Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

PERTEMUAN XIV

DESTILASI MINYAK ATSIRI

Kelas : 04FKKP001

KELOMPOK 4

Arda Maestik 201030700025

Aulia Cahyani Putri 201030700028

Henrico Islami Alfa Sira 201030700170

Ihda Nisa Hasanah 201030700012

Nadia Supriani 201030700010

Prasasti Maydinda Fatihah 201030700042

Rois ANshori 201030700021

Syafira Putri Azzahra 201030700016

JURUSAN FARMASI KLINIK DAN

KOMUNITAS STIKES WIDYA DHARMA

HUSADA TANGERANG

2022
I. Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk memurnikan


campuran larutan dengan metode destilasi sederhana.

II. Teori Dasar

Minyak atsiri sering kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari. Minyak atsiri merupakan
salah satu produk yang dibutuhkan pada berbagai industri seperti industri kosmetik, obat-
obatan, makanan dan minuman. Minyak atsiri juga dapat digunakan sebagai aroma terapi.
Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies tanaman yang
termasuk dalam family Pinceae, Labiatae, Compositae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae.
Minyak atsiri dapat besumber pada setiap tanaman yaitu daun, bunga, buah, biji, atau kulit,
dan akar atau rizhome. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga bentuk dari
hasil degradasi oleh enzim atau dapat dibuat secara sintetis. Ekstraksi minyak dari bahan
yang
mengandung minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu cara penyulingan
(distillation), pengempaan (expression), ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction), dan
adsorbsi oleh lemak padat (enfluerasi dan maserasi). Cara ekstraksi yang cocok untuk
digunakan sangat tergantung dari sifat bahan yang akan diolah dan dan sifat dari minyak
serta
kadar minyak yang terkandung dalamnya.

Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan titik
didih.
Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses kesetimbangan fasa uap-cair,
kesetimbangan
ini tergantung pada tekanan uap larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan
fenomena yang terjadi pada proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi,
menjelaskan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan
tekanan uap komponen murni dikalikan fraksimal komponen yang menguap dalam larutan
pada suhu yang sama.
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada
suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah
pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang
terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada
destilasi biasa, tekanan uap diatas cairan adalah tekanan atmosfir (titik didih normal).

Destilasi adalah salah satu metode kimia-fisika yang digunakan untuk mengambil minyak
astiri. Prinsip penyulingan destilasi adalah pemisahan komponen-komponen suatu campuran
yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau perbedaan
titik didih komponen-komponen senyawa tersebut.
III. Alat dan Bahan
A. Alat Praktikum
 Seperangkat alat destilasi dengan pending leibig
 Thermometer
 Pot plastik
 Erlenmeyer
 Beaker glass 500 ml
 Alumunium foil
 Pisau
B. Bahan Praktikum
 Sereh dirajang halus sebanyak 100 gram
 Aquadest

IV. Prosedur
1. Potong-potong kecil sampel yang sudah bersih dan kering sereh
2. Lalu siapkan alat destilasi
3. Masukkan 100 gram sampel sereh kedalam labu alas bulat 250 ml
4. Masukkan aquadest sebanyak 200 ml kedalam labu dan Tambahkan batu didih. Pasang
kembali labu pada set up alat distilasi. Tutup dengan aluminium foil.
5. Panaskan labu pada pemanas secara perlahan-lahan pada suhu harus tetap terjaga di 65°C
6. Hentikan distilasi jika sudah diperoleh distilat sebanyak 100 mL atau telah dipanaskan
selama 1-1.5 jam.
7. Catat volume distilat yang diperoleh.
8. Biarkan distilat beberapa saat hingga nantinya diperoleh dua fasa, aqueous phase dan
organic phase.
9. Pisahkan minyak atsiri dari air yang ada dalam campuran distilat.
V. Data Pengamatan
No Perlakuan Hasil
1. Siapkan alat dan bahan. Lalu
cuci bersih sereh, kemudian
potong kecil-kecil serih

2. Kemudian timbang sereh sebanyak


100 gram.

3. Masukan aquadest kedalam labu


alas bulat sebanyak 200 ml, lalu
masukan juga sereh yang sudah di
timbang kedalam labu alas bulat,
tambahkan batu didih. Pasang
kembali labu pada set up alat
distilasi. Tutup dengan aluminium
foil.

4. Siapkan alat destilasi, lalu pasang


labu alas bulat di klem, di atas kaki
tiga dan kawat kasa. Panaskan labu
pada pemanas secara perlahan-
lahan pada suhu harus tetap terjaga
di 65°C
5. Hentikan distilasi jika sudah
diperoleh distilat sebanyak 100 mL
atau telah dipanaskan
selama 1-1.5 jam

6. Catat volume distilat yang


diperoleh. Kemudia biarkan distilat
beberapa saat hingga nantinya
diperoleh dua fasa, aqueous phase
dan organic phase
7 Pisahkan minyak atsiri dari air
yang ada dalam campuran distilat.

VI. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini melakukan praktikum destilasi minyak atsiri sereh, yaitu dengan
cara merajang batang sereh 100 gr lalu direndam menggunakan aquadest sebanyak 200 ml di
dalam labu ukur, kemudian panaskan pada suhu 65oC maka akan menghasilkan dua fasa,
aqueous phase dan organic phase.

VII. Daftar Pustaka


Apt. Ayu Werawati, S.Si., M.Farm. 2022. Praktikum XIII Destilasi Minyak Atsiri. Diakses
pada tanggal 24 Juni 2022
Kompasiana. 2017. Destilasi Minyak Astiri dan Berbagai Metodenya. Tersedia online di
https://www.kompasiana.com/databisnisekonomi/58969deea423bd881a248d8b/destilasi-
minyak-astiri-dan-berbagai-metodenya. Diakses pada tanggal 24 juni 2022

Anda mungkin juga menyukai