Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

Putri Unggul Utami


1704020058

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas


Muhammadiyah Purwokerto.

ABSTRAK
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Praktikum ini
bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium supaya mengetahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. praktikum ini
dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2019 pukul 13.00 sampai selesai.
Kata kunci : eksplan, LAF, agar, ZPT, aquades, medium, alat laboratorium.
PENDAHULUAN Metode kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan dikembangkan untuk membantu
salah satu cara perbanyakan tanaman memperbanyak tanaman, khususnya
secara vegetatif. Kultur jaringan untuk tanaman yang sulit
merupakan teknik perbanyakan dikembangbiakan secara generatif.
tanaman dengan cara mengisolasi Bibit yang dihasilkan dari kultur
bagian tanaman seperti daun, mata jaringan mempunyai beberapa
tunas, serta menumbuhkan bagian- keunggulan, antara lain: mempunyai
bagian tersebut dalam media buatan sifat yang identik dengan induknya,
secara aseptik yang kaya nutrisi dan dapat diperbanyak dalam jumlah yang
zat pengatur tumbuh dalam wadah besar sehingga tidak terlalu
tertutup yang tembus cahaya sehingga membutuhkan tempat yang luas,
bagian tanaman dapat memperbanyak mampu menghasilkan bibit dengan
diri dan bergenerasi menjadi tanaman jumlah besar dalam waktu yang
lengkap (Gunawan, 1992). singkat, kesehatan dan mutu bibit
lebih terjamin, kecepatan tumbuh mengatur lama penyinaran, AC untuk
bibit lebih ceopat dibandingkan mengontrol temperatur, mikroskop
dengan perbanyakan konvensional binokuler, dan shaker (Barahima,
(Hendaryono, 1994). 2011).
Di dalam memulai melakukan Peralatan yang mutlak
kegiatan kultur jaringan diperlukan dimiliki untuk memulai melakukan
ruang dan peralatan. Ukuran ruang kegiatan kultur jaringan yaitu:
yang diperlukan dapat disesuaikan timbangan analitik, destilator, pH
dengan volume aktivitas kultur meter, autoclaf, laminar air flow, dan
jaringan yang akan dilakukan. Ruang gelas-gelas standar. Peralatan ini
yang diperlukan untuk kegiatan kultur kemungkinan dapat menimbulkan
jaringan yaitu laboratorium yang resiko pada pemakainya atau
ideal yang memiliki: 1.) Ruang menimbulkan kerusakan apabila salah
persiapan yang di dalamnya terdapat prosedur dalam mengoperasikannya
timbangan analitik, lemari pendingin, (Barahima, 2011).
hotplate, mikrowave, oven, pH meter, Kultur jaringan tanaman
alat-alat gelas standar (labu takar, terdiri dari sejumlah teknik untuk
pipet volume, erlenmeyer, gelas piala, menumbuhkan organ, jaringan dan sel
batang pengaduk dari gelas, dan tumbuhan. Jaringan dapat dikulturkan
wadah kultur), alat untuk mencuci pada agar padat atau dalam medium
(washtaple), lemari untuk alat dan hara cair. Jika ditanam dalam agar,
bahan kimia, sentrifuse, fumehood, jaringan akan membentuk kalus, yaitu
destilator, dan kereta dorong; 2.) massa atau sel-sel yang tak tertata.
Ruang transfer yang di dalamnya Kultur agar juga mempergunakan
terdapat laminar air flow, dissecting, teknik untuk meristem (Suryo, 1992).
mikroskop, alat diseksi, lemari tempat Keberhasilan dalam teknologi
penyimpanan alat-alat steril, dan serta penggunaan metode in vitro
timbangan kecil. 3.) Ruang kultur terutama disebabkan pengetahuan
yang dilengkapi dengan rak kultur yang lebih baik tentang kebutuhan
dan lampu fluorescent, timer untuk hara sel dan jaringan yang
dikulturkan. Hara terdiri dari medium bukan artifisial lainnya.
komponen yang utama dan komponen Secara garis besar meode
tambahan. Komponen utama meliputi perbanyakan tanaman secara kultur
garam mineral, sumber karbon (gula), jaringan terdiri atas empat tahapan,
vitamin dan pengatur tumbuh. yaitu seleksi dan penyiapan kultur
Komponen lain seperti senyawa aseptic, multiplikasi kultur,
nitrogen organic, berbagi asam regenerasi plantlet, aklimatisasi, dan
organic, metabolit dan ekstak pemindahan ke tanah. Dalam tahapan
tambahan tidak multak, tetapi dapat seleksi dan penyiapan kultur aseptic
menguntungkan ketahan sel dan dilakukan pengambilan bahan awal
perbanyakannya (Anonim, 2011) dan penanamannya pada medium in
Medium yang digunakan vitro yang sesuai. Setelah diperoleh
untuk kultur jaringan tanaman tunas pada tahapan pertama,
dapat berupa medium padat atau cair. dilakukan multiplikasi kultur untuk
Medium padat digunakan untuk mendapatkan tunas-tuans baru dalam
menghasilkan kalus yang selanjutkan jumlah lebih banyak. Tunas-tunas
diinduksi membentuk tanaman yang baru hasil perbanyakan kemudian
lengkap, sedangkan medium cair dipindahkan ke medium yang khusus
biasanya dugunakan untuk kultur sel. dibuat untk menginduksi
Medium yang diggunakan pembentukan akar sehingga akhirnya
mengandung lima komponen utama, terbentuk plantlet yang lengkap.
yaitu senyawa anorganik, sumber Planlet yang terbentuk selaniutnya
karbon, vitamin, zat pengatur tumbuh diadaptasi dengan lingkungan alami
dan suplemen organik (Anonim, sebagi persiapan untuk dipindahkan
2011). dan ditanam di tanah atau lapangan
Adapun gambaran secara (Yuwono, 2008).
sederhana proses kultur jaringan Secara sederhana, tahapan
tanaman sampai akhirnya menjadi yang dilalui dalam proses kultivasi
tanaman yang lengkap dan dapat tanaman secara kultur jaringan dapat
dipindahkan ke medium tanah atau disejikan sebagai berikut : (1)
pengambilan eksplan, misalnya daun medium tanah, (8) yang sudah
yang masih muda. Daun yang muda terbentuk selanjutnya dipindahkan ke
dipotong sesuai dengan ukuran yang medium tanha utuk proses
digunakan, selajutnya dilakukan aklimatisasi (Yuwono, 2008).
sterilisasi, (2) eksplan yang diporoleh METODE PRAKTIKUM
kemudian ditanam pada medium a. Waktu dan Tempat
(padat) yang sesuai dan sudah Praktikum ini dilaksanakan pada
disterilisasi. Medium yang digunakan hari Sabtu, 19 Oktober 2019 pukul
dimsukkan dalam wadah yang akan 13.00 WIB bertempat di
digunakan untuk kultivasi, misalnya Laboratorium Rekayasa Genetika dan
tabung Erlenmeyer, sampai terbentuk Laboratorium Dasar Agroteknologi
struktur kalus, (3) sebagian kalus Universitas Muhammadiyah.
terbentuk diambil untuk disub-kultur b. Alat dan Bahan
pada medium segar pada tabung lain, Alat yang digunakan : autoklaf,
(4) sebagian kalus terbentuk dari LAF, botol kultur, beaker glass,
subkultur kemudian dipindahkan erlenmeyer, timbangan analitik,
pada medium lain yang khusus hotplate, magnetik stirer, pH meter,
digunakan untuk induksi rak kultur, gelas ukur, scalpel + pisau
pembentukan organ, misalnya tunas, bled, sprayer, gunting, bunsen, pipet
(5) jika induksi organogenesis ukur + filler pump, pipet tetes,
berhasil maka pada langkah ke-4 di spatula, cawan petri, shaker, pinset
atas akan terbentuk tunas adventif, (6) dan kompor + gas.
sebagian tunas yang terbentuk Bahan yang diperlukan yaitu
kemudian dipotong dan dipindahkan eksplan, ZPT, agar-agar, gula,
ke medium lain yang digunakan untuk alkohol 70%, aquades, spirtus,
menginduksi pembentukan akar, (7) medium, plastik 0,8 mm, karet
jika induksi penbentukan akar gelang, label, dan alumunium foil.
berhasil maka sudah di dapatkan c. Prosedur Kerja
planlet yang siap dipindahkan ke Pada pengenalan alat dan bahan
medium bukan artificial, misalnya laboratorium ini, membagi
mahasiswa sesuai kelompoknya bawah pada tepi botol kultur atau
kemudian setiap kelompok berjalan wadah lainnya. Dan untuk lebih
dari ruangan ke ruangan yang lain merapatkan penutupan dapat dipakai
untuk mendapatkan penjelasan karet gelang. Aluminium foil tahan
tentang alat-alat dan bahan yang panas sehingga pada saat pembuatan
digunakan dalam kultur jaringan. media setelah media dimasukkan ke
Kemudian mencatat penjelasan yang dalam botol dan kemudian disterilkan
diberikan serta menanyakan apabila dengan menggunakan autoclaf maka
ada yang kurang jelas. dengan aluminium foil ini tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN masalah karena aluminium foil
sifatnya tahan panas ( Wetherel, D. F.
TELAMPIR 1982 ).
Wrapping plastik adalah suatu
Alat – alat yang digunakan alat yang berfungsi untuk menutup
dalam kegiatan kultur jaringan terdiri media atau botol kultur agar tidak
atas: botol kultur, wrapping plastik, terkontaminasi oleh cendawan,
cawan petridish, laminari air flow, terkadang juga digunakan untuk
autoclave, aluminium foil, hot plate, penutup parsel atau buah-buahan.
oven, rak kultur, dan planlet.Botol Dengan adanya plastik ini media akan
kultur merupakan tempat untuk bebas dari serangan cendawan
menkulturkan atau menanam eksplan. (Anonim, 2011 ).
Pada umumnya dalam budidaya Cawan petri adalah sebuah
jaringan yang biasa digunakan wadah yang bentuknya bundar dan
sebagai penutup botol kultur adalah terbuat dari plastik atau kaca yang
aluminium foil. Aluminium foil digunakan untuk membiakkan sel.
dipotong persegi dan ukuran Cawan petri selalu berpasangan,
potongan aluminium foil dibuat yang ukurannya agak kecil sebagai
sedemikian rupa sehingga aluminium wadah dan yang lebih besar
foil tersebut menutupi bagian terbuka merupakan tutupnya. Alat ini
dari botol kultur sampai 2 inchi ke digunakan sebagai wadah untuk
penyelidikan tropi dan juga untuk (High efficiency Particulate Air
mengkultur bakteri, khamir, spora, Filter), dengan menggunakan blower.
atau biji-bijian. Cawan petri plastik Fungsi laminar air flow ini untuk
dapat dimusnahkan setelah sekali menanam eksplan ke dalam botol
pakai untuk kultur bakteri. Cawan dalam kondisi steril atau melakukan
petri plastik dapat dimusnahkan sub kultur yang dilengkapi dengan
setelah sekali pakai untuk kultur blower dan lampu UV ( Wetherel, D.
bakteri, terbuat dari kaca atau plastik F. 1982 ).
yang berbentuk silider, yang Autoklaf adalah salah satu jenis
digunakan untuk membiakan bakteri. pressure vessel yang berfungsi untuk
Selain itu fungsi dari cawan petri menampung udara panas bertekanan.
adalah sebagai media perkembangan Autoklaf digunakan untuk
mikroorganisme. mensterilkan alat-alat bioteknologi
Laminar air flow adalah suatu seperti tip, e-tube, mortar pestle, dan
alat yang digunakan dalam pekerjaan lain-lain. Selain itu alat ini juga
mempersiapan bahan tanaman, digunakan untuk mensterilkan media,
penanaman, dan pemindahan baik media agar atau pun media cair.
tanaman dari sutu botol ke botol yang Juga dapat digunakan untuk sterilisasi
lain dalam kultur jaringan. Alat ini tanah atau kompos yang akan
disebut Laminar Air Flow Cabinet, digunakan untuk media
karena meniupkan udara steril secara tanaman. Pada umumnya, tangki ini
kontinue melewati tempat kerja terdiri dari bagian bodi shell yaitu
sehingga tempat kerja bebas dari debu bagian silinder dari tangki, bagian
dan spora-spora yang mungkin jatuh tutup heads yang merupakan penutup
kedalam media saat pelaksanaan tangki, dan nozzle yang merupakan
penanaman. Aliran udara berasal dari sebuah pipa yang menjadi jalur masuk
udara ruangan yang ditarik ke dalam dan keluarnya fliuda (Wetherel, D. F.
alat melalui filter pertama, yang 1982).
kemudian ditiupkan keluar melalui Aluminium foil adalah
filter yang sangat halus disebut HEPA lembaran aluminium tipis yang dapat
dipakai untuk berbagai macam sebagai pegangan dan juga dapat
aplikasi memasak ataupun lainnya. digunkan unuk mencantelkan sebuah
Salah satu keuntungan dari penjepit/menggunakan stopper.
menggunakan aluminium foil adalah Erlenmeyer berfungsi sebagai
karena sifatnya yang dapat digunakan penampung sample cair, preparasi
kembali hingga beberapa kali. emula medium pertumbuhan mikroba, dan
aluminium foil lebih banyak dipakai menyimpan medium pertumbuhan
sebagai penahan tampias atau mikroba.
kebocoran atap dari hujan. Kemudian Pipet ukur merupakan alat yang
dikembangkan juga sekaligus sebagai digunakan untuk memindahkan
penepis panas. cairan dengan jumlah volume yang
Rak kultur adalah tempat yang telah diketahui secara pasti. Filler
bersusun biasanya digunakan sebagai digunakan untuk mengukur volume
tempat planlet atau hasil kultur. Rak larutan. sedangkan pipet tetes
kultur dalam suatu laboratorium digunakan untuk memindahkan
dipisahkan agar mengurangi cairan dalam volume tertentu yang
terkontaminasinya bakteri atau jamur tidak diketahui secara pasti.
dengan media. Rak kultur biasanya Gelas ukur merupakan perlatan
disimpan berjajar dengan rak–rak laboratorium umum yang digunakan
yang lainnya agar mudah mengamati untuk mengukur volume suatu cairan.
media yang dikultur (Anonim, 2011). Alat ini berbentuk silinder dan setiap
Gelas beker (beaker glass) garis penanda pada gelas ukur
adalah sebuah wadah penampung mewakili jumlah cairan yang telah
yang digunakan dalam proses terukur.
pembuatan medium pertumbuhan Hot plate adalah alat yang ada
mikroba, menampung aquades, di laboratorium kimia yang berguna
pembuatan larutan tertentu, dll. untuk memasak/mendidihkan
Tabung erlenmeyer adalah medium pertumbuhan mikroba
wadah untuk bahan kimia yang sebelum disterilisasi menggunakan
berbentuk kerucut dengan leher autoklaf. Sampel yang akan
dipanaskan ditempatkan ke dalam yang tidak bereaksi dengan logam
enlenmeyer atau gelas kimia. dapat menggunakan spatula logam.
Kemudian pada hotplate terdapat pH meter digunakan untuk
tombol yang diputar untuk mengukur tingkat keasaman dari
menghidupkan dan mematikannya. suatu zat. Sebelum diukur biasanya
Penggunaan alat ini cukup sederhana dikalibrasi terlebih dahulu
yaitu hanya dengan menyalakan menggunakan larutan buffer. Larutan
kemudian menempatkan sampel buffer biasanya sudah disertakan
diatas hotplate kemudian mengatur dalam kemasannya.
suhu sesuai keinginan. Sprayer berfungsi untuk
Timbangan analitik berguna menyimpan aquades dan digunakan
untuk menimbang beragam sampel, untuk mencuci ataupun membilas
bahan kimia dan medium bahan-bahan yang tidak larut dalam
pertumbuhan mikroba. Timbangan air. Selain itu, dapat digunakan untuk
analitik dapat membaca satuan berat mencuci atau menetralkan peralatan
hingga sangat kecil karena timbangan yang akan digunakan. Cara
ini menggunakan sensor laser sebagai menggunakannya yaitu dengan
sensor berat timbangan. menekan botol maka aquades akan
Kompor gas digunakan untuk keluar.
memanaskan atau membuat medium Bunsen merupakan alat yang
pertumbuhan mikroba, serta dapat digunakan untuk mensterilkan alat-
mensterilkan alat dalam autoklaf yang alat yang terbuat dari logam. Api yang
dipanaskan dengan menggunakan menyala dapat membuat aliran udara
kompor. karena oksigen dikonsumsi dari
Spatula berfungsi untuk bawah dan diharapkan kontaminan
mengambil bahan-bahan kimia dalam ikut terbakar dalam pola aliran udara
bentuk padatan, misalnya dalam tersebut. Bagian api yang paling
bentuk kristal. Untuk zat-zat yang coock untuk memijarkannya dalam
bereaksi dengan logam digunakan sterilisasi jarum ose atau yang lain
spatula plastik, sedangkan zat-zat
adalah bagian api yang berwarna biru dalam pekerjaan persiapan bahan
(paling panas). tanaman, penanaman, dan
Pinset berfungsi sebagai alat pemindahan tanaman dari satu botol
pembantu dalam mengambil preparet ke botol lain dalam kultur in vitro.
segar agar tidak terkontaminasi. Alat Shaker adalah alat laboratorium
ini terbuat dari besi. Supaya alat dan yang digunakan untuk proses
bahan tetap aseptik, cara pengadukan cairan dengan sistem
memindahkannya yaitu dengan getar. Shaker berfungsi untuk
menjepitnya. mengaduk campuran larutan zat
Scalpel merupakan alat yang sehingga membentuk larutan yang
digunakan untuk mengiris jaringan homogen dengan getaran atau
yang terdiri dari batang scalpel dan gerakan satu arah. Getaran yang
pisau scalpel (blade). Cara memegang ditimbulkan bergantung pada jenis-
scalpel supaya menghasilkan irisan jenis shaker dan fungsinya.
yang baik yaitu dengan memegang Eksplan merupakan potongan
erat scalpel, batang scalpel harus atau bagian jaringan yang diisolasi
membentuk sudut 30-40˚ dari garis dari tanaman yang digunakan untuk
irisan yang akan dibuat. Ibu jari inisiasi suatu kultur in vitro. Eksplan
ditempatkan disebelah lateral batang dapat berupa potongan daun,
scalpel, jari tengah dan jari manis bonggol, potongan akar, biji, bungan,
ditempatkan di sebelah lateral dan dan bagian lain dari tanaman.
ventral batang scalpel, sedangkan jari ZPT (zat pengatur tumbuh) atau
telunjuk ditempatkan dipunggung Planth Growth Regulator secara
pisau scalpel untuk mengendalikan alami terdapat pada bagian tumbuhan
arah irisan dan memperkirakan baik pada akar, daun, batang ataupun
dalamnya irisan. buah. Saat ini dikelan 5 kelompok
LAF (Laminar Air Flow) adalah utama ZPT yaitu auksin, sitokinin,
meja kerja steril untuk melakukan giberelin, etilen, dan asam absitat.
kegiatan inokulasi/penanaman. LAF Dari 5 kelompok utama, ZPT dibagi
merupakan suatu alat yang digunakan
menjadi 3 kelompok berdasarkan munculnya bunga, pemanjangan
sifatnya, yaitu: batang dan pembungaan yang
1. ZPT mendukung pertumbuhan serempk. Giberelin adalah turunan
tanaman (positif) : auksin, sitokinin dari asam gibberelat. Asam absitat
dan giberelin. (ABA), hormon inhibitoryang bekerja
2. ZPT menghambat (inhibitor) berlawanan dengan ZPT lain (auksin,
pertumbuhan : asam absitat (ABA). sitokinin, giberelin). Cara kerjanya
3. ZPT dapat mendukung maupun yaitu menghambat aktivitas apical
menghambat pertumbuhan : etilena. meristemaik. Etilen adalah hormon
Auksin merupakan jenis hormon yang bekerja mendukung
yang mudak ditemukan dipuduk pertumbuhan sekaligus menghambat.
daun, pucuk akar, dan pucuk batang. Hormon etilen berperang penting
Peran utama dari hormon ini adalah dalam proses pematangan buah.
membantu percepatan pertumbuhan Namun, jika aplikasinya berlebihan
tanaman. Sitokinin adalah hormon justru berpengaruh sebaliknya yakni
tumbuhan turunan adenin yang menghambat pertumbuhan,
berfungsi untuk merangsang menyebabkan daun gugur bahkan
pembelahan sel. Aplikasi sitokinin tanaman bisa mati.
pada umumnya bertujuan untuk Agar-agar adalah campuran
merangsang tumbuhnya tunas pada polisakarida yang diperoleh dari
tanaman muda tetapi sering tidak beberapa spesies algae. Dalam analisa
optimal untuk tanaman dewasa. unsur, diperoleh data bajhwa agar-
Konsentrasi sitokinin yang tertunggu agar mengandung sedikit unsur Ca,
di daerah meristematik dan daerah Mg, K, dan Na. Keuntungan
potensi pertumbuhan perkelanjutan menggunakan agar-agar adalah :
seperti akar, daun muda, 1. Agar-agar membeku pada suhu 45°C
pengembangan buah-buahan dan biji- dan mencair pada suhu 100° sehingga
bijian. dalam kisaran suhu kultur, agar-agar
Giberelin adalah jenis hormon akan berada dalam keadaan beku
yang berfungsi untuk merangsang yang stabil.
2. Tidak dicerna oleh enzim tanaman. persenyawaan beracun yang di
3. Tidak bereaksi dengan persenyawaan produksi dan dikeluarkan oleh bakteri
penyusun media. atau jamur. Alkohol 70% digunakan
Media merupakan faktor utama untuk merendam eksplan sehingga
dalam perbanyakan dengan kultur terbebas dari kontaminasi.
jaringan. Keberhasilan perbanyakan Aquades adalah air mineral yang
dan perkembangbiakan tanaman telah diproses dengan cara destilasi
dengan metode kultur jaringan secara (disuling) sehingga diperoleh air
umum sangat tergantung pada jenis murni (H2o) yang bebas mineral.
media. Media tumbuh pada kultur Dalam laboratorium, aquades
jaringan sangat besar pengaruhnya digunakan untuk mencuci alat-alat
terhadap pertumbuhan dan gelas bekas praktikum/penelitian.
perkembangan eksplan serta bibit Aquades juga digunakan sebagai
yang dihasilkannya. pelarut bahan-bahan kimia
Dalam kultur jaringan, inisiasi padatan/serbuk yang akan dibuat
kultur yang bebas dari kontaminan menjadi larutan.
merupakan langkah yang sangat Spiritus atau alkohol terdenaturasi
penting, karena tanaman yang dari adalah etanol yang memiliki zat
lapang mengandung debu, kotoran- adiktif yang beracun, berasa tidak
kotoran dan berbagai kontaminan enak, berbau tajam. Spiritus
hidup pada permukaannya. digunakan sebagai pelarut dan
Kontaminan hidup dapat berupa sebagai bahan bakar untuk pembakar
cendawan, bakteri, serangga dan alkohol dan kompor portabel.
telurnya, tungau serta spora-spora. Label digunakan untuk memberi
Bila sumber kontaminan ini tidak nama pada setiap botol kuljar supaya
dihilangkan, maka pada media yang tidak tertukar, plastik 0,8 mm
me-ngandung gula, vitamin dan digunakan untuk menutup botol
mineral akan ditumbuhi oleh jamur kultur supaya tidak terkontaminasi.
dan bakteri. Apabila eksplan Karet gelang digunakan untuk
terkontaminasi, maka akan mati oleh
mengencangkan ikatan pada botol protoplasma, sel, jaringan atau organ
kuljar. yang serba steril untuk
Dari hasil pengamatan alat-alat menumbuhkannya dalam kondisi
tersebut memiliki fungsi dan aseptik sehingga bagian tersebut
penggunaan yang berbeda, meskipun dapat memperbanyak diri dan
ada juga fungsidan penggunaannya beregenerasi menjadi tanaman
hampir sama.Alat-alat ini juga terdiri lengkap.
dari sterilisasi, yaitu alat yang Agar digunakan sebagai
digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi media karena memiliki beberapa
adalah usaha untuk membebaskan keuntungan yang memungkinkan
alat-alat maupun bahan-bahan dari keberhasilan dalam kultur. ZPT
semua kehidupan. berfungsi untuk memacu
KESIMPULAN pertumbuhan tanaman. Terdapat
Berdasarkan praktikum yang banyak alat yang digunakan dalam
telah dilakukan maka dapat kultur jaringan dan harus menjaganya
disimpulkan bahwa setiap alat yang supaya tetap steril dan berada pada
digunakan dalam praktikum memiliki kondisi yang aseptik.
nama dan fungsi masing-masing, Pada praktikum dan
sehingga diperlukan pengenalan pengerjaan kultur jaringan,
terhadap alat-alat yang akan diperlukan suatu kondisi yang benar-
digunakan. Penguasaan dan benar aseptik dimana alat penunjang
pemahaman dalam penggunaan alat- serta nutrient dan substrat harus
alat akan sangatmembantu dan benar-benar steril. Sterilisasi adalah
menghindari kegagalan dalam suatu usaha untuk membebaskan alat-
praktikum kultur jaringan ini. alat, bahan, dan kemasan dari segala
Kultur jaringan macam bentuk kehidupan terutam
merupakametode untuk mengisolasi mikro organisme.
bagian dari tanaman seperti
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pengenalan Alat Laboratorium Bioteknologi. Makassar:
Universitas Hassanudin.
Barahima Abbas. 2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Bandung: Alfabeta.
Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Hendaryono, D.P.S dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suryo. 1992. Genetika. Yogyakarta: gadjah Mada University Press.
Wetherel, D.F. 2008. Propagasi Tanaman Secara In Vitro. New Jersey: Avery
Publishing Group Inc.
Yuwono, Triwibowo. 2008. Bioteknologi Pertanian. Yogakarta: Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai