ELO M POK
K
B1-1
LA I A
PO I M
RAN OK
P R A K TIK U M BI
biomedik 3
ANGGOTA
praktikum 1
sifat sifat fisik
urin
1) volume urin
dasar percobaan tujuan percobaan
volume urin dalam 24 jam untuk menentukan volume
bergaantung pada faktor urin dalam 24 jam
fisiologik dan faktor
patologik. beberapa obat kelainan volume urin
golongan diuretik, kopi, dan poliuri : bila volume urin >2500 /24 jam
alkohol dapat pula oligouri : bila volume urin <600 / 24 jam
mempengaruhi volume urin, anuri : tidak terbentuk urin
normalnya volume urin
antara 600-2500 / 24 jam
1) volume urin
langkah kerja hasil percobaan
1. Urin hari pertama dibuang pada setelah diukur, volume urin yaitu 400 ml/24
waktu yang telah ditentukan jam
(misalnya jam 6 pagi)
2. semua urin mulai waktu itu interpretasi
sampai dengan waktu yang sama karena volume urin adalah <600 ml/24 jam
pada hari berikutnya dikumpulkan maka interpretasinya adalah oligouri.
3. seluruh urin tersebut harus Penyebab oligouri adalah salah satunya yang
disimpan dalam keadaan dingin paling umum karena dehidrasi. Keluaran urine
dengan toluen sebagai pengawet
yang menurun dan sedikit juga dapat terjadi
4. urin yang telah terkumpul di
ketika ada sesuatu yang secara fisik
hitung jumlahnya.
menghalangi saluran kemih. Penyebab ini bisa
karena pembesaran prostat atau batu ginjal,
sehingga membatasi aliran urine.
2) Bau, Warna dan Kekeruhan
Tujuan percobaan
Untuk menentukan bau,
warna dan kekeruhan urin Hasil Percobaan
Alat dan Bahan
1. Urin
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung
4. Pipet
5. Tabel warna urin
2) Bau, Warna dan Kekeruhan
Analisis dan pembahasan
Gambar Hasil setelah 10 ml urin dimasukkan kedalam tabung reaksi,
Percobaan kemudian didekatkan dengan tabel warna maka
didapatkan warna urin sama dengan warna urin pada
tabel no. 5 dengan interpretasi dehidrasi, kemudian urin
terlihat keruh, dapat terjadi karena dibiarkan dalam
waktu lama yang disebabkan oleh nukleoprotein, mukoid
atau sel epitel, Lalu untuk bau didapatkan hasil urin
berbau seperti bau amonia, tergolong normal.
Kesimpulan
Dari hasil yang didapatkan diketahui bahwa urin selain
menjadi zat sisa metabolisme tubuh juga dapat menjadi
tolak ukur keseimbangan cairan dalam tubuh.
3) Berat Jenis Urin
Tujuan percobaan Hasil Percobaan
Untuk menentukan
berat jenis urin
Alat
1. Urinometer
2. Refraktometer
3) Berat Jenis Urin
Analisis dan pembahasan
Dengan metode urinometer, hasil BJ urin
adalah 1,037 dengan interpretasi di atas
normal, sedangkan dengan metode
refraktometer BJ urin adalah 1,040
(intepretasi di atas normal). Peningkatan
berat jenis urin terjadi pada penderita Gambar Hasil Percobaan
demam, dehidrasi gagal jantung dan
penyakit hati
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa sampel urin memiliki
berat jenis di atas nilai normal
4) pH Urin
Tujuan percobaan
Untuk mengetahui pH urin Hasil Percobaan
Alat
1. Strip Indikator universal
2. Kertas Lakmus
3. pH Meter
4) pH Urin
Gambar Hasil Percobaan Analisis dan pembahasan
Strip pH Universal dicelup pada tabung berisi urin
selama 10 detik, setelahnya lalu didiamkan diatas
tissue kering selama 1 menit, hasil yang diperoleh
dengan mencocokkan warna kemasan strip pH
pada urin adalah berada pada pH 7
pH Meter : diperoleh hasil percobaan 6,40 setelah
memasukkan anoda pH meter pada gelas ukur
yang berisi urin.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwa pH Urin tersebut normal karena berada diantara nilai 4,7 - 8,0.
praktikum 2
zat zat
fisiologik
urin
Hasil percobaan
1) klorida Setelah dimasukkan HNO3 dan AgNO3 2%,
terbentuk endapan putih
reagen
HGNO3 encer dan
AGNO3 20%
1) klorida
Analis dan Pembahasan Kesimpulan
Endapan putih yang terbentuk Terbukti bahwa adanya
merupakan perak klorida yang larut klorida dalam urin dengan
dalam amonia. hal ini membuktikan terbentuknya endapan
bahwa terdapat klorida dalam urin. putih
klorida merupakan zat padat yang
jumlahnya terbanyak setelah urea
dalam urin.
2) Belerang tak teroksidasi
Dasar percobaan Tujuan praktikum
Dengan adanya katalisator Zn, belerang Memeriksa adanya
yang terdapat dalam urin bereaksi belerang dalam urin
dengan HCL encer menghasilkan gas
H2S yang baunya sangat khas dimana reagen
gas ini dapat diidentifikasi dengan
menghitamnya kertas saring yang telah HCL encer
direndam Pb asetat membentuk PbS zn
(endapan hitam)
2) Belerang tak teroksidasi
Hasil percobaan Analisis dan Pembahsan
terbentuk warna hitam pada Kertas saring yang telah dibasahi oleh Pb
kertas saring yang telah asetat kemudian ditaruh di atas tabung
direndam pb asetat setelah hingga tabung tertutup, setelah 10 menit
10 menit terdapat warna hitam pada kertas saring.
Endapan hitam (Pbs) merupakan
Gambar hasil percobaan identifikasi adanya gas H2S yang
terbentuk dari reaksi belerang yang
terdapat di urin dengan HCL encer
Kesimpulan
Adanya warna hitam yang terbtuk
membuktikan adanya belerang
yang terdapat di urin
4) Fosfat
Tujuan Percobaan Gambar Hasil Percobaan
memeriksa adanya fosdat
dalam urin
Reagen
Larutan Urea 10%
Pereaksi Molibdat Spesial
Ferosulfat Spesial
Hasil Percobaan
Setelah semua larutan
dicampurkan terbentuk warna biru
tua yang menandakan adanya
fosfat
4) Fosfat
Reagen
Natruium Hidroksida (NaOH)
Hasil Percobaan
terdapat bau yang tidak sedap
setelah dipanaskan
warna ketas lakmus berubah menjadi
biru keuguan
5) Amonia
Interpretasi
Kesimpulan
2) Kreatinin
Dasar percobaan Metode percobaan
Kreatinin dalam suasana Penentuan kreatinin metode kinetic colorimetric
alkali bereaksi dengan ion
pikrat membentuk suatu
Tujuan percobaan
untuk mengetahui metode pemeriksaan kreatinin
senyawa berwarna serta menginterpretasi hasil pemeriksaan kreatinin
kemerahan. laju dalam urin
pembentukan dapat diukur
melalui peningkatan laju Hasil percobaan
absorbansi dalam interval
waktu yang sebanding
dengan konsentrasi
kreatinin dalam sampel
2) Kreatinin
Perhitungan Analisis dan Pembahasan
Interpretasi
Kesimpulan
3) Asam Urat
Dasar percobaan Metode percobaan
Asam urat dioksidasi oleh Penentuan kadar asam urat
uricase menjadi allantoin metode enzimatik colorimetric
dengan pembentukan
hydrogen peroksida. Adanya Tujuan percobaan
peroksidase yang bercampur untuk mengetahui metode pemeriksaan
dengan dichlorophenol asam urat serta menginterpretasi hasil
sulphonate (DCPS) dan 4- pemeriksaan asam urat dalam urin
Aminoantipyrine (4-AA)
dioksidasi oleh hydrogen Hasil percobaan
peroxida membentuk
quinoneimin. Intensitas warna
Absorbansi Sampel : 0,023
yang terjadi sebanding dengan Absorbansi Standar : 0,088
konsentrasi asam urat
3) Asam Urat Analisis dan Pembahasan
Setelah semua bahan tercampur rata
Perhitungan menggunakan vortex mixer dan
diinkubasi selama 10 menit dalam suhu
kamar, maka didapatkan hasil : sampel
tetap, standar berubah warna menjadi
kuning kemerahan. lalu kemudian
dimasukkan kedalam spektrofotometer
Interpretasi dengan panjang gelombang 520 nm
Tidak Normal dan didapatkan hasil absorbansi samepl
0,023 dan absorbansi standar 0,088
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kadar asam urat pada urin tidak normal yaitu 156,6 mg/dl
sedangkan nilai normal kadar asam urat dalam urin yaitu 400-800 mg/24 jam
praktikum 4
zat zat
patologik
dalam urin
1) Glukosa
Tujuan percobaan
Memeriksa kadar gula dalam
Dasar percobaan urin secara semikuantitatif
Kesimpulan
Dapat disimpulkan pada sampel urin terdapat
sekitar <0,5 g% dimana hal ini ditandai dengan
berubahnya larutan pada tabung reaksi dari biru
menjadi hijau saat dipanaskan
2) zat-zat keton Reagen
Hasil Percobaan
terdapat perubahan
warna dari kuning
Tujuan Percobaan kristal ammonium sulfat
menjadi ungu.
memeriksa adanya zat-zat keton Natrium Nitroprusside 5%
dalam urin Amonium Hidroksida pekat
Reagen
Reagen guaiak
H2O2 3%
Hasil Percobaan
terdapat warna merah yang
menunjukkan hasil positif
4) Darah
- tes guaiak
Reagen
Reagen orthotoluidin
H2O2 3%
Hasil Percobaan
Hasil negatif tidak terdapat
warna biru kehijauan.
4) Darah
- tes orthotoluidin