Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

Acara I Pengenalan Alat-Alat

Disusun oleh:

Komang Devani parantini 158114136

Yohana Helenora Desy Lopez 158114137

Edeltrudis Endang Dwiasti Badur 158114138

Maharani Dyah Kusumastuti 158114140

Kelompok Praktikum / Kelas: G / FSM D 2015

Nilai Laporan Tanggal dan Paraf Asisten

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016
ACARA I

PENGENALAN ALAT

A. TUJUAN

Mengenal macam-macam alat dan cara penggunaannya secara benar pada praktikum
mikrobiologi.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu sains yang memperlajari mengenai


mikroorganisme. Mikroorganisme sendiri ialah kelompok makhluk hidup yang ukurannya sangat
kecil dan tidak dapat diamati dengan mata telanjang (Cappuccino, Sherman, 2011). Ahli biologi
sering menggunakan mikroskop cahaya untuk mengamati spesimen tersebut. Mikroskop cahaya
adalah sistem terkoordinasi yang lensanya dapat diatur untuk menghasilkan gambar yang di
perbesear dengan fokus dari spesimen yang diamati (Darrell, Randy, 2011).

Penemuan mikroskop pada 1600-an merupakan langkah penting dalam evolusi


mikrobiologi. Tahun 1800-an, mikroskop telah menjadi relatif canggih, dan metode untuk
spesimen pewarnaan telah dikembangkan sehingga bisa terlihat lebih mudah (Willey, Sherwood,
Woolverton, 2014).

Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri,


dan virus. Mikroorganisme bias terdapat dimana-mana diantaranya dapat ditemukan pada tanah,
udara, air, makanan, limbah, padapermukaantubuh, dan system lingkungan (Cappuccino,
Sherman, 2011).

Kultur yang mengandung satu murni spesies sel disebut kultur murni. Dalam
keberlangsungan hidup dan perkembangan mikroorganisme memerlukan nutrisi dan lingkungan
yang baik (Kathleen Park Talaro, 2008). Dalam bertahan hidup, kebanyakan mikroba
menggunakan zat berat larut molekul rendah yang sering berasal dari degradasi enzimatik nutrisi
kompleks. Larutan yang mengandung nutrisi ini merupakan media kultur. Biasanya semua media
kultur adalah cairan, semi solid, atau solid (Cappuccino, Sherman, 2011).

Untuk mengisolasi dan mempelajari mikroorganisme dalam kultur murni, mikrobiologi


memerlukan peralatan laboratorium dasar dan aplikasi mengenai teknik yang spesifik (Kathleen
Park Talaro, 2008).
Sterilitas adalah ciri khas dari pekerjaan yang sukses di laboratorium mikrobiologi. Untuk
mencapai sterilitas, anda wajib menggunakan peralatan steril dan teknik steril. Sterilisasi adalah
proses render media atau bahan bebas dari semua bentuk kehidupan (Cappuccino, Sherman,
2008).

C. SKEMA KERJA

Alat dan Bahan :

 Bunsen  Needle
 Erlenmeyer  Batang bengkok atau spreader
 Pipet tetes  Kaca objek
 Sendok  Kaca objek cekung
 Gelas ukur  Kaca penutup
 Tabung reaksi dengan tutup  Tabung durham
 Pinset  Syringe (filter bakteri)
 Pelobang sumuran  Haemositometer
 Mikropipet  Disk antibiotic
 Yellow tip  Vortex
 Blue tip  Mikroskop cahaya
 Glassfirn  Colony counter
 Pipet volume  Microbiological Safety Cabinet
 Batang pengaduk (MSC)
 Glass beaker  Inkubator
 Stirrer  Oven
 Hot plate  Lemari pendingin
 Jarum ose  Shaker incubator
 Cawan petri  Shaker resiprok
 Jarum enten  Autoklaf
 Antibiotic zone reader
Skema Kerja

Alat disimulasikan atau didemokan dan cara kerja dan fungsi bahan dijelaskan

Penggunaan alat dipraktekan dengan benar sesuai dengan fungsinya

D. HASIL PENGAMATAN

Pelobang sumuran Untuk membuat


No. Nama alat Gambar sumur pada media
Fungsi

1. Bunsen Untuk memanaskan


dan mensterilkan
alat-alat yang tahan
panas

2. Erlenmeyer Tempat untuk


membuat media
3. Pipet tetes Untuk mengambil
cairan
4. Sendok Untuk mengambil
media atau bahan

5. Gelas ukur Untuk mengukur


cairan

6. Tabung reaksi dengan tutup Untuk wadah media


dan tempat bakteri
7. Pinset Untuk mengambil
bahan-bahan
8.
9. Mikropipet Untuk mengambil
cairan dalam volume
mikro

10. Yellow tip Untuk menyimpan


cairan dalam volume
mikro
11. Blue tip Untuk menyimpan
cairan dalam volume
mikro (lebih besar)

12. Glassfirn Untuk membantu


mengambil cairan
dengan cara disedot
13. Pipet volume Untuk mengukur
cairan dengan
volume tertentu
14. Batang pengaduk Untuk mengaduk
atau
menghomogenkan
15. Beaker glass Untuk menyimpan
media
16. Stirrer Untuk membantu
menghomogenkan
larutan
17. Hot plate Untuk memanaskan
cairan dan
menghomogenkan
dengan bantuan
stirrer
18. Jarum ose Untuk menanam
mikroba secara
goresan
19. Cawan petri Untuk wadah media

20. Jarum enten Untuk menanam


mikroba berupa
fungi atau jamur
21. Needle Untuk menanam
mikroba secara
tusukan
22. Batang bengkok / spreader Untuk menanam
mikroba secara
polesan

23. Kaca objek Untuk pengamatan


mikroba yang sudah
mati

24. Kaca objek cekung Untuk pengamatan


mikroba hidup

25. Kaca penutup Untuk menutup kaca


objek
26. Tabung durham Untuk mengetahui
adanya gas yang
dihasilkan oleh
bakteri
27. Syringe Untuk memfiltrasi
atau menyaring
bakteri (pendukung
milipore), untuk
sterilisasi bahan
yang tidak tahan
panas
28. Haemositometer Untuk mengetahui
jumlah mikroba
berdasarkan satuan,
untuk mengukur
jumlah sel darah
merah
29. Disk antibiotik Untuk tempat
menaruh antibiotik,
sebagai pembanding
dengan disc blank

30. Vortex Untuk


menghomogenkan
larutan
31. Mikroskop cahaya Untuk mengamati
atau pemeriksaan
suatu sediaan secara
mikroskopik
32. Colony counter Untuk menghitung
jumlah koloni
mikroba

33. Microbial Safety Cabinet Untuk menanam


(MSC) mikroba

34. Inkubator Tempat untuk


menyimpan media
yang telah ditanami
bakteri

35. Oven Untuk sterilisasi


kering (untuk alat-
alat yang tahan
panas)
36. Lemari pendingin Menyimpan media
yang sudah steril

37. Shaker inkubator Untuk


menghomogenkan
cairan (bisa diatur
suhu dan
kecepatannya)

38. Shaker resiprok Untuk


menghomogenkan
cairan (ruang
terbuka)
39. Autoklaf Untuk sterilisasi
basah dengan
menggunakan suhu
dan tekanan (121⁰C
selama 15 menit)
40. Antibiotic zone reader Untuk melihat
kekuatan antibiotik
yang diuji dengan
cara mengukur
diameter zona
hambat

E. PEMBAHASAN

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengenal bermacam-macam alat dan cara
penggunaannya secara benar pada praktikum mikrobiologi. Alat-alat pada praktikum perlu
diamati dan diketahui karena setiap praktikum perlu menggunakan alat-alat. Jika alat-alat
tersebut diketahui fungsi dan prinsip kerjanya maka pada saat praktikum dapat kerja lebih
cepat dan efektif. Pada praktikum ini alat-alat yang digunakan digolongkan menjadi 2
bagian, yaitu alat-alat besar dan alat-alat kecil.

Alat-alat besar antara lain:

1. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya adalah salah satu alat yang sering digunakan di laboratorium. Fungsi dari
mikroskop cahaya adalah memeriksa preparat secara mikroskopis dengan bantuan cahaya.
Selain itu digunakan untuk melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil.
Bagian-bagian mikroskop antara lain :
 Lensa okuler
 Lensa objektif.
 Bagian tubuh
 Bagian hidung
 Control diafragma
 Bidang diafragma
 Meja objektif, tempat meletakan preparat
 Penjepit sampel, untuk menjepit kaca preparat
 Pengatur fokus, untuk mengarahkan lensa objektif terhadap preparat secara tepat
 Sumber cahaya, untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif
 Kondensor cahaya, mengatur cahaya pada lensa objektif

Prinsip kerja mikroskop antara lain objek ditempatkan dimeja preparat , dibawah lensa
objektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.

2. Colony counter
Colony counter merupakan jumlah koloni mikroba serta ukurannya. Selain itu colony
counter dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni dapat ditandai titik-titik dan dihitung
otomatis yang dapat di reset.

3. Inkubator
Inkubator berfungsi sebagai tempat menyimpan media yang telah ditanami bakteri. Prinsip
kerja dari inkubator adalah menginkubasi dengan menggunakan suhu tertentu dalam
keadaan diam.

4. Lemari pendingin
Lemari pendingin berfungsi untuk menyimpan media yang telah steril. Lemari pendingin
dapat digunakan untuk pemeliharaan dan penyimpanan stok kultur diantaranya periode sub
kultur dan penyimpanan media steril yang digunakan untuk mencegah dehidrasi. Lemari
pendingin juga digunakan sebagai tempat penyimpanan larutan yang kurang stabil terhadap
suhu, antibiotik, serum dan reagen biokimia.

5. Autoklaf.
Autoklaf merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan Uap Panas Bertekanan. Yaitu
mempunyai tekanan 1-2 atm dan suhu 121°C selama 15 menit untuk bahan dan 20 menit
untuk alat. Autoklaf digunakan untuk sterilisasi media basah. Cara kerja autoklaf antara lain:
 Sebelum melakukan sterilisasi pastikan autoklaf sudah terhubung dengan arus listrik.
Kemudian tambahkan air dalam autoklaf hingga batas
 Masukan panci yang telah terisi media kedalam autoklaf
 Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada udara
yang keluar dari bibir autoklaf
 Atur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C, kemudian nyalakan
autoklaf
 Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan turun hingga sama dengan
tekanan udara di sekitar
6. Oven
Oven mempunyai fungsi yang sama dengan autoklaf yaitu untuk sterilisasi. Prinsip kerja
oven yaitu sterilisasi dengan menggunakan uap panas kering.

7. Shaker incubator
Shaker incubator berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroorganisme dalam suhu
optimum dan menyebarkan nutrient agar merata. Menjaga suhu optimum dan
memaksimalkan kontak mikroorganisme-nutrien dengan pengocokan.

8. Microbiological safety cabinet (MSC)


Microbiological safety cabinet (MSC) adalah ruang atau lemari tempat menanam mikroba.
Selain itu mensterilkan alat secara aseptis sebab mempunyai pola dan penyaringan aliran
(untuk meminimalisir pencemaran oleh mikroba disekitarnya).

9. Antibiotic zone reader


Antibiotic zone reader berfungsi untuk mengetahui kekuatan bahan antibiotik dengan
mengukur diameter zona hambat.

10. Vortex
Vortex berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Prinsip kerja vortex yaitu dengan
meletakkan tabung reaksi di atas wadah penyimpanan kemudian digoyangkan dengan
kecepatan tertentu hingga isi di tabung reaksi tersebut homogen.

11. Hot Plate


Hot plate berfungsi untuk memanaskan dan menghomogenkan dengan bantuan stirrer.

Alat-alat berukuran kecil :

1. Bunsen
Bunsen berfungsi untuk mensterilkan alat-alat dengan memanaskannya di atas api. Prinsip
kerja bunsen antara lain dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen.
2. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk membuat media. Prinsip kerja Erlenmeyer
dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan
corong
3. Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil. Prinsip kerja pipet tetes
dengan menekan bagian karet dari pipet tetes, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke
dalam larutan dan melepaskan karet tersebut

4. Sendok
Sendok berfungsi untuk mengambil bahan atau sediaaan.

5. Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan. Prinsip kerja gelas ukur dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung.

6. Tabung reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media dan bakteri.

7. Pinset
Pinset berfungsi untuk mengambil bahan-bahan dengan cara dijepit.

8. Pelubang sumuran
Pelubang sumuran digunakan untuk mengambil media dengan cara membuat sumuran di
media yang akan diambil.

9. Mikropipet
Mikropipet berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Prinsip
kerjanya adalah menyedot caian dengan volume kecil dan harus dipasangkan dengan tip,
baik itu yellow atau blue.

10. Tip
Tip dibedakan menjadi dua :
 Blue tip : untuk volume besar
 Yellow tip : untuk volume kecil

11. Glassfirn
Glassfirn berfungsi untuk mengambil larutan.
12. Pipet volume
Pipet volume berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil.

13. Beaker glass


Beaker glass berfungsi sebagai penampung larutan. Selain itu dapat digunakan sebagai
wadah untuk pemanasan diatas vortex.

14. Stirrer
Stirrer berfungsi membantu menghomogenkan larutan. Stirrer dimasukkan ke dalam beaker
glass.

15. Jarum ose


Jarum ose berfungsi untuk menanam mikroba secara goresan. Prinsip kerjanya yaitu
sebelum digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai
berpijar, kemudian membiarkan ujungnya agak dingin sebelum digunakan untuk mencegah
matinya bakteri.

16. Cawan petri


Cawan petri berfungsi sebagai wadah media. Cawan petri digunakan untuk wadah media.
media nutrisi yang sesuai dalam bentuk kaldu atau agar dapat ditambahkan ke tabung,
sementara hanya medium padat digunakan dalam cawan petri. Area permukaan cawan petri
lebih besar untuk pertumbuhan dan pemgembangan. Cawan petri terdiri dari dua bagian
yaitu bagian bawah sebagai tempat terisinya media sedangkan bagian atas yang lebih besar
berfungsi sebagai penutup. Cawan petri ini diproduksi dengan berbagai ukuran untuk
memenuhi persyaratan ekperimental yang berbeda. Biasanya digunakan cawan petri yg
berdiameter 15 cm. setelah inokulasi, cawan petri diinkubasi dalam posisi terbalik (top
down) untuk mencegah kondensasi yang terbentuk pada penutup selama pembekuan.

17. Jarum enten


Jarum enten berfungsi mengambil mikroba berupa biakan jamur.

18. Jarum inokulasi


Jarum inokulasi berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara tusukan.
19. Batang bengkok
Batang bengkok berfungsi untuk menanam mikroba dengan pulasan

20. Kaca objek biasa


Kaca objek biasa berfungsi untuk mengamati mikroba yang mati.

21. Kaca objek cekung


Kaca objek cekung berfungsi untuk mengamati mikroba yang hidup.

22. Tabung durham


Tabung durham berfungsi untuk mengetahui adanya gas yang dihasilkan bakteri.

23. Filter bakteri


Filter bakteri berfungsi untuk menyaring bakteri dan mensterilisasi bahan-bahan yang tidak
tahan panas.

24. Haemositometer
Haemositometer berfungsi untuk mengetahui jumlah bakteri beserta satuannya dan juga
dapat digunakan untuk mengukur sel darah merah.

25. Disk blank


Disk blank berfungsi untuk menyimpan senyawa

26. Disk antibiotik


Disk blank antibiotik berfungsi untuk menyimpan senyawa antibiotik.

F. KESIMPULAN

Pada praktikum mikrobiologi dibutuhkan alat-alat yang diperlukan untuk membantu


mencapai tujuan praktikum. Alat-alat tersebut memiliki bentuk, fungsi, dan prinsip kerja
yang berbeda-beda. Maka dari itu cara pemakaian alatnya pun berbeda-beda. Dalam
praktikum sangat penting untuk mengetahui bagaimana alat-alat tersebut dipakai. Sehingga
saat melakukan praktikum, kerja dapat lebih cepat dan efektif. Alat-alat yang digunakan pun
harus steril, agar dapat terhindar dari kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA

Cappuccino and Sherman, 2008, Microbiology A laboratory manual, 8th ed., Pearson Education, San
Fransisco, pp. 1-6

Cappucino and Sherman, 2011, Microbiology a Laboratory Manual, 9th ed., Pearson Education, San
Fransisco, pp. 1-6

Darrell and Randy Moore, 2011, Biology Laboratory Manual, 9th ed., McGraw-Hill, New York, pp.
13, 21-24

Talaro and Kathleen Park, 2008. Foundations In Microbiology Basic Principles., 6th ed., McGraw-
Hill, New York, pp. 59-61, 71, 74

Willey., Sherwood., Woolverton, 2014, Prescott’s Microbiology, 9th ed., McGraw Hill Education,
New York, pp. 22-25, 41
H. JAWABAN PERTANYAAN

B
C

A = knop buangan
gas atau uap

B = tombol on atau off

C = petunjuk waktu

D = tombol peringatan

E = petunjuk tekanan

F = petunjuk suhu

G = penutup

H = pegangan

I = pengunci
Lensa okuler

Lensa objektif

Penjepit preparat

Meja objekif

Kondensor

Mikrometer

Lampu

Dasar mikroskop

1. Sebutkan nama dan fungsi dari alat-alat di atas!


 Jarum inokulasi digunakan untuk menanam mikroba dengan cara tusukan
 Jarum enten digunakan untuk mengambil mikroba berupa biakan jamur atau fungi
 Jarum ose digunakan untuk menanam mikroba dengan cara goresan
 Pelobang sumuran digunakan untuk membuat sumur pada media
 Pinset digunakan untuk menjepit atau mengambil bahan
 Sendok digunakan untuk mengambil bahan atau media

2. Tuliskan prinsip kerja autoklaf!

Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan alat-alat dari bakteri dengan menggunakan uap
bertekanan tinggi. Suhu yang digunakan adalah 121⁰C selama 15 menit (untuk bakteri
30 menit). Penambahan tekanan pada autoklaf dimaksudkan untuk meningkatkan suhu
autoklaf. Suhu yang tinggi digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada
alat-alat, sehingga alat-alat tersebut steril. Autoklaf ditujukan terutama untuk membunuh
endospore, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri. Endospora dapat terbunuh
pada suhu 100⁰C. Pada suhu 121⁰C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit.
Autoklaf mempunyai lubang silindris besi dengan tutup kedap udara yang berfungsi
untuk mencegah udara masuk dan tekanan dapat diperbesar.

3. Gambarkan dan sebutkan fungsi dari alat-alat penting yang digunakan dalam penelitian
bidang Mikrobiologi!

Mikropipet Untuk mengambil


No. Nama alat Gambar cairan dalam
Fungsivolume
mikro

1. Bunsen Untuk memanaskan


dan mensterilkan
alat-alat yang tahan
panas

2. Erlenmeyer Tempat untuk


membuat media
3. Pipet tetes Untuk mengambil
cairan

4. Gelas ukur Untuk mengukur


cairan

5. Tabung reaksi dengan tutup Untuk wadah media


dan tempat bakteri
6.
7. Yellow tip Untuk menyimpan
cairan dalam volume
mikro
8. Blue tip Untuk menyimpan
cairan dalam volume
mikro (lebih besar)
9. Glassfirn Untuk membantu
mengambil cairan
dengan cara disedot
10. Pipet volume Untuk mengukur
cairan dengan
volume tertentu
11. Batang pengaduk Untuk mengaduk
atau
menghomogenkan
12. Beaker glass Untuk menyimpan
media

13. Stirrer Untuk membantu


menghomogenkan
larutan
14. Hot plate Untuk memanaskan
cairan dan
menghomogenkan
dengan bantuan
stirrer

15. Cawan petri Untuk wadah media

16. Batang bengkok / spreader Untuk menanam


mikroba secara
polesan
17. Kaca objek Untuk pengamatan
mikroba yang sudah
mati

18. Kaca objek cekung Untuk pengamatan


mikroba hidup

19. Kaca penutup Untuk menutup kaca


objek

20. Tabung durham Untuk mengetahui


adanya gas yang
dihasilkan oleh
bakteri
21. Syringe Untuk memfiltrasi
atau menyaring
bakteri (pendukung
milipore), untuk
sterilisasi bahan
yang tidak tahan
panas
22. Haemositometer Untuk mengetahui
jumlah mikroba
berdasarkan satuan,
untuk mengukur
jumlah sel darah
merah
23. Vortex Untuk
menghomogenkan
larutan
24. Colony counter Untuk menghitung
jumlah koloni
mikroba

25. Microbial Safety Cabinet Untuk menanam


(MSC) mikroba

26. Inkubator Tempat untuk


menyimpan media
yang telah ditanami
bakteri

27. Oven Untuk sterilisasi


kering (untuk alat-
alat yang tahan
panas)
28. Lemari pendingin Menyimpan media
yang sudah steril

29. Shaker inkubator Untuk


menghomogenkan
cairan (bisa diatur
suhu dan
kecepatannya)

30. Antibiotic zone reader Untuk melihat


kekuatan antibiotik
yang diuji dengan
cara mengukur
diameter zona
hambat

I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai