Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MEDIA SOSIAL


BAGI REMAJA

DISUSUN OLEH :

MELIANUS LEPITH

STEFANDI METURAN

MARIA D DEWAWUT

MARIA R HAMAR

MUHAMAT S RAHAKBAUW

SAFARUDIN JAMLEAN

KETARINA TAWARATUBUN

TAHUN PELAJARAN

2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini disusun sebagai tugas akhir belajar dan salah satu syarat mengikuti Ujian
Sekolah Berbasis Komputer.

Langgur 01 Maret 2022

Pembimbing I. Pembimbing II

DOMINIKUS KILMAS, S.Ag PETRUS D LEFTEUW, S.FILS


NIP.19651022 2 00003 1 001 NIP.-

Mengetahui,
KEPALA SEKOLAH

DOMITILLA TENIWUT, S,Pd


NIP.19670302 199512 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi kekuatan dan petunjuk kepada kami sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Bahwa sesungguhnya media sosial merupakan hasil teknologi yang telah banyak
membantu manusia untuk berkomunikasi baik secara lokal, regional, nasional pun global. Selain
itu, melalui adanya sarana media sosial membuka kesempatan bagi tiap orang untuk mencari dan
menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam keberlangsungan hidupnya. Kenyataan
tersebut secara langsung pun dapat dijumpai dalam interaksi warga sekolah SMA Negeri 3
Maluku Tenggara ini.
Proses penulisan ini akhirnya dapat terselesaikan karena kerjasama baik secara langsung
pun tidak langsung teristimewa melalui pembimbing kami :
1. DOMINIKUS KILMAS,S.Ag. ( Pembimbing I )
2. PETRUS D. LEFTEUW,S.Fils. ( Pembimbing II )
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan harapan agar para remaja di seluruh Indonesia
khususnya kaum remaja SMA Negeri 3 Maluku Tenggara memiliki pengetahuan mendasar
tentang cara mengunakan media sosial dengan baik dan benar agar dapat digunakan sebagai
mana mestinya.

Langgur 01Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................i.
LEMBARAN PENGESAHAN................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..............................................................1
II.2 Rumusan Masalah........................................................2
III.3 Tujuan...........................................................................2
BAB II PEMEMBAHASN

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN................................................................3
B. SARAN.............................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Perkembangan dunia pada zaman kontemporer ini menunjukkan bahwa media sosial
sangat merambah pesat di seantero jagat dunia. Keberadaan media sosial seakan menguasai
hampir seluruh sendi kehidupan manusia teristimewa berkat jasa layanan internet. Layanan
internet menawarkan berbagai akses sosial seperti chating, email, berbagai fitur pengirim pesan,
berbagai aplikasi komunikasi visual dan audial, diskusi online, forum dan berbagai aktifitas
sosial lainnya.
Pemanfaatan situs media sosial atau sosial networking telah menjadi trend atau gaya
hidup bagi sebagian masyarakat. Indonesia mengalami peningkatan jumlah pengguna internet
sejak tahun 2010. Pengguna internet di Indonesia kebanyakan berumur 15-25 tahun(48% total
penduduk Indonesia). Dari data ini kita dapat melihat bahwa pengguna internet terbanyak adalah
kaum muda.
Di era ini teknologi semakin maju. Tidak dapat dimungkiri bahwa hadirnya internet
semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan,
bisnis, dan sebagainya. Dengan semakin majunya internet maka media sosial pun ikut
berkembang pesat. Media sosial merupakan situs di mana seseorang dapat membuat web page
pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk
berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast , maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja
yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar,
serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Sangat mudah dan tidak
membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat akun di media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan
pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja
di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan remaja yang
tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media
sendiri. Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang
besar dan tenaga kerja yang banyak, Lain halnya dengan media sosial, para pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya yang besar dan dapat
dilakukan sendiri dengan mudah.
Media sosial terbesar yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja antara lain;
Facebook, Twitter, Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, Blackberry Messenger.
Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan khusus dalam menarik banyak
pengguna media sosial yang mereka miliki.

Media sosial memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah
berlama-lama berselancar di dunia maya. Para pengguna media sosial pun dapat dengan bebas
berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam
internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.
Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam media sosial tidak ada
batasan ruang dan waktu. Manusia atau tiap individu dapat berkomunikasi kapan pun dan
dimana pun mereka berada. Sehinggap dapat dikatakan bahwa media sosial mempunyai
pengaruh yang begitu besar dalam kehidupan setiap orang.
Seorang yang asalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, begitu pula
sebaliknya. Bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, media sosial seakan sudah
menjadi candu. Tiap hari dan bahkan tiada waktu tanpa membuka media sosial hingga hampir 24
jam.
Di kalangan remaja, penggunaan media sosial dapat memengaruhi pola kehidupannya.
Banyaknya fitur menarik dalam media sosial membuat mereka cenderung malas dan kecanduan.
Keadaan tersebut membuat waktu banyak yang terbuang dan aktivitas yang terganggu, seperti
sekolah, belajar, makan, tidur, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan membantu orangtua.
Tentu dikarenakan anak terlalu terbuai dengan kesenangan dalam media sosial tersebut.

II.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian singkat sebagaimana tertuang dalam latar belakang di atas maka
terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah media sosial memengaruhi kepribadian kaum muda?
2. Bagaimana cara mengunakan media sosial yang baik dan benar?
3. Bagaimana cara menanggulangi remaja yang memiliki ketergantungan total pada
media sosial?

I.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial terhadap para remaja;
2. Untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan yang benar tentang cara menggunakan
media sosial khususnya di kalangan remaja SMA Negeri 3 Maluku Tenggara.

BAB II PEMBAHASAN

II.1. Pengaruh Media Sosial Bagi Kaum Muda


Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat diiringi dengan
berbagai infrastruktur yang memadai seperti adanya ponsel, laptop dan biaya Internet yang
terjangkau. Tingkat antusiasme masyarakat Indonesia khususnya remaja dalam memanfaatkan
teknologi Internet ini pun semakin berkembang, baik melalui penggunaan ponsel maupun
komputer. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan cepat.
Kini, untuk mengakses informasi sosial bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja
hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Karena begitu cepat dan mudahnya sehingga
para remaja bisa mengakses apa saja dalam bentuk apa saja yang ternyata bisa membawa
dampak negative pada perkembangan remaja.
Kecepatan arus informasi melalui media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan
media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Media sosial seperti Facebook,
Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja
Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan,
cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya. Tentu dengan adanya media sosial ini pasti
mengakibatkan dampak yang positif maupun dampak yang negatif.
Dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah dapat membahayakan kesehatan
karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat
mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi,
dan merusak performa mental. Selain itu, dampak negatif dari penggunaan sosial media di
kalangan para remaja diantaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan untuk
menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa
sosial diantara remaja pun berkurang.
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan
tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial,
remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Contoh salah satu
media sosial yang sering digunakan remaja untuk mengeluarkan perasaannya melalui tulisan
adalah facebook.

II.2. Cara Penggunaan Medsos Secara Benar


Indonesia merupakan negara yang menempati urutan kedua dunia dalam penggunaan
facebook. Tak dapat diabaikan bahwa pengaruh facebook telah membantu manusia pada
umumnya dan remaja pada khususnya untuk berinteraksi sosial menemukan teman-teman baru.
Adanya teman baru membuka wawasan sosialitas semakin berkembang yang mana ada tahapan
saling mengenal,saling beradaptasi budaya dan karakter seseorang hingga pada sikap penerimaan
orang lain. Dengan demikian maka penggunaan media sosial oleh manusia secara umum dan
kaum remaja telah menggambarkan kesadaran para penggunanya. Artinya adalah bahwa cara
menggunakan medsos secara benar yakni sebagai sarana interaksi dan komunikasi sosial yang
mendukung kesadaran kedirian sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain.
Sehingga, pengetahuan yang dibangun dalam diri bahwa orang lain yang berbeda dengan diriku
sebagai sesama yang harus saling dijaga dan sekiranya dihindarkan dari berbagai tindakan yang
menyimpang atau menimbulkan ketersinggungan.
Ditemukan pula bahwa para remaja sering mengabadikan moment-moment penting
dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-teman maya
mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu hal. Pengalaman
membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan perasaannya di media sosial, baik itu
perasaan marah, sedih, ataupun bahagia. Hal tersebut menunjukkan bahwa media sosial
digunakan sebagai ruang atau wadah penyimpan momen atau kenangan atau peristiwa dan
bahkan sejarah tertentu yang bisa bermanfaat pada saat tertentu apabila dibutuhkan.
Cara menggunakan media sosial secara benar juga diantaranya adalah banyak para
remaja yang menggunakan media sosial untuk memasarkan iklannya seperti yang dilakukan oleh
salah seorang mahasiswa pembuat keripik pedas yang memasarkan produknya ke Twitter dan
Facebook yang ber merk “Maicih” dan akhirnya sekarang menjadi sebuah kripik yang sudah
tersebar hampir di kota-kota besar di Indonesia. Ada juga Media sosial yang digunakan sebagai
sarana bertukar informasi, pengetahuan dan untuk berdiskusi dalam pembuatan komunitas.
Media sosial juga dapat mempererat tali persaudaraan dimana seseorang dapat tetap
saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Media sosial juga dapat digunakan untuk mencari
seorang kerabat, bahkan ada seorang ibu yang dapat bertemu kembali dengan anaknya setelah 12
tahun berpisah .

II.3. Cara Menanggulangi Ketergantungan Remaja Pada Medsos


Banyak remaja yang lebih suka berhubungan lewat media sosial dibandingkan bertemu
secara langsung dengan teman-temannya. Lebih parah lagi mereka yang kecanduan susah untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering menggunakan waktu mereka
untuk bermain game yang ada pada salah satu media sosial.
Akhir-akhir ini pun banyak kasus tentang penculikan gadis, banyak orang dengan
kepandaian komunikasi dan rayuan dapat melarikan gadis yang dibawa usia menjadi korban.
Media sosial juga digunakan untuk bisnis prostitusi. Banyak remaja yang tergiur karena
pengaruh lingkungannya yang menjerumuskannya terjun ke dunia hitam yang seakan
menawarkan keuntungan yang begitu menjanjikan. Remaja yang sedang labil apalagi suka
bermimpi hidup mewah dengan mudah serta berasal dari keluarga yang berantakan mudah untuk
terjerumus dalam prostitusi di media sosial.
Berhadapan dengan contoh fakta di atas maka peran berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Mulai dari orang tua, lembaga pendidikan, masyarakat, para tokoh panutan dalam masyarakat
dan pemerintahan perlu melakukan kerja sama yang efektif untuk menanggulangi dampak
negative kecenderungan remaja dalam penggunaan sarana media sosial. Lembag keluarga
hendaknya memberikan perhatian kepada anak melalui pengembangan diri dan kegiatan-
kegiatan produktif lainnya di rumah atau di lingkungan. Orang tua mendorong anak untuk
mengikuti kursus-kursus atau pelatihan-pelatihan tertentu bisa membantu anak untuk
mengurangi aktifitas bermedsos ria pada tiap jamnya.
Di tengah masyarakat hendaknya ditetapkan aturan yang jelas tentang waktu aktifitas
anak di luar jam malam. Fungsi kontrol pemerintahan yang ada di desa melalui jam jaga malam
bisa membuat anak menjadi disiplin waktu.
Pada lembaga formal seperti persekolahan juga hendaknya memberikan pemahaman
yang baik dan benar tentang manfaat menggunakan medsos dan dampak negative penggunaan
medsos secara berlebihan. Hal tersebut dimaksudkan agar anak sedari kini menyadari akan
sarana medsos tersebut dan mulai mengarahkan perhatiannya pada disiplin belajar.
Dari pihak pemerintah baik nasional atau pun regional yang memiliki kekuasaan atau
pengelolaan jaringan teknologi informasi hendaknya bisa memblokir saluran-saluran tertentu
yang membuat anak menjadi tergantung.
Akhirnya, kerja sama dari semua pihak di atas menjadi kunci efektifnya suatu program
dan visi tertentu. Tanpa kerja sama dan saling mendukung untuk mengembangkan misi bersama
tertentu terkait pembatasan dan disiplin teknologi maka segalanya akan sia-sia belaka.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan
tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial,
remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Para remaja
sering mengabadikan moment-moment penting dengan kamera handphone mereka, lalu mereka
upload ke media sosial, agar teman-teman maya mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat
atau sedang melakukan sesuatu hal.
Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan perasaannya di
media sosial, baik itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka akan saling sindir dan
bahkan akan memperburuk keadaan. Dampak positif penggunaan media sosial diantaranya
adalah banyak para remaja yang menggunakan media sosial untuk memasarkan iklannya.
Dampak negatif penggunaan sosial media di kalangan para remaja diantaranya adalah banyak
para remaja yang kecanduan untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga
menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media sosial,
tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-anaknya dibantu dengan
sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari anaknya tersebut berbeda, maka
orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat terdekatnya.

B. SARAN
Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial mereka akan
mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya. Tetapi, para remaja harus dapat membagi
waktu antara orang tua, belajar, dan teman yang berada di dunia nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana.com. Ahlan. 2011. “Solusi Pencegahan Dampak Negatif.” http://ahlan-


kurniawan.blogspot.com, diakses 8 september 2014.
Alvin. 2014. “Jumlah Pengguna Instagram.” http://www.merdeka.com, diakses 8 september
2014.

Eko, Listiyono. 2013. “Pengaruh Media Sosial Bagi Dunia Remaja.” http://ekolistiyono.my.id,
diakses 10 september 2014.

Fadhli. 2013. “Dampak Mesia Sosial Terhadap Kalangan Remaja.”


http://tscumum2011.blogspot.com, diakses 7 September 2014.

Harianti. 2013. “Data Jumlah Pengguna Media Sosial Di Indonesia.” http://harianti.com, diakses
5 september 2014.

Jessica. 2013. “Dampak Dari Media Sosial.” http://tikomjessicadevina.blogspot.com, diakses 2


september 2014.

Lukman. 2009. “Dampak Media Sosial.” http://lumansupra.wordpress.com, diakses 9 september


2014.

Anda mungkin juga menyukai