Anda di halaman 1dari 2

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan

Tujuan dari percobaan ini adalah memahami dan melakukan uji emisi
SOx dan NOx. Uji emisi berfungsi untuk menguji pencemaran udara yaitu
peristiwa masuknya atau tercampurnya polutan (unsur berbahaya) kedalam
lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan kualitas udara menurun.
Selain itu juga untuk mendeteksi kinerja mesin kendaraan. SO x adalah
belerang oksida yang terdiri dari atas gas SO 2 dan gas SO3 yang keduanya
mempunyai sifat yang bebeda. Gas SO2 memiliki ciri bau yang tajam,
sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan
uap air yang ada di udara dan membentuk asam sulfat. Senyawa SO x
umumnya terbentuk dari letusan gunung berapi. SOx juga dapat terbentuk
dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur dan akan
membentuk sulfur oksida. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan
dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :
S + O2 SO2
2SO2 + O2 2SO3

Nitrogen oksida (NO X) memiliki bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu


gas NO2 dan NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna adalah merah kecoklatan
dan berbau tajam menyengat hidung, sedangkan gas NO tidak berwarna dan
tidak berbau. Pencemaran gas NOx diudara berasal dari gas buangan hasil
pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik stasioner dan
kebanyakan disebabkan oleh kendaraan karena terjadi pembakaran tidak
sempurna pada mesin. Diantara berbagai jenis oksida nitrogen yang ada di
udara, NO2 merupakan gas yang paling beracun. Mekanisme pembentukan
NOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi berikut :
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
.
Sampel dalam percobaan ini adalah udara bebas. Alat yang
digunakan dalam uji emisi ini Flue Gas Analyzer S-1400. Fungsi dari alat
ini adalah untuk mengukur gas buang sisa pembakaran /emisi tak bergerak
dari udara bebas. Prinsip kerja alat ini yaitu pada meletakan pipa besi di
ruangan terbuka yang terhubung dengan selang ke tabung penjerap yang
didalamnya berisi larutan H2O2 yang bergelembung akibat adanya daya
tekan dari alat yang mengisap udara bebas, kemudian Flue Gas Analyzer
S- 1400 menyerap gas hasil penjerapan tadi melalui tabung penjerap pada
lubang yang berbeda dengan laju alir 2 L/min. Sampel diambil selama 60
menit.
Saat percobaan dimulai volume awal yang terbaca pada alat yaitu
13,956 m3 dan volume akhirnya 14,114 m3, adapun hasil dari volume
koreksi yang didapatkan untuk SOx dan NOx sebesar 22,4 L. Selama
percobaan, temperatur di Udara sekitar di ukur,
Kemudian sampel NOx yang telah dijerap oleh H2O2 dianalisa
menggunakan UV-Vis. Setelah dihitung diperoleh konsentrasi NOx sebesar
2,889 x 10-3 µg/L sedangkan pada sampel kedua sebesar 1,63 x 10-3 µg/L.
Nilai kadar ini masih kecil jika dibandingkan dengan baku mutu emisi
udara berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia nomor
23 tahun 2012 yaitu sebesar 0,15 g/km untuk NOx maka udara masih
dikatakan aman dan tidak tercemar atau terjadi polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai