Anda di halaman 1dari 24

PELAYANAN KLINIS

No. : IMA/SOP-057/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 3

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Pelayanan klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien

TUJUAN Sebagai acuan agar pelayanan klinis dari pendaftaran sampai pasien
pulang berjalan lancar

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam pelayanan klinis


Pelaksanaan pelayanan klinis harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SOP

REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Minimal

PROSEDUR 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran


2. Petugas memanggil masuk pasien ke ruang pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien,
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
5. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi pasien,
6. Petugas menetukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai
dengan standar atau evidence base terbaru,
7. Petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien,
8. Petugas memastikan bahwa pasien mengerti tetntang penjelasan yang
diberikan petugas,
9. Petugas melengkapi inform consent,
10. Petugas melakukan tindakan kepada pasien sesuai dengan rencana,
11. Petugas memperhatikan respon klien,
12. Petugas mengevaluasi tindakan yang diberikan,
13. Petugas mendokumentasikan kegiatan
DIAGRAM ALIR ALUR PELAYANAN KLINIS

Petugas menerima rekam medis dari petugas


pendaftaran
HAL-HAL YANG Petugas pendaftaran harus memastikan tidak ada kesalahan dalam
PERLU
pendaftaran pasien dengan menanyakan :
DIPERHATIKAN
1. Nama lengkap
2. Tanggal lahir
3. Nomor telepon

UNIT TERKAIT 1. Poli umum


2. Poli KIA/KB
3. Poli Gigi

DOKUMEN 1. Rekam Medis


TERKAIT 2. Inform consent

REKAMAN HISTORIS

Diberlakukan
No. Halaman Yang diubah Perubahan
Tanggal
ASUHAN KEPERAWATAN

No. : IMA/SOP/-035/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 1

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Asuhan keperawatan dalam gedung adalah suatu rangkaian kegiatan


praktik keperawatan yang langsung dibenkan kepada pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan di dalam gedung Puskesmas
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, pengkajian,
analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan dan evaluasi keperawatan dalam
lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan.

TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk memberikan


pengertian kepada pasien/keluarga agar memahami masalah
penyakitnya, dengan harapan membantu percepatan penyembuhan dan
menghindari perilaWpola hidup yang keliru
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II/2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2

REFERENSI Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999)

PROSEDUR 1. Perawat melakukan anamnesis awal pada pasien


2. Perawat menentukan diagnosa keperawatan
3. Perawat melakukan intervensi keperawatan
4. Perawat melakukan evaluasi keperawatan
5. Perawat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan
yang telah dilakukan pada rekam medis
DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG Identifikasi pasien
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT Pelayanan Umum, Ruang Tindakan

DOKUMEN Rekam Medis


TERKAIT

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
PELAYANAN MEDIS

No. : IMA/SOP/-036/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter
umum dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya
yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif, diagnostik,
konsultatif, kuratif ataupun rehabilitatif yang diawali dengan proses
pengkajian awal klinis

TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan


pasien di Unit Pelayanan Rawat Jalan sejak pasien datang sampai selesai
pelayanan, yang bertujuan untuk tertib administrasi rekam medis,
pemeriksaan yang benar dengan lengkap serta terarah, menentukan
diagnosa dan terapi.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II/2019
Tentang Pelayanan Klinis Klinik Ikhlas Medika 2.

REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512 tentang Izin Praktek


dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 514 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktik Dokter di Fasilitas Pelayan Kesehatan Primer
PROSEDUR 1. Dokter menerima rekam medis dari petugas layanan
2. Dokter mempersilahkan pasien masuk ke ruang periksa
3. Dokter mencocokkan data diri pasien dengan data yang tertulis
di rekam medic Dokter melihat hasil kajia awa klinis
sebelumnya untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
4. Dokter mengindentifikasi jenis penyaki atau masalah
kesehatan yang dihadapi pasien
5. Dokter merumuskan diagnosa pasien
6. Dokter menyusun rencana asuhan pasien sesuai dengan
masalah kesehatan pasien
7. Dokter berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, bila
membutuhkan penanganan tim kesehatan lain
8. Dokter melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana layanan
yang telah disusun
9. Dokter memberikan permintaan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan laboratorium untuk penunjang diagnosis
jika diperlukan dengan melibatkan pasie
10. Pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan diklinik harus
dilakukan SOP Rujukan
11. Dokter mengevaluasi segera untuk tindakan yang sudah
dilakukan
12. Dokter memberikan eduksi sesuai dengan diagnosis, dokter
memberi terapi sesuai dengan diagnosis penyakit pasien
berdasarkan evidence based
DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG Ketepatan dalam mengidentifikasi masalah pasien
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan

DOKUMEN 1. Rekam medis


TERKAIT
2. SOP kajian awal klnik
3. SOP Rujukan

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No. : IMA/SOP/-037/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Pengkajian Pasien adalah proses kajian kepada pasien yang meliputi
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian
sosial untuk megidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien
beserta keluarga.

TUJUAN Sebagian acuan agar dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan


harapan pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis dan
keperawatan.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II/2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2

REFERENSI Peraturan Mentri kesehatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Standar


Pelayanan Minimal

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian


2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan identitas di dalam
rekam medis
3. Apabila tidak cocok petugas mengembalikan status kependaftaran
4. Apabila cocok petugas melanjutkan kepengkajian awal klinis
5. Petugas melakukan anamnesa penyakit

• Petugas menanyakan keluhan utama


• Petugas menanyakan keluhan tambahan
• Petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat
• Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu
• Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga
• Petugas menanyakan lamanya sakit
• Petugas menanyakan pengobatan yang sudah didapat
6. Petugas melakukan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( Berat Badan,
Tekanan darah, Suhu) Pada Pasien
7. Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaa
8. Petugas memberitahu kepada pasien bila diperlukan pemeriksaan
penunjang
9. Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan
Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien ke
dalam rekam medis pasien.
DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG 1. Identitas pasien
PERLU
2. Kelengkapan rekammedis
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Unit pendaftaran
2. rekam medis
3. Semua unit pelayanan

DOKUMEN
TERKAIT Rekam medis

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
KAJIAN AWAL YANG MEMUAT
INFORMASI
YANG HARUS DI PEROLEH
SELAMA PROSES PENGKAJIAN
No. : IMA/SOP/-038/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Kajian awal yang memuat informasi yang harus diperoleh selama
proses pengkajian adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi
mengenai masalah kesehatan yang dialami pasien
TUJUAN Sebagai acuan untuk menjamin kesinambungan peiayanan terhadap
pasien dan mampu mengetahui riwayat penyakit pasien dengan mudah
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klimk Pratama Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor :
IMA/SK-024/II/2019 Tentang Peiayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika

REFERENSI Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Peraturan Mentri


kesehatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal
PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai berkas rekam medis
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk;
3. Petugas menanyakan ulang identitas pasien disesuaikan dengan
rekam medis pasien,
4. Petugas menanyakan keluhan yg dirasakan pasien saat ini,
5. Petugas menanyakan berapa lama keluhan dirasakan,
6. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien,
7. Petugas menanyakan riwayat pasien terdahulu
8. Petugas menanyakan riwayat keluarga,
9. Petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat,
10. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan tandavital
kerekam medis,
11. Petugas mencatat hasil pemeriksaan fisik di rekam medis 9.Petugas
menulis rujukan internal bila diperlukan
12. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien ke
dalam rekam medis pasien.

DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG 1. Identitas pasien
PERLU
2. Kelengkapan rekam medis
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT Semua Unit Pelayanan di Klinik

DOKUMEN Rekam medis


TERKAIT

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI TENTANG
INFORMASI KAJIAN KEPADA
PETUGAS / UNIT TERKAIT
No. : IMA/SOP/-032/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Koordinasi dan komunikasi tentang informasi kajian kepada petugas /


unit terkait adalah suatu mekanisme koordinasi petugas dengan unit lain
mengenai informasi kajian agar menjamin perolehan dan pemanfaatan
informasi tersebut secara tepat waktu.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah penerapan agar pelayanan klinis dapat
berjalan dengan lancar.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2
REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2011
PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan,
2. Petugas mencocokkan identitas pasien
3. Apabila cocok petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis,
4. Petugas melakukan anamnesis penyakit,
5. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik,
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik,
7. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan kepada pasien,
8. Petugas memberitahu kepada pasien bila diperlukan pemeriksaan di
unit yang lain,
9. Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan,
10. Petugas di unit yang menerima rujukan internal melakukan
pemeriksaan kepada pasien,
11. Petugas di unit yang menerima rujukan internal mencatat hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien ke dalam rekam medis
pasien.

DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG 1. Identitas pasien
PERLU
DIPERHATIKAN 2. Kelengkapan rekam medis
UNIT TERKAIT Semua unit terkait

DOKUMEN 1. Rekam medis


TERKAIT
2. Rujukan internal

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
TRIASE
No. : IMA/SOP/-039/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 3

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Triase adalah sistem seleksi pasien untuk mendapatkan prioritas


Pelayanan berdasarkan tingkat kegawat daruratannya sehingga tidak
ada pasien yang tidak mendapat perawatan medis.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk memilah dan
menilai pasien agar mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan
tepat sesuai dengan prioritas kategori kegawatdaruratannya dan sesuai
penyakitnya.
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2
REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
2. Keputusan Menteri Kesehatan 514 tahun 2015 tentang panduan
praktik Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
PROSEDUR 1. Penderita datang diterima di petugas medis di ruang tindakan,
2. Penderita diperiksa dengan singkat,
3. Penderita diperiksa dengan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya oleh dokter/tenaga medis,
4. Informed consent (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
keluarga pasien,
5. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi
kode warna dan di berikan kalung:
a. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak
darurat. Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses,
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang dararat tidak
gawat dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal,
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien
dengan kondisi mengancam).Misalnya: Fraktur terbuka,
trauma kepala, lukabakar, Appendicitis acuta, asma bronchial
dll,

6. Penderita mendapatkan priori tas pelayanan dengan


urutanwarna : merah, kuning, hijau,
Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil pemeriksaan,
tindakan yang telah dilakukan, evaluasi tindakan dalam rekam
medis.
DIAGRAM ALIR Penderita datang diterima petugas diruang pendatang

mementukan derajat kegawatannya oleh petugas

petugas mendokumentasikan dan evaluasi tindakan

Penderita diperiksa dengan singkat

Diruang tindakan dilakukan anamnesa

membedakan kegawatan dengan memberi kode warna kalung hijau,kuning, merah.


Penderita mendapatkan prioritas tindakan berdasarkan urutan warna

Petugas Mendokumentasikan dan Evaluasi tindakan

Arsip

HAL-HAL YANG Ketepatan dalam memilah pasien


PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Ruang Tindakan
2. Poli yang tersedia di Klinik

DOKUMEN 1. Rekam medis pasien


TERKAIT 2. Buku register
3. Form rujukan
4. Informed consent

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI
No. : IMA/SOP/-040/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN Rujukan pasien emergensi adalah suatn proses penanganan pasien gawat
dengan mengirimkan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi karena pasien tidak mampu ditangani di fasilitas kesehatan saat
ini dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu dengan
menstabilkan pasien terlebih dahulu
TUJUAN Sebagai acuan agar pelaksanaan rujukan pasien emergensi yang tidak
bisa ditangani di klinik dapat segera dirujuk untuk mendapatkan
pelayanan lebih lanjut
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2
REFERENSI Undang - Undang Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan

PROSEDUR 1. Petugas ruang tindakan menerima pasien,


2. Petugas memeriksa kesadaran pasien,
3. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien, apabila tidak
sadar langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasien dan cek
A (Airway), B (Breathing), C (Circulation),
4. Petugas memeriksa vital sign pasien,
5. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang j aga,
6. Dokter jaga memeriksa pasien, melakukan pemeriksaan fisik,
7. Dokter menemukan tanda-tanda kegawatan,
8. Dokter memberikan advice kepada petugas Ruang tindakan
untuk menstabilkan pasien dengan pemberian obat-obatan
emergensi ataupun alat bantu pernafasan dan pemberian cairan
infus,
9. Dokter menyampaikan informed consent, tentang kondisi pasien
kepada keluarga pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu
dirujuk ke rumah sakit karena kondisi pasien yang gawat perlu
penanganan segera,
10. Dokter memberikan form informed consent untuk ditanda tangani
keluarga pasien tentang persetujuan rujuk dan dilakukan tindakan
medis,
11. Dokter membuatkan surat rujukan yang berisi resume klinis pasien
(kondisi pasien, prosedur dan tindakan yang telah dilakukan,
kebutuhan pasien akan tindak lanjut),
12. Sambil menunggu pasien stabil, petugas Ruan Tindakan
menghubungi pihak RS rujukan, menanyakan apakah ada
tempat kosong untuk mengirim pasien ke RS tersebut,
13. Pasien selama proses rujukan di monitoring oleh petugas yang
berkompeten via telepon.
DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG Pasien dirujuk bila keadaan pasien sudah stabil,
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran,
2. Ruang tindakan

DOKUMEN 1. Rekam medis,


TERKAIT 2. Buku catatan register pasien,
3. Form rujukan pasien,
4. Form informed consent,

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
PENANGANAN SECARA
TIM ANTAR PROFESI
No. : IMA/SOP/-041/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 2

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN SOP ini mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta
rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan
antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan
melibatkan pasien/ keluarga
TUJUAN Sebagai acuan agar pasien mendapatkan pelayanan yang professional
dan komprehensif
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2
REFERENSI Keputusan Menteri Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

PROSEDUR 1. Dokter atau petugas medis melakukan kajian terhadap keluhan dan
kebutuhan pasien
2. Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang
dinyatakan dalam bentuk diagnose dalam menyusun rencana
layanan dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai
dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang
ditetapkan
3. Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli lain yang
jika di dalam rencana layanan pasien memerlukan kolaborasi
dengan tim kesehatan lain
4. Penangan pasien secara inter profesi meliputi:
a. Penanganan pasien HT
b. Penanganan pasien DM
c. Penanganan pasien BUMIL dengan keluhan medis
d. Penanganan pasien BUMIL dengan anemia
e. Penanganan pasien BUMIL dengan KEK
5. Penanganan yang dilakukan oleh setiap profesi dicatat di RM dan
ditandatangani.
DIAGRAM ALIR -
HAL-HAL YANG Ketepatan dalam mendiagnosa dan kesesuaian dalam kebutuhan layanan
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT 1. Petugas pendaftaran
2. Tenaga medis

DOKUMEN Rekam medis


TERKAIT

REKAMAN HISTORIS

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
PENDELEGASIAN WEWENANG
No. : IMA/SOP/-042/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl.Berlaku : 01 Februari 2019
Halaman : 3

KLINIK
TETI ENDRIANI
IKHLAS MEDIKA 2

PENGERTIAN SOP mengatur tentang pemberian limpah wewenang kepada petugas


yang dianggap mampu untuk melaksanakan tindakan bagi pemberi
wewenang.
1. Pemberian / penyusunan surat limpah wewenang dari dokter/
dokter gigi/ tenaga medis kepada perawat/ bidan/ tenaga medis lain
yang diperbarui setiap 3 bulan dan diketahui oleh Penanggung
Jawab Klinik.
2. Pelimpahan wewenang dilakukan apabila petugas yang sesuai
kompetensi tidak ada atau membutuhkan petugas tambahan untuk
menjamin kelancaran pelayanan.
3. Petugas yang mendapat delegasi wewenang harus mendapat
pelatihan secara interna dan atau eksterna sesuai kompetensi yang
diperlukan
4. Petugas yang mendapat delegasi wewenang hanya boleh melakukan
tindakan sesuai dengan kompetensi yang dilimpahkan
5. Surat pendelegasian wewenang diketahui oleh pemberi wewenang
maupun penerima wewenang dengan menandatanganinya dan
diketahui oleh Penanggung Jawab Klinik
TUJUAN Sebagai acuan agar pelayanan diklinik berjalan dengan lancar apabila
petugas kesehatan yang berwenang tidak ada maka dilakukan
pendelegasian wewenang oleh pemberi wewenang sesuai kompetensi
dan kemampuan dari yang diberi wewenang
KEBIJAKAN SK Pimpinan Klinik Ikhlas Medika 2 Nomor IMA/SK-024/II2019
Tentang Pelayanan Klinis di Klinik Ikhlas Medika 2
REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1280/Menkes/SK/X/2002

PROSEDUR 1. Petugas pemberi wewenang menghubungi Ka Admin dan Umum


untuk melihat kompetensi calon petugas yang sesuai yang akan
diberi delegasi wewenang.
2. Petugas pemberi wewenang membuat surat delegasi wewenang
3. Petugas pemberi wewenang menghubungi calon petugas yang diberi
delegasi wewenang untuk meminta persetujuan
4. Petugas pemberi wewenang menyerahkan surat delegasi wewenang
ke Ka Admin dan Umum untuk diberikan nomor surat
5. Ka Admin dan Umum meminta persetujuan Penanggung Jawab
Klinik
6. Ka Admin dan Umum menyerahkan surat delegasi wewenang yang
telah disetujui kepada petugas pemberi wewenang dan calon petugas
yang diberi wewenang
7. Petugas yang diberi wewenang melaksanakan tindakan sesuai dengan
wewenang yang dilimpahkan.
DIAGRAM ALIR Petugas Pemberi Wewenang Menghubungi Ka Admin dan
Umum

Petugas membuat surat pendelegasian wewenang

Petugas pemberi wewenang meminta persetujuan kepada


calon petugas yg diberi delegasi wewenang

Petugas pemberi wewenang menyerahkan surat delegasi


ke Ka Admin dan Umum untuk diberi nomor surat

Ka Admin dan umum meminta persetujuan kepada


penanggung jawab Klinik

Ka Admin dan Umum menyerahkan surat delegasi


wewenang kepada petugas pemberi wewenang dan calon
petugas yang diberi wewenang

HAL-HAL YANG -
PERLU
DIPERHATIKAN
UNIT TERKAIT Semua unit di pelayanan

DOKUMEN -
TERKAIT

REKAMAN HISTORIS
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

Anda mungkin juga menyukai