Anda di halaman 1dari 8

Phinisi Integration Review

Vol. 4, No.2, Juni 2021 Hal 203-210


Website: http://ojs.unm.ac.id/pir
p-ISSN: 2614-2325 dan e-ISSN: 2614-2317
DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v4i2.21519

Pendampingan Anak Rentan Jalanan Di Yayasan Smart Home Kota Makassar


(Studi Kasus Anak Pemulung)

Mildayanti1, Rasyid Ridha2, Hasruddin Nur3


1
Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
2
Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
3
Sosiologi, Universitas Sawerigading Makassar, Indonesia
Email: sudirmanmelda@gmail.com

Abstrak. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bentuk pendampingan sosial
yayasan smart home terhadap anak pemulung, dan dampak setelah melakukan
pendampingan. Tujuan penelitian ini adalah (i) mengetahui bentuk pendampingan sosial
yayasan Smart Home terhadap anak pemulung (ii) mengetahui dampak pendampingan
sosial yayasan Smart Home terhadap anak pemulung. Jenis penelitian yang dilakukan
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan secara
purposive sampling dan berjumlah 11 orang, yang terdiri dari ketua yayasan, para
pendamping, anak pemulung, serta orang tua anak pemulung. Tekhnik pengumpulan data
yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Tekhnik analisis data melalui
berbagai tahapan yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan, sedangkan
tekhnik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, (i) Yayasan Smart Home dalam melakukan pendampingan terhadap
anak jalanan, khususnya anak pemulung menggunakan bentuk pendekatan yang disebut
dengan comumunity based, yang memiliki tujuan yakni mencegah anak-anak turun di
jalan yang disebut dengan preventif, yang dilakukan melalui pendidikan. (ii) Berbagai
bentuk pendampingan yang dilakukan oleh pihak yayasan telah dilakukan semaksimal
mungkin. Bukan hanya perihal dunia melainkan juga terkait spiritual sang anak. (iii)
Dampak pendampingan yang dilakukan oleh pihak yayasan Smart Home tidak hanya
pada anak dampingan, melainkan juga pada pola pikir (mindset) orang tua mereka.

Kata Kunci: Pendampingan, Anak Pemulung, Kesejahteraan Sosial

Abstract, The main problem of the study is the form of smart home social mentoring for
scavenger children, and the impact after providing the mentoring. The objectives of the
study areto discover (i) the form of social mentoring from the Smart Home Foundation
for scavenger children, (ii) the impact of social mentoring from the Smart Home
Foundation on scavenger children. This type of research is qualitative research with a
case study approach. The informants were determined by purposive sampling with the
total of 11 people, consisted of the Head of the foundation, the assistants, the scavenger
children, and the parents of the scavenger children. Data collection techniques used were
observation, in-depth interview, and documentation. The data analysis technique
employed various stages, namely data reduction, presentation, and conclusion drawing,
while the data validity technique used source triangulation.The results of the study reveal
that (i) Smart Home Foundation in providing mentoring to street children, especially
scavenger children, uses a form of approach known as community-based, which has the
goal of preventing children from going down to the streets, which is called preventive,
done through education, (ii) various forms of mentoringconducted by the foundation had
been carried out maximally, not only about the world but also about the spirituality of the

203
Phinisi Integration Review. Vol 4(2) Juni 2021

children, and (iii) the impact of mentoring conducted by the Smart Home Foundation is
not only for the assisted children, but also on the mindset of their parents.

Keywords: Mentoring, Scavenger Children, Social Welfare

Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0


(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).

PENDAHULUAN Kegiatan pendampingan ini berfokus


Berbicara masalah kesejahteraan sosial untuk mengubah kebiasaan dan pola hidup anak-
dan permasalahannya yang terus berkembang anak selama berada di jalanan, perubahan itu
kota Makassar tidak luput dari hal tersebut. Hal terlihat dari bentuk perilku yang saat ini mulai
ini ditandai dengan munculnya berbagai disiplin, misalnya datang tepat waktu ke
fenomena sosial yang spesifik baik itu sekolah, dan membersihkan mainan yang telah
bersumber dari dalam masyarakat maupun digunakan. (Ghurfan : 2015) isu hak dan
akibat pengaruh globalisasi, arus informasi yang perlindungan anak, bukan hanya isu daerah
begitu pesat, urbanisasi, dan industrialisasi. Di tertentu, melainkan menjadi isu nasional dan
sisi lain masalah sosial hingga saat ini masih internasional. perhatian terhadap anak, dalam
konvensional dan terus berlanjut termasuk artian memenuhi hak dan memberikan
keberadaan anak jalanan (pemulung), yang terus perlindungan merupakan faktor penting, karena
mengalami eksploitasi, hal ini tentu menjadi anak adalah manusia muda yang “rentan,
beban dan perhatian tersendiri bagi pemerintah bergantung, lugu, dan memiliki kebutuhan-
kota Makassar. Makassar adalah salah satu kota kebutuhan khusus”. Anak jalanan dalam hal
besar dengan permasalahan anak yang sangat pemenuhan kebutuhan hidup sampai ada yang
kompleks dibanding kota-kota lain di Sulawesi bertindak menyimpang seperti mencuri dan
Selatan. Karena itu, penanganan anak yang ada menjadi pengemis. Namun sebagian yang
di kota ini tidak bisa dilakukan secara parsial, memiliki pikiran jernih tentu akan mencari
seperti memadamkan kebakaran, tetapi harus pekerjaan lain, seperti menjadi penjual asongan,
dilakukan terencana, berkesinambungan, dan penjual tissue, dan menjadi seorang pemulung.
melibatkan semua pihak. Penanganan anak juga Hal ini dapat dengan mudah kita jumpai di
tidak dilakukan dengan cara melakukan lampu merah, emperan toko, mall-mall, bahkan
amputasi, sebagaimana penanganan anak-anak anak-anak ini tidak jarang dijadikan sebagai
yang beraktivitas di jalanan. Anak-anak akomodir ladang bisnis bagi orang-orang yang
menghilang di jalanan, pindah ke kompleks tidak bertanggung jawab.
perumahan, cafe, pertokoan, dan mall-mall. Penganut teori fungsional ini memang
Karena permasalahannya bukan pada anak-anak dipandang segala pranata sosial yang ada dalam
tersebut, tetapi pada orang tua, lingkungan, dan suatu masyarakat tertentu serba fungsional
sistem yang melingkari. dalam artian positif dan negatif. Satu hal penting
Persoalan anak jalanan saat ini telah yang dapat disimpulkan adalah bahwa
menjadi persoalan yang pelik, tentu hal ini masyarakat menurut mata kaca teori
menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama (fungsional) senantiasa berada dalam keadaan
untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Hal berubah secara berangsur-angsur dengan tetap
inilah kemudian yang dilakukan oleh gabungan memelihara keseimbangan. Demikian pula
dari orang-orang yang peduli dengan mereka semua institusi yang ada, diperlukan oleh sistem
yang tergabung dalam yayasan Smart Home. sosial itu, bahkan kemiskinan serta kepincangan
Dikutip dari (Setyowati : 2020) “Seorang anak sosial sekalipun. Masyarakat dilihat dalam
bisa lepas dari dunia jalanan jika wadah yang kondisi: dinamika dan keseimbangan.
ditempati oleh anak dapat bergerak cepat dan (Ritzer : 2014) “Pada teori ini
memahami keinginan dasar dari sang anak, menitikberatkan kepada keselarasan (order) dan
dengan kata lain pekerja sosial yang telah menganakrtitikan permasalahan dan
bekerja baik dalam hal pengadvokasian dan perkembangan yang ada di dalam masyarakat.
pemantauan harus peduli dengan nasib dan Menurut teori ini masyarakat merupakan susatu
kehidupan anak jalanan”. sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian
atau elemen yang saling berkaitan satu sama
204
Mildayanti, etc. Pendampingan Anak Rentan Jalanan …

lain. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.
terjadi akan membawa perubahan pula pada Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini
bagian yang lainnya. Asumsi lainnya adalah yaitu bentuk-bentuk pendampingan pihak
bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, yayasan Smart Home terhadap anak-anak
fungsional terhadap yang lain”. pemulung yang kemudian memiliki dampak
(Amala : 2018) Alasan anak jalanan setelah melakukan pendampingan, kemudian
memilih turun ke jalanan lantaran karena ditambah dengan pendiri yayasan Smart Home
kondisi keluarga yang tidak harmonis, korban yang memiliki dedikasi dalam pendampingan
perceraian orang tua, kemiskinan, dan anak pemulung tersebut. teknik pengumpulan
lingkungan tempat tinggal yang berdampak data dilakukan dengan 3 prosedur, yakni
apada pilihan. Jalanan telah memberikan mereka observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun
sebuah kebebasan dalam berperilaku maupun instrumen penelitian yaitu peneliti itu sendiri
dalam tata kelakuan dan mendapat penghasilan yang berperan dalam menentukan keseluruhan
tambahan. Anak-anak pemulung telah skenarionya. Sehingga akan lebih mudah
menjadikan pekerjaan ini sebagai hal yang menentukan arah dan tujuan penelitian yang
betul-betul dianggap dapat menjadi penyambung akan dicapai. Selain kehadiran peneliti,
kehidupan, mereka bahkan tidak lagi peduli instrumen lain dalam hal ini yaitu pedoman
dengan kondisi diri, tidak lagi menghiraukan observasi, pedoman wawnacara, buku catatan
kesehatan dan keselamatan. Mereka betul-betul dan alat tulis, alat perekam, dan kamera foto.
bekerja hanya sebatas untuk mencari uang. Untuk keabsahan data, peneliti menggunakan
Yayaysan Smart Home hadir di tengah-tengah triangulasi sumber, dimana dalam triangulasi
kurangnya kepedulian dan perhatian pemerintah sumber dilakukan pengecekan kembali data
setempat, sampai dengan kurangnya perhatian yang telah diperoleh.
orang tua anak pemulung terhadap pendidikan HASIL DAN PEMBAHASAN
sang buah hati. Yayasan ini memberikan a. Bentuk Pendampingan Sosial Terhadap
layanan pendidikan gratis bagi anak-anak yang Anak Pemulung di Yayasan Smart Home
kurang mampu, sehingga kemudian dapat Dalam rangkaian proses penelitian ini di
membawa perubahan pada diri anak tersebut, di mana salah satunya adalah kegiatan observasi
mana mereka adalah generasi emas yang lapangan dengan didasarkan pada pengamatan.
dimiliki kota Makassar sehingga membutuhkan Observasi di lapangan dilakukan di yayasan
perhatian dan pendampingan. Smart Home, di mana tempat ini merupakan
wadah anak-anak untuk menjadi lebih baik dan
METODE mendapatkan pendidikan selayaknya anak-anak
Penelitian ini menggunakan metode pada umumnya. Secara umum, dalam proses
penelitian deksriptif kualitatif. Penelitian pembelajaran di sekolah biasanya menggunakan
deskriptif kalitatif ini bertujuan untuk panduan atau perangkat-perangkat pembelajaran
memperoleh informasi mengenai bentuk sebagai acuan dalam memberikan materi ajar.
pendampingan dan dampak setelah melakukan Akan tetapi, di Yayasan Smart Home tidak
pendampingan terhadap anak pemulung yang menggunakan panduan khusus. Hanya saja
dilakukan oleh pihak yayasan Smart Home. mereka memanfaatkan alat dan bahan yang ada
penentuan subjek informan adalah orang-orang di sekitar mereka, misalnya membaca tulisan
yang dianggap dapat memberikan informasi yang ditempel di tembok atau bercerita perihal
yang akurat terkait kehidupan anak-anak pengalaman mereka. Dalam pelaksanaan
pemulung tersebut, untuk memperoleh informasi pendampingan pun para pendamping
yang dibutuhkan mengenai pendampingan anak memberikan pelajaran kepada anak-anak
pemulung melalui program Yayasan Smart tesebut, baik itu anak berusia TK maupun SD
Home. Para pendamping memberikan informasi dan yang belum mengenyam bangku sekolah
tentang bentuk-bentuk pendampingan yang agar kesadaran tentang pendidikan meningkat
diberikan kepada anak-anak pemulung dan dan semangat belajar untuk kembali sekolah.
dampak setelah melakukan pendampingan. Seperti yang disampaikan oleh saudari
Objek penelitian dalam hal ini terdiri atas 3, MR perihal pendampingan terhadap anak
yakni informan kunci, utama dan pendukung. pemulung “Anak-anak ini sangat penting diberi
Informasi ditentukan dengan purposive pendampingan, apalagi mereka termasuk dalam
sampling, yakni sampel diambil bukan secara usia non produktif dalam arti belum bisa
acak, namun ditentukan sendiri oleh peneliti bekerja, tetapi dipaksa oleh keadaan dan kondisi
205
Phinisi Integration Review. Vol 4(2) Juni 2021

ekonomi sehingga mereka juga turun ke jalan Hal di atas senada dengan yang
untuk menjadi pemulung. Inilah kemudian yag disampaikan oleh NS, berikut pernyataan
menjadi peran yayasan untuk mengenalkan beliau:“Pasti itu, salah satunya itukan anak-anak
mereka dengan dunia pendidikan, mengenal disini mayoritas pemulung, mereka memiliki
proses belajar-mengajar, sehingga mereka tidak kemampuan yang berbeda dengan anak-anak
terkatung-katung sampai bertahun-tahun tidak biasanya. Jadi itu kesusahan dalam berinteraksi,
mengenal dunia pendidikan” kadang apa yang kita bicarakan mereka tidak
Proses belajar mengajar di yayasan mengerti atau lambat dalam menangkap dan
Smart Home berlangsung seperti pada memahaminya”. (Wawncara, 16 Februari 2021).
umumnya. Anak-anak ini diperlakukan sebaik Dari hal di atas dapat disimpulkan
mungkin, di beri pembelajaran yaang di rasa bahwa, dalam hal pendampingan yang diberikan
tidak membosankan. Apalagi mengingat mereka terhadap anak-anak tersebut, pasti tidak terlepas
yang terbiasa dengan dunia jalanan yang bebas, dari hambatan-hambatan yang mereka rasakan,
tanpa ikatan. Kemudian tiba-tiba dihadapkan salah satunya mereka yang sulit diatur karena
dengan situasi belajar yang ketat, maka hal mereka berasal dari keluarga yang otoriter
tersebut akan membuat mereka menjadi memang, yakni seorang pemulung mulai dari
canggung, takut berekspresi, dan lain-lain. tingkah laku sampai dengan bahasa sehari-hari
Dalam hal pendampingan yang diberikan mereka, yang tidak wajar dan tidak pantas
terhadap anak-anak tersebut, pasti tidak terlepas diucapkan oleh seorang anak-anak.
dari hambatan-hambatan yang mereka rasakan, Fungsi utama didirikan yayasan Smart
salah satunya mereka yang sulit diatur karena Home ini adalah untuk memberikan pendidikan
mereka berasal dari keluarga yang otoriter kepada anak-anak yang kurang mampu,
memang, yakni seorang pemulung mulai dari sehingga nantinya dapat memperbaiki
tingkah laku sampai dengan bahasa sehari-hari perekonomian keluarganya kelak, dan dalam
mereka, yang tidak wajar dan tidak pantas kondisi yang penuh kekurangan, anak-anak dan
diucapkan oleh seorang anak-anak. orang tua mereka hanya berharap kepada orang-
Terkait pola interaksi beliau dengan orang yang simpatik terhadap kehidupan orang-
anak-anak dampingan, berikut pemaparan orang kecil seperti pemulung dan orang-orang
saudari IR “Kalau interaksi, kita beradaptasi lainnya yang kurang mampu. Dalam hal
dulu untuk mengetahui background nya anak- pendampingan anak-anak pasti dalam hal
anak seperti apa, misalnya pertama kali kita lihat interkasi sangat memerlukan kesabaran ekstra
bahwa anak-anak ini butuh perhatian, kita kasi dan harus mengetahui betul sifat dan karakter
permen lah untuk membuat mereka senang setiap anak, agar terjalin hubungan kekerabatan
sebagai salah satu bentuk apresiasi kita terhadap dan interkasi yang baik antara mereka, dan juga
mereka. Awalnya memang anak-anak ini kalau anak-anak merasa nyaman dengan hal tersebut.
awal bertemu itu ada yang melawan, tapi Banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya
kembali lagi bagaimana cara kita mencuri yaitu memberi apresiasi anak-anak dengan apa
perhatian mereka paling tidak kita memuji yang telah mereka kerjakan, seperti memberi
“pintarnya tawwa, rajinnya tawwa”. pujian kamu pintar, kamu rajin. Hal inilah
Terlepas dari pola interaksi yang terjalin kemudian yang membuat jiwa anak-anak
antara pendamping dan anak-anak yang menjadi tenang. Dalam proses pendampingan
didampingi, peneliti kemudian kembali tidak ada hal-hal yang secara umum dilakukan,
menggali informasi terkait hambatan apa saja misalnya melakukan pembinaan dari skil
yang mereka rasakan saat mendampingi anak- maupun pembinaan yang melibatkan berbagai
anak tersebut, berikut pemaparan saudara pihak. Pada yayasan ini mereka melakukan
JN:“Kalau kesulitan palingan pada tingkah laku pendampingan dari hal-hal terkecil saja,
anak itu sendiri yang dididik dari keluarga yang misalnya mengubah pola pikir dan tingkah laku
otoriter, dan bahasa sehari-hari yang digunakan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
pun ekstrim, mereka kadang tidak segan Selanjutnya, peneliti kembali
mengeluarkan bahasa-bahasa kasar ketika melakukan wawancara dengan saudara JN
bertengkar dengan teman-temannya, mereka terkait sistem belajar mengajar yang diterapkan
juga sulit diatur, kadang ketika mereka di yayasan tersebut, berikut pemaparan
diarahkan misalnya ke kanan, mereka justru ke beliau:“Kalau soal bagaimana kami memberi
kiri”. (Wawancara, 18 Februari 2021) pengajaran, yah kami lakukan selayaknya antara
guru dan murid. Kalau saat itu kaami mengajar
206
Mildayanti, etc. Pendampingan Anak Rentan Jalanan …

kelas TK yah kami berikan materi misalnya baik oleh para orang tua siswa yang tidak pernah
belajar membaca, berhitung. Dan kalau misalnya membayangkan anaknya bisa mengenyam
hari itu kelas SD, yah kami ajarkan yang lebih bangku sekolah, yang dulunya anaknya hanya
tinggi lagi misalnya perkalian dan tugas ikut menemani ibunya memulung, sekarang
tambahan”. (Wawancara, 18 Februari 2021) anaknya bisa belajar seperti anak-anak yang
Senada dengan pemaparan saudara JN, berikut lain. Berbicara terkait harapan orang tua
hasil wawancara yang dilakukan dengan saudara terhadap anaknya akan hidup di masa depan
NS. Berikut pemaparan beliau:“Kami beri agar menjadi lebih baik, hal ini senada dengan
pembelajaran yang sebisa mungkin agar mereka data dokumen yang dikutip dari (Fahrudin :
tidak merasa bosan, namanya juga anak-anak 2012) yang menyatakan bahwa “Untuk
kan. Apalagi mereka terbiasa hidup bebas tanpa mencapai kualitas kehidupan yang baik maka
ikatan. Hal belajar mungkin mereka anggap diperlukan perlindungan terhadap kesejahteraan
sebagai hal baru bagi mereka. Itulah tugas kami sosial, di mana hal ini berupaya untuk
di sini, memberi pengajaran yang tidakmembuat memberikan perlindungan dan pelayanan yang
merka bosan yang diselingi dengan lawakan bersifat kontinu agar setiap manusia dapat
atau permainan-permainan sederhana”. mewujudkan dan menikmati kehidupan yang
(Wawancara, 16 Februari 2021). wajar”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, Selain pendampingan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa proses belajar yayasan berdampak pada orang tua siswa akan
mengajar di yayasan Smart Home berlangsung pentingnya pendidikan, hal tersebut juga turut
seperti pada umumnya. Anak-anak ini dirasakan pribadi oleh peserta didik salah
diperlakukan sebaik mungkin, di beri satunya yang bernama SC (11 tahun), berikut
pembelajaran yaang di rasa tidak membosankan. pernyataannya“Sebelum sekolahka disini kak,
Apalagi mengingat mereka yang terbiasa dengan kalau pagi itu pergima memulung sama
dunia jalanan yang bebas, tanpa ikatan. mamaku, apalagi juga banyakka tinggal di
Kemudian tiba-tiba dihadapkan dengan situasi rumah, baru sakit mi bapakku jadi kubantui
belajar yang ketat, maka hal tersebut akan mamaku dulu, disini naajak ja juga temanku
membuat mereka menjadi canggung, takut untuk sekolah. Nabilang baguski bede kak jadi
berekspresi, dan lain-lain. ikutma langsungka juga kelas 2 SD”.
b. Dampak Pendampingan Sosial Terhadap (Wawancara, 28 Februari 2021)
Anak Pemulung di Yaaysan Smart Home Dari pemaparan SC dapat disimpulkan
Yayasan Smart Home ini dianggap bahwa, yang awalnya sebelum bersekolah ia
sebagai berkah tersendiri bagi beliau, karena hanya bekerja sebagai seorang pemulung dari
selain anaknya yang bersekolah dengan gratis, pagi samapai sore hari, dan tidak jarang sampai
diberi ilmu umum sampai ilmu agama, anaknya malam hari ini, hal ini guna menyeimbangkan
juga dapat merawat ayahnya sepulang sekolah perekonomian keluarganya, dan padaakhirnya ia
dan ibu kembali mencari botol-botol bekas diajak oleh temannya untuk bergabung di
kemudian dikumpulkan dan nantinya dijual. yayasan, dia bahkan telah merasa nyaman dan
Senada dengan yang disampaikan oleh ibu JM suka bersekolah di tempat tersebut, dan sekarang
(39 tahun) terkait dampak pendampingan anak- suci telah tahu membaca dan berhitung sampai
anak tersebut, berikut pernyataan beliau “Syukur mengaji dan mengahfal surah-surah Al-Qur’an.
sekalima kodong anakku bisa tonji sekolah Pembahasan
apalagi gratisji juga.na kalau sayami mau kasi a. Bentuk Pendampingan Sosial Terhadap
sekolah i kasian mungkin tidakmi, kah ini lagi Anak Pemulung di Yaaysan Smart Home
begini-beginiji kehidupanta. Setiap hari Dilihat dari pola pikir dialektik, proses
memulung saja. Waktunya belum sekolah ikutji dan upaya perkembangan masyarakat
juga pergi memulung, tapi sekarang kadang- dimaksudkan untuk mengendalikan atau
kadang ji itupun kalau nda sekolah ki, karna minimal menekan beban yang dipikul setiap
kularangmi juga yang penting belajar saja, individu dalam segala bentuk dan perspektifnya.
supaya pintarki, kalau besarmi bisa mi cari kerja (Muller : 2006) Berbagai bentuk pendampingan
yang bagus juga”. (Wawancara, 26 Februari yang mereka lakukan bukan hanya semata-mata
2021). fokus pada anak saja, melainkan juga pada
Dari pemaparan beliau dapat orang tua anak tersebut. Pihak yayasan memberi
disimpulkan bahwa, dampak pendampingan oleh penjelasan kepada orang tua akan pentingnya
Yayasan Smart Home ini benar-benar disambut pendidikan, kemudian memberi dukungan sosial
207
Phinisi Integration Review. Vol 4(2) Juni 2021

berupa materi dan memberi pelayanan sekolah membangkitkan perasaan bahwa mereka bisa
gratis bagi anak-anak yang kurang mampu. melakukan sesuatu untuk merubah
Proses atau bentuk pendampingan yang ada di kehidupannya, sasarannya yakni terciptnya
yayasan Smart Home tidak hanya fokus pada keberfungsian sosial kehidupan anak dengan
proses belajar atau akademik siswa dampingan, keluarga dan masyarakat secara harmonis, dan
melainkan juga bagaimana anak-anak tersebut mewujudkan kepedulian orang tua dalam
memiliki jiwa sosial untuk saling membantu, melindungi anak-anak mereka agar tidak turun
walaupun mereka juga masih sangat ke jalan. Target dari community based itu
membutuhkan. sendiri, yakni pada orang tua anak jalanan, dan
Hal di atas senada dengan hasil sasaran tidak langsungnya yakni anak itu
penelitian yang dilakukan oleh (Salla : 2012), sendiri, fungsinya untuk mencegah anak agar
yang menyimpulkan bahwa, persepsi orang tua tidak turun ke jalan.
yang salah mengenai nilai anak, penanaman etos Perlu ditekankan bahwa pendidikan
kerja pada usia dini, rendahnya pendidikan adalah jembatan utama menuju kesuksesan,
orang tua, orang tua tidak mengetahui dan siapapun berhak mengenyam bangku sekolah,
memahami peraturan mengenai eksploitasi tak terkecuali anak jalanan sekalipun. Anak-
anak”. anak ini tentu menginginkan hidup yang layak
Dalam penelitian ini sedikit sebagaimana mestinya, bermain bersama teman
menyinggung masalah orang tua, hal ini didasari sebaya, menikmati indahnya berkumpul dengan
karena orang tua sejatinya adalah agent utama keluarga tanpa dihantui rasa lapar keesokan
dalam membentuk karakter anak. Namun ada harinya, namun apalah daya mereka yang harus
hal yang harus digaris bawahi bahwasanya tidak ikut arus menjadi penopang kehidupan agar
ada satupun orang tua yang menginginkan terus berjalan. Di sisi lain ketika terus
anaknya terjerumus dalam belenggu kemiskinan membandingkan hidup dengan orang lain, tentu
seperti apa yang dirasakan oleh mereka. Tapi akan menambah beban tersendiri bagi mereka.
keadaanlah yang memaksa mereka untuk Setidaknya hidup yang dijalani saat ini tidak
melakukan pekerjaan yang harus bergelut keluar pada zona positif yang tentu tidak
dengan jalanan. Tidak sedikit pula orang tua menyimpang.
yang bekerja sebagai pemulung tidak b. Dampak Pendampingan Sosial Terhadap
memperhatikan terkait pendidikan anak- Anak Pemulung di Yayasan Smart Home
anaknya. Kegiatan pendampingan ini berfokus
(Astuti : 2018) Keberadaan pekerja anak untuk mengubah kebiasaan dan pola hidup anak-
ini sangat dilematis. Di satu sisi anak-anak anak selama berada di jalanan, perubahan itu
bekerja untuk memberikan kontribusi terlihat dari bentuk perilku yang saat ini mulai
pendapatan keluarga, namun mereka rentan disiplin, misalnya datang tepat waktu ke
dengan eksploitasi dan perlakuan asalah. pada sekolah, dan membersihkan mainan yang telah
kenyataannya, sulit untuk memisahkan antara digunakan.Yayasan Smart Home ini dianggap
partisipasi anak dengan eksploitasi anak. sebagai berkah tersendiri bagi beliau, karena
Disamping masalah anak-anak yang terkadang selain anaknya yang bersekolah dengan gratis,
tidak ke sekolah untuk belajar, tentu bukanlah diberi ilmu umum sampai ilmu agama, anaknya
tanpa alasan. Salah satu faktornya adalah rasa juga dapat merawat ayahnya sepulang sekolah
kemerdekaan di dunia jalanan yang lebih dan ibu kembali mencari botol-botol bekas
menarik bagi mereka dari pada duduk mengikuti kemudian dikumpulkan dan nantinya dijual.
pembelajaran di sekolah. Seperti, siklus kasus Dampak dari program-program yayasan Smart
anak putus sekolah saling mempengaruhi satu Home ini terhadap pemberdayaan anak
sama lain dengan persoalan kemiskinan. pemulung, setidaknya mampu membuat pekerja
(Setiawan : 2019) Dalam penanganan anak tidak terus lestari di jalanan, dan
community Based yang dimaksud yakni, jumlahnya yang kian hari kian bertambah.
strategii pengembalian anak kepada keluarganya Fenomena pekerja anak mengukung anak dalam
dan mencegah anak-anak menjadi anak jalanan. situasi yang penuh ketidakpastian karena seiring
Dalam hal ini yang menjadi sasaran yakni anak pertambahan usia, tanpa bekal pendidikan yang
yang masih tinggal dan berhubungan dengan memadai, mereka akan sulit bersaing
orang tua atau keluarganya. Tujuan penanganan memperoleh pekerjaan yang lebih layak di masa
ini yakni, membangkitkan kesadaran orang tua depan.
dan anak-anak mengenai hak-hak anak, serta
208
Mildayanti, etc. Pendampingan Anak Rentan Jalanan …

Bentuk keberhasilan atau dampak dari Dalam penganut teori struktural


pendampingan anak pemulung di yayasan Smart fungsional bahwa setiap masyarakat terus
Home tersebut, yakni bisa dilihat dari beberapa menerus berada pada keadaan yang tidak tetap
aspek sebagai berikut: dan secara berangsur-angsur akan terus menjaga
a) Emosi: anak jalanan atau pemulung keteraturan. Demikian pula semua institusi yang
sebelum bergabung di yayasan ini adalah ada, diperlukan oleh sistem sosial itu, bahkan
anak yang sangat frontal, susah diatur, dan kemiskinan serta kepincangan sosial sekalipun.
bahkan tidak segan mengeluarkan kata-kata Masyarakat dilihat dalam kondisi: dinamika dan
kasar yang tidak sepantasnya. Namun, keseimbangan.
setelah melakukan pembelajaran kurang Ketika hal ini dihubungkan dengan hasil
lebih 2 sampai 4 tahun maka lambat laun penelitian yang ditemukan di lapangan
pun sikap tersebut bisa dikontrol karena menunjukkan bahwa, pihak yayasan merupakan
penanaman agama yang kuat, yakni suatu sistem yang senantiasa memberikan
pentingnya bertutur kata yang halus dan pengajaran, pendampingan kepada anak-anak
menerapkan budaya sopan santun dengan dan orang tua, sehingga sistem yang ada
orang yang lebih tua. berjalan dengan sebagaimana mestinya. Artinya
b) Ekonomi: perubahan yang dialami peserta anak-anak pemulung sebagai objek yang ingin
didik dalam segi ekonomi ialah mereka didampingi dan yayasan adalah wadah untuk
terbantu dengan adanya pendidikan gratis memberikan pendampingan, inilah yang
yang diberikan oleh pihak yayasan Smart dimaksud dengan keseimbangan sosial.
Home.
c) Pengetahuan: dampak perubahan dalam hal SIMPULAN DAN SARAN
pengetahuan tentu sangat signifikan, hal ini
didasari oleh anak-anak yang awalnya Kesimpulan dari penelitian adalah: (1) Yayasan
benar-benar buta akan huruf, angka, Smart Home dalam melakukan pendampingan
membaca dan berhitung pada akhirnya terhadap anak jalanan, khususnya anak
mereka telah mampu membuktikan bahwa pemulung menggunakan bentuk pendekatan
ternyata mereka juga dapat menjadi anak- yang disebut dengan comumunity based, yang
anak yang pandai seperti anak-anak pada memiliki tujuan yakni mencegah anak-anak
umumnya. turun di jalan yang disebut dengan preventif,
d) Sosial: perubahan yang dialami peserta yang dilakukan melalui pendidikan. Namun,
didik dalam hal sosial adalah kemampuan pendekatan centre based kerap digunakan
berinteraksi dengan orang yang lebih tua, dengan tujuan membantu anak jalanan
misalnya mengucapkan salam, dan mengurangi waktunya di jalanan, dan masuk
menudukkan badan ketika lewat dihadapan pada kategori yang bersifat drop in centre.
orang yag lebih tua. Dan juga pada pola Berbagai bentuk pendampingan yang dilakukan
interaksi dengan teman sebaya, aak-anak oleh pihak yayasan telah dilakukan semaksimal
tersebut nampak menerapkan perilaku mungkin. Bukan hanya perihal dunia melainkan
saling memberi dan maaf memaafkan. juga terkait spiritual sang anak. Mereka rutin
Pendampingan yang dilakukan pihak diajarkan mengaji, sholat, sholawatan, bahkan
yayasan Smart Home tidak hanya berdampak menerapkan sholat dhuha sebelum
pada anak dampingan, melainkan juga pada pembelajaran. Pendampingan yang dilakukan
orang tua mereka yang dapat merubah mind set pihak yayasan pun tidak lepas dari bantuan para
(pola pikir) akan pentingnya sebuah pendidikan donatur yang terus mengusahakan pendidikan
untuk anak mereka, dan tidak mengulangi untuk semua kalangan tidak terkecuali anak
penyimpangan sosial terhadap anak dan pemulung; (2) Dampak pendampingan yang
mengharmonisasikan hubungan antara anak dan dilakukan oleh pihak yayasan Smart Home
orang tua walaupun belum mampu dikatakan terhadap anak-anak pemulung mengalami
berhasil 100%, karena sebagian juga masih ada banyak perubahan dibandingkan saat masih
yang turun ke jalan sewaktu pulang sekolah. menjadi anak jalanan. Salah satunya adalah
Mereka sebisa mungkin diajarkan untuk saling anak-anak tersebut sudah tidak intens lagi turun
berbagi sesama teman, diajarkan sikap patuh dan ke jalan. Pendampingan yang dilakukan pihak
hormat terhadap orang yaang lebih tua, dan yayasan Smart Home tidak hanya berdampak
sikap saling memaafkan, agar nantinya mereka pada anak dampingan, melainkan juga pada
dapat hidup secara berdampingan. orang tua mereka yang dapat merubah mind set

209
Phinisi Integration Review. Vol 4(2) Juni 2021

(pola pikir) akan pentingnya sebuah pendidikan Beresiko Di Yayasan Rumah Impian.
untuk anak mereka, dan tidak mengulangi Yoyakarta: Jurnal Pendidikan Sosiologi
penyimpangan sosial terhadap anak. Astuti. 2018. Faktor-Faktor Yang
Berdasarkan kesimpulan dari hasil Mempengaruhi Anak Usia Wajib Belajar
penelitian mengenai bentuk dan dampak 9 Tahun Yang Bekerja Di Kota Makassar
pendampingan terhadap anak pemulung dan (Studi Pekerja Anak Di Daerah
anak rentan jalanan lainnya di yayasan Smart Pemukiman Kumuh Kecamatan
Home yang diuraikan di atas, maka dapat Manggala Kota Makassar). Makassar:
diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat Universitas Islam Negeri Alauddin.
berguna bagi pihak yayasan Smart Home, Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan
pendamping, anak binaan, serta orang tua anak Sosial. Bandung: Pt. Refika Aditama
binaan.
1. Bagi yayasan Smart Home Kordi. Ghurfan. 2015. Durhaka Kepada Anak;
a. Lebih meningkatkan suasana Refleksi Mengenai Hak & Perlindungan
kenyamanan bagi anak-anak agar Anak. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
mereka lebih semangat belajar. Muller, Johannes. 2006. Perkembangan
b. Program-program yang terus Masyarakat Lintad Ilmu.
berkelanjutan agar terus dipikirkan Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
dan dilaksanakan dengan
menyediakan anggaran khusus, Pamuchtia, Yunda & Pandjaitan. Nurmala.
sehingga mungkin bisa mengadakan 2010. Konsep Diri Anak Jalanan: Kasus
bentuk kerjasama dengan pihak dinas Anak Jalanan Di Kota Bogor Jawa
sosial agar lebih meminimalisir Barat). Sodality: Jurnal Transdisiplin,
turunnya anak di jalan, dan lebih Sosiologi, Komunikasi, Dan Ekologi
memberdayakan mereka. Manusia.
2. Bagi pendamping
a. Diharapkan lebih peka dalam melihat Ritzer, George. 2014. Sosiologi Ilmu
kebutuhan belajar anak dampingan. Pengetahuan Berparadigma Ganda.
b. Diharapkan lebih menguasai Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
pendekatan-pendekatan psikologis Salla, Nasruddin. 2012. Eksploitasi Anak
terhadap anak dampingan, sehingga Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan Di
dapat merangkul dan memotivasi Pantai Losari Kota Makassar. Makassar:
minat belajarnya. Universitas Hasanuudin.
3. Bagi orang tua siswa dampingan
a. Lebih mempercayakan anak-anaknya Setiawan, Harjanto Hari. 2019. Mencegah
kepada orang-orang yang peduli akan menjadi anak jalanan dan
masa depan anaknya. Anak-anak mengembalikannya kepada keluarga
jangan dijadikan tumbal dari melalui model community based. Jurnal
pemenuhan kebutuhan hidup, yang penelitian dan pengembangan
pada akhirnya mereka harus rasakan kesejahteraan sosial
dan masa bermain mereka diabaikan Setyowati, Yuli. Albizzia, Oktariana. Dkk. 2020.
Manifestasi Program Kesejahteraan
DAFTAR RUJUKAN Sosial Anak (Pksa) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan Di
Amala, Rizki Choir. 2018. Strategi Rumah Singgah Anak Mandiri (Rsam)
Pendampingan Anak Jalanan Dan Anak Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal
Academia Praja.

210

Anda mungkin juga menyukai