b. Distilasi Batch
Proses distilasi ini merupakan proses yang paling tua yang diketahui untuk
memisahkan suatu cairan campuran. Pada zaman dahulu proses ini seering digunakan
untuk menyuling minuman beralkohol, minyak parfum, untuk farmasi dan penghasil
minyak tanah. Selain itu proses ini juga digunakan untuk memproduksi bahan kimia
yang bagus dan spesialis. Metode ini dipakai hanya untuk sekali proses saja, setelah itu
proses pembersihan alat kemudian proses distilasi dapat dimulai kembali. Sekarang ini
metode distilasi batch merupakan metode yang sering digunakan dalam berbagai
industri kimia. Alat pada distilasi batch berbeda bentuknya dengan alat distilasi
kontinyu yaitu pada bagian stripping di distilasi kontinyu dihilangkan pada proses
distilasi batch. Pada bagian ini diganti dengan aliran umpan menuju column pada
distilasi batch. Selain itu pada bagian enriching output produk di distilasi kontinyu
hanya satu, sedangkan pada distilasi batch ada 2 produk dan 1 produk intermediet. Alat
ini digunakan pada proses distilasi batch secara konvensional. Tentu sekarang sudah
ada modifikasi terhadap metode distilasi batch saat ini dengan adanya penelitian-
penelitian mengenai optimasi distilasi batch. Prinsip kerja dari distilasi bacth adalah
pertama-tama umpan masuk melalui bawah column. Setelah itu dipanaskan yang mana
menghasilkan gas yang akan naik keatas column. Cairan yang tidak menguap akan
tetap dibawah sampai pemanasan selesai. Gas hasil pemanasan akan keluar dari column
lalu dikondensasikan menjadi cairan yang diinginkan, sedangkan gas yang tidak dapat
terkondensai akan dikembalikan ke column. Akan tetapi hasil dari distilasi pertama
belum 100% murni. Untuk itu hasil distilasi pertama dapat didistilasi kembali untuk
mendapatkan produk dengan kemurnian yang lebih tinggi dari produk sebelumnya.
Modus operasi distilasi adalah distilasi curah (batch distillation). Pada operasi ini,
umpan dimasukkan hanya pada awal operasi, sedangkan produknya dikeluarkan secara
kontinu. Operasi ini memiliki beberapa keuntungan:
1. Kapasitas operasi terlalu kecil jika dilaksanakan secara kontinu. Beberapa
peralatan pendukung seperti pompa, tungku/boiler, perapian atau instrumentasi
biasanya memiliki kapasitas atau ukuran minimum agar dapat digunakan pada skala
industrial. Di bawah batas minimum tersebut, harga peralatan akan lebih mahal dan
tingkat kesulitan operasinya akan semakin tinggi.
2. Karakteristik umpan maupun laju operasi berfluktuasi sehingga jika
dilaksanakan secara kontinu akan membutuhkan fasilitas pendukung yang mampu
menangani fluktuasi tersebut. Fasilitas ini tentunya sulit diperoleh dan mahal harganya.
Peralatan distilasi curah dapat dipandang memiliki fleksibilitas operasi dibandingkan
peralatan distilasi kontinu. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa peralatan
distilasi curah sangat cocok digunakan sebagai alat serbaguna untuk memperoleh
kembali pelarut maupun digunakan pada pabrik skala pilot.