Anda di halaman 1dari 5

Kepada yth

Peserta Asesmen Pengawas Utama Operator Produksi


1. Romy Sarief Faisal
2. Azumar Ridwan
3. Wimbo Widjokongko
4. Ari Yunianto
5. Simon Simanungkalit
6. Timotheus Fajar Hariyanto
7. Saiful Gozi
8. Kukuh Kertasafari
9. Agus Yulianto
10. Damian M

Menindaklanjuti asesmen pada tanggal 13 maret 2019 dengan skema kualifikasi


Pengawas Utama Operasi Produksi, dengan ini kami sampaikan untuk menambah
portofolio yang telah diupload pada system LSP MIGAS dan akan dilakukan sidang
pleno, maka untuk menambah dokumen portofolio peserta asesmen agar
menyampaikan jawaban pertanyaan dan jawabannya yang berhubungan dengan
kegiatan Pengawas Utama Operasi Produksi.

1. Sebutkan referensi dasar aturan yang digunakan oleh pengawas utama operasi
produksi dalam pekerjaan industry migas untuk menyatakan hasil pemeriksaan
sudah sesuai:
a. Peraturan pemerintah yang berlaku
b. spesifikasi oil company
c. standar
2. Definisi keselamatan kerja dalam kegiatan minyak dan gas bumi?
3. Sebutkan peraturan menteri dan standar acuan yang dipakai dalam pemeriksaan
pipa penyalur/pipa transmisi dalam kegiatan migas yang telah diwajibkan oleh
menteri (SNI)?
4. Sebutkan peralatan safety yang dipasang pada tangki timbun dan area tangki
timbun berdasarkan peraturan, spesifikasi oil company dan standar?
5. Sebutkan peralatan asesoris yang dipasang pada pressure vessel sebagai safety
device dan sebagai control?
6. Jelaskan kriteria kecelakaan kerja di chevron yang mengikuti peraturan
pemerintah dan kapan harus dilaporkan kepada dirjen migas
7. Buatkan diagram alir instalasi yang peserta tangani yang ada di chevron?
8. Jelaskan fungsi injeksi bahan kimia dalam proses produksi? Mulai dari sumur
sampai dengan pengiriman?
9. Sebutkan tolak ukur kriteria air buangan yang boleh diinjeksikan kedalam tanah
supaya tidak mempengaruhi lingkungan?
10. Bagaimana usaha mencegah supaya kecelakaan didaerah pompa angguk tidak
terjadi dan juga menjaga pipa penyalur tidak pecah?

Jawaban ditulis tangan dalam lembar folio/hvs yang kemudian ditanda tangani peserta
Hasil diupload ke system lsp migas

Asesor

Dr. Ir. Naila Mubarok, M.Si


MET.000.001343 2011
JAWABAN
1. A. peraturan pemerintah yang berlaku
1) undang undang no 22 tahun 2001
Pasal 5 kegiatan usaha minyak dan gas bumi mencakup eksplorasi dan
produksi (kegiatan chevron).
Pasal 40 ayat 1 badan usaha atau bentuk usaha tetap (chevron)
menjamin standard dan mutu yang berlaku sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Ayat 2 bdan usaha menjamin kesehatan dan keselamtana kerja lignkungan
hidup dan mentaati peraturan perundangna yang berlaku dalam kegiatan
usaha migas.
Pasal 41 ayat 1 tanggung jawab kegiatan pengawasan (menteri esdm sq
dirjen migas) atas pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan usaha migas
(chevron) terhadap ditaatinya peraturan perundangan yang berlaku (oleh
chevron) berada pada departemen yang bdiang usaha dan pengawasannya
meliputi kegiatan migas.
Pasal 42, pengawasan sebagaimana pasal 41 meliputi (F) keselamatan
dan kesehatan kerja pengelolaan lingkngan hidup, pengembangan tenaga
kerja indonesia
Menreligmen tahun 1930
Undang undang no 1 tahun 1970 pasal 11 mengenai kecelakaan, pasal
12 kewajiban dan hak tenaga kerja, pasal 13 kewajiban memasuki tempat
kerja, pasal 14 kewajiban pengurus.
Pp 19 tahun 1973 tentang pengaturan keselamatan kerja dibidang
pertambangan. Pasal 2 menteri pertambangan (esdm) melakukan
pengawasan atas keselamtan kerja dalam bidang pertambangan (termasuk
kegiatan hulu migas) dengan berpedoman kepada uu 1970 serta
pelaksanaannya
Pasal 5 peraturan ini tidak berlaku bagi pengawasan ketel uap.
2. MPR 1930
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 3
Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat
dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik
adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja Keselamatan kerja
menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa
(Suma’mur, 1996)
OHSAS 18001:2007
UU No.21 tahun 2003
UU No.13 tahun 2003
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-5/MEN/1996
3. KEPMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI NO. 300.K/38/M.PE/1997
Peraturan menteri esdm no 15 tahun 2008
ansi b31.4 (Minyak)
4. Brittle valve, brounding, pemadam kebakaran
PP 11 Tahun 1979
5. Dasar aturannya ada pada MPR tahun 1930 pasal 226.
kriteria kecelakaan PP 11 tahun 1970.
Disekitar area sumur/kerja diberi informasi
Brittle valve, alat control temperature, tekanan dan level minyak dalam peralatan
tersebut
6. Pp 11 no 11 tahun 1979 pasal 48
7. Buat sendiri
8. Silahkan membaca spesifikasi bahan pada msds bahan kimia yang diinjeksikan
9. Peraturan pemerintah no 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air
10. MPR 1930 pasal 3, pasal 13
penerapan ANSI B31.4 dan ANSI B31.8
mempertahankan ROW dan dilakukan pipe checker
KEWAJIBAN PEKERJA DI SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI HARUS MEMENUHI
KRITERIA DENGAN MEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
Kewajiban tenaga kerja perusahaan minyak dan gas wajib memiliki sertifikat
kompetensi berdasarkan permen ESDM No. 20 Tahun 2008 dan ESDM No. 5
Tahun 2015 Pasal 3 yakni
“ Dalam melaksanakan kegiatan usaha minyak dan gas bumi, badan usaha atau
bentuk usaha tetap (chevron) wajib memperkerjakan tenaga kerja yang memenuhi
dan memiliki sertifikat kompetensi”

Anda mungkin juga menyukai