NRP : 1141825001
1. ABIYYU M W 1141720002
2. ABIGAEL A 1141720001
3. AGUNG WIJAYANTO 1141720004
4. APERTIK PRASETYATI 1141720005
5. ARDI HERDIANA 1141520027
ASISTEN PRAKTIKUM :
5˚C - - -
Suhu 30˚C - ++ -
50˚C - - -
5 - - -
Ph
7 + ++ -
9 + ++ -
Keterangan :
+ = Sedikit Keruh
++ = Keruh
- = Media Bening
3.2
Betadine 3
Aquadest 0
0
0
Alkohol 0
0.35
Lysol 1.3
VI. Pembahasan
Pada percobaan pengaruh lingkunagn terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang
dilakukan pada hari Minggu 14 Juli 2019 memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor
lingkungan yang memepengaruhi pertumbuhan terhadap mikrooraganisme. Dalam
pertumbuhannya mikroorganismemeiliki beberapa faktor antara lain faktor fisik dan faktor
kimia. Yang dimaksud dengan faktor fisik yaitu suhu, pH, kadar air, dan cahaya. Sedamgkan
faktor kimia yang mempengaruhinya antara lain pengaruh dari antsiseptik dan desinfektan
terhadap pertumbuhan mikrooganisme.
Pada percobaan ini ada 3 perlakuan yang diberikan antara lain pengaruh suhu, pengaruh
pH, dan pengaruh bahan kimia. Pada perlakuan pengaruh suhu , pada suhu 5oC tabung berisi
E.Coli belum terlihat adanya perubahan warna masih sama seperti tabung kontrol. Unutuk
tabung berisi B.Subtilis pada suhu 5oC terlihat sedikit keruh. Pada suhu 30oC tabung berisi
E.Coli terlihat keruh dan tabung berisi B.Subtilis terlihat sangat keruh. Pada suhu 50oC baik
pada tabung E.Coli dan B.Subtilis terlihat sedkit keruh.
Menurut literatur suhu untuk pertumbuhan bakteri E.Coli yaitu berkisar 7oC hingga
50 C dengan suhu optimum 37oC. Bakteri E.coli merupakan bakteri mesofilik yang mampu
o
bertahan hidup dan berkembang biak pada suhu ruangan. Sedngkan, suhu untuk pertumbuhan
bakteri B.Substilis optimum pada 25oC hingga 35oC.
Perlakuan kedua pengaruh pH terhadap pertumnuhan mikroorganisem pada pH 5, baik
pada tabung berisi E.Coli maupun tabung berisi B.Subtilis tidak ada kekeruhan, masih bening
seperti taung kontrol pH7 terlihat sedkit keruh pada tabung berisi E.coli dan B.Subtilis.
menurut literatur pH optimum untuk pertumbuhuan bakteri E.Coli 7-9 sedangakn untuk bakteri
B. Subtilis yaitu 7-9. Baik bakteri E.Coli dan B.Subtstilis merupakan bakteri neutrofil yaitu
bakteri yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada pH netral. Pada suhu dan pH
adanya kekeruhan menandakan adanya aktivitas pertumbuhan bakteri dimedia tersebut. Jika
sedikit keruh menandakan adanya aktivitas bakteri meskipun sedikit
Perlakuan ketiga pengaruh bahan kimia. Pada perlakuan menggunakan alkohol-lysol
zona bening pada bakteri E.Coli sebesar 0cm dan B.Subtilis untuk alkohol. Pada perlakuan
menggunakan Aquades-Iodine zona bening B.Subtilis sebesar dan 0cm untuk aquades dan 3cm
untuk iodine. Adanya kesalahan yang dilakukan dalam percobaan pengaruh bahan kimia, yaitu
ketidak hati hatian yang menyebbkan kurat akuratnya hasil dari percobaan.
Menurut literatu, pada percobaan yang telah dilakukan oleh literatur zona bening yang
dihasilkan oleh bakteri B.Subtilis memiliki diameter 1,6cm terhadap larutan iodine dan yang
dihasilkan oleh bakteri E.Coli terhadap lysol sebesar 1,5cm. Zona hambat atau zona bening
adalah daerah untuk menghambat mikroorganisme untuk tumbuh pada media agar oleh
antimikroba. Contohnya pada zat antiseptik dan desinfektan.
VII. Kesimpulan
Bakteri E.Coli tumbuh pada suhu optimum 37oC dan pada pH berkisar antara 5
hingga 9 sedangkan bakteri B.Subtilus tumbuh pada suhu 25oC- 35oC pada pH 7-
9. Diameter zona bening yang dihasilkan lysol lebih besar dibanding alkohol dan
iodine karena lysol merupakan desinfektan.