Anda di halaman 1dari 34

DRY SOCKET

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

1/1

UPTD RSUD

KELAS D MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

 Dry socket (alveolitis) adalah suatu kondisi infeksi pada


alveolus yang disebabkan oleh invasi bakteri, dimana bekuan
PENGERTIAN darah gagal terbentuk.
 Penatalaksanaan dry socket adalah tindakan mengatasi dan
mengobati dry socket paska pencabutan

Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat menanggulangi kasus dry
TUJUAN
socket setelah pencabutan.
Keputusan Direktur UPTD RSUD Minas No :
KEBIJAKAN
Tentang jenis-jenis pelayanan

1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
PROSEDUR
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan
pasien dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
DRY SOCKET

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


2/2

6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan


7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde,
dan eskavator
8. Petugas memeriksa pasien
9. Petugas menjelaskan ke pasien tujuan inform consent dan
mempersilahkan pasien/keluarga menandatangani inform
consent
10. Petugas melakukan irigasi tulang alveolar yang terbuka dengan
larutan saline hangat
11. Petugas melakukan palpasi dengan hati-hati menggunakan
kapas untuk menentukan sensitifitas
12. Petugas melakukan anastesi local (bila pasien merasa kesakitan
PROSEDUR pada waktu palpasi)
13. Petugas melakukan kuretase ringan untuk mengeluarkan bekuan
darah dan jaringan granulasi
14. Apabila terjadi pendarahan petugas menyiapkan tampon
15. Petugas menyuruh pasien menggigit tampon selama setengah
jam
16. Petugas menulis resep obar berupa antibiotic, analgetic dan anti
inflamasi
17. Petugas menginstruksikan pasien untuk ontrol keesokan harinya
18. Petugas mencuci alat bekas pakai dan mensterilkan kembali alat
yang sudah dicuci
19. Petugas mencatat hasil pengobatan dan tindakan ke RM dan
buku register
UNIT TERKAIT  Apotek
PENATALAKSANAAN PENDARAHAN SETELAH
PENCABUTAN

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

1/1

UPTD RSUD

KELAS D MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

Pendarahan setelah pencabutan adalah suatu kondisi keluarnya darah


secara berlebihan dan terus menerus sebagai kompilkasi dari
PENGERTIAN tindakan pencabutan gigi. Pendarahan ringan dari alveolar adalah
normal bila terjadi pada 12 sampai 24 jam pertama setelah
pencabutan

Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat menanggulangi kasus


TUJUAN
pendarahan setelah pencabutan gigi
Keputusan Direktur UPTD RSUD Minas No :
KEBIJAKAN
Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan
pasien dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde,
dan eskavator
8. Petugas memeriksa pasien, mengidentifikasi keluhan
9. Petugas segera melakukan tekanan, baik trekanan dengan tangan
atau tekanan tidak langsung derngan kasa pada daerah yang
mengalami pendarahan
10. Bila penekanan tidak cukup, petugas menutup tulang alveolar
dengan bahan hemostatis (sponge gelatin penyerap) yang dapat
di absorbs. Dalam mengaplikasikan bahan hemostatik, petugas
harus memperhatikan agar bahan tetap dalam keadaan steril
11. Petugas menulis resep berupa antibiotic, analgetic, dan obat
pembekuan darah.
12. Petugas memberi instruksi setelah pencabutan kepada pasien :
a. Kapas digigit kuat selama 15 menit sampai setengah jam
atau sampai darah berhenti keluar. Berilah kompres
dingin pada pipi, kalua perlu diulang berapa kali
( lamanya cukup 10 menit)
b. Jangan sering meludah dan kumur-kumur
c. Jangan makan disisi yang baru dicabut. Hindari makan
dan minuman hangat atau panas, hindari juga makanan
dan minuman yang mengandung alkohol
d. Hindari Gerakan menghisap atau menyedot (merokok)
e. Jangan melakukan aktifitas berlebihan selama lebih
kurang 1 hari
f. Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan
g. Bila pendarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali
ke dokter gigi
h. Kontrol setelah 24 jam
13. Setelah 24 jam :
a. Bila pendarahan berhenti, petugas meminta pasien untuk
tetap mengikuti instruksi yang diberikan sebelumnya
b. Bila pendarahan cukup banyak ( lebih dari 450ml) pada
24 jam pertama untuk pasien dewasa :
- Petugas menenangkan pasien
- Petugas memeriksa tanda-tanda vital (denyut
nadi, pernafasan, dan teklanan darah)
- Jika pasien syok ( tanda-tanda vital buruk :
denyut lemah dan cepat, tekanan darah turun)
atau sedamg menuju syok petugas segera
merujuk paisen ke Rumah Sakit terdekat
14. Petugas mencatat hasil pemeriksaan, diagnose, terapi, dan
tindakan ke RM dan buku register
UNIT TERKAIT  Apotek

RUJUKAN INTERNSL

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

1/1
UPTD RSUD

KELAS D MINAS TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

Rujukan internal adalah rujukan yang ditujukan atau berasal dari


PENGERTIAN subunit lain dalam lingkungan RSUD meliputi rawat jalan, rawat
inap, IGD, pemeriksaan penunjang.

Sebagai acuan bagi petugas dalam memberikan pelayanan kepada


TUJUAN
pasien.
Keputusan Direktur UPTD RSUD Minas No :
KEBIJAKAN
Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik pasien
3. Petugas melakukan anamnesa psien
4. Petugas melakukan pengukuran vital sign
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik
7. Apabila diperlukan, petugas merujuk pasien ke poli terkait atau
ke pemeriksaan penunjang
8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di RM
9. Petugas mencatat apa yang akan dikonsultasikan ke unit lain di
RM
10. Petugas membubuhkan tandatangan/paraf di RM
11. Petugas mengisi blanko rujukan internal
12. Petugas mempersilahkan dan menunjukan pasien unit yang
dirujuk
13. Petugas unit yang dirujuk melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik sesuai indikasi
14. Petugas unit yang dirujuk memberikan jawaban secara tertulis
di RM
15. Petugas unit yang dirujuk membubuhkan tandatangan yang di
RM
16. Petugas unit yang dirujuk mempersilahkan pasien kembali ke
unit yang merujuk
17. Petujus unit yang merujuk menelaah hasil konsultasi
18. Petugas unit yang merujuk menegakkan diagnose
19. Petugas memberi resep
UNIT TERKAIT  Apotek

MENUMPATAN DENGAN GLASS IONOMER CEMENT


(GIC)

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS D MINAS
TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

Prosedur ini berisi tahap-tahap penumpatan gigi dengan bahan glass


PENGERTIAN
ionomer cement

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mel;akukan


TUJUAN
penambalan dengan glass ionomer cement
Keputusan Direktur UPTD RSUD Minas No :
KEBIJAKAN
Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
8. Petugas memeriksa pasien dan mengidentifikasi keluhan
9. Pada gigi yang kasies lakukan preparasi kavitas dengan bur untuk
mrngangkat jaringan email yang tidakdidukung oleh dentin. Pada
gigi paska pulp cpping atau mumifikasi pulpa, lakukan
pengurangan tumpatan sementara dengan bur
10. Bersihkan kavitas dengan eskavator, semprot dengan water
syiring dan keringkan dengan catton pellet dan isolasi gigi dengan
cotton roll
11. Oles dentin conditioner, diamkan 10 detik dan keringkan
dengan kapas, jaga agar kavitas moise
12. Aplikasikan bahan tumpatan glass ionomer cement, cek
oklusi gigi dengan gigi antagonis dan buang sisa tumpatan yang
berlebih
13. Oleskan vaselin/cocoa butter/varnish pada permukaan
tumpatan
14. Anjurkan pasien untuk tidak mengunyah pada gigi tersebut
selama 1 jam

UNIT TERKAIT

PROSEDUR PENANGANAN PERSISTENSI GIGI

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS D MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :


STANDAR
Direktur UPTD RSUD Minas
PROSEDUR
OPERASIONAL drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

Persistensi gigi adalah gigi sulung yang belum tanggal, sedangkan


PENGERTIAN
gigi tetap adalah pengganti gigi yang telah tumbuh

TUJUAN Sebagai acuan dalam penanganan diagnose terapi persistensi gigi

Keputusan Direktur UPTD RSUD Minas No :


KEBIJAKAN
Tentang jenis-jenis pelayanan

1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku registrasi
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
PROSEDUR eskavator
8. Petugas memeriksa pasien dan mengidentifikasi keluhan
9. Apabila gigi sulung telah goyang oloeskan daerah sekitar gigi
sulung dengan menggunakan topical anastesi/chlorethyl
10. Apabila gigi sulung tidak goyang lakukan anastesi infiltrasi
pada area gigi yang persistensi
11. Lakukan pencabutan terhadap gigi sulung yang persistensi
dengan menggunakan tang
12. Instruksikan pasien menggigit tampon selama 10 menit
UNIT TERKAIT 
BLOK MANDIBULA

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS D MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

PENGERTIAN Suatu suntikan yang digunakan untuk membius sebagian rahang bawah
TUJUAN Agar dokter gigi melakukan Blok Mandibula

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :

Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
8. Asepsis daerah injeksi dengan providon iodine
9. Lakukan palpasi fossa retromolaris dengan jari telunjuk sehingga
ujung jari menempel pada linea ligamen dan bagian belakang jarum
suntik terletak diantara kedua premolar pada sisi yang berlawanan,
jarum diarahkan sejajar dengan dataran oklusal gigi igamenr kearah
ramus dan jari.
10. Jarum ditusukkan pada apeks trigonum pterygomandibular dan
dengan gerakan jarum diantara ramus dan ligment serta otat yang
menutupi facies interna ramus diteruskan sampai ujungnya kontak
dengan dinding posterior sulkus mandibularis
11. Aspirasi dan pastikan tidak ada darah yang tersedot untuk
memastikan tidak terkenanya pembuluh darah dan keluarkan 1,5
cc obat anestesi
12. Dapat juga menganestesi nervus lingualis dengan cara
mengeluarkan obat anastesi pada pertengahan perjalanan masuknya
jarum
13. Obsevasi pasien sambil menunggu efek anestesi

UNIT TERKAIT
INSISI ABSES

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS D MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

Direktur UPTD RSUD Minas


STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONAL
drg. Uswatun Hasanah

NIP. 19730822 200604 2 007

PENGERTIAN Abses adalah penumpukan nanah pada suatu bagian tubuh. Bagian tubuh yang
dimaksud dapat berupa kulit, gigi, otot. Maupun bagian tubuh lain. Insisi adalah
membuat sebuah perlukaan kecil sebagai jalan keluar nanah.

TUJUAN Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat melakukan insisi abses

KEBIJAKAN Keputisan Direktur RSUD Minas No :


Tentang jenis-jenis pelayanan
PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut
2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register dan
mempersilahkan pasien duduk di dental chair.
3. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit terdahulu.
4. Petugas menyiapkan alat diagnostik berupa kaca mulut, sonde dan
eskavator.
5. Petugas memeriksa pasien kemudian menegakkan diagnosa
berdasarkan hasil anamnesia dan pemeriksaan
6. Petugas mempersilahkan pasien menandatangani inform consent
7. Petugas mempersiapkan sarana pelindung diri
8. Lakukan prosedur antisepsis pada abses yang akan diinsisi
9. Suntikan lidocain dalam spuit injeksi secara subkutis pada sekitar
daerah abses
10. Tunggu beberapa saat, sampai tidak terasa sakit
11. Lakukan insisi kecil pada abses dengan menggunakan mess
12. Keluarkan semua nanah yang menumpuk hingga yang tersisa
adalah darah.
13. Bersihkan dengan perihidrol, bilas dengan NaOCL 0,9%
14. Rendam kasa steril dengan larutan providin iodine, kemudian
masukan pada ruangan abses yang sudah bersih untuk didrainase.
15. Tutup dengan kasa secukupnya dan kontrol ulang setelah 5 hari
16. Petugas menulis resep sesuai dengan indikasi dan menyerahkan
resep ke pasien untuk di ambil dibagian apotek
17. Petugas mencuci alat bekas pakai dan mensterilkan kembali alat
yang sudah dicuci
18. Petugas mencatat hasil pengobatan dan tindakan ke RM dan buku
register

UNIT TERKAIT Apotek

Laboratoruium
KEWASPADAAN UNIVERSAL

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD 01 01

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Kewaspadaan universal adalah suatu cara untuk mencegah penularan penyakit
dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh pasien/penderita penyakit baik dari
pasien ke petugas kesehatan ataupun dari pasien satu kepasien lainnya.

TUJUAN Untuk mencegah penularan penyakit infeksi baik dari pasien ke petugas
ataupun dari pasien lain melalui cairan tubuh pasien.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :


Tentang kebijakan mutu dan keselamatan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien


2. Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokkan identitas
pasien dengan yang tertulis di rekam medis
3. Petugas menganamnesa pasien, menanyakan riwayat penyakitnya
4. Petugas mencuci tangan dengan cara 6 langkah cuci tangan :
a) Petugas membasuh tangan dengan air
b) Petugas menuangkan sabun secukupnya
c) Petugas meratakan dengan kedua telapak tangan
d) Petugas menggosok punggung tangan dan sela-sela jari
tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
e) Petugas menggosok kedua telapak dan sela-sela jari
f) Petugas menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
saling mengunci
g) Petugas menggosok ibu jari kiri berputar dengan
genggaman tangan kanan dan sebaliknya
h) Petugas menggosokkan ujung jari-jari tangan kanan
dengan cara memutar di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
i) Petugas membilas kedua tangan dengan air
j) Petugas menutup kran air dengan siku
k) Petugas mengeringkan tangan dengan tissu
5. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
A. Sarung tangan (Gloves)
- Sarung tangan steril digunakan pada tindakan invasive
- Sarung tangan bersih digunakan setiap akan
melakukan kontak dengan bahan/benda yang infeksius
(darah atau substansi tubuh lainnya) atau bersifat
kotor
Cara memakai sarung tangan steril :

a) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan


b) Lepaskan aksesoris yang ada di tangan seperti cincin,
jam tangan dan gelang.
c) Mulai mencuci tangan, usahakan mencuci tangan dengan
7 langkah cuci tangan kemudian keringkan tangan
dengan handuk bersih
d) Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati
menyibakkan ke samping
e) Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada
permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian
pergelangan tangan.
f) Buka kemasan, pertahankan sarung tangan pada
permukaan dalam pembungkus
g) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung
tangan mempunyai manset ±5cm (2 inci).
h) Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non
dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk
tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam
sarung tangan.
i) Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan,
lebarkan manset, pastikan manset tidak menggulung
pada tangan, dan pastikan juga jari-jari pada posisi yang
tepat.
j) Dengan tangan telah memakai sarung tangan, masukkan
jari di bawah manset sarung tangan kedua
k) Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang dominan.
Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan yang
dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang
terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan
abduksi kebelakanh.
l) Jika sarung tangan telah terpasang cakupkan kedua
tangan dan pastikan untuk menyentuh bagian yang steril
Cara melepas sarung tangan :

a) Ingatlah bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi


b) Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan
lainnya, kemudian lepaskan
c) Pegang sarung tangan yang sudah dilepas dengan
menggunakan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan.
d) Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung
tangan di bawah sarung tangan yang belum dilepas di
pergelangan tangan.
e) Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
f) Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius.
B. Masker
Cara memakai masker :
a) Memegang pada bagian tali ( kaitkan pada telinga jika
menggunakan kaitan tali karet atau disimpulkan tali
dibelakang kepala jika menggunakan tali) dan eratkan
simpulan tali.
b) Tekan klip tipis flexibel (jika ada) sesuai lekuk tulang
hidung dengan kedua ujung jari tengah atau telunjuk
c) Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan
dibawah dagu dengan baik
d) Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah
melekat erat dengan benar
e) Tidak dibenarkan menggantung masker di leher
Cara melepas masker :

a) Ingatlah bahwa bagian depan masker telah terkontaminasi,


jangan disentuh
b) Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali bagian atas
c) Buang ke tempat limbah infeksius
C. Apron (baju/gaun pelindung)
Cara memakai :
a) Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan
hingga bagian pergelangan tangan
b) Selubungkan ke belakang pinggang
c) Ikat bagian leher dan pinggang
Cara melepas :
a) Ingatlah bahwa bagian depan gaun dan lengan gaun
pelindung telah terkontaminasi.
b) Lepas tali pengikat gaun
c) Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam
gaun pelindung saja.
d) Balik gaun pelindung.
e) Lipat dan gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah
yang telah di sediakan untuk diproses ulang atau buang di
tempat sampah infeksius.
D. Gaggle atau perisai wajah
Harus terpasang baik dan benar sehingga menutup semua bagian
mata dan wajah.
Cara melepas :
a) Ingatlah bahwa bagian luar gaggle atay perisai wajah telah
terkontaminasi
b) Untuk melepasnya pegang karet atau gangang gaggle.
c) Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang
E. Sepatu pelindung
Harus menutupi seluruh ujung dan telapak kaki, tidak berlubang
dan terbuat dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan
tusukan

Langkah melepas APD :

1. Lepaskan sepasang sarung tangan

2. Lakukan cuci tangan

3. Lepaskan apron

4. Lepaskan gaggle (perisai wajah)

5. Lepaskan gaun pelindung

6. Lepaskan masker

7. Lepaskan sepatu pelindung

8. Lakukan cuci tangan kembali

6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


7. Petugas melakukan tindakan medis ke pasien dengan alat-alat
steril
8. Setelah melakukan tindakan tindakan medis petugas mencuci dan
mensterilkan alat
9. Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada tempat
sampah medis
10. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah cuci tangan.

UNIT TERKAIT

PENATALAKSANAAN PENCABUTAN GIGI


TETAP
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS
TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Merupakan tindakan mengeluarkan gigi dari tempatnya yang sudah tidak bisa
dirawat/dipertahankan lagi tanpa meninggalkan infeksi

TUJUAN Menghilangkan rasa sakit, fokal infeksi agar keadaan gigi dan mulut menjadi
sehat kembali

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :


Tentang kebijakan mutu dan keselamatan

PROSEDUR A. Persiapkan Alat

1. Kaca mulut
2. Pinset
3. Sonde
4. Ekskavator
5. Bein
6. Tang
7. Cryer
8. Sarung tangan
9. Masker
10. Spuit/cytoject
11. Lidocain ampul/septocaine carpul
12. Gelas dan air kumur
13. Betadine
14. Tampon

B. Prosedur pencabutan gigi


1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
7. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
8. Anamnesa pasien, lakukan pemeriksaan intraoral dan ekstraoral
serta keadaan umum, lakukan anamnesa tentang penyakit sistemik
yang diderita pasien
9. Komunikasikan kepada pasien tentang tindakan tindakan yang
akan dilakukan, lakukan penandatanganan inform consent
10. Periksa tekanan darah untuk pasien dengan usia diatas 35 tahun
dan pasien dengan adanya riwayat penyakit sistemik
11. Identifikasi lokasi pencabutan, lalu injeksi/anastesi gigi yang akan
dicabut beserta daerah sekitarnya
12. Instruksikan pasien untuk berkumur-kumur
13. Tes apakah anastesi sudah berjalan atau tidak dengan
menggunakan sonde
14. Bila sudah, lakukan pencabutan
15. Setelah selesai, instruksikan pasien kumur-kumur, setelahnya tutup
lubang bekas pencabutan dengan tampon yang sudah diolesi
betadine, lalu suruh pasien menggigit tampon
16. Berikan instruksi sebagai berikut :
17. Gigit tampon selama 1 jam
18. Jangan menyentuh lubang bekas pencabutan baik dengan lidah
ataupun jari
19. Jangan berkumur-kumur, menghisap-hisap, atau meludah selama 1
hari
20. Jangan gunakan daerah bekas pencabutan untuk mengunyah
selama 1 minggu
21. Tidak merokok selama 1 minggu baki yang meroko
22. Pemberian medikasi
UNIT TERKAIT APOTIK

PENAMBALAN SEMENTARA
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Penambalan sementara adalah Tindakan yang merupakan bagian dari perawatan
konservasi gigi sebelum dilakukan penambalan gigi tetap

TUJUAN Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat melakukan penambalan sementara
dengan benar dan tepat

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :

Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
8. Petugas memeriksa pasien
9. Petugas mengisolasi gigi dengan cotton rol ( daerah kerja dalam
mulut harus tetap kering)
10. Petugas menentukan kedalaman kavitas, dengan mempreparasi
permukaan oklusal menggunakan bur diamond pada tempat karies
sampai kira-kira kedalaman 1,5 mm
11. Petugas melakukan preparasi outline, convenience form, resistensi
form, dan retensi form
12. Petugas menghilangkan seluruh jaringan karies
13. Petugas membersihkan kavitas dengan aqua destilasi kemudian
mengeringkan kavitas
14. Petugas menutup kavitas dengan cotton pellet steril
15. Petugas menyiapkan bahan tambalan sementara
16. Petugas melepas cotton pellet steril dari kavitas
17. Petugas menutup kavitas dengan bahan tambalan sement
18. Petugas merapikan kavitas yang sudah ditambal
19. Petugas membuang catton roll dari mulut pasien
20. Petugas menginstuksikan pada pasie untuk tidak menggunakan
gigi yang baru ditambal selama 1 jam
21. Petugas memberi instruksi agar pasien control 1 minggu kemudian
22. Petugas memberi resep analgetic kepada pasien apabila diperlukan
(terlebih dahulu menanyakan Riwayat alergi obat pada pasien)
23. Petugas mencuci alat yang baru digunakan
24. Petugas melakukan sterilisasi alat yang digunakan
25. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose, tindakam dan terapi
ke RM dan buku register

UNIT TERKAIT APOTIK

PENCABUTAN GIGI SULUNG


NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Pencabutan gigi sulung adalah Tindakan pencabutan pada gigi sulung yang akan
digantikan dengan gigi permanen

TUJUAN Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat memahami prosedur pencabutan gigi
sulung

KEBIJAKAN Keputisam Direktur RSUD Minas No :


Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
8. Petugas memeriksa pasien
9. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan
10. Petugas menjelaskan inform conset dan mempersilahkan
orangtua/wali pasien menandatangani inform consent
11. Pasien menyiapkan anastesi topikaal :
- Chloretyl bila gigi goyang
- Injeksi infiltrasi bila gigi belum goyang
12. Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
13. Petugas mengaplikasikan tang dengan paruh tang dengan baik
14. Petugas melakukan Gerakan luksasi sambal ditarik kearah
bukal/labial dan lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soket
15. Petugas melakukan penekanan alveolus menggunakan kapas
dengan providon iodin 2% diatas alveolus dan digigit oleh pasien
16. petugas menulis resep sesuai dengan indikasi dan menyerahkan
resep ke orangtua pasien untuk diambil di apotik
17. sebelum dicuci alat diremdam pada larutan NaOH 3% selama 5
menit
18. petugas mencuci alat bekas pakai dan mensterilkan kembali alat
yang sudah dicuci
19. petugas mencatat hasil pengobatan dan tindakan ke RM dan buku
register
UNIT TERKAIT APOTIK

PULPITIS REVERSIBLE
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Radang pulpa ringan sampai sedang akibat rangsangan. Radang dapat sembuh
setelah rangsangan dihilangkan

TUJUAN 1. Mengembalikan ke bentuk anatomi gigi semula


2. Mencegah terjadinya lobang gigi yang lebih dalam
3. Menghilangkan keluhan pasien

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :

Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
8. Petugas memeriksa pasien
9. Tindakan pada saat kunjungan disesuaikan dengan kasus gigi
tersebut
A. Iritasi pulpa dan karies media
a. Pembuangan jaringan karies
b. Preparasi kavitas
c. Sterilisasi kavitas
d. Aplikasikan zinc phosphate cement
e. Restorasi tetap ( amalgam, glass ionomer, atau
composite )
f. Instruksi
B. Hiperemi pulpa
a. Pembuangan jaringan karies
b. Preparasi kavitas
c. Sterilisasi kavitas
d. Relief of pain (eugenol + kapas )
e. Tumpatan sementara dengan ZOE/Caviton
f. Instruksikan kepada pasien untuk kembali satu
minggu kemudian
g. Bongkar tumpatan sementara
h. Aplikasikan base zinc phosphate cement
i. Restorasi tetap
j. Instruksi
C. Hiperemi pulpa profunda
a. Pembuangan jaringan karies
b. Preparasi kavitas
c. Sterilisasi kavitas
d. Perlindungan pulpa dengan dycal atau calcyl
e. Aplikasikan base ZoE/caviton
f. Pasien diinstruksikan untuk Kembali 3-7 hari
kemudian
g. Bongkar tumpatan sementara
h. Ganti dengan zinc phosphate cement
i. Restorasi tetap
j. instruksi

UNIT TERKAIT APOTIK


SCALLING
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Scalling adalah Tindakan pengambilan plak dan kalkulus dari permukaan gigi
baik dengan menggunakan instrument tangan maupun mekanis

TUJUAN Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat memahami prosedur pelaksaanaan
scalling

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :

Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator dan bahan yang diginakan
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
8. Petugas memeriksa pasien
9. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan
10. Petugas menjelaskan inform conset dan mempersilahkan pasien
menandatangani inform consent
11. Petugas mengambil plak atau kalkulus pada permukaan mahkota
dengan scaller sampai bersih
12. Petugas mengambil plak dan kalkulus pada cervical gigi atau
supragingival dengan ultrasovic scaller sampai bersih
13. Petugas membersihkan stain dengan ultrasonic scaller
14. Petugas memberi resep antibiotic dan analgetic ( bila diperlukan )
15. Petugas memberikan edukasi kepada pasien untuk mencegah
terjadinya penumpukan plak dan kalkulus
16. Petugas mencuci alat bekas pakai dan mensterilkan alat yang sudah
dicuci
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose, Tindakan dan terapi
ke RM dan buku register

UNIT TERKAIT APOTIK

Laboratorium

STOMATITIS APTHOSA
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
UPTD RSUD

KELAS-D

MINAS

TGL TERBIT : Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur RSUD Minas

PROSEDUR

OPERASIONAL

Drg. Uswatun Hasanah

NIP. 197308222006042007

PENGERTIAN Scalling adalah Tindakan pengambilan plak dan kalkulus dari permukaan gigi
baik dengan menggunakan instrument tangan maupun mekanis

TUJUAN Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat memahami prosedur pelaksaanaan
scalling

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Minas No :

Tentang jenis-jenis pelayanan

PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mencatat identitas pasien di buku register
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
4. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien
dan menanyakan riwayat sakit dahulu
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde, dan
eskavator
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan
8. Petugas memeriksa pasien
9. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan
10. Petugas menjelaskan inform conset dan mempersilahkan pasien
menandatangani inform consent
11. Petugas mengambil plak atau kalkulus pada permukaan mahkota
dengan scaller sampai bersih
12. Petugas mengambil plak dan kalkulus pada cervical gigi atau
supragingival dengan ultrasovic scaller sampai bersih
13. Petugas membersihkan stain dengan ultrasonic scaller
14. Petugas memberi resep antibiotic dan analgetic ( bila diperlukan )
15. Petugas memberikan edukasi kepada pasien untuk mencegah
terjadinya penumpukan plak dan kalkulus
16. Petugas mencuci alat bekas pakai dan mensterilkan alat yang sudah
dicuci
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose, Tindakan dan terapi
ke RM dan buku register

UNIT TERKAIT APOTIK

Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai