DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD KELAS D MINAS
Jl. Yos Sudarso Km.26 Minas Kabupaten Siak Provinsi Riau
E-mail: rsud.minas@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KELAS D MINAS
NOMOR : /SK.DIR//XI/20121
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : Surat keputusan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Minas
tentang pemberlakuan pedoman pelayanan pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Minas
Pada tanggal : November 2021
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas
D Minas
Direktur,
BAB I
DEFINISI
1. DEFINISI
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, perlu dilakukan pengendalian
infeksi, diantaranya adalah pengendalian infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial masih
banyak dijumpai di rumah sakit dan biasanya merupakan indicator bagi pengukuran
tentang seberapa jauh rumah sakit tersebut telah berupaya mengendalikan infeksi.
Kerugian ekonomik akibat infeksi nosokomial dapat mencapai jumlah yang besar,
khususnya untuk biaya tambahan lama perawatan, penggunaan antibiotika dan obat-obat
lain serta peralatan medis dan kerugian tak langsung yaitu waktu produktif berkurang,
kebijakan penggunaan antibiotika, kebijakan penggunaan desinfektan serta sentralisasi
steilisasi perlu dipatuhi dengan ketat.
Tekanan – tekanan dari perubahan pola penyakit infeksi nosokomial dan pergeseran resiko
ekonomik yang harus ditanggung rumah sakit mengharuskan upaya yang sistemik dalam
penggunaan infeksi nosokomial, dengan adanya Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dan profesi yang terlatih untuk dapat menjalankan program pengumpulan data,
pendidikan konsultasi dan langkah-langkah pengendalian infeksi terpadu.
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD KELAS D MINAS
Jl. Yos Sudarso Km.26 Minas Kabupaten Siak Provinsi Riau
E-mail: rsud.minas@gmail.com
1. Discipline : perilaku semua karyawan harus didasari disiplin yang tinggi untuk
mematuhi prosedur aseptic, teknik invasive, upaya pencegahan dan lain-lain.
3. Drug : pemakaian obat antiseptic, antibiotika dan lain-lain yang dapat mempengaruhi
kejadian infeksi supaya lebih bijaksana.
4. Design : rancang bangun ruang bedah serta unit – unit lain berpengaruh terhadap
resiko penularan penyakit infeksi, khususnya melalui udara atau kontak fisik yang
dimungkinkan bila luas ruangan tidak cukup memadai.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup
a. Panduan ini diterapkan kepada program PPI di Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas D Minas
b. Pelaksanaan panduan ini adalah TIM PPI yang sudah terbentuk di struktur
organisasi TIM PPI Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Minas
B. Program kerja PPI
1. Kewaspadaan Isolasi
2. Penggunaan antimikroba
3. Surveilans
4. Pencegahan infeksi
5. Pendidikan dan pelatihan
BAB III
TATA LAKSANA
A. Kewaspadaan Isolasi
a. Kewaspadaan Standar
1.1.Monitoring hand hygiene
1.1.1 Melakukan sosialisasi hand hygiene dan five moment
1.1.2 Melakukan audit penerapan hand hygiene.
1.1.3 Analisa dan evaluasi hasil audit
1.2. Monitoring kepatuhan penggunaan APD.
1.2.1 Pemenuhan kepatuhan APD sesuai dengan standard dan kebutuhan.
1.2.2 Menyusun jadwal audit penggunaan audit.
1.2.3 Melakukan audit.
1.3. Limbah
1.3.1. Sampah Infeksius →Kantung kuning
Dresing bedah,Kasa,verband,kateter,masker,sarung tangan dan semua
sampah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien
1.3.2. Sampah Non Infeksius →Kantong hitam
Kertas,kardus,kayu,kaleng,sisa makanan atau sampah yag tidak
terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien.
1.3.3. Sampah benda tajam →Kotak berwarna kuning
Jarum suntik,pisau cukur,silet,pecahan ampul,objek gelas,sampah yang
memiliki permukan/ujung yang tajam.
1.3.4. Lingkungan
Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa
karpet, permukaan datar, meja pasien harus dibersihkan secara
teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh,termasuk
keyboard computer
Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran
Dry mist dengan H2O2 bila diperlukan pd kasus tertentu
b. Kewaspadaan transmisi
1.1.Airborne
1.3 Defenitif
Terapi antibiotik definitif adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi
yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan kepekaannya terhadap
antibiotik.
C. Surveilan
Menetapkan data surveilance yang dikumpulkan.
Melakukan sensus harian.
Membuat laporan bulanan.
Melakukan analisa setiap 3 (tiga) bulan.
D. Pencehahan infeksi
1.1. CVL
1.2. UC
1.3. VM
1.4. OP
E. Pendidikan dan Pelatihan
1.1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TIM PPI
Menginvetarisir jadwal kegiatan dan pelatihan PPI Nasional
Mengusulkan kepada Pimpinan di ikutan pelatihan.
Mengikuti pelatihan tingkat nnasional
BAB III
DOKUMENTASI