Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar belakang

Perkembangan industri dan penggunaan peralatan mekanik yang semakin meningkat


baik dalam jenis maupun jumlahnya, juga berarti meningkatkan potensi bahaya yang
terkait dengan penggunaan peralatan tersebut. Di samping itu, banyak ditemukan
penggunaan peralatan mekanik yang sudah tua dan tidak layak lagi untuk dioperasikan.
Namun, pengusaha, pengurus, dan tenaga kerja/operator belum sepenuhnya mengenal
dan memahami ketentuan peraturan perundang-undangan dan persyaratan keselamatan
kerja terkait dengan peralatan mekanik.

Jumlah pegawai pengawas ketenagakerjaan yang tersedia saat ini dianggap masih
kurang memadai, dan kurangnya pegawai pengawas spesialis mekanik yang tersebar di
seluruh Indonesia menyebabkan kurang optimalnya sosialisasi peraturan perundang-
undangan dan pengawasan terhadap peralatan mekanik yang digunakan di perusahaan
atau tempat kerja. Untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh penggunaan peralatan mekanik, diperlukan pengendalian, pembinaan,
dan pengawasan K3.

Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, umumnya kegiatan produksi melibatkan penggunaan peralatan mekanik.
Peralatan tersebut menjadi sumber bahaya ketika dioperasikan oleh operator. Oleh
karena itu, diperlukan penetapan persyaratan keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, serta peraturan
pelaksanaannya yang secara teknis ilmiah dan administratif ditentukan dalam Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan. Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Alat Produksi, serta Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut, diharapkan dapat
mengurangi angka kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas pekerja.

Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1760, penggunaan pesawat
uap dan bejana tekan semakin meningkat dalam industri dan manufaktur, yang
mengakibatkan peningkatan tingkat produksi industri. Pesawat uap dan bejana tekan
termasuk sumber bahaya, termasuk bagi operator pesawat uap, karena berpotensi
menimbulkan bahaya seperti semburan api, air panas, gas, fluida, uap panas, debu,
panas/suhu tinggi, bahaya kejutan listrik, dan peningkatan tekanan atau peledakan.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam pekerjaan yang menggunakan pesawat
uap dan bejana tekan, pemahaman tentang pesawat uap, bejana tekan, dan persyaratan
K3 sangat penting agar dapat melakukan pengawasan K3 terhadap pesawat uap dan
bejana tekan. Hal ini juga diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3. Pengawasan K3
terhadap pesawat uap dan bejana tekan melibatkan serangkaian kegiatan pengawasan
dan tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan untuk
memastikan pemenuhan peraturan perundang-undangan terhadap objek pengawasan K3
pesawat uap dan bejana tekan di tempat kerja atau perusahaan. Pengawasan tidak hanya
terbatas pada produk, tetapi dimulai dari proses produksi atau pembuatan peralatan
mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, serta alat angkut yang melibatkan proses
pengelasan, pengujian produk, hingga penerbitan izin pemakaian alat tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian
dari kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Adapun tujuan dari
penulisan laporan ini adalah :
1. Sebagai bahan seminar dan salah satu syarat menyelesaikan pelatihan calon Ahli
K3 Umum sehingga bisa mengaplikasikan teori dan praktik di lapangan.
2. Mengetahui tugas dan wewenang dari seorang tenaga Ahli K3 Umum di
perusahaan tempatnya bekerja, sehingga dapat memastikan semuanya berjalan
secara professional dalam hal pengambilan keputusan yang tepat sehingga bisa
meningkatkan produktivitas dan memberi kontribusi yang positif bagi
perusahaan.
3. Tinjauan penerapan pelaksanaan K3 PT. ggfdfvdvf Indonesia yang diharapkan
dapat memberikan masukan dan saran kepada pihak perusahaan yang dapat
digunakan sebagai upaya perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai