Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI PATOGEN PADA TANAH DAN JARINGAN TANAMAN

BAWANG (Allium cepavar aggreratum)


Alfian Dwi Khoirul Annas
2018102003811033
alfiandwikhoirula033@gmail.com

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang


(University Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Penyebab munculnya penyakit tanaman secara garis besar dibagi menjadi 3 golongan
pathogen utama, yaitu jamur (cendawan), bakteri, dan virus. Patogen sendiri merupakan organisme
hidup yang mayoritas bersifat mikro dan mampu untuk dapat menimbulkan penyakit tumbuhan
antara lain yaitu cendawan, virus, bakteri, nematode, spiroplasma dan riketsia. Metode yang
digunakan pada praktikum identifikasi patogen adalah mengambil sedikit baguan jamur / bakteri
yang telah dipurifikasi dengan menggunakan jarum ose, lalu meletakkannya pada kaca preparat
yang telah ditetesi aquadest dan ditutup dengan cover glass, kemudian mengamati dan
mengidentifikasi jamur atau bakteri menggunakan mikroskop melekuler serta mengambil gambar
dokumentasi untuk membandingkan dengan literatur. Hasil yang didapat berupa bakteri P. anantis
penyebab penyakit hawar daun dan jamur Fussarium sp yang menyebabkan penyakit moler yang
ditemukan pada jaringan tanaman bawang, sedangkan jamur Penicillium sp yang menyebabkan
penyakit embun bulu yang ditemukan pada tanah bawang.
Kata kunci : Jamur, bakteri, penyakit

PENDAHULUAN
Penyebab munculnya penyakit dibedakan yaitu gejala primer dan
tanaman secara garis besar dibagi menjadi sekunder. Gejala primer terjadi pada
3 golongan pathogen utama, yaitu jamur bagian yang terserang oleh penyebab
(cendawan), bakteri, dan virus. Patogen penyakit. Gejala sekunder adalah gejala
sendiri merupakan organisme hidup yang yang terjadi di tempat lain dari tanaman
mayoritas bersifat mikro dan mampu untuk sebagai akibat dari kerusakan pada bagian
dapat menimbulkan penyakit tumbuhan yang menunjukkan gejala primer (Sinaga,
antara lain yaitu cendawan, virus, bakteri, 2006).
nematode, spiroplasma dan riketsia.
Isolasi patogen adalah suatu proses
Tumbuhan dikatakan sehat atau normal,
pengambilan mikroorganisme dari
apabila tumbuhan tersebut dapat
lingkungannya untuk kemudian
melaksanakan fungsi - fungsi fisiologisnya
ditumbuhkan dalam suatu medium di
sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh
laboratorium. Proses isolasi ini menjadi
tumbuhan tersebut. Fungsi - fungsi tersebut
penting dalam mempelajari identifikasi
meliputi pembelahan, diferensiasi dan
mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan
perkembangan sel. Apabila tumbuhan
serologi. Sedangkan pengujian sifat sifat
diganggu patogen dan salah satu
tersebut di alam terbuka sangat mustahil
fungsi tersebut terganggu sehingga terjadi
untuk dilakukan. Pengisolasian merupakan
penyimpangan dari keadaan normal, maka
suatu cara untuk memisahkan atau
tumbuhan menjadi sakit (Agrios, 1996).
memindahkan mikroba tertentu dari
Gejala merupakan perubahan lingkungannya, sehingga diperoleh kultur
struktur morfologi, anatomi ataupun murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-
fisiologi tanaman sebagai reaksi sel mikrobanya berasal dari pembelahan
tanggapan terhadap patogen, gejala dapat dari satu sel tunggal. Manfaat

1
dilakukannya kultur murni adalah untuk jam, kemudian membersihkan dan
menelaah atau mengidentifikasi mengeringkan alat, lalu dibungkus dengan
mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kertas pembungkus yang disesuaikan
kultural, morfologis, fisiologis, maupun dengan bentuk alat (untuk erlenmeyer
serologis, yang memerlukan suatu pembungkusan hanya pada bagian mulut)
populasi yang terdiri dari satu macam dan dilakukan dengan hati-hati agar kertas
mikroorganisme saja (Soni, 2014). pembungkus tidak sobek, setelah itu semua
Tujuan dari praktikum ini yaitu alat dibungkus menggunakan plastik
mempelajari cara-cara mengisolasi jamur bening dan diikat dengan karet gelang.
dan bakteri dari jaringan sakit dan
Sterilisasi alat
mengamati aliran bakteri.
Metode kerja pada sterilisasi alat
BAHAN DAN METODE diawali dengan memasukkan aquadest ke
dalam auto clave sampai batas yang telah
Tempat dan Waktu
ditentukan, kemudian memasukkan semua
Pelaksanaan praktikum ini alat-alat yang telah dibungkus dengan hati-
bertempat di Laboratorium Agronomi 2 hati menatanya, lalu menghidupkan
Universitas Muhammadiyah Malang, pada kompor untuk merebus/mengukus pada
Kamis 25 April 2019, Kamis 2 Mei 2019 suhu 121⁰C selama 1 jam, setelah itu
dan Kamis 9 Mei 2019 pukul 15.15 - 16.55 meatiakan kompor dan mendiamkan
WIB. selama 30 menit agar suhunya turun,
Bahan dan Alat kemudian menyimpan semua alat yang
Bahan yang digunakan adalah kertas telah disterililasai.
bekas, plastik bening, clorox 2%, kentang Pembuatan media PDA (Potato
200 gram, dextrose 18 gram, agar-agar 20 Dextrose Agar) dan Sterilisasi bahan
gram, aquadest 1 liter, alumunium foil, Metode kerja pembuatan PDA
karet gelang, sampel tanah, dan jaringan dimulai dengan mengupas kentang dan
tanaman yang terserang penyakit (Bawang memotongnya dengan bentuk dadu
(Allium cepavar aggreratum), Tomat berukuran kecil sebanyak 200 gram, lalu
(Solanum lypopensicum) dan Padi (Oriza menimbang dextrose sebanyak 18 gram
satifa)). dan agar-agar sebnyak 20 gram, kamudian
Alat yang digunakan pada merebus kentang dalam 800 ml aquadest,
praktikum ini meliputi cawan petri, tabung lalu menambahkan dextrose dan
reaksi, rak tabung reaksi, pinset, gelas menghomogennya, setekah itu menyaring
beker, tabung erlenmeyer, auto clove, kentang dengan kertas saring, kemudian
bunsen, oven, skalpel, kompor, LAF, korek menambahkan aquadest agar volumnya
api, timbangan, penyaring kertas, lemari menjadi 1 liter, lalu menambahkan
pendingin, cook borer, wrapping, kertas dextrose dan menghomogenkannya,
saring, alat dokumentasi, alat tulis dan kemudian menambahkan agar-agar sedikit
modul praktikum. demi sedikit, setelah itu menyaring dan
Pelaksanaan percobaan memasukkan kedalam tabung erlemeyer
dan menyimpannya ke dalam lemari
Menyiapkan alat dan bahan pendingin.
Metode kerja ini diawali dengan
merendam alat-alat dalam larutan sodium Isolasi patogen pada jaringan tanaman
hypocloride / clorox 2% selama sekitar 1 Metode kerja isolasi patogen pada
jaringan tanaman diawali dengan

2
membersihkan bagian tanaman dengan meyimpannya selama seminggu pada suhu
aquadest, kemudian memotong bagian ruang.
tanaman berkuran sekitar 0.5 cm sebanyak
Identifikasi
4 potong dengan tiap potongan yang
Metode kerja identifikasi dimulai
memiliki bagian sakit dan sehat, lalu
dengan mengambil sedikit baguan jamur /
mensterilkan sampel dengan mencelupkan
bakteri yang telah dipurifikasi dengan
kedalam sodium hypoclorit selama 3
menggunakan jarum ose, lalu meletakkan
menit, kamudian mencucinya dengan
pada kaca preparat yang telah ditetesi
aquadest steril sebayak 3x dan
aquadest dan ditutup dengan cover glass,
mengeringkan sampel dengan tissue steril,
kemudian mengamati dan mengidentifikasi
setelah itu meletakkan sampel ke dalam
jamur / bakteri menggunakan mikroskop
cawan petri yang telah berisi media PDA
melekuler serta mengambil gambar
dan dilakukan secara aseptic, lalu menutup
dokumentasi untuk membandingkan
dan direkatkan dengan plastik wrap,
dengan literatur.
kemudian disimpan selama 1 minggu pada
suhu ruang. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada
Isolasi patogen pada tanah
batang tanaman bawang dan tanah bawang
Metode kerja isolasi patogen pada
ditemukan beberapa jamur dan bakteri
tanah dimulai dengan menimbang tanah
yang berbeda pada tiap sampel.
yang terinfeksi jamur / bakteri dan
memasukkan ke dalam tabung reaksi berisi Identifikasi pada tanah bawang
9 ml aquadest, lalu menghomogenkannya, Identifikasi pada tanah bawang
kemudian mengambil 1 ml dan ditemukan 1 jenis jamur yaitu Penicillium
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kedua sp
berisi 9 ml aquadest dan Penicillium sp
menghomogenkan, lalu mengambil 1 ml
dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ketiga berisi 9 ml aquadest, kemudian 1
menutup mulut tabung reaksi dengan
2
plastik wrap, setelah itu mengambil 1 ml
dan menuangkannya ke dlam cawan petri
a b
yang telah berisi media PDA dan
meratakannya, kemudian menutup dan
merekatkan cawan petri dengan plastik
warp, lalu menyimpan selama 1 minggu
pada suhu ruanag.
Purifikasi c d
Metode kerja purifikasi pertama Keterangan : a = hasil isolasi; b = hasil
pengamatan mikroskopis (1 = Hifa, 2 =
yaitu memotong bagian sampel yang telah Spora); c = literatur hasil isolasi; d =
tumbuh jamur beserta medianya dengan literatur mikroskopis.
menguunakan alat cook borer dan
Berdasarkan hasil praktikum yang
mengambilnya dengan jarum ose, lalu telah dilakukan, pada tanah bawang
meletakkan pada cawan petri baru yang terdapat jamur jenis Penicillium sp, jamur
berisi media PDA, kemudian menutup dan ini memiliki keragaman karakter fisiologis,
merekatkannya dengan plastik wrap dan serta memiliki aktivitas enzimatik yang

3
kuat untuk membantik mendegradasi sisa- seperti bulan sabit dan memiliki sekat
sisa organisme. Karakteristik jamur ini sebanyak 3 hingga 4 sekat (Sastrahidayat,
ialah produksi konidia (konidium bulat) di 2011).
ujung phaliade-phaliade membentuk rantai Tanaman yang telah terserang jamur
panjang. Rantai-rantai konodia (spora)
bersel tunggal dan diproduksi di ujung ini memiliki gejala daun menguning mulai
phaliade dan konodium termuda berada dari ujung daun hingga pangkal daun dan
padaa bagian bawah rantai konodia terpilin dicabut, namun apabila tanaman
(Chang, 2007). dicabut maka akan terlihat akar pada umbi
Penicillium sp merupakan cendawan membusuk. Pada serangan lanjut, tanaman
oportunistik yang memiliki gejala serangan akan rebah dan mati (Agrios, 1996).
berupa penurunan daya tumbuh apabila Sebagai patogen primer, jamur dapat
terserang sejak pada masa benih. Spesies menginfeksi jaringan inang sebelum ada
ini memproduksi enzim berupa oxalid acid serangan jamur patogen lain dan dapat
dan bersifat toksik terhadap biji. Apabila menimbulkan gejala. Sebagai patogen
menyerang pada tongkol tanaman sekunder bila jamur menginfeksi tanaman
Gejalanya ditandai oleh bercak pada kulit inang setelah ada serangan jamur patogen
ari biji, bila menginfeksi tongkol secara lain, sehingga tingkat serangan menjadi
optimal menyebabkan pembusukan sedemikian parah. Menurut Isnaini, dkk.
(Robinson, 2001). (2004) jamur dapat menyebar melalui
pengangkutan bibit dan tanah yang
Identifikasi pada tanaman bawang terbawa angin atau air atau alat pertanian.
Identifikasi patogen pada tanaman Populasi patogen dapat bertahan secara
bawang ditemukan 1 jenis jamur dan 1 alami di dalam tanah dan pada akar-akar
jenis bakteri yaitu : tanaman sakit. Apabila terdapat tanaman
Fussarium sp yang peka maka bila terdapat luka pada
akarnya, Foc akan segera menginfeksinya.
2
P. anantis
1

a b

a b

c d
Keterangan : a = hasil isolasi; b = hasil
pengamatan mikroskopis (1 = Spora, 2 =
a b
Hifa); c = literatur hasil isolasi; d =
Keterangan : a = hasil isolasi; b = hasil
literatur mikroskopis
pengamatan mikroskopis; c = literatur
Hasil pengamatan pada tanaman hasil isolasi; d = literatur mikroskopis
bawang terdapat jamur Fussarium sp yang Gelaja yang diakibatkan oleh infeksi
memiliki ciri berupa hifa yang berwarna bakteri P. anantis berupa muculnya hawar
hialin, bersekat dan mempunyai daun yang tumbuh menuju pangkal daun
percabangan. Makrokonidia berbentuk dan menyebabkan daun berubah kering.
memanjang dengan kedua ujung lancip

4
Menurut Conn et al (2012) infeksi P. DAFTAR PUSTAKA
ananatis dan P. aglomerans biasanya Agrios, G. N. 1996. Ilmu Penyakit
dimulai dengan bercak daun ke leher umbi Tumbuhan. Gajah Mada University
dan menyebabkan penyakit yang dikenal Press. Yogyakarta.
sebagai busuk tengah.
Chang, S. C. 2007. Deuteromycota.
Pengamatan molekuler bakteri ini
www.dls.ym.edu..tw/041807Deutero
menunjukkan bakteri ini memiliki warna
mycota.pdf. 18 Juli 2013
pigmen kuning, bergerak, berlendir dan
berbentuk bundar. Menurut Egorova Egorova, M., E. Mazurin, & A.N. Ignatov.
(2015) spesies ini mempunyai ciri sel 2015. First Report of Pantoea ananatis
berbentuk basil, gram negatif, tidak Causing Grain Discolouration and
berkapsula, tidak berspora, bergerak, Leaf Blight of Rice in Russia. New
respirasi anaerob, bersifat motil dan Disease Reports 32: 21.
membentuk koloni berlendir. P. anantis Isnaini, M. Rohyadi, dan Murdan. 2004.
termasuk dalam genus pantoea. Identifikasi dan Uji Patogenitas
KESIMPULAN Jamur-jamur Penyebab Penyakit
Cendawan Penicillium sp adalah Busuk Batang Tanaman Vanili di
penyebab penyakit embun bulu pada Lombok Timur. Fakultas  Pertanian
tanaman bawang merah, sedangkan Universitas Mataram. Mataram
cendawan Fussarium sp merupakan Robinson, Richard. 2001. Biology
cendawan penyebab penyakit moler/layu Macmillan Science Library.
adapula yang menyebut penyakit ini Macmillan Reference. USA
dengan layu fisarium. Bakteri yang
ditemukan termasuk dalam genus Pantoea Sastrahidayat, I. R. 2011. Fitopatologi
yang menyebabkan penyakit hawar daun (Ilmu Penyakit Tumbuhan).
dan merupakan bakteri yang lebih sering Universitas Brawijaya Press (UB
menyerang pada saat tanaman masih Press). Malang. Hal 89-93.
menjadi benih / bibit. Sinaga. S.M., 2006. Dasar-Dasar Penyakit
Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta
Soni. 2014. The Biochemistry and
physiology of infectious plant
diseases. New Jersey: D. Van
Fostrand.

Anda mungkin juga menyukai