Anda di halaman 1dari 6

Pemuda Pemudi Hari ini, Esok atau Nanti

Disusun Oleh :
Ratri Hiusena
1187040056
Angkatan 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati


Bandung
2021
Saat ini, masyarakat kita tidak asing dengan istilah Generasi Millenal. Apa itu
Generasi Millenial? Generasi Millenial adalah ( juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau
Generasi Langgas) adalah kelompok demografi setelah generasi X (Gen X). Tidak ada batas
waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya
menggunakan awal 1080-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Karakteristik
Millenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun generasi ini
umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media,
dan teknologi digital.
Pada tahun 2012, seperti dikutip livescience.com dari USA Today, ada sebuah studi
yang menunjukkan bahwa generasi milenial lwbih terkesan individual, cukup mengabaikan
masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu
sesama jika dibandingkan dengan generasi baby boom dan generasi baby boom pada saat usia
yang sama. Akan tetapi, disisi lain mereka memiliki sisi positif. Antara lain adalah generasi
milenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung kesetaraa hak (misalnya
tentang LGBT atau kaum minoritas). Mereka juga memiliki rasa percaya diri yang bagu,
mampu mengekspresikan perasaannya, pribadi liberal, optimis, dan menerima ide-ide dan
cara hidup.
Bagaimana tentang pemuda hari ini?
Sebagimana yang telah kita ketahui bahwa, tepatnya 2 Maret 2020, Presiden Jokowi
beserta jajarannya mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia. Disebutkan
ada dua orang WNI yang terinfeksi virus corona, yakni seorang ibu (64) dan anak (31) di
Depok, Jawa Barat. Kemudian diumumkan disetiap sekolah dan perguruan tinggi untuk
diliburkan sementara untuk mencegah penyebaran virus corona. Pembelajaran kemudian
dilakukan secara daring dari rumah masing-masing. Pembelajaran dilakukan dengan media
seperti zoom, google meet, google classroom, dll. Tugas-tugas yang diberikan diberitahukan
lewat media sosial seperti WhatsApp dan dikirim melalui link yang telah disediakan. Awal
mula para siswa/mahasiswa merasa senang dengan diliburkannya sekolah / kampus, sebab
belajar dirumah lebih menyenangkan dengan suasana rumah yang nyaman dan tenang.
Pembelajaran pun semakin menyenangkan dengan ditemani dengan cemilan yang disediakan
dirumah untuk menambah semangat dalam belajar. Apalagi pakaian yang dikenakan tidak
diharuskan memakai seragam atau pakaian khusus, akan tetapi memakai pakaian bebas dan
sopan. Untuk siswa Sekolah Dasar memang masih perlu bimbingan dari orang tua untuk
melakukan pembelajaran online dengan menggunakan gadget atau smartphone. Disaat guru
memberikan tugas, hal yang pertama dilakukan adalah membuka aplikasi pencarian seperti
Google untuk memudahkan tugas yang diberikan. Hal ini akan menjadi kebiasaan pemuda
pemudi saat ini. Meski banyak yang mengerjakan dengan tugas dengan jujur dan hasil kerja
keras sendiri, tetapi pemuda pemudi yang seperti itu hanya beberapa persen dari seluruh
siswa/mahasiswa di Indonesia.
Akibat seringnya berdiam diri dirumah, aktifitas sosial atau berinteraksi dengan
sesama juga berkurang. Hal ini dikarenakan para pemuda terbiasa dengan aktifitas dirumah,
dimana rumah merupakan tempat yang sangat nyaman bagi setiap orang. Sosialisasi adalah
proses pembelajaran seseorang untuk mempelajari pola hidup sesuai nilai, norma dan
kebiasaan. Memang, kebiasaan sosial distancing atau jaga jarak membuat kita harus patuh
terhadap peraturan yang telah ditetapkan, tetapi bukan berarti kita menjadi tidak peduli
dengan lingkungan sekitar. Apalagi kalau kita menerapkan protokol kesehatan yang baik dan
benar pada saat keluar rumah, misalnya bersosialisasi untuk membantu korban bencana alam,
bersilaturahmi dengan kerabat,teman,dan saudara. Dirumah saja bagi sebagian pemuda
pemudi menyebabkan meningkatnya kemalasan. Sehingga berdiam diri dengan terus
berbaring atau kata gaulnya rebahan menjadi kebiasaan sangat sulit dilepaskan. Setiap hari
yang dilalui tidak hanya tentang tugas sekolah atau pembelajaran online, tetapi mengisi
waktu luang dengan aktifitas yang dilakukan dengan santai dan bisa membuat tubuh nyaman.
Diantaranya menonton film, video, dan membuka sosial media. Hal tersebut sangat mudah
dilakukan oleh para pemuda pemudi. Kurang aktifnya pemuda pemudi di lingkungan sekitar
juga dikarenakan seringnya berinteraksi dengan orang-orang disosial media. Pemuda pemudi
saat ini terbiasa acuh dengan keadaan sekitar.
Kebiasaan yang lain adalah mengisi waktu luang dengan melihat video-video yang
tidak pantas untuk ditonton. Memang hak setiap orang untuk melihat apa yang mereka sukai,
namun untuk anak dibawah umur sangat perlu pengawasan. Video yang disuguhkan dalam
sebuah aplikasi hiburan tidak difilter untuk dewasa dan anak-anak, sehingga anak-anak
sekarang mudah meniru apa yang mereka lihat. Para pemuda pemudi juga tak hanya ingin
terus berdiam dirumah tanpa adanya uang. Mereka ingin mendapatkan penghasilan secara
instan dengan mengandalkan sebuah aplikasi. Mereka hanya ingin berbaring santai tetapi
uang mengalir tanpa adanya usaha. Sehingga munculah ide untuk instal aplikasi tidak
terpercaya untuk menghasilkan uang. Padahal aplikasi tersebut tidak menjanjikan sebuah
penghasilan yang banyak. Padahal apabila para pemuda memaksimalkan kemampuan dan
kreatifitas mereka, apapun bisa menghasilkan uang. Contohnya apabila seseorang pandai
memasak, bisa membuat usaha makanan yang bisa diantar kerumah pemesan, sehingga hal
ini akan memudahkan disituasi yang serba terbatas ini.
Lalu, bagaimana pemuda pemudi esok atau nanti?
Sikap yang paling penting yang harus dimiliki para pemuda pemudi Indonesia ialah
sikap cinta tanah air, semangat juang, dan patriotisme. Dengan ditanamkannya sikap patuh
terhadap peraturan yang ada, tidak melanggar peraturan seperti : menjaga jarak, mencuci
tangan, dan menghindari kerumunan bisa membantu Indonesia dari penyebaran virus corona.
Dengan berdiam diri dirumah mengerjakan hal-hal yang bermanfaat, tidak membuat
ulah/keonaran, bersikap baik terhadap sesama bisa membuat kita menjadi manusia yang
beradab. Karena banyak juga para pemuda pemudi dinegeri ini yang abai terhadap peraturan
yang ada. Nongkrong ditempat ramai, melakukan hal yang membuang waktu dan tidak
bermanfaat, dan perilaku yang lain. Pemuda pemudi yang sadar akan pentingnya kehidupan
akhirat memanfaatkan momen berdiam diri dirumah sebagai momen untuk lebih
mendekatkan diri kepada sang Ilahi. Karena kehendak Ialah pandemi ini diciptakan. Akan
ada hikmah yang terjadi dari setiap kejadian yang telah diberikan. Tidak ada satu orang pun
yang menginginkan suatu generasi hancur karena sebuah globalisasi, sebuah teknologi yang
mengubah cara berpikir dan berperilaku. Karena para pemuda dan pemudilah nasib bangsa
Indonesia ini dipertaruhkan.
Akhir Kata
Semoga pemuda pemudi Indonesia menjadi orang-orang yang beradab, berakhlak
mulia, berkepribadiaan baik, taat terhadap peraturan, dan menghormati sesama. Pendidikan
adalah senjata terbaik untuk mengubah dunia.
Daftar Pustaka
http://kotaku.pu.go.id:8081/wartaarsipdetil.asp?mid=7838&catid=2&
Kompas, Edisi November
Detik, Edisi Januari
Wikipedia.org
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS WORKSHOP ESAI
LINGKAR STUDI ILMIAH SAINS DAN TEKNOLOGI 2021
MAHASISWA UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama Lengkap Peserta : Ratri Hiusena

NIM : 1187040056

Asal Perguruan Tinggi : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menyatakan bahwa naskah esai dengan judul Pemuda Pemudi Hari ini , Esok atau Nanti

Merupakan karya orisinal saya dan belum pernah dipublikasikan di luar kegiatan Workshop Esai yang
diselenggarakan oleh Badan Semi Otonom (BSO) Lingkar Studi Ilmiah Sains dan Teknologi (LSIST)
2021.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di
dalamnya, maka saya siap membuat esai terbarukan kembali sebagai bentuk pertanggungjawaban
saya.

Cilacap, 26 Februari 2021

MATERAI

Ratri Hiusena
1187040056

Anda mungkin juga menyukai