Anda di halaman 1dari 37

Modifikasi Ruang Praktek

Mengurangi Transmisi Penyakit


Era Covid-19

Fredi Frima Sati (Hospital Engineer)


Ketua Sub Komite Pencegahan dan Pengedalian Infeksi
Sarana Prasarana Rumah Sakit
RSUP Persahabatan
Fasilitas Pelayanan Kedokteran Gigi di Era Covid
Meningkatkan kewaspadaan penularan di era covid menjadi tuntutan baru bagi
Fasyankes termasuk di Poli/klinik gigi. Berdasarkan transmisi penularan covid-19 melalui
kontak erat, droplet dan airborne pada tindakan yang menimbulkan aerosol, hampir
semua tindakan di bidang bedah mulut dan maksilofasial tergolong AGP (Aerosol
Generating Prosedure)
Beberapa rujukan CDC, WHO dan PDGI prosedur tata kelola pelayanan kedokteran gigi
pada era covid, salah satunya kontrol lingkungan (environmental and engineering
control). Beberapa hal yang perlu diperhatikan era new normal :
1. Zonasi hubugan antar ruangan & alur
pelayanan tidak bersinggungan.
2. Sistem tata udara khusus
3. Material bangunan ruang praktek sesuai
kaidah PPI
4. Sistem instalasi dental unit kompresor, vacum
Pump
5. Sistem sanitasi dan air bersih
6. Sistem prasarana terpelihara dengan baik.
(environmental and engineering control)
Risiko penularan di Klinik Gigi
Sumber pajanan akibat tindakan AGP (Aerosol Generating Prosedure )
Maping Zonasi Ruangan
Mengkelompokkan area ruang-ruang poli gigi berdasarkan risiko infeksius covid-
19 dan non infeksius yang mana bertujuan :
• Mencegah penularan antar pasien, petugas, pengunjung
• Mencegah kontaminasi silang antara ruangan
• Mengendalikan alur pelayanan, proses kegiatan, instrumen, linen, downing
dan doffing APD
• Mengendalikan lingkungan
permukaan, udara dan air.
• Memilih spesifikasi material
yang ideal sesuai kaedah PPI
• Menentukan PPE sesuai zona
& indikasi
• Memudahkan kontrol
adminstratif.
Sistem Ventilasi Udara Dental Era Covid-19
Mengingat klinik gigi tempat pertemuan pasien, petugas dan pengunujung
dengan berbagai penyakit. Sistem tata udara rumah sakit berbeda dengan tata
udara perkantoran, sebaiknya dilengkapi dengan teknik prinsip-prinsip isolasi
untuk mencegah kontaminasi silang. Pada era covid perlu kita mereview
kembali sistem tata udara klinik apakah sudah aman sesuai protokol :
A. Sistem Distribusi udara
Sistem tata udara yang terpasang sebaiknya mengunakan sistem non resiculasi
dimana udara segar 100% fress air sekali lewat dan udara return yang sudah di
lalui pasien tidak diputar kembali, melainkan dibuang 100% melalui exhaust
fan/ extractor jika menggunakan sistem resirculasi sebaiknya memasang
sistem filtrasi hepa filter efisiensi 99,95% di sisi pasokan suplay udara.
• AC Split wall, cassete, floor standing adalah sistem resiculasi dimana udara
bekas return digunakan kembali sebagai udara suplay.
• AC Split Duct, FCU, AHU (Air Handling Unit) adalah sistem Non-resiculasi
namun bisa juga berpotensi kontaminasi silang jika salah dalam
pendistribusian udara melalui ducting.
Udara Return

Udara Suply

Udara Suply
Udara Return

Cara kerja dari AC split wall, cassete, floor standing adalah sistem resiculasi dimana
udara bekas return digunakan kembali sebagai udara suplay, tidak ada penggantian
udara secara kontinyu baik udara masuk maupun keluar. Tipe AC tidak cocok di
fungsikan sebagai pendingin kelompok zona infeksius/ ruangan tindakan aerosol
melainkan difungsikan di zona non infeksius.
Udara keluar 100%

Sistem tata udara yang ideal Udara masuk


100%

AHU (Air Handling Unit), Split Duct/FCU adalah pendingin yang bisa di rekayasa
menjadi sistem Non-resiculasi, pasokan udara masuk 100% fress dan di keluarkan
100% fress menggunakan ducting yang tidak bersinggungan.
tipe ini bisa menjadi juga dipasang menjadi sistem resirculasi tetapi dengan
persyaratan khusus sesuai rekomendasi WHO, CDC dengan menambah hepa filter
effisiensi 99,97% di ducting udara suply masuk kembali ke ruangan. kontaminasi
silang bisa terjadi jika salah dalam pendistribusian udara.
B. Arah aliran laminary udara
• Arah aliran udara sejajar dengan petugas dari bersih ke kotor dengan mengatur letak
posisi oulet udara masuk dan outlet udara kotor keluar, berfungsi mengarahkan atau
menolak aerosol mengenai langsung ke petugas.
• Posisi dental unit juga diatur dengan posisi kepala pasien pada dental unit agar aliran
udara bersih dari arah belakang petugas ke arah pasien
• Kecepatan aliran laminary udara minimal velocity 0,43 m/detik, pada tindakan
aerosol semangkin cepat aliran lebih baik berguna untuk menolak aerosol ke arah
petugas.

Udara
bersih
Udara
bersih

Udara
terkontaminasi

Udara
terkontaminasi (Laminary Air Flow)
Rung Praktek Dental Negative Pressure
Ante Room Negative Pressure
Ruang tindakan atau bedah mulut minor dental sebaiknya
dilengkapi sistem LAF laminary air flow dengan filtrasi hepa
filter Eff.99,97% dengan mempertahankan prinsip negatif
bersih, dengan mengondisikan udara masuk tanpa terfilter.

Exhaust air grill EAG • Dinding, plafond Medical Wall


Min. 20 Cm dari lantai Sanwich Panel
• Lantai Vinil tidak bersudut
• Pintu Kedap Self Closing Door arah
Fress Air bukaan keluar sistem interlock tidak
100% R. Tindakan Gigi
Negative Pressure
bisa buka bersamaan untuk mencegah
- 30 Pa kontaminasi silang
• Listrik 3 Sumber (PLN, UPS, Genset)

Suplay air grill Hepa Filter Eff.99.97%

Ante Room
Negatif Presure - 15 Pa
Grill Udara
masuk

Grill
Udara Keluar

Ruang Tindakan Dental Negative Pressure


Modifikasi tata udara ruang praktek dengan tekanan Negatif
dengan material yang mudah di dapat
Outside
100%
(lokasi Rad.10m tidak ada
aktifitas, 3 meter dari titik
tertingi dak) AC Split Duct 2 PK Vol. Damper Setting Suply 12 ACH
Pre Filter R. Aerosol
Ducting BJLS/

Ducting PU
Pipa PVC 6”

Kap. Inline Exhaust Louver


Sesuai dengan Ducting PU
Fress Air 100%
Kipas Ektrasi Tanpa Fan + Pre
Filter
RAG 20x80
SAG 30x60
R. Aerosol
AC Split 4 PK (2PK x
Dental Vol. Damper
2Unit)
Tekanan (-) (-) R. Perkantoran Non Setting Suply 6
Infeksius ACH
Tekanan (-) R. Bersih
Smoke Test
Smoke Test

Kap. R. Aerosol (p x l x t x 12 x 2 x1.25) + R. Perkontoran (p x l x t x 6 )


= ..…. CMH : 3 bh Ekstrasi
= …… CMH (Kapasitas Exhaust perbuah sebanyak 3 Bh)

AC dan Exhaust Fan di kendalikan menjadi satu sistem


Modifikasi tata udara ruang OK tekanan positif menjadi lebih negatif dibanding
ruang sekitarnya untuk tindakan Bedah Mulut & BC

Intake Fress
Air 100%

FFU Hepa (fan Filter Unit )

FFU

Outside
(20 Pa) ( 10 Pa )
100%

• Sistem tata udara ideal 100% fress air dan 100% udara bekas dibuang, return pastikan air tidak digunakan kembali.
• Tekanan ante room lebih positif dibanding tekanan positif di ruang OK (maka Ruang OK menjadi lebih negatif) yang
berfungsi air lock agar udara dari dalam ruang OK tidak keluar dengan cara (balancing sistem mengatur volume damper
menjadi pasokan udara masuk lebih besar dari pada udara keluar di ante room).
• Jika tidak ada airlock membuat tekanan positif harus kedap dan udara masuk di filtrasi Hepa filter (Bisa menggunakan FFU
Hepa dengan Rumus kapasitas FFU ante room ( p x l x t x ACH 25 x 1,25) = …..CMH diatur dengan variable switch)
• Ducting udara return yang masuk AHU ditutup dan dialihkan exhaust fan agar udara bisa dibuang.
• Pastikan kembali colling capacity jika sistem dibuat 100% fress air. Jika kapasitas pendingin kurang tambahkan AC Split Duct
di ducting fress air berfungsi sebagai double coilling agar suhu tercapai spesifikasi air flow sesuai dengan kebutuhan.
• Udara bekas sebelum dibuang ke udara bebas harus melalui prosedur treatment filtrasi hepa + UVGI sesuai standar.
Analisa Laminary Air Flow Ruang Operasi

Hepa Filter Eff.99,97%

Posisi Kepala
Petugas

Pasien Covid

Meja oprasi

EAG EAG

• Prinsip aliran udara dari bersih ke kotor, datangnya udara bersih dari Hepa filter
Efisiensi 99,97% melalui posisi kepala petugas lalu mengalir ke bawah menuju pasien
covid-19, menolak arah aerosol ke petugas melainkan mengalir ke Exhaust Air Grill
(EAG) dibuang di proses filter.
• Kebersihan udara bersih di LAF class 1000 mencegah IDO dari udara kotor di lokasi
bedah mulut.
Standar Parameter Tata Udara Ruang Operasi
Mengurangi Aersol dengan Alat Extra Aerosol Suction Spesifikasi :
1. Dilengkapi Hepa filter dengan
Efisiensi 99,97% @> 0,3 µm
2. Pertimbangkan ukuran virus
corona sangat kecil 0,11 µm s/d
0,13 µm, semantara udara bekas
Lampu UV-C tidak keluar ruangan maka ULPA
Filter dengan Efisiensi 99,9995%
@> 0,10 µm menjadi pilihan
lebih baik.
3. Uji Partikel di sisi udara keluar
4. Dilengkapi sistem drying karena
aerosol yang tangkap
mengandung air percikan yang
bisa merusak sistem filtrasi dari
hepa filter .
5. Dilengkapi lampu UV tipe C
dengan panjang gelombang
Filtrasi Hepa/ULPA Filter minimal 254 nm dengan
exposure time waktu virus
teradiasi UV dalam kecepatan
udara yang sesuai.
6. Kemampuan daya hisap efektif
menangkap aerosol. Kapasitas
ventilation rate minimal 12 ACH
lebih besar lebih baik
7. Bersertifikasi FDA dll.
8. Layanan purna jual spare part
filter.
• udara kotor bekas dari suction pump sebelum dibuang
sebaiknya disinfeksi UV-C dengan panjang gelombang
254 nm
• minimal tinggi pipa corong 3 meter dari permukaan dak
atap dan dalam radius 10 meter tidak ada aktifitas
manusia, jendela, pintu atau sumber fress air sistem
HVAC dan Kompresor Air dental unit.
• Pasang Signed hazard infeksius pada area dan pipa

Box Disinfeksi Sinar Ultraviolet

• Penggunaan modifikasi extra suction di


Dental Unit dengan menambahkan corong
perlu diperhatikan sistem pembuang udara
dari suction pump dan sistem instalasi
sanitasi dari dental unit ke IPAL
• jarak antara kompresor air dengan suction
pump tidak berdekatan.
• Perhatikan instalasi air kotor dari dental unit,
wastafel tidak bocor mengkotaminasi
instalasi air bersih
C. Mengatur perbedaan tekanan
• Pada ruangan airborne infeksius prinsip perbedaan tekanan yang digunakan
bertekanan negatif dari ruang sebelahnya/ sekitar, untuk mencegah migrasi virus
di udara keluar ke ruang lain.
• CDC merekomendasikan perbedaan tekanan negatif antar ruangan minimal -2,5
Pascal, untuk kondisi sampai -15 pascal .
• Tekanan negatif harus dipertahankan dan tidak berubah – ubah dan terukur
dengan alat presure guage magnehelic atau secara visual smoke test
• Tekanan negatif di hasilkan dari volume udara yang dikeluarkan lebih besar dari
pasokan udara masuk di suatu ruangan kedap CDC merekomendasikan ruangan
infeksus aerosol airborne harus kedap dengan batas tolerasi kebocoran udara
mungkinkan sekitar 0,046 m2. Kebocoran yang tidak bisa dihindari di sela-sela
pintu, daun jendela dan dipastikan udara di dalam ruangan tidak keluar.
Ruangan Negatif Pressure
dilengkapi alat pengukur
tekanan negatif Magnehelic,
diletakan di atas pintu
masuk untuk memastikan
fungsi tata udara infeksius
bekerja

Sistem tata udata tekanan negatif juga dapat


dibuktikan secara visual dengan test asap
(smoke test) di sela-sela pintu, posisi
pengecekan dilakukan diluar ruangan dengan
analisa pergerakan asap sebagai berikut :
• Jika asap masuk ke ruangan (Negatif)
• Jika asap keluar ruangan (Positif)
• Jika asap tidak masuk dan tidak keluar (tidak
bertekanan)
Pengecekan harus dilakukan secara rutin
untuk memastikan fungsi kerja dari sistem
tata udara tekanan negatif sebagai kontrol
pengendalian lingkungan
D. Dilusi
• Dilusi adalah proses pengenceran konsentrasi polutan udara kontaminan dengan
mengantikan dengan udara baru.
• Untuk menciptakan dilusi di ruang infeksius aerosol yaitu dengan pergantian udara
secara kontinyu dalam satu jam (ACH) Air Change perHour
• ACH harus minimal 12 kali dari volume udara diruangan (m3)
• Pasokan udara baru fress air 100% dihitung minimal ( Panjang x lebar x tinggi x 12)
dengan faktor koreksi di tambah 25%. Di dapat satuan CMH
• Untuk menciptakan tekanan negatif kapasitas udara keluar exhaust harus lebih besar
bahkan bisa 2 x lebih besar dari udara masuk.
• Pasokan udara minimal 160 liter/detik/pasien
• Contoh : ruang tunggu dengan dua orang pasien maka hitung dengan rumus 160
liter/detik x 2 = 360 liter/detik maka pasokan udara perjam (360/1000) x 3600 = 1296
CMH (Cubic Meter perHour)
• Semangkin besar ACH maka semangkin cepat proses pengenceran konsentrasi polutan
udara kotor dan faktor safety akan bertambah.
• Penggunaan Hepa Filter Portabel berguna membantu mempercepat proses dilusi
tempatkan unit sedekat mungkin dengan sumber pajanan diharapkan meningkatkan
penangkapan efektif terhadap agen infeksi.

WHO/2019-nCoV/SARI_treatment_center/2020.1
Perhitungan Pasokan Udara
Contoh : Ruang Aerosol bertekanan negatif berukuran panjang 4 m, lebar 3m
dan tinggi 3 meter
Udara Suplay = 4 m x 3 m x 3 m x 12 x 1,25
= 540 CMH

Tekanan Negatif Udara Keluar


= 540 CMH x 2
= 1180 CMH

Untuk memudahkan perhitungan Coling Capacity Air Conditioner dengan download software
Psychrometric Analyzer Version 6.8 keluaran produk MC-Quay atau minta bantuan HVAC
engineer anda. Pada sistem ideal Non Resirculasi kapasitas Colling akan lebih besar dibanding
dengan sistem resirculasi.
Perhitungan Colling Capacity Air Conditioner (Pendingin)

• Untuk memudahkan perhitungan Coling Capacity Air Conditioner dengan download


software Psychrometric Analyzer Version 6.8 keluaran produk MC-Quay atau minta
bantuan HVAC engineer anda.
• Pada sistem resirculasi kapasitas AC berdasarkan analisa program didapat minimal
1.4 PK (2PK) dan pada sistem non resirculasi kapasitas pendingin menjadi 3,45 PK
dipasaran (4PK)
• Pada tipe AC AHU (Air Handling Unit) dapat di custom sesuai pesanan agar kapasitas
udara, suhu, kelembababan dan partikel dapat dikondisikan
• Temperatur (22 ± 2 ͦC), Kelembaban relative (50 ± 10%)
E. Filtrasi

• HEPA filter pada sistem tata udara negatif pressure berfungsi sebagai pengendalian lingkungan diletakan di saluran udara keluar,
pada sisi udara masuk hanya dilengkapi pre dan medium filter effisiensi antara 90% s/d 95%.
• Hepa filter di sistem tata udara positif presure berfungsi melindungi pasien dari kontaminasi udara dari luar maka di letakan di
saluran udara masuk dibawah pasien imunocompromise.
• Pada sistem resirulasi, hepa filter berperan penting dalam proses dilusi karena udara bekas dari exhaust digunakan kembali
sebagai suplay udara masuk, namum banyak perdebatan karena ukuran virus lebih kecil dari kemampuan hepa filter Efisiensi
99,97% @> 0,3 µm
• Contoh : Udara dalam ruangan infeksius airborne 1 m3 dari hasil pengukuran terdapat 10.000.000 partikel dengan ukuran 0,3
µm dan effisiensi hepa filter 99,97% maka kemampuan filtrasi bisa di simulasikan sbb :
Jumlah partikel 0,3 µm yang tertangkap oleh hepa filter = 10.000.000 x 99,97% = 9.999.700 partikel
Jumlah partikel 0,3 µm yang lolos = 10.000.000 - 9.999.700 = 3000 partikel
• Pertimbangkan ukuran virus corona sangat kecil 0,12 µm s/d 0,13 µm, maka ULPA Filter dengan Efisiensi 99,9995% dengan
konstrasi partikel > 0,10 µm menjadi pilihan yang lebih baik.
• Karena masih ada partikel yang lolos pemasangan lampu ultra violet perlu dipertimbangkan untuk menambah safety faktor di
dalam pengedalian environmental
F. Sistem udara buang
• Udara dari ruangan dapat dibuang langsung ke luar, di mana nuklei dari droplet akan terurai di
udara luar atau melewati filter HEPA khusus yang menghilangkan sebagian besar (99,97%) nuklei
droplet sebelum kembali masuk ke resirkulasi. Jika tidak menggunakan filter HEPA udara harus
dibuang langsung ke luar jauh dari ventilasi masuknya udara ke bangunan , manusia dan hewan
(WHO/2019-nCoV/SARI_treatment_center/2020.1)
• Titik pembuangan setidaknya 3 meter dari titik tertinggi bangunan klinik gigi atau bangunan yang
berdekatan.
• Pada radius minimal 10 meter bebas dari udara intake, jendela, pintu dan aktifitas manusia hewan
• Pasang signed hazard infeksius pada area radius 10 meter saluran ducting buang

Box Hepa FIlter


G. Filtrasi dengan Hepa filter portable

• Dilengkapi Hepa filter dengan


Efisiensi 99,97% @> 0,3 µm
Efektif Area

• Unit harus ditempatkan sedekat


mungkin dengan sumber
kontaminasi
• Khusus di klinik gigi/ bedah
mulut Udara hasil keluaran dari
unit tidak boleh diarahkan
kembali ke arah sebaliknya
karena melawan arah aliran
liminary udara.
• Kapasitas ventilation rate minimal
12 ACH lebih besar lebih baik
• Dilengkapi lampu UV tipe C
dengan panjang gelombang
X minimal 254 nm dengan exposure
time efektif membunuh virus
dalam kecepatan udara.
G. Filtrasi dengan Hepa filter portable
• WHO merekomendasi UV tipe C Germicidal Iridation diletakan diatas ruangan Upper Room
bisa diletakan di ducting, AHU, Exhaust sebagai alat disinfeksi udara.
• Pemilihan dose radiasi UVGI, panjang gelombang, Exposure time tergantung dari jenis
kumannya. Begitu halnya menentukan resep obat ada dasar perhitungannya.
H. Sarana bangunan klinik gigi di era covid
Pengaturan alur pelayanan dengan meperhatikan hubungan antar
ruangan dan potensi risiko infeksi. Ideanya alur pelayanan satu arah
dari bersih ke kotor lalu simulasikan alur pelayanan sebelum
pelayanan dibuka.
1. Loket Pendaftaran & Kasir
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Praktek, Dekontaminasi
Alat. Toilet Pasien, Rongent Gigi

1. R. Dokter/ Perkantoran
2. Farmasi
3. Sumber Air bersih/ RO
4. Ruang Utility (Dental Suction
Pump, Dental Kompresor Air
5. Sistem sanitasi
Ruang tunggu dan Pendaftaran

Pada Era Covid ruang tunggu klinik gigi perlu


Fress air Grill
memperhatikan kaedah PPI dari design dan
Exhaust material bangunan yang digunakan.
Grill
• Ruang tunggu dilengkapi toilet, fasilitas
hand hygien (wastafel, hand rub)
• Material tidak menyerap air dan korossif
mudah dibersihkan. (hindari material
kayu, wall paper) pemilihan cat yang
mudah dibersihkan (minyak, epoxy dan
Sosial Distancing akrilic base, Anti bacterial)
• Minimalisir sudutan agar tidak
menampung debu dan mudah
Loket tekanan positif
Dengan Fress Air Fan dibersihkan.
• Sirkulasi udara (masuk dan keluar) tidak
tertutup minimal 6-12 ACH dengan arah
aliran yang sesuai.
• Tempatkan kursi diruang tunggu
setidaknya 2 meter
• Pasang penghalang berupa kaca, platik
Sosial Distancing di loket/ customer service
Toilet
Pada Era Covid toilet bisa menjadi potensi infeksi
airborne, pasien covid cenderung akan batuk dan bersin
dan pasien kedua masuk. Maka perlu diperhatikan
penanggulangannya:
• Sistem tata udara hanya dipasang exhaust diplafond
dengan kemampuan dilusi. (p x l x t x ACH) dan udara
masuk dari grill udara dipintu.
• Tekanan dikondisikan dengan mempertahankan tekanan
negatif dari ruang sekitar hidup dan power listrik tidak
tersambung dengan lampu.
• Contoh : ( 1,5m x 1,5m x 2,5m x 300) = 1.687 CMH
(kapasitas Exhaust)
• Merujuk sputum booth tipe tertutup. Ventilation rate
antara 250 - 300 berfungsi menentukan lama waktu
pergantian yang aman bagi pasien berikutnya dan udara
telah berganti sebanyak 12 ACH
• ( 1,5m x 1,5m x 2,5m x 12) = 67,5 CMH
Maka 1687,5 : 60 menit = 28.12 CMM
Waktu aman pergantian = 67,5 : 28,12 = 2,4 Menit
• Penggunaan, pembersihan oleh petugas CS atau
pengosongan toilet perlu edukasi dan simulasi
menghindari percikan droplet di dinding dan lantai.
• Pastikan sistem sanitasi ke IPAL
Ruang Klinik Praktek Gigi
Meningkatkan kewaspadaan di era covid, maka ruang
tindakan gigi menjadi berisiko tinggi jika menghadapi
pasien covid-19 yang tidak terdeteksi. Sarana prasarana
perlu diperhatikan sbb:
• Penggunaan material lantai tidak bernat, dinding tidak
menyerap air, korossif dan mudah dibersihkan. (hindari
penggunaan material kayu parket, wall paper) pemilihan
lantai vinyil menjadi pilihan yang ideal dengan tidak
bersudut lantai dan dinding
• Cat dindiing anti bacterial yang mudah dibersihkan
(minyak, epoxy dan akrilic base, Anti bacterial)
• Tekanan dikondisikan negatif dari ruang sekitar
• Hindari dalam satu ruang tindakan gigi yang bersamaan
(komunal) perlu di pasang kubical/ partisi tertutup rapat
: Tekanan antar Ruang masing-masing per dental unit.
• Dilengkapi sistem tata udara tekanan negatif dan tidak di
resirculasi masing – masing peruangan.
• Posisi petugas harus berorientasi sejajar dengan arah
aliran udara. ACH minimal 12 kali semangkin besar
semangkin baik dengan kemampuan dilusi yang cepat dan
mengurangi lama nya waktu berganti pasien.
• Pintu Kedap harus bisa menutup sendiri (self Closing
Door) / Door Closer
Perbedaan Tekanan di Ruang Klinik Gigi

Dental gigi yang bersamaan (komunal) perlu di pasang kubical/ partisi tertutup rapat setiap dental unit.
Ruang Perkantoran, Farmasi dan Loket pendafataran
Ruang Perkantoran / Dokter, Farmasi dan Loket pendaftaran interior tidak banyak berubah
pada umumnya hanya perlu sedikit memodifikasi tata udara untuk mencegah udara dari luar
ruangan infeksius masuk ke area petugas.

In line Blower fan kap. CMH atau Cfm


Cfm ke CMH (x 1,69) CMH ke Cfm (x 0,58)

Memberi tekanan positif yang berfungsi untuk mendorong


polutan masuk ke ruangan dengan memasukan fress air udara luar
(Ideal bisa diproses di dinginkan terlebih dahulu).
• Menentukan besaran pasokan udara minimal 6 kali dari
volume udara ruangan. Sistem tata udara hanya dipasang
blower masuk diplafond
• Pertahankan tekanan positif dan power listrik tidak
tersambung dengan lampu untuk menjamin kontinyunitas.
• Contoh : ( 3m x 3m x 3m x 6 ACH x 1.25 (Faktor Safety)) =
202,5 CMH (kapasitas Fan )
Exhaust fan bisa tidak terpasang di tekanan positif
R. Dekontaminasi Instrument Dental
Ruang/ area dekontaminasi instrument diletakan di zona kotor
Sebelum dibuang ke udara bebas udara kotor betekanan negatif dengan ACH min 12 kali dan steril storage di
di lakukan sesuai prosedur pengedalian zona bersih.
lingkungan
• Dekatkan outlet exhaust di area terkotor dan udara masuk
dari zona bersih.
• Alur Disinfeksi satu arah dari penerimaan kotor lalu ke
penyimpanan bersih.
• Pemilihan material lantai, cat dinding tidak menyerap air,
meja tidak bernat dan tidak bersudut hindari material
kayu.
• Sanitasi dibuang ke IPAL dan pengecekan berkala kualitas
parameter air bersih

Lokasi Zink Disinfeksi


Instrument

Wastafel Bersih Kran Sikut

Ideal Ruang Dekontaminasi & Steril Storage di CSSD Area Bersih


terpisah dengan ruang praktek gigi Area kotor
Cara mengukur ACH
Alat Ukur
Velocity = Anenometer atau Vaneometer dengan satuan ( m/s)
Luas Penampang = Meteran, Penggaris (meter)
Volume Ruangan ( 6m x 4m x 3m)
Hasil Ukur velocity anemometer = 3 ,07 m/s
Ukuran penampang exhaust fan (0,4 m x 0,4 m)
Jumlah udara keluar dalam 1 jam
= Velocity x Luas Penampang x 3600)
= 3,07 m/s x 0,4 x 0,4 x 3600
= 1.768 CMH

ACH = Jumlah udara exhaust fan


Volume ruangan

ACH = 1.768 CMH


( 6 x 4 x 3)

ACH = 24,5

Jika jumlah exhaust lebih dari satu maka ditambahkan baru di bagi volume ruangan.
Ukur masing – masing udara masuk dan keluar tidak tambahkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai