Anda di halaman 1dari 18

Rabu, 20 April 2022

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA 9

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP


PERTUMBUHAN MIKROBA

Disusun oleh:

Nama: Sinta Alfiani

NIM: 2104020022

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022
ACARA 9

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP


PERTUMBUHAN MIKROBA

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba
2. Untuk mengetahui hasil faktor pengujian pertumbuhan mikroba
3. Untuk mengetahui apa saja pengaruh pertumbuhan bakteri
B. DASAR TEORI
Mikroba merupakan salah satu golongan makhluk hidup yang ada
dalam suatu ekosistem dan sebagai penyusun keanekaragaman hayati di
dalam ekosistem tersebut. Mikroba adalah salah satu organisme yang
memiliki keanekaragaman spesies yang sangat tinggi. Mikroba menempati
60 persen lebih biomassa dan telah hidup berevolusi paling tidak 3,8 miliar
tahun. Untuk mempertahankan kehidupannya sebagai salah satu
komponen ekosistem, rnikroba harus berinteraksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan World Data Center–for Microorganism (WDCM) dari 58
negara di dunia tercatat 815.568 koleksi mikroba, yang terdiri dari bakteri
343.253 (42%), jamur 372.304 (46%), virus 14.376 (1,8%) dan lainnya
85.641 (10,5%). Asia Tenggara merupakan kawasan yalg mempunyai
keanekaragaman mikroba yang paling tinggi di dunia. Mikroba dapat
dijumpai di berbagai macam habitat. Hal ini membuktikan bahwa mikroba
adalah organisme yang mampu beradaptasi dengan segala jenis
lingkungan. Beberapa habitat yang baik untuk organisrne tingkat tinggi
juga dapat menunjang pertumbuhan mikroba. Ada organisme tingkat
tinggi yang tidak dapat tumbuh pada suatu habitat tapi mikroba dapat
bertahan hidup bahkan dapat berkembang biak. Mikroba dapat hidup pada
permukaan tubuh dari organime tingkat tinggi ataupun pada bagian dalam
dari hewan, tumbuhan dan manusa. (Mudatsir, 2007)
Pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti temperatur, kelembaban, pencahayaan, luas ruangan, kebersihan
ruangan dan ventilasi. (Purnamasari, dkk, 2017)
Faktor-faktor lingkungan disekitar akan mempengaruhi aktivitas
bakteri. Perubahan sifat morfologi dan fisiologi bakteri merupakan
dampak dari perubahan lingkungan. Suhu dan pH merupakan beberapa
parameter faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri. Kisaran suhu tertentu diperlukan bagi pertumbuhan bakteri secara
spesifik. Bakteri umumnya menyukai pH netral (pH 7), akan tetapi
beberapa bakteri tertentu dapat hidup pada pH tinggi. pH yang optimum
dan konstan diperlukan untuk menumbuhkan bakteri pada media.
(Anindita, Nosa Septiana, et al. 2017)
Berbagai faktor lingkungan seperti nutrisi dan fisik berpengaruh
terhadap pertumbuhan bakteri yang nantinya akan berpengaruh terhadap
morfologi maupun fisiologi bakteri. Faktor nutrisi salah satu nya yaitu
nutrient, nutrien berupa zat-zat organik maupun anorganik merupakan
salah satu dari banyak faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan suatu bakteri. Kebutuhan bakteri akan C, H, O, N diambil
dalam bentuk senyawa organik, seperti karbohidrat, protein, lemak dan
sebagainya. Sedangkan faktor fisik yaitu suhu juga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan kegiatan fisiologi suatu bakteri (Surendra, 1991).
Dalam mekanismenya, suhu dapat mempengaruhi mikroorganisme
dalam dua cara yaitu apabila suhu naik, kecepatan metabolisme juga turun
dan pertumbuhan diperlambat. Berbagai upaya dilakukan untuk
memprediksi pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri dalam
makanan. Banyak model matematika telah dikembangkan untuk tujuan
tersebut (Teleken et al., 2011).
Apabila suhu naik, kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan
dipercepat, dan sebaliknya, sedangkan apabila suhu turun kecepatan
metabolisme juga turun dan pertumbuhan diperlambat merupakan dua cara
pengaturan atau mekanisme suhu dalam mempengaruhi mikroorganisme.
Oleh sebab itu, berdasarkan hubungan antara suhu dan pertumbuhan
tersebut, mikroorganisme dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok,
yaitu Psikrofil, merupakan kelompok bakteri yang dapat tumbuh pada
suhu antara 0-20° C, Mesofil, merupakan kelompok bakteri yang dapat
tumbuh pada pada suhu 25-40° C, dan Termofil, merupakan kelompok
bakteri yang dapat tumbuh pada suhu di atas 50° C (Cempirkova, 2007;
Perko, 2011).
pH, suhu, nutrisi, tekanan osmosis, pengeringan merupakan
beberapa faktor baik secara fisik maupun nutrisi yang mempengaruhi laju
pertumbuhan dan aktivitas bakteri. Suhu dan pH adalah faktor penting
bagi pertumbuhan dan kegiatan fisiologi bakteri, karena masing-masing
spesies bakteri mempunyai suhu dan pH optimum untuk pertumbuhannya
(Waluyo, 2007). Daya tahan terhadap suhu berbeda bagi tiap spesies
mikroba, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap ketahanan beberapa
isolat bakteri hasil isolasi dari feses bayi asli Indonesia terhadap variasi
suhu dan pH lingkungan. (Anindita, Nosa Septiana, et al. 2017)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri
a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Jarum ose
3) Bunsen
4) Rak tabung

b. Bahan
1) Bakteri Esherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa
2) Korek
3) Plastik wrap
4) Alkohol 96%
5) NB

2. Pengaruh tekanan osmotic terhadap pertumbuhan mikroba


a. Alat
1) Hotplate
2) Gelas beaker
3) Tabung reaksi
4) Rak tabung
5) Bunsen
6) Jarum ose
7) Cawan Petri
8) Penjepit tabung reaksi
9) Laminar air flow

b. Bahan
1) Bakteri Esherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa
2) Alkohol 96%
3) Plastik wrap
4) Korek
5) NA

3. Pengaruh sinar UV terhadap pertumbuhan bakteri


a. Alat
1) Hotplate
2) Gelas beaker
3) Tabung reaksi
4) Rak tabung
5) Bunsen
6) Jarum ose
7) Cawan petri
8) Penjepit tabung reaksi
9) Laminar air flow
10) UV cabinet

b. Bahan
1) Bakteri Esherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa
2) Plastik wrap
3) Alkohol 96%
4) Korek
5) NA

4. Pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap pertumbuhan mikroba


a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Jarum ose
3) Bunsen
4) Rak tabung

b. Bahan
1) Bakteri Esherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa
2) Korek
3) Plastik wrap
4) Alkohol 96%
5) NB
D. CARA KERJA
1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri
a. Membuka penyumbat
b. Mensterilkan jarum ose dan tabung reaksi
c. Mengambil isolate bakteri dengan jarum ose secara aseptis
d. Memasukkan isolate bakteri yang sudah terdapat pada jarum ose ke
dalam medium cair NB
e. Mensterilkan kembali tabung dan kemudian diberi label suhu masing-
masing 4OC, 30oC, dan 60oC kemudian di wrap
2. Pengaruh tekanan osmotic terhadap pertumbuhan mikroba
a. Melipat kertas dan memasukkanya kedalam gelas beaker
b. Meletakkan medium padat NA pada gelas beaker yang sudah diberi
kertas serta memasukkan air hingga setinggi diatas medium sedikit
c. Meletakkan gelas beaker diatas hotplate yang sudah menyala dan diatur
suhunya untuk mencairkan medium
d. Mengambil dan mensterilkan tabung reaksi berisi medium NA yang
sudah cair
e. Mengambil cawan petri dan mensterilkannya
f. Menuangkan medium NA yang sudah cair pada cawan petri kemudian
tunggu hingga padat
g. Meletakkan medium NA cawan yang sudah padat pada laminar air flow
h. Membuka sumbatan tabung reaksi berisi bakteri
i. Mensterilkan jarum ose dan tabung
j. Mengambil isolate bakteri dengan jarum ose dan mensterilkan cawan
petri
k. Menstreak medium pada cawan kemudian di wrap
l. Memberi label masing-masing cawan dengan NaCI 0%, NaCI 1%,
NaCI 5%, NaCI 10%, NaCI 15%

3. Pengaruh sinar UV terhadap pertumbuhan bakteri


a. Melipat kertas dan memasukkanya kedalam gelas beaker
b. Meltakkan medium padat NA pada gelas beaker yang sudah diberi
kertas dan masukkan air hingga setinggi diatas medium sedikit
c. Meletakkan gelas beaker diatas hotplate yang sudah menyala dan diatur
suhunya untuk mencairkan medium
d. Mengambil dan mensterilkan tabung reaksi berisi medium NA yang
sudah cair
e. Mengambil cawan petri dan mensterilkannya
f. Menuangkan medium NA yang sudah cair pada cawan petri dan tunggu
hingga padat
g. Meletakkan medium NA cawan yang sudah padat pada Laminar air
flow
h. Membuka sumbatan tabung reaksi berisi bakteri
i. Mensterilkan jarum ose dan tabung
j. Mengambil isolate bakteri dengan jarum ose dan mensterilkan cawan
petri
k. Menstreak medium pada cawan kemudian diberi label sinar UV 0
menit, 1 menit, 5 menit, 10 menit, serta 15 menit
l. Memasukkan satu per satu cawan pada UV cabinet yang sudah
dinyalakan kemudian masukkan sesuai dengan menitannya masing-
masing dan diwrap

4. Pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap pertumbuhan mikroba


a. Membuka penyumbat
b. Mensterilkan jarum ose dan tabung reaksi
c. Mengambil isolate bakteri dengan jarum ose secara aseptis
d. Memasukkan isolate bakteri yang sudah terdapat pada jarum ose
kedalam medium cair NB yang sudah dituliskan pH 4, pH 7, pH 10
e. Mensterilkan kembali tabung dan di wrap
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri

No Sampel Pertumbuhan bakteri

E. Coli P. aeruginose

1. Medium NB 4oC Bakteri tumbuh Tidak ada


sedikit pertumbuhan
bakteri

2. Medium NB 30oC Bakteri tumbuh Pertumbuhan


dibawah bakteri banyak
diatas

3. Medium NB 60oC Bakteri tumbuh Pertumbuhan


sedikit bakteri sedikit
dibawah

2. Pengaruh tekanan osmotic terhadap pertumbuhan bakteri

No Sampel Pertumbuhan bakteri

E. Coli P. aeruginose

1. Medium NA (Nacl 0%) Bakteri tumbuh Ada


banyak. pertumbuhan
bakteri sedikit

2. Medium NA (Nacl 1%) Bakteri tumbuh Ada


banyak pertumbuhan
bakteri sedang

3. Medium NA (Nacl 5%) Bakteri tumbuh Ada


banyak pertumbuhan
bakteri banyak

4. Medium NA (Nacl 10%) Bakteri tidak Ada


tumbuh pertumbuhan
bakteri sedikit

5. Medium NA (Nacl 15%) Tidak tumbuh Ada


bakteri pertumbuhan
bakteri sedikit

3. Pengaruh sinar UV terhadap pertumbuhan bakteri

No Sampel Pertumbuhan bakteri

E. Coli P. aeruginose

1. Medium NA (0 menit) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuh


menyebar menyebar

2. Medium NA (1 menit) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuh


sangat menyebar banyak
menyebar

3. Medium NA (5 menit) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuh


menyebar banyak
menyebar

4. Medium NA (10 menit) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuh


menyebar banyak
menyebar

5. Medium NA (15 menit) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuh


membentuk sedang
angka 3
4. Pengaruh faktor ph terhadap pertumbuhan bakteri

No Sampel Pertumbuhan bakteri

E. Coli P. aeruginose

1. Medium NA (pH 4) Bakteri tidak Bakteri tumbuh


tumbuh dibawah

2. Medium NA (pH 7) Bakteri tumbuh Bakteri tumbuhn


banyak dibawah

3. Medium NA (pH 10) Bakteri tidak Tidak ada


tumbuh pertumbuhan
bakteri
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum mikrobiologi yang dilakukan pada tanggal 20
April 2022, dapat diketahui hasil pengamatan sebagai berikut.
Keberhasilan proses fermentasi sangat dipengaruhi oleh
keberhasilan dalam mengoptimalkan faktor-faktor dari pertumbuhan
mikroba yang diinginkan. Faktor-faktor tersebut akan memberikan kondisi
yang berbeda untuk setiap mikroba sesuai dengan lingkungan hidupnya
masingmasing sehingga mempengaruhi kinetika fermentasinya. Selain itu
setiap bakteri akan menunjukkan perbedaan pola pertumbuhan, periode
waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh maupun beradaptasi, dan metabolit
yang dihasilkan. (Yuliana dan Neti, 2012)
Pada hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan
bakteri diketahui bahwa pada medium NB 4o C bakteri e.coli ternyata
bakteri yang tumbuh hanya sedikit, sedangkan pada bakteri p.aeruginosa
tidak ada pertumbuhan bakteri. Pada Medium NB 30o C bakteri e.coli
ternyata bakteri tumbuh di bawah, sedangkan pada bakteri p.aeruginosa
pertumbuhan bakteri banyak yang tumbuh di atas. Pada Medium NB 60 o C
bakteri e.coli ternyata bakteri yang tumbuh hanya sedikit, sedangkan pada
bakteri p.aeruginosa bakteri menunjukkan pertumbuhan sedikit di bawah.
Pada hasil pengamatan pengaruh tekanan osmotic terhadap
pertumbuhan bakteri dapat diketahui pada sample medium (Nacl 0%)
pertumbuhan bakteri e.coli ternyata tumbuh banyak sedangkan pada
bakteri p.aeruginosa ternyata ada pertumbuhan bakteri sedikit. Pada
sample medium (Nacl 1%) pertumbuhan bakteri e.coli ternyata tumbuh
banyak sedangkan pada bakteri p.aeruginosa ada pertumbuhan bakteri
sedang. Pada sample medium (Nacl 5%) pertumbuhan bakteri e.coli
ternyata tumbuh banyak sedangkan pada bakteri p.aeruginosa ada
pertumbuhan bakteri yang banyak. Pada sample medium (Nacl 10%)
pertumbuhan bakteri e.coli ternyata bakteri tidak ada yang tumbuh,
sedangkan pada bakteri p.aeruginosa ternyata ada pertumbuhan bakteri
sedikit. Pada sample medium (Nacl 15%) pertumbuhan bakteri e.coli
ternyata bakteri tidak tumbuh, sedangkan pada bakteri p.aeruginosa
ternyata ada pertumbuhan bakteri sedikit.
Pada hasil pengamatan pengaruh sinar UV terhadap prtumbuhan
bakteri dapat diketahui pada sample medium NA (0 menit) pertumbuhan
bakteri pada e.coli ternyata tumbuh menyebar, sedangkan pada
p.aeruginosa juga sama bakteri tumbuh menyebar. Pada sample medium
NA (1 menit) pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tumbuh sangat
menyebar, sedangkan pada p.aeruginosa bakteri tumbuh banyak
menyebar. Pada sample medium NA (5 menit) pertumbuhan bakteri pada
e.coli ternyata tumbuh menyebar, sedangkan pada p.aeruginosa bakteri
tumbuh banyak menyebar. Pada sample medium NA (10 menit)
pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tumbuh menyebar, sedangkan
pada p.aeruginosa bakteri tumbuh banyak menyebar. Pada sample
medium NA (15 menit) pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tumbuh
membentuk angka 3, sedangkan pada p.aeruginosa bakteri tumbuh
sedang.
Pada hasil pengamatan pengaruh faktor PH terhadap pertumbuhan
bakteri dapat diketahui hasilnya yaitu pada sample medium NA (ph 4)
pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tidak tumbuh, sedangkan pada
p.aeruginosa bakteri tumbuh tetapi dibawah. Pada sample medium NA (ph
7) pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tumbuh, sedangkan pada
p.aeruginosa bakteri tumbuh banyak dibagian dibawah. pada sample
medium NA (ph 10) pertumbuhan bakteri pada e.coli ternyata tidak
tumbuh, sedangkan pada p.aeruginosa bakteri tidak ada pertumbuhan.
G. KESIMPULAN
1. Mikroba adalah salah satu organisme yang memiliki keanekaragaman spesies
yang sangat tinggi.
2. Suhu dan pH merupakan beberapa parameter faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
3. Dalam mekanismenya, ternyata suhu dapat mempengaruhi mikroorganisme
dalam dua cara yaitu apabila suhu naik dan apabila suhu turun
4. Jika suhu naik, maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan
dipercepat.
5. Jika suhu turun, maka kecepatan metabolisme juga turun dan pertumbuhan
diperlambat.
H. DAFTAR PUSTAKA
Anindita, Nosa Septiana, et al. "Ketahanan Isolat Bakteri Asal Feses Bayi
Terhadap Variasi Suhu dan pH." Proceeding ealt Arcitecture 1
(2017): 1.
Cempirkova, R. 2007. Contamination of cow’s raw milk by
psychrotropHic and pesopHilic microflora in relation to select
faktor. Czech J. Anim. Sci. 52(11):387-393.
Mudatsir, Mudatsir. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan
Mikroba Dalam Air." Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 7.1 (2007):
23-30.
Perko, B. 2011. Effect of prolonged storage and microbiological quality of
raw milk. microbiological quality of raw milk. Mjekar Stvo.
61(2):114-124.
Purnamasari, Tri, Suharno Suharno, and Selviana Selviana. "Hubungan
Faktor Lingkungan Fisik Dan Standar Luas Ruangan Dengan
Kualitas Mikrobiologi Udara Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit
Bhayangkara Pontianak." JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan
Peneliti Kesehatan 4.1 (2017).
Surendra, Nyoman, dkk, Buku Pedoman Mata Ajaran, Mikrobiologi
Lingkungan. Jakarta, Depkes,1991.
Teleken, T.J., W.S. Robazza, and G. Almeida. 2011. Mathematical
modelling of microbial growth in milk. Cience. Technol. Aliment.
31(4):34-41.
Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press
Yuliana, Neti. "Kinetika pertumbuhan bakteri asam laktat isolat T5 yang
berasal dari tempoyak." Jurnal Teknologi & Industri Hasil
Pertanian 13.2 (2012): 108-116.
I. LAMPIRAN

1. Pengaruh suhu terhadap per


tumbuhan bakteri

2. Pengaruh tekanan osmotik terhada


p pertumbuhan bakteri
3. Pengaruh sinar UV terhadap pertu
mbuhan bakteri

4 Pengaruh pH terhadap pertu


. mbuhan bakteri

Anda mungkin juga menyukai