Kultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman
(akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi
invitro (di dalam gelas/botol). Keuntungan dati kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu,
dan tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama atau seragam
dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim diperbanyak secara kultur jaringan adalah
tanaman anggrek.
Pada pelaksanaan kultur jaringan, terdapat banyak bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan.
Setiap tahapan proses kultur jaringan memerlukan peralatan dan bahan yang berbeda. Peralatan
ini akan digunakan dalam pembuatan media, persiapan eksplan (inisiasi), penanaman (inokulasi),
inkubasi dan aklimatisasi.
4. Alat Inkubasi
NO ALAT FUNGSI
Tempat untuk menyimpan botol-botol berisi
1. Rak kultur eksplan hasil inokulasi dan mengoptimalkan
pemanfaatan ruangan yang ada.
Untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil
2. Air conditioner (AC)
sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan.
Untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi
3. Lampu
pertumbuhan tanaman.
Untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman
4. Timer listrik
kultur.
5. Termometer suhu ruangan Untuk mengetahui suhu ruangan
5. Alat Aklimatisasi
NO ALAT FUNGSI
Untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari
1. Ember
botol yang akan dicuci.
Tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan
2. Gelas becker/piala
bakterisida.
3. Pinset Untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
4. Timbangan Untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
Untuk mengaduk larutan fungisida dan
5. Pengaduk kaca
bakterisida.
6. Pot try Tempat menanam plantlet.
Alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di
7. Kertas koran
rendam.
Adapun bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kultur jaringan, antara lain :
N JENIS BAHAN
media ms Persiapan dan sterilisasi inokulasi aklimatisasi
O
eksplan
1 Media MS jadi Eksplan Alcohol Tanaman
2 bahan kimia untuk Air Aquadest Air
pembuatan media
3 hyponex Fungisida Betadin Fungisida
4 Gula Bakterisida eksplan Bakterisida
5 Agar HgCl2 - Media (pakis,
arang)
6 air Pemutih pakaian - -
7 - alkohol - -
II. STERILISASI ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang dipakai dalam penanaman dalam kultur jaringan harus dalam keadaan steril. Alat-
alat logam dan gelas dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting
dapat juga disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator khusus
untuk scapel, gagangnya dapat disterilkan dengan pemanasan namun pisaunya dapat menjadi
tumpul bila dipanaskan dalam temperatur tinggi. Oleh karena itu untuk bladenya dianjurkan cara
sterilisasi dengan pencelupan dalam alkohol atau larutan kaporit.
Alat-alat kultur jaringan yang perlu disterilisasi sebelum penanaman adalah; Pinset, Gunting, -
Gagang scapel, Kertas saring, Petridish, Botol-botol kosong, Jarum, Pipet
Autoklaf
Autoklaf yang dapat digunakan ada bermacam-macam mulai dari yang
sederhana sampai yang Programable. Autoklaf yang sederhana menggunakan
sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan kedalam autoklaf. Pemanasan
air dapat menggunakan kompor atau api bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini
tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. Kelemahan autoklaf
ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan panas selama masa sterilisasi
dilakukan secara manual. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan: sederhana, harga relatif
murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara-negara
yang sedang berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.
Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer
Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah kultur jaringan biasanya
disterilisasi dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih dimasukkan dalam oven dan
dipanaskan selama 4 jam pada C.temperatur 160 Setelah disterilisasi dapat langsung digunakan.
Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus
ditutup dengan aluminium foil.
Enkas
Sebelum digunakan enkas kultur jaringan harus disterilisasi dengan menggunakan hand sprayer
berisi spirtus atau campuran formalin 10% dan alkohol 70% dengan perbandingan 1:1. Setelah
enkas tersebut disemprot kemudian dibiarkan terlebih dahulu kurang lebih lebih 10 menit, baru
kemudian boleh digunakan. Sebab, bila enkas yang baru disemprot tersebut langsung digunakan.
Maka formalin yang belum kering bila terkena api spirtus dapat meledak sehingga memecahkan
enkas.
Laminar
Penggunaaan formalin dalam laminar air flow dalam kultur jaringan,
"penggunaan formalin tidak dibenarkan sama sekali, karena uap formalin dapat terhembus
kearah dada sipenabur sehingga berbahaya bagi kesehatannya. Strerilisasi pada laminar air
flow yang dibenarkan adalah dengan spirtus atau alkohol 70%. "
Sebelum mulai bekerja, permukaan tempat kerja dari laminar air flow cabinet dilap dengan kapas
yang telah dicelup dalam 70% alkohol atau dalam larutan kaporit. Ada juga tipe laminar air flow
cabinet yang dilengkapi dengan lampu ultra violet. Sebelum kerja, lampu ultra violet dinyalakan
selama beberapa waktu antara 1-2 jam untuk mematikan kontaminan dipermukaan tempat kerja.
Laminar air flow cabinet harus dijaga sebersih mungkin. Setelah bekerja, permukaan tempat
kerja dibersihkan dengan alkohol 70% atau dengan lampu ultra violet selama 1-2 jam.
a. Ruang persiapan
Untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman : penimbangan,
pengeceran, penuangan kedalam wadah kultur dan sterilisasi.
Sebagaitempat pencucian : kotoran bahan dari lapangan, pembuangan dan
pemotongan bagian yang tidak diperlukan dan sebagai perlakuan awal untuk
menghindari kontaminasi.
Tempat penyimpanan alat-alat kultur jaringan.
Gambar dalam ruang persiapan
b. Ruang transfer
Ruang transfer dimana pekerjaan aseptic dimulai
Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi bagian tanaman, sterilisasi, dan
penanaman eksplan dalam media.
Ruangan ini sedapat mungkin bebas debu dan serangga dan ruangan ini tersekat.
Pintu penghubung harus selalu tertutup, ber AC dan punya pintu penghubung
antara ruangan yang satu dengan yang lainnya.
Alat Fungsi
Rak kultur Tempat untuk menyimpan botol-botol
berisi eksplan hasil inokulasi dan
mengoptimalkan pemanfaatan ruangan
yang ada.
Air conditioner (AC) Untuk menjaga suhu ruangan agar tetap
stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk
kultur jaringan.
Lampu Untuk memberikan penerangan dan cahaya
bagi pertumbuhan tanaman.
Timer listrik Untuk mengatur waktu penyinaran pada
tanaman kultur jaringan.
Termometer suhu ruangan Untuk mengetahui suhu ruangan