Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini merupakan jenis destilasi packing dengan sistem operasi batch. Pada
praktikum destilasi packing ini dipengaruhi oleh perbedaan titik didih dari masing-masing komponen
dalam larutan biner (Etanol-air). Tujuan dari praktikum ini antara lain adalah dapat memisahkan
campuran biner dengan metode destilasi, dapat menghitung neraca massa pada destilasi batch dan
dapat menentukan komposisi campuran hasil destilasi.

Campuran biner etanol dan air sebanyak 300 mL didestilasi dengan menggunakan destilasi
packing skala laboratorium dengan bahan isian yang berjenis rasching ring. Raching ring berupa
polimer menyerupai kaca dengan diameter 0,5 cm dan panjang 1 cm. Campuran dipisahkan
berdasarkan perbedaan titik didihhnya dan didapat hasil destilat dan bottom. Prinsip dari destilasi
packing yaitu umpan berupa etanol-air akan dipanaskan dilabu didih, dimana diatas suhu 78 ℃ dan
tidak lebih dari 100 ℃ agar didapatkan hasil destilasi berupa etanol dengan konsentrasi yang tinggi.
Sehingga, apabila suhu dilabu sudah mencapai titik didih etanol, maka etanol akan menguap dan
melewati tumpukan yang ada lalu menuju ke kondensor dan akan terkondensasi menjadi liquid
(berubah fase dari uap menjadi cairan) dan ditampung dalam Erlenmeyer sebagai destilat. Uap yang
tidak melewati kolom akan kembali menjadi liquid dan turun kembali ke labu didih.

Pada praktikum ini digunakan campuran biner etanol-air 60% sebanyak 300 mL. Hasil
destilasi yang diperoleh yaitu destilat dengan volume sebesar 61 mL dan bottom sebesar 220 mL.
Total volume destilat dan bottom sebesar 281 mL. Volume total yang diperoleh tidak balance dengan
volume awal campuran yaitu sebesar 300 mL. Hal ini dikarenakan pada proses destilasi tidak sampai
tetesan terakhir destilat, kemudian uap juga menguap keluar dari kolom destilasi melalui rongga
rongga yang tidak tertutup rapat pada kolom destilasi, dan masih menempel di packing etanolnya
sehingga hasil yang di dapat kan antara Destilat dan Bottom dengan Feed tidak balance.

Perhitungan neraca massa pada hasil destilasi packing dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi
terlebih dahulu agar dapat diketahui konsentrasi etanol-air dari destilat dan battom yang dihasilkan
dari proses destilasi. Kurva kalibrasi pada praktikum ini adalah kurva kalibrasi larutan standar antara
%berat dengan densitas yang kemudian di regresi dan didapatkan persamaan linear y=ax+b
Persamaan liniernya yaitu y= -427,46x+435,03

Konsentrasi larutan standar yang digunakan antara lain 20%, 40%, 60% dan 80%. Dari larutan
standar didapatkan nilai densitas secara berturut-turut yaitu 0,963 g/mL; 0,933 g/mL; 0,880 g/mL dan
0,827 g/mL dengan nilai %berat secara berturut-turut yaitu Densitas dari destilat yang diperoleh
sebesar 0,693 g/mL dan densitas battom yang diperoleh sebesar 0,812 g/mL.

Pada praktikum tetesan destilat yang pertama didapatkan pada waktu ke-21,04 menit dan di
stopkan waktunya pada 43,40 menit. proses destilasi dilakukan sampai tidak ada destilat yang
menetes lagi yang menandakan proses destilasi telah selesai.Penyetopan destilasi dilakukan pada
menit 43,40 dikarenakan sudah sesuai dengan harapan dari Destilat dan Bottom. Massa total
komponen yang berada di feed berdasarkan perhitungan neraca massa sebesar 264 gram, massa total
yang berada di destilat sebesar 42,273 gram, dan massa total yang berada pada bottom sebesar 178,64
gram . Hal ini menunjukkan bahwa aliran masuk dan aliran keluar proses tidak balance dikarenakan
volume yang tidak balance antara feed dengan destilat dan bottom disaat proses terjadi menyebabkan
beberapa persen komponen dari proses juga hilang sehingga terjadi ketidak seimbangan massa
komponen pada aliran masuk dan aliran keluar tidak balance.
Pada praktikum ini juga didapatkan komposisi campuran destilat yaitu 138,8002% . Komposisi
campuran bottom yaitu 87,93248% , sedangkan komposisi campuran di feed yaitu 60% etanol dan
40% air. Komposisi etanol pada hasil destilat lebih besar dari feed dikarenakan pada proses destilasi
ini etanol dipisahkan dari air berdasarkan perbedaan titik didih, dan juga ada cairan sisa praktik
sebelumnya yang tertinggal di kolom distilasi sehingga cairan tersebut terikut di distilasi bersama
dengan campuran biner etanol-air 60%.Hal ini membuat kosentrasi destilat sangat tinggi
dibandingkan feed.. Sedangkan pada bottom konsentrasi lebih besar dibandingkan feed karena pada
saat permisahan tidak terjadi secara sempurna dan waktu pemanasan yang dilakukan tidak optimal.

Anda mungkin juga menyukai