Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

B. TujuanPedoman

C. RuangLingkupPelayanan

D. BatasanOperasional

E. LandasanHukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumberDayaManusia

B. DistribusiKetenagaan

C. JadwalKegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DenahRuang

B. StandarFasilitas

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN PASIEN

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Survei Nasional
Riskesdas 2007 melaporkan sebesar 75% penduduk Indonesia mengalami
riwayat karies gigi dan penyakit periodontal, tingginya angka penderita mendorong
pasien untuk mencari pengobatan dan upaya kesehatan gigi dan mulut ke fasilitas
kesehatan salah satunya Puskesmas.
Dengan pelayanan yang berkualitas, dampak terhadap perbaikan derajat
kesehatan masyarakat akan lebih dirasakan, masyarakat akan lebih berminat
untuk memanfaatkan sarana yang ada sehingga sekaligus dapat meningkatkan
efisiensi pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang ada di dalamnya.
Dokter gigi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang dalam
memberikan pelayanan kesehatan harus selalu menjaga mutu pelayanannya
sesuai dengan standard kompetensi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
Dengan standard kompetensi diharapkan para dokter gigi dapat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang hampir sama.

B. TUJUAN

Tujuan pedoman pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut adalah:

1. Mutu Pelayanan Kesehatan Gigi


Sebagai panduan dalam penatalaksanaan tindakan masing-masing
penyakit gigi
2. Acuan Keselamatan
Sebagai acuan dalam menjamin keselamatan pasien dan petugas Poli Gigi
di Puskesmas.

2
C. SASARAN

Pedoman ini ditujukan untuk dokter gigi sebagai pemberi pelayanan di


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan.

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas meliputi pengelolaan


pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pembinaan administrasi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas.

E. BATASAN OPERASIONAL

Batasan operasional dari pelaksanaan poli gigi di Puskesmas Kragilan adalah:

1. Pasien
Pasien sebagai penerima layanan kesehatan baik dengan atau tanpa paket
manfaat Jaminan Kesehatan Nasional berhak memperoleh pelayanan yang
sesuai standar dan memperoleh kepastian pembiayaan atas tindakan yang
diterima.
2. Dokter gigi
Penatalaksanaan secara profesional yang efektif dan efisien dapat
memberikan jaminan kualitas, pembiayaan dan keamanan penyelenggaraan
layanan kedokteran gigi.

F. Landasan
G. Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

3
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/PER/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Tahun 671);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktek Klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 231);

4
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kragilan dilaksanakan
oleh 1 orang dokter gigi yang mempunyai surat ijin praktek. .
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga dokter gigi setiap hari melakukan pelayanan di Puskesmas Kragilan
Kabupaten Serang.
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
setiap Hari Senin – Sabtu mulai jam 08.00 pagi s/d jam 12.00 siang, untuk
Hari Jumat mulai jam 08.00 pagi s/d jam 11.00 siang.

5
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gigi dilakukan oleh penanggung


jawab UKP Kesehatan yang menempati ruang pelayanan gigi dari gedung
Puskesmas Kragilan

WASTAFEL

PINTU
KELUARKELUA
PINTU MASUK R

LEMARI
INSTRUME
N

KURSI PASIEN GIGI

DENTAL UNIT

MEJA DOKTER GIGI STRERIL


ISASI

6
B. STANDAR FASILITAS

1. Ruang pelayanan gigi


2. Dental unit
3. Kompresor
4. Sterilisator
5. Unit komputer
6. Meja kerja
7. Kursi
8. Lemari alat
9. Lemari dokumen

7
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas meliputi :
1.Pelayanan medik gigi dasar
2.Ekstraksi gigi dewasa tanpa komplikasi
3.Ekstraksi gigi susu
4.Restorasi/tumpatan/tambalan gigi
5.Penatalaksanaan penyakit/kelainan jaringan mulut
6.Pelayanan kesehatan rujukan

B. LANGKAH KEGIATAN
Uraian mengenai langkah kegiatan masing-masing pelayanan kesehatan gigi
dapat dilihat pada SOP (Standar Operasional Prosedur )

8
BAB V

A. LOGISTIK
Logistik yang digunakan di poli gigi untuk melaksanakan standar pelayanan gigi
dan mulut di Puskesmas Kragilan adalah :

a. Dental Unit
b. Handpiece high speed
c. Mata bur
d. Set alat diagnostik dasar
e. Set alat penambalan
f. Bahan tambal
g. Tang cabut dewasa
h. Tang cabut anak
i. Tensi meter

9
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Untuk menjamin keselamatan pasien di Puskesmas Kragilan dilakukan kegiatan-


kegiatan sebagai berikut:

1. Pencatatan yang lengkap pada rekam medik pasien, termasuk di dalamnya


riwayat penyakit terdahulu, dan riwayat penyakit keluarga.
2. Pemeriksaan yang teliti.
3. Penandatangan persetujuan tindakan.
4. Penatalaksanaan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
5. Tenaga medis yang kompeten dan bekerja sesuai tupoksi/uraian tugas.
6. Pengawasan secara berkala melalui audit internal.

10
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Untuk menjamin keselamatan kerja dari petugas pelaksana poli gigi, maka
dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan prosedur perlindungan diri sesuai SOP.


2. Melaksanakan cuci tangan sesuai prosedur untuk mencegah penularan
infeksi.
3. Melaporkan semua kejadian yang berpotensi cedera, nyaris cedera dan
tidak diinginkan kepada penanggung jawab program upaya keselamatan
kerja (UKK).

11
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjamin kualitas pelayanan yang dilakukan


di poli gigi Puskesmas Kragilan. Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin mutu
pelayanan adalah dengan dibuatkannya daftar tilik dan audit internal yang
dilaksanakan secara berkala oleh tim auditor PuskesmasKragilan.

12
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi tenaga kesehatan gigi dan mulut puskesmas
dalam melaksanakan pelayanan medic dasar gigi di Puskesmas. Keberhasilan
pelayanan medik dasar terkait dengan kepatuhan pemberi layanan terhadap
standar dan prosedur yang ditetapkan.

13

Anda mungkin juga menyukai