna Sediaan berbentuk Sediaan berbentuk
bening. padatan, berwarna padatan, berwarna
bening. bening ke
Kuningan.
Nutrien broth
Sediaan berbentuk
Sediaan berbentuk Sediaan berbentuk
cair, berwarna
cair, berwarna cair, berwarna
bening bersih,
bening bersih bening bersih
steril.
6.1 Diskusi
1. Jelaskan yang dimaksud:
a. Uji performa atau kualifikasi autoklaf, merupakan bagian dari proses validasi
yang bertujuan untuk memastikan, menentukan, dan menjamin peralatan atau
instrumen telah terpasang dan dapat berfungsi dengan baik sesuai kriteria
yang diharapkan. Kualifikasi merupakan serangkaian kegiatan pembuktian
dan pendokumentasikan bahwa sistem atau alat sudah terpasang dengan
benar dan berfungsi secara benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan ada
(gupta, 2016).
b. Prosedur uji (terkait kalibrasi), merupakan serangkaian proses yang harus
diikuti untuk mengkalibrasi sebuah instrumen, perangkat, atau alat guna
memberikan hasil yang akurat dengan syarat dan standar yang ditetapkan
(Raudah,2017).
2. Jelaskan yang dimaksud dengan validasi autoklaf (chemical indicators dan
biological indicators), merupakan kegiatan verifikasi yang dilakukan guna
memastikan bahwa atuklof berjalan dengan baik dan dapat mencapai sterilisasi
yang efektif, dalam validasi terdapat 2 jenis indikator yang sering digunakan,
yaitu
a. Chemical indicators (indikator kimia), adalah bahan kimia yang dipakai
untuk mengukur parameter penting, seperti suhu dan waktu, yang telah
tercapai setelah sterilisasi.
b. Biological indicators (indikator biologi), adalah mikroorganisme yang sangat
tahan terhadap sterilisasi panas dan digunakan untuk menguji efektivitas
autoklaf dalam membunuh spora bakteri atau mikroorganisme (patogen)
lainnya (Guleria, 2015).
3. Jelaskan metode dan prinsip dari metode sterilisasi lainnya serta bahan yang
cocok untuk metode sterilisasi tersebut
a. Pemanasan kering (oven), merupakan metode sterilisasi kering yang
menggunakan pemanasan untuk membunuh mikroorganisme pada suatu
benda uji, mekanisme kerjanya melalui konduksi, panas yang diserap oleh
permukaan luar benda yang akan disterilisasi, merambat ke bagian dalam alat
(Raudah,2017).
b. Radiasi UV, dengan daya radiasi yang bersifat letal untuk mikoorganisme.
Sinar uv juga mempunyai panjang gelombang 4nm hingga 400nm dengan
efesiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada panjang
gelombang 365nm (Ramdhani dkk, 2020).
c. Filtrasi, merupakan metode sterilisasi pemisahan fisik dimana prinsip
sederhananya menyaring molekul-molekul padatan yang tercampur pada
larutan, maka tingkat kemurnian filtrat yang didapat dari filtrasi tersebut
bergantung kepada kualitas dari ukuran pori-pori filter penyaringan yang
digunakan. Proses filtrasi sangat dipengaruhi oleh waktu sampling dan waktu
pengadukan semakin besar pula endapan yang tersaring oleh alat filter
(Parahita, 2018).
d. Kimiawi (alkohol dan gas), proses sterilisasi yang menggunakan senyawa
atau bahan kimia seperti contohnya alkohol untuk membunuh
mikroorganisme senyawa atau bahan yang digunakan dalam sterilisasi
kimiawi disebut juga disinfektan. Mekanismenya disinfektan membunuh sel-
sel vegetatif dan jasa renik dan bersifat merusak jaringan (Cahyani,2014).
6.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah sterilisasi alat, bahan, dan media. Dalam
praktikum ini bertujuan mengidentifikasi sterilisasi alat-alat dan bahan yang
digunakan dalam pemeriksaan secara mikrobiologi serta menentukan pembuatan
media padat dan media cair serta larutan. Sterilisasi merupakan pelepasan suatu
material bahan ataupun alat dari berbagai mikroorganisme hidup atau stadium
istirahatnya (saputra & Hidayatullah, 2018).
Kemudian, alat dimasukan kedalam oven bagi alat yang tidak berpresisi
(memiliki ukuran) selama 1 jam pada suhu 170ͦ C, sedangkan alat yang berpresisi
disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121ͦ C selama 15-20 menit
kemudian dimasukan kedalam oven dengan suhu 70ͦ C selama 30 menit berguna
untuk menghilangkan uap air yang masih tersisa (Ikengnyia, 2017). Terakhir,
setelah alat yang sudah disterilisasi disimpan untuk digunakan pada praktikum
selanjutnya dan jangan lupa untuk diberi etiket supaya tidak terukar.
VII . Kesimpulan
8.1 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa sterilisasi alat dan bahan
bergantung dari berpresisi atau tidak dari alat tersebut, namun saat sterilisasi
diharuskan melakukan perlindungan terlebih dahulu terhadap alat untuk
mencegah terjadinya kerugian salah satunya alat tersebut pecah. Jika alat yang
memiliki ukuran (tidak berpresisi) maka sterilisasian pada alat ini menggunakan
oven dengan suhu 170ͦ C selama 1 jam. Sebaliknya, alat yang berpresisi
disterilisasi dengan autoklaf dengan suhu 121ͦ C selama 15-20 menit lalu
dikeringkan guna menghilangkan uap air dengan oven pada suhu 70ͦ C selama 30
menit.
8.2 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa dalam pembuatan media
padat dan cair pada media yang diuji, yang dimaksud dari media padat ini adalah
media nutrien agar dimana nutrien agar dibuat sesuai perlakuannya sehingga
menjadi media padat yang dapat menjadikannya tempat untuk
pengembangbiakan mikroba, begitu pula media cair dan larutan seperti nutrien
broth dan larutan Nacl dibuat sesuai perlakuannya. Dalam pembuatan media ini
dilakukan mengikuti kerja aseptik dan konsep kerja sterilisasi sehingga media
dapat digunakan pada praktikum selanjutnya.
Alkhadim, S, A, S. (2018). Hot Air Oven For Sterilization : Deinition And Working
Principle, SSRN Electrical Journal. 7(1), 1-7
Azizah, M., Lingga L, S., Rikmasari, Y. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi
Ekstrak Etanol Daun Seledri (Alium Graviolens) Dan Madu Hutan Terhadap
Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit. Jurnal Penelitian Sains, 37-44
Bhojwani, S, S., & Dantu, P, K. (2013). Plant Tissue Culture : And Introductory Text.
India : Springer.
Ikenganyia, E, E., Anikwe, M, A, N., Omeje, T, E., & Adinde, J, O. (2017). Plant
Tissue Culture Regeneration And Aseptic Techniques, Asian Journal Of
Biotechnology And Bioresource Technology. 1(3), 1-6
Mubarok, M, T., Ozsahin, I., & Ozsahin, Di, U. (2019). Evalution Of Sterilization
Methods For Medical Devices, 2019. Advances Science And Engineering
Technology International Conferences, ASET 2019, 1-4
Napitupulu, H. G., Rumengan, I. F., Wullur, S., Ginting, E. L., Rimper, J. R. T. S. L.,
& Toloh, B. H. (2019). Bacillus sp. sebagai Agensia Pengurai dalam
Pemeliharaan Brachionus rotundiformis yang Menggunakan Ikan Mentah
sebagai Sumber Nutrisi. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 161
Napitupulu, H. G., Rumengan, I. F., Wullur, S., Ginting, E. L., Rimper, J. R. T. S. L.,
& Toloh, B. H. (2019). Bacillus sp. sebagai Agensia Pengurai dalam
Pemeliharaan Brachionus rotundiformis yang Menggunakan Ikan Mentah
sebagai Sumber Nutrisi. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 158-169.
Parahita, C, K. (2018). Pengaruh waktu pengadukan dan pengambilan sampel larutan
CaCO3 4% terhadap jumlah endapan pada alat filter press. Jurnal inovasi
proses, 3(1): 9
Ramdhani, F, Z., Riyanto, D., & Desriyanti, D. (2020). Sterilisasi Peralatan Makan
Secara Elektronik Menggukan Radiasi Sinar Ultraviolet. Journal of electrical
and electronic engineering-UMSIDA, 4(1), 70-71.
Raudah., Zubaidah., Tien., & Imam, S. (2017). Efektivitas Sterilisasi Metode Panas
Kering Pada Alat Medis Ruang Perawatan Luka Rumah Sakit Dr. H.
Soemarno Sosroatmojo Kuala Kapuas. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 8(3):
118-120.
Saputera, N., & Hidayatullah. (2018) “Rancang bangun alat sterilisasi kesehatan,”
Politek Negeri Banjarmasin, 5662(11), 20-34.
Sugiharti, S., & Jubaedah. (2019). Analisis Kadar Natrium Dan Kalium Pada
Sediaan Infus Elektrolit Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA). Jurnal Iknofar, 1(2), 21-22