Anda di halaman 1dari 26

TEORI

MATERIAL KATALIS

HETEROGEN

Kelompok 4
Mifthahul Janna 005
Andi Sakiah Sabilah 006
Andi Arum Alfika 007
Denov Ekayanti Ramadhani 014
Muhammad Ainur Afdal
018
Katalis CLAYTERPILAR

secara geologis, clay adalah mineral alam


dari keluarga silikat yang berbentuk kristal
dengan struktur berlapis yang sering Mineral clay merupakan salah satu
disebut denhgan struktur dua dimensional
dan mempunyai ukuran partikel lebih kecil kekayaan alam Indonesia yang
dari 2mµ, berwarna agak kecoklatan dan berlimpah dan belum dimanfaatkan
mudah dibentuk dalam keadaan basah ,
serta mengeras dengan warna kemerah- secara optimal.
merahan jika dibakar.

MENGAPA DEMIKIAN ?
TAHUKAH KALIAN

Konsep pemilaran atau interkalasi clay oleh


senyawa organik pertama kali diperkenalkan
oleh Barrer dan McLeod pada tahun 1955.
STRUKTUR CLAY

TERPILAR

“ seperti yang dikutip oleh Kloprogge

(1998), Brindley dan Sempels, Lahav dkk.,


Vaughan dan Lussier, dan Vaughan dkk.,
pertama melaporkan tentang interkalasi
dengan polioksokation Al, menghasilkan

basal spacing 17-18 A dan stabilitas termal


hingga 500 C, Purnell menunjukkan bahwa
aplikasi tambahan ditemukan dalam bidang
lingkungan, insulator panas, pigmen,
elektroda dan membran.
Clay Terpillar

Banyak penelitian mengenai tentang clay terpillar yang terfokus


pada polioksokation Al13 sebagai agen pemilar
Struktur skematis dari clay terpillar

Al13
kompleks

Dalam larutan Al terhidrolisis sebagian ini juga ada spesies


lain selain polioksokation Al13, yang dapat ditukarkan untuk
lapisan interlayer clay. secara umum untuk memperoleh
clay terpillar, larutan Al yang terhidrolisis sebagian perlu
dicampur dengan suspensi clay pekat, diikuti dengan
pencucian. Dengan modifikasi ini, karakter mineral clay
dapat doptimalkan.
Karakter XRD ZrO2 -monmorilonit dengan

konsentrasi pemilar dan waktu oksidasi


Perubahan struktur antarlapis silika pada monmorilonit juga
dianalisis dengan pengukuran kandungan Zr yang disajikan
pada tabel
Berdasarkan hasil analisis kandungan Zr pada variasi konsentrasi
agen pemilar, kadar yang diperoleh tidak sesuai dengan kadar teoritis.
Hal ini disebabkan oleh reaksi kesetimbangan pada monmorilonit
Beberapa faktor yang
mempengaruhi Pada variasi waktu oksidasi terjadi
adanya dekomposisi mineral
kesetimbangan tersebut,
monmorilonit selama proses
antara lain temperatur reaksi, kalsinasi sehingga ada penurunan
pH sistem, dan homogenitas kadar alumina dan silika yang
ion-ion yang terkandung pada menyebabkan kandungan logam
Zr dalam ZrO2 -monmorilonit lebih
monmorilonit alam. besar dari Zr teoritis. Selain itu
kemungkinan lain disebabkan
oleh terjadinya reduksi mineral
pengotor yang terdapat dalam
monmorilonit pada proses
oksidasi.

Data analisis luas permukaan spesifik


padatan, volume pori, serta rerata jejari pori

Analisa
GAMBAR 4.12

Dari hasil analisa pada table 4.12 menunjukkan adanya peningkatan luas permukaan
spesifik dari Na-monmorilonit setelah proses pilarisasi . secara keseluruhan, terlihat
bahwa volume gas teradsorbsi oleh ZrO2- monmorilonit pada setiap tekanan lebih
besar dibandingkan dengan volume gas teradsorpsi oleh monmorilonit alam. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kapasitas pori monmorilonit alam dalam mengadsorpsi

gas N2 lebih rendah daripada ZrO2- monmorilonit. Sementara itu, pada variasi
konsentrasi pemilar ditunjukkan bahwa besarnya volume serapan seiring dengan
kenaikan konsentrasi agen pemilar sehingga dapat ditulis volume serapanZrO2-
monmorilonit- Cl < ZrO2- - monmorilonit- C2 > ZrO2- - monmorilonit- C3. Hal ini
berhubungan dengan distribusi ukuran dan volume pori yang dimiliki.
GENERAL EXPLANATION

Secara umum konsentrasi agen pemilar berpengaruh


dalam meningkatkan luas permukaan spesifik,
porositas, serta menurunkan kristanilitas padatan,
tetapi variasi waktu oksidasi tidak secara signifikan
berpengaruh terhadap karakter tersebut. Peningkatan
luas permukaan spesifik serta perubahan distribusi
pori padatan yang disertai dengan tidak terlihatnya
kenaikan basal spacing d 001 dari monmorilonit
mengindikasikan adanya pembentukan struktur
rumah kartu ( house of cards) . penurunan kristalinitas
pada monmorilonit akibat distribusi pori yang tidak
merata pada ZrO2- - monmorilonit akan menghasilkan
mesopori.
Ariantika (2013) dibawah bimbingan Karna Wijaya juga telah melakukan penelitian
dengan menggunakan clay bentonit untuk hidrogengkah minyak goring bekas .
bentonit yang digunakan sebagai bahan baku yaitu Na/ bentonit alam. ( prosesnya
biasa liat difile) .
Pada penelitian ini nilai keasaman Na/ bentonit, H/ bentonit , dan Ni/ bentonit
ditentukan dengan metode gravimetri piridin. Jumlah basa piridin yang teradsorpsi
ekuivalen dengan keasaman katalis sehingga keasaman padatan katalis diukur
berdasarkan jumlah mol piridin yang teradsorpsi pada permukaan katalis per gram
sampel. Keasaman katalis Na/ bentonit, , H/ bentonit , dan Ni/ bentonit ditunjukkan pada
table 4.13.
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa keasaman H/
bentonit lebih tinggi dibandingkan keasaman
Tabel 4.13
Na/bentonit sebelum diaktivasi. Pada
Na/bentonit alam yang belum diaktivasi
masih terdapat pengotor-pengotor yang
dapat menyumbat pori maupun menutupi
permukaan padatan katalis sehingga basa
piridin yang teradsorpsi jumlahnya lebih
sedikit. Lain halnya dengan H/ bentonit ,
perlakuan aktivasi pada bentonit dengan HCl
6 M dapat melarutkan kotoran-kotoran yang
menyumbat pori dan permukaan bentonit
sehingga pori-pori bentonit menjadi lebih
terbuka dan permukaan padatannya menjadi
lebih bersih. Hal ini menyebabkan permukaan
H/ bentonit dapat menyerap piridin lebih baik
daripada Na/bentonit sehingga keasaman
yang terukur pun semakin meningkat.

Tahukah kalian ?

Nilai keasaman katalis Ni/ bentonit lebih tinggi dibandingkan bentonit sebelum pengembangan
logam. Hal ini, menunjukkan bahwa dengan adanya logam yang diembangkan pada bentonit
akan menambah situs asam karena logam Ni mempunyai orbital d kosong atau setengah
penuh yang cukup reaktif dalam menerima pasangan electron dari basa piridin yang teradsorpsi.

Informasi tentang keberadaan unit


pembangun octahedral dan
tetrahedral yang berupa lembaran-
lembaran pada kerangka belonit
diamati menggunakan spektroskopi
infra merah pada bilangan
gelombang 400-4.000 cm-1.
Gambar Spektra Infrared

gambar disamping memperlihatkan


perbedaan spektra inframerah
Na/bentonit sebelum diaktivasi (a),
setelah diaktivasi dengan HCL 6 M
(b), dan setelah diembankan logam
Ni (c) terlihat puncak-puncak
serapan penting untuk diidentifikasi
gugus fungsional pada bentotit,
yaitu puncak pada bilangan
gelombang 462,92 cm; 794,67 cm;
918,12 cm; 1.041,56 cm; 1.427,32 cm;
1.635,64 cm; 3.425,58 cm; 3.626,17 cm.
DID YOU KNOW THAT?

Puncak serapan pada bilangan gelombang 1.635,64 cm merupakan


indikasi adanya vibrasi tekuk O-H dari molekul air. Adanya puncak tersebut
menunjukkan bahwa ada molekul air yang terdapat pada mineral
bentoni yang teranalisis, sedangkan adanya serapan puncak pada
daerah bilangan gelombang 3.425,58 cm mengindikasikan adanya vibrasi
ulur OH dari aluminol (Al-OH) pada struktur lapisan oktahedral.

!!!
KA
KA KA
SA
SA SA
Gambar 4.27

analisis sampel katalis


menggunakan metode difraksi
sinar-X bertujuan unutuk
mengetahui jenis mineral bentonit
yang terkandung dalam sampel
katalis, serta mengetahui adanya
perubahan kristalinitas pada katalis
bentinit sebelum dan sesudah
diberi perlakuan pengasaman dan
impregnasi suatu logam pada
lapisan antar lapisannya.
Hasil pengukuran luas permukaan spesifik,
rerata jejari pori,dan volume total

Berdasarkan tabel di bawah bentonit yang telah mengalami aktivasi mengalami


aktivasi peningkatan luas permukaan spesifik dan volume pori total bila
dibandingkan bentonit alam. hal ini dikarenakan proses aktivasi
menyebabkanhilangnya pengotor yang terdapat pada pori dan permukaan
bentonit pori bentonit lebih terbuka sehingga luas permukaan bentonit akan
meningkat
TABEL 4.15 HASIL HIDRORENGKAH

pada tabel dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya temperatur reaksi,


konveksi produk yang dihasilkan semakin kecil. hal ini dimungkinkan terjadi karena
pada temperatur yang tinggi akan menghasilkan kokas yang dapat menyebabkan
katalisis kehilangan kemampuannya untuk mengatalisis suatu reaksi. hilangnya
kemampuan ini dikarenakan situs aktif katalis tertutup oleh kokas. temperatur yang
terlalu tinggi juga dapat menyebabkan berkurangnya situs aktif pada katalis.

ANY QUESTION ?
note : semua orang berhak memberikan pertanyaannya
tanpa batas selama ia mampu berfikir membentuk
suatu kalimat pertanyaan terhadap suatu materi
Mohon maaf jika ada kekurangan, karena kesempurnaan
hanya dari tuhan dan kesalahan kita hanya datang dari
SETAN, kita hanya korban.
ayu tingting makan kepiting Thank you for everything !!!

Anda mungkin juga menyukai