Alat Bahan
- Cawan Petri - Wortel
- Penggaris - Betadin
- Toples Selai - Bayclean
- Tabung Erlenmeyer - Alkohol
- Gunting/pisau - NA
b) Cara pembuatan
Berikut ini adalah langkah-langkah yagn harus dilakukan untuk melakukan pengkulturan
pada tanaman wortel :
V Daftar Pustaka
Latar Belakang
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media
buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi
tanaman lengkap.
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel
tumbuhan.Totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu
yang sempurna.
Dasar teori kultur jaringan,yaitu :
Berdasarkan jenis eksplan ( sel atau jaringan dasar ),jenis kultur jaringan dapat
dibedakan menjadi:
Eksplan
Air
Fungisida
Bakterisida
HgCl2
Klorox/pemutih pakaian
Alkohol
Alkohol
Air steril
Betadin
Eksplan
4. Bahan Aklimatisasi
Tanaman
Air
Fungisida
Bakterisida
Media (mos, pakis, arang, sterofom)
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah:
1. Sterilisasi
Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang
steril,yaitu di Laminar air flow cabinet dengan menggunakan alat-alat yang
juga seteril.Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan pemanasan di dalam
autoklaf serta pencelupan ke dalam etanol atau larutan kaporit.Strelisasi
eksplan dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol,bahan pemutih
pakaian,atau HgCl2.Laburan yang melakukan kultur jaringan juga harus
membersihkan anggota tubuhnya sebelum bekerja.
2. Pembuatan media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan
diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral,
vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar,
gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari
kultur jaringan yang dilakukan. Media tanam tersebut dapat berupa larutan
(cair) atau padat. Media cair berarti campuran-campuran zat kimia dengan air
suling, sedangkan media padat adalah media zat cair tesebut ditambah dengan
zat pemadat agar.Media yang dugunakan juga harus disterilkan dengan cara
dipanaskan menggunakan autoklaf.Media yang sudah jadi ditempatkan pada
tabung reaksi atau botol-botol kaca.
3. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan
dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas.
4. Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam
eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan
eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak
dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
5. Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari
untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat
adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi
akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur)
atau busuk (disebabkan bakteri).
6. Aklimatisasi
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
Mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat
konvensional