Anda di halaman 1dari 3

Nama = Muhammad Nardo Saputra

NPM = 227053120
Kelas = B1
Mata Kuliah = Investigasi Insiden dan Analisis Kecelakaan
Tentang = Tugas 2

Soal :
Cari satu contoh kasus kecelakaan kerja apa saja dan lakukan investigasi tapi hanya mencapai
apa factor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, mencari tindakan yang akan kita lakukan untuk
mencegah kecelakaan kerja dari kasus tersebut terulang kembali.

Jawab :

1. Mengutip dari https://regional.kompas.com/.


Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja sumur minyak di Wilayah Kerja Pertamina
Hulu Rokan (PHR) di Desa Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau, tewas akibat kecelakaan kerja.
Korban bernama Derison Siregar (23), warga asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di areal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di
Kabupaten Siak, Riau. kejadian pada Januari 2023, korban bernama Dericson Siregar ditimpa besi
saat pengeboran sumur minyak. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep
Darmawan menjelaskan, tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka, berinisial BC, OF dan
AF.
"Setelah dilakukan penyelidikan, penyidik menetapkan tiga orang tersang pada kasus
kecelakaan kerja di PHR," ujar Asep dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com,
Jumat (26/5/2023). Dia melanjutkan, tersangka BC bekerja sebagai driller, OF sebagai
floorman dan AF sebagai tool pusher. Mereka ditetapkan tersangka, karena tidak bekerja sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP). "Korban Dericson Siregar meninggal dunia karena
besi FOSV (full opening safety valve) yang digunakan sebagai pemberat ceiling air hoist
terlepas dari shurlock. Sehingga, FOSV terlepas dan jatuh menimpa korban dan mengenai
kepala dan tangan korban," sebut Kombes Asep Darmawan. Insiden itu, kata dia, terjadi
karena pemindahan seling airhouist. Seling dipindahkan dari luar monkeyboard ke dalam
monkeyboard untuk mengembalikan posisi seling airhouist. Namun, penggunaan FOSV tidak
diperbolehkan sebagai pemberat. FOSV seharusnya hanya digunakan jika ada semburan liar
yang terjadi di pipa minyak. "Fosv itu digunakan tidak sesuai SOP di lokasi kerja. Ada kelalaian
yang dilakukan oleh tiga tersangka hingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata
Asep. Ketiga tersangka, sebut dia, dijerat dengan Pasal 359 KUHP. Ancaman hukuman 5 tahun
penjara.

2. Tindakan Pencegahan/Mitigasi :

1. Peningkatan Pelatihan dan Kesadaran SOP:


Melakukan pelatihan rutin kepada seluruh karyawan mengenai standar
operasional prosedur (SOP) yang harus diikuti dalam setiap aktivitas kerja
(berdasarkan Pasal 7 UU No. 1 Tahun 1970).
Mengadakan sesi briefing sebelum memulai aktivitas kerja untuk
memastikan semua pekerja memahami tugas mereka dan prosedur keselamatan
yang harus diikuti (berdasarkan Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1970).
2. Pemeriksaan dan Penggunaan Alat dengan Benar:
Melakukan pemeriksaan rutin terhadap semua alat dan peralatan yang
digunakan dalam proses pengeboran sumur minyak (berdasarkan Pasal 9 UU No.
1 Tahun 1970).
Memastikan semua alat dan peralatan digunakan sesuai dengan fungsinya
dan tidak digunakan untuk tujuan yang tidak semestinya (berdasarkan Pasal 10
UU No. 1 Tahun 1970).
3. Penerapan Sistem Pengawasan dan Audit Internal:
Mengimplementasikan sistem pengawasan dan audit internal untuk
memastikan bahwa semua aktivitas kerja di lapangan sesuai dengan SOP dan
standar keselamatan yang telah ditetapkan (berdasarkan Pasal 11 UU No. 1
Tahun 1970).
Melakukan audit keselamatan secara berkala untuk menilai efektivitas
implementasi tindakan mitigasi dan mengidentifikasi potensi masalah atau risiko
keselamatan (berdasarkan Pasal 12 UU No. 1 Tahun 1970).
4. Peningkatan Kesadaran Keselamatan:
Mengadakan program kesadaran keselamatan kerja untuk meningkatkan
kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap keselamatan diri sendiri dan
rekan kerja (berdasarkan Pasal 5 UU No. 1 Tahun 1970).
Mendorong budaya keselamatan yang positif di seluruh organisasi dengan
melibatkan karyawan dalam diskusi dan pengambilan keputusan terkait
kebijakan keselamatan (berdasarkan Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1970).
5. Penerapan Sanksi dan Hukuman:
Memastikan penerapan sanksi dan hukuman yang tegas terhadap
pelanggaran keselamatan yang menyebabkan kecelakaan kerja (berdasarkan
Pasal 185 UU No. 1 Tahun 1970).
Menyelidiki dan menindak tegas setiap pelanggaran keselamatan yang
ditemukan untuk mencegah terulangnya kecelakaan kerja di masa depan
(berdasarkan Pasal 186 UU No. 1 Tahun 1970).

Anda mungkin juga menyukai