Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN MESIN 2 TAK

Oleh
PUTRI UNGGUL UTAMI
1704020058

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
Kamis, 10 Oktober 2019

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari mesin 2 tak.
2. Untuk mengetahui fungsi dari setiap bagian mesin 2 tak.
3. Untuk mengetahui cara kerja mesin 2 tak.
B. DASAR TEORI
Pada mulanya perkembangan motor bakar ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun
1876 dengan bentuk kecil dan tenaga yang dihasilkan besar. Motor bakar dibagi menjadi
dua yaitu, motor pembakaran luar (external combustion engine) dan motor pembakran
dalam (internal combustion engine), sedangkan mesin diesel merupakan motor
pembakaran dalam (Wardono, 2004).
Mesin merupakan suatu alat yang dapat merubah energi panas yang dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar menjadi tenaga gerak sehingga memungkinkan suatu alat
biasa bergerak. Mesin merupakan alat yang dapat membantu kegiatan manusia sehingga
pekerjaan yang biasanya membutuhkan tenaga dan waktu lenih lama menjadi lebih cepat
dan mudah dokerjakan menggunakan mesin (Arismunandar, 2002).
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada mesin itu sendiri (Boentarto,
1999).
Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar),
maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Motor pembakaran luar (external combustion engine)
Merupakan suatu motor bakar dimana proses pembakaran atau perubahan
energi panas dilakukan diluar dari mekanisme/kontruksi mesin, dan dari ruang
pembakaran energi panas tersebut dialirkan ke konstruksi mesin melalui penghubung.
Contoh aplikasinya adalah pada mesin uap / turbin uap.
b. Motor pembakaran dalam (internal combustion engine)
Merupakan suatu motor bakar dimana proses pembakaran atau perubahan
energi panas dilakukan didalam konstruksi mesin itu sendiri, dan tempat terjadinya
proses pembakaran itu disebut ruang bakar (combustion chamber). Contoh aplikasinya
adalah pada motor bensin, motor diesel dan mesin jet (Soenarto, 1995).
Jika ditinjau dari bahan bakarnya, motor bakar dibedakan menjadi dua macam,
diantaranya:
a. Motor bakar bensin
Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin, parafin atau gas (bahan yang
mudah terbakar dan mudah menguap). Campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam
silinder dan dikompresikan oleh torak kepada tekanan sekitar 8-15 kg/cm2. Bahan bakar
dinyalakan oleh sebuah loncatan bungan api listrik oleh busi dan terbakar cepat sekali di
dalam udara kompresi tersebut. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar
udara biasanya 10-25 m/s. Suhu udara naik hingga 2000˚-2500˚C dan tekannya mencapai
30-40 kg/m2.
b. Motor bakar solar (diesel)
Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar yang lebih berat yakni minyak
diesel (solar). Proses pembakaran motor diesel berbeda prosesnya dengan proses
pembakaran motor bensin, pada motor diesel diawali dengan udara bersih masuk melalui
langkah hisap, kemudian bahan bakar dimasukan pada silinder setelah udara dulu
dimampatkan oleh piston. Stelah itu bahan bakar solar yang sudah berbentuk kabut
diinjeksikan oleh injektor pada ruang silinder. Karena kabut bahan bakar mudah terbakar,
maka ruang bakar terjadi pembakaran dan dikompresikan oleh torak, tekanan naik hingga
30-50 kg/cm2, suhu udara naik hingga 700˚ -900˚C, suhu udara kompresi terletak diatas
suhu udara penyala bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan ke dalam udara kompresi yang
panas kemudian terbakar, tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2. Motor bakar
diesel tidak menggunakan busi sebagai penyala bunga api (Ciptohadjiyo, 1991).
Mesin 2 tak (mesin dua langkah) merupakan salah satu jenis motor bakar yang prinsip
kerjanya adalah untuk memperoleh satu kali usaha membutuhkan satu putaran poros engkol
dan dua kali langkah torak (Arends, 1980).
Dalam motor bensin 2 tak, piston melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah
usaha, antara lain :
a. Langkah kompresi dan langkah hisap
Pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2 aksi berbeda yang terjadi bersamaan yaitu
aksi kompresi yang terjadi pada ruang silinder atau pada bagian atas dari piston dan aksi
hisap yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston. Yang terjadi dalam
langkah ini adalah :
- Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
- Pada saat saluran pembiasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang
silinder.
- Pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke
dalam ruang engkol.
b. Langkah usaha dan buang
Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat tidak
bersamaan, jadi langkah usaha dahulu baru setelah saluran pembiasan dan saluran buang
terbuka terjadi langkah buang. Yang terjadi dalam langkah ini adalah :
- Sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikan bunga api listrik
sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terbakar dan menyebabkan ledakan
maka timbul daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA
(titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah).
- Sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluran buang membuka
maka campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang engkol akan mendorong
gas sisa hasil pembakaran melalui saluran bias ke saluran (Setiyanto, 2007).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Pensil
- Kertas
- Mesin 2 tak
2. Bahan
-
D. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat tulis dan kertas.
2. Mengamati mesin 2 tak.
3. Menggambar bagian-bagian mesin 2 tak dan memberi keterangan.
E. HASIL PENGAMATAN
TERLAMPIR
F. PEMBAHASAN
Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran akan mengalami dua langkah piston. Mesin dua tak telah digunakan dalam
mesin diesel, terutama dalam rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah
seperti mesin kapal besar dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat.
Prinsip kerja mesin ini yaitu : 1) TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre)
dimana posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada
pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft). 2) TMB (titik mati bawah) atau BDC
(bottom dead center) dimana posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder
mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft). 3) ruang
bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat pros engkol (crankshaft). Sering
disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar
dan pelumas bisa tercampur lebih merata. 4) pembilasan (scavenging) yaitu proses
pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam
raung bakar.
Pada langkah ke-1, piston akan bergerak dari TMA ke TMB. Saat bergerak, piston akan
menekan ruang bilas yang berada dibawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA
menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan ruang bilas. Kemudian pada titik
tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan
gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya rin piston
akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu. Pada saat ring pistok melewati lubang
pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang
bakar, sekaligus mendorong keluar gas yangada di dalam ruang bakar menuju lubang
pembuangan. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas
dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
Kemudian pada langkah ke-2, pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, piston akan
menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Saat melewati lubang
pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam
ruang bakar. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala,
sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam
ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikkan bahan bakar tidak terjadi saat piston
sampai TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat
pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB,
karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan
sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.
Kemudian setiap bagian-bagian mesin 2 tak memiliki fungsi masing-masing:
1. Piston
Piston adalah komponen berbentuk tabung dengan diameter tertentu. Diameter
piston ini pastinya lebih kecil daripada diameter rongga silinder, karena posisi piston
ini pastinya lebih kecil daripada diameter rongga silinder, karena posisi piston ada di
dalam rongga silinder. Fungsinya untuk mengatur besar kecilnya volume ruang bakar.
Pada blok silinder, piston hanya bergeran naik turun. Tapi gerakan naik turun ini
bisa menyebabkan beberapa kondisi, jika piston bergerak turun maka volume ruang
bakar akan membesar dan ini membuat campuran bensin dan udara tersedat masuk
kedalam ruang bakar.
Ketika piston bergerak ke atas maka volume ruang bakar akan mengecil, kondisi
ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar yang sebelumnya masuk ke ruang
bakar akan dikompresi. Hasilnya temperatur dan tekanan gas akan meningkat, jika
percikan api sedikit saja maka gas ini akan terbakar. Dan terjadilah proses pembarakan.
2. Intake port
Fungsi saluran ini adalah tempat untuk masuknya campuran udara dan bensin
menuju ruang engkol. Pada siklus dua tak, campuran bensin dan udara akan disalurkan
ke ruang bakar ketika selesai proses pembakaran. Gerakan piston kearah bawah akan
mendorong gas ini bergerak ke atas melalui saluran transfer.
Ketika piston bergerak ke atas, maka pembesaran volume pada ruang engkol akan
menyedot udara dan bensin masuk ke ruang engkol, ketika piston kembali lagi ke
bawah maka dinding piston akan menutup saluran intake dan gas.
3. Exhaust port
Sama halnya seperti intake port, exhaust port merupakan saluran yang
menghubungkan ruang bakar dengan knalpor mesin. Fungsinya, sebagai saluran buang
dari gas sisa pembakaran. Saluran ini juga tidak emmiliki mekanisme katup karena
memanfaatkan pergerakan piston untuk buka tutup saluran.
Lokasinya berada diatas saluran intake, dan saluran ini akan terbuka secara
otomatis ketika piston bergerak kebawah. Ini menyebabkan gas sisa pembakran keluar
karena dorongan udara dari ruang engkol yang didorng gerakan piston ke arah bawah.
4. Transfer port
Sementara saluran transfer merupakan saluran khusus yang menghubungkan
ruang bakar dengan ruang engkol. Sama seperti dua saluran diatas, saluran ini juga tidak
dilengkapi mekanisme katup. Hanya menggunakan pergerakan piston untuk mengatur
pembukaan dan penutupan saluran.
Fungsi saluran ini adalah sebagai tempat mengalirnya campuran udra dan bensin
yang berada pada ruang engkol menuju ruang bakar. Cara kerjanya yakni dengan
memanfaatkan gerakan piston, saat piston bergerak kebawah otomatis tranfer port
terbuka. Sementara saluran intake akan tertutup. Dan gerakan piston ini menimbulkan
dorongan diruang engkol sehingga udara didalam ruang engkol akan terdorong naik
melalui saluran transfer.
5. Combustion chamber
Ruang bakar terletak di kepala silinder yang berfungsi sebagai tempat
pembakaran campuran bahan bakar dengan udara yang telah dikompresikan oleh torak
di dalam silinder. Ruang bakar sendiri terletak di kepala silinder. Ruang bakar
terhubung langsung ke katup masuk dan katup buang, juga tempat pemasangan busi.
6. Poros engkol (crankshaft)
Adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari
piston menjadi gerak rotasi (berputar). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft
membutuhkan pena engkol, sebuah bearing tambahan yang diletakkan diujung batang
penggerak pada setiap silindernya. Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke
roda gila atau roda mobil sehingga mobil bisa bergerak.
7. Bak engkol mesin (crankcase)
Biasanya terbuat dari alumunium die casting dengan sedikit campuran logam.
Bak engkol fungsinya sebagai rumah dari komponen yang ada dibagian dalamnya, yaitu
komponen : generator atau alternator untuk pembangkit daya tenaga listriknya sepeda
motor, pompa oli, kopling, poros engkol dan bantalan peluru, gigi persneling atau gigi
transmisi, dan sebagai penampung oli pelumas.
Kelebihan mesin dua tak yaitu menghasilkan tenaga lebih besar daripada empat tak,
mesin dua tak lebih kecil dan ringan, mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena
konstruksinya yang sederhana. Sedangkan kekurangannya yaitu efisiensi bahan bakar
mesin dua tak lebih rendah dari mesin 4 tak, mesin dua tak memerlukan percampuran oli
dengan bahan bakar (oli samping) untuk pelumasan silinder mesin, mesin dua tak
menghailkan polusi udara lebih banyak yang terjadi dari pembakaran oli samping dan gas
dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk langsung ke dalam pembuangan, dan
pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usisa suku
cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran akan mengalami dua langkah piston.
2. Mesin dua tak memiliki bagian-bagian seperti piston, combution chamber, exhaust
post, transfer port, intake port, crankshaft, dan crankcase.
3. Cara kerja mesin 2 tak yaitu langkah isap dan kompresi, langkah usaha dan buang.
H. DAFTAR PUSTAKA
Arends, B.P.M., Berenschot, H. 1980. Motor Bensin. Jakarta: PT. Erlangga.
Arismunandar, W. 2002. Motor Bakar Torak. Bandung: ITB.
Boentarto, Drs. 1999. Teknik Sepeda Motor. Solo: Penerbit VC.
Ciptohadjiyo, S dan Bambang, P. 1991. Alat dan Mesin Pertanian II. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Setiyanto, H. 2007. Pengaruh Modifikasi Katup Buluh dan Variasi Bahan Bakar Terhadap
Unjuk Kerja Mesin Bensin 2 Lankah 100 cc. Yogyakarta: UMY.
Soenarta dan Fruruhama. 1995. Motor Serba Guna. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Wardono, H. 2004. Modul Pembelajaran Pengujian Prestasi Mesin Motor Bakar Diesel 4-
Tak. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai