Anda di halaman 1dari 49

RSGM Prof.

Soedomo
Kelompok 93
RSGM
RSGM Tipe B
Prof. (Permenkes 340 th 2010)

Soedomo Pelayanan medik gigi dasar


Pelayanan medik gigi spesialis
Pelayanan gawat darurat
Penunjang medik & non-medik

RSGM Pendidikan
(PP No. 93 tahun 2015)

3 FUNGSI:
pelayanan
pendidikan
penelitian
SEJARAH RSGM UGM
Perkembangan • Berdirinya Perguruan Tinggi
Pendidikan Ilmu Kedokteran Gigi di Rumah Bergabung dengan
kedokteran gigi di Sakit Tegalyoso, Klaten. Sekolah Tinggi Teknik
Indonesia masa • penggabungan dengan dan Fakultas Hukum & Farmasi Memisahkan
penjajahan Belanda dan Perguruan Kedokteran yang Sastra, Filsafat & diri dari Fakultatas
Jepang sudah ada sejak 1946 Kebudayaan sebagai Kedokteran
Cikal Bakal UGM.

1928 & 1942 1948 1949 1955


RSGM Prof. Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi
Berdirinya Fakultas
diresmikan oleh UGM mendapatkan izin Kedokteran Gigi
penyelenggaraan Rumah Universitas Gadjah
Mendiknas pada 31
Desember 2015 Sakit Gigi & Mulut Mada

2005 2002 1960


Visi:
Menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang
melaksanakan pelayanan dan pendidikan yang unggul
dan inovatif serta mengabdi pada kepentingan bangsa
dan kemanusiaan.

Misi:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
RENCANA secara profesional, komprehensif dan berkualitas sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
STRATEGIS
wahana pendidikan dokter gigi, dokter gigi spesialis
dan tenaga kesehatan lain yang terkait.

wahana dalam melakukan penelitian guna menunjang


perkembangan ilmu kedokteran gigi yang berdasar evidence
based dentistry.

Membangun komitmen SDM RSGM yang berkualitas dan


profesional melalui sistem reward yang terukur dan mekanisme
pembelajaran berkelanjutan.

Menjalankan kegiatan operasional secara efektif dan efisien


sehingga menghasilkan nilai tambah bagi stakeholder
Manajemen
Sumber Daya Manusia
serangkaian kegiatan pengelolaan sumber
daya manusia yang dimiliki oleh suatu
lembaga yang meliputi perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan, kompensasi, penilaian
kinerja, serta hubungan karyawan
UU Nomor 44 Tahun 2009

Rumah Sakit secara umum harus memiliki tenaga tetap


Regulasi • tenaga medis
• penunjang medis,
• tenaga keperawatan
Sumber Daya • tenaga kefarmasian
• tenaga manajemen Rumah Sakit
Manusia • tenaga non kesehatan

RSGM Kepmenkes Nomor 1173 tahun 2004


• Dokter gigi
Pendidikan • Dokter gigi spesialis (7 spesialistik utama)
• Dokter gigi spesialis lain (OB, Radiologi, IKGM,
Biomaterial
• Dokter/dokter spesialis lain
• Keperawatan (perawat gigi, perawat umum)
• Farmasi
• Teknisi medis (Radiografer, Rekam Medis, Teknisi Gigi,
Analisis Kesehatan)
• Administrasi (Keuangan, Kebersihan)
Perbandingan
Tenaga Medis menurut sumber daya
Jumlah dan No.
Kedokteran Gigi regulasi di RSGM
Jenis SDM 1 Dokter Gigi 7 40
RSGM Prof Dokter Gigi Spesialis

Soedomo Bedah Mulut 2 6

dengan Orthodonsia 3 10

Konservasi 2 7
Regulasi 2
Prostodonsia 1 9
Kedokteran Gigi Anak 1 8
Periodonsia 1 4
Dokter Gigi Ahli Lainnya (untuk RSGM Pendidikan)
Perbandingan
Kesehatan Gigi Masyarakat 1  
Jumlah dan
3 Dental Material 1  
Jenis SDM
Oral Biologi 1  
RSGM Prof
Radiologi Dental 1 1
Soedomo
4 Dokter Umum 1 2
dengan Keperawatan
Regulasi 5 Perawat gigi 7 18
Perawat Umum   6
Perbandingan
Perbandingan Tenaga Keahlian RSGM
Jumlah dan
Jumlah a. Tenaga Farmasi
Jenis SDMdan
Jenis SDM Apoteker   2
RSGM Prof
RSGM Prof Asisten Apoteker 1 1
Soedomo 6
Soedomo b. Tenaga Keteknisan Medis
dengan
dengan
Regulasi
Radiografer 1 5
Regulasi Teknisi Gigi 2 6
Perekam Medis 1 3
Perbandingan
Tenaga Non Medis/ Pendukung
Perbandingan
Jumlah dan
Administrasi 2 10
Jumlah
Jenis dan
SDM Kebersihan 5 4
Jenis SDM
RSGM Prof sanitarian   1
7 keuangan   3
RSGM Prof
Soedomo
ahli gizi   1
Soedomo
dengan
kasir   3
dengan
Regulasi pendaftaran   4
Regulasi teknisi klinik   4
Struktur
Organisasi dan
Tata Kelola
RSGM Prof
Soedomo
fasilitasi kepada seluruh dukungan administrasi
Mahasiswa, Dosen, penyedia
yang melakukan bimbingan
dan supervisi proses supervisi dan koordinasi
pembelajaran penilaian kinerja dosen

Komite
Perencanaan kebutuhan
Menyusun rencana kegiatan Koordinasi sarana prasarana yang
dan anggaran belanja Pendidikan dibutuhkan mahasiswa
pendidikan klinik

melaporkan hasil kerja


Membentuk sistem informasi secara berkala kepada
terpadu yang menunjang direktur RS Pendidikan dan
pelayanan, pendidikan, pimpinan Institusi
penelitian Pendidikan
pemantauan dan evaluasi proses
pembelajaran klinik Mahasiswa.
Kepmenkes RI Dokter
Nomor 1069 Pembimbing
tahun 2008 Klinik/Dosen
Klinik berperan
sebagai dokter
penanggung
Standar sumber daya manusia untuk jawab
program pendidikan klinik pelayanan
(DPJP)
Rumah sakit pendidikan utama bersama
5 Standar yang dengan Institusi Pendidikan
harus dipenuhi RS bertanggungjawab dalam menyediakan
Pendidikan salah tenaga pendidik klinis.
satunya Standar
Sumber Daya Peraturan
Manusia Pemerintah RI
Nomor 93 tahun
2015
SNARS IPKP 4 SNARS IPKP 3
Sfaff medik yang ditunjuk DOKTER Rasio pembimbing
direktur RS, memiliki SK
Penugasan beserta uraian
PEMBIMBING klinik : mahasiswa
• 1 : 5 untuk koas
tugas, tanggung jawab, KLINIK • 1 : 7 untuk PPDGS
dan kewenangan klinis

memberikan pelayanan Membimbing mahasiswa mengawasi jalannya


kepada pasien pelayanan medis yang
diberikan oleh mahasiswa
Dokter pembimbing : koas ≠ 1 : 5 (di RSGM Prof Soedomo)

01 SNARS IPKP 1 Jumlah mahasiswa yang diterima belum sesuai


(belum sesuai) dengan kapasitas rumah sakit

Harus dilakukan pendataan dan penghitungan


02 SNARS IPKP 1 koas yang masuk secara rinci, sebelum koas masuk
(belum dilakukan)
ke pendidikan klinis

Membuat regulasi dan penyelesaian masalah


03 Tugas KOMKORDIK
terkait (misalnya menambah DPJP)
Kegiatan Manajemen SDM

PERENCANAAN SELEKSI ORIENTASI PENGEMBANGAN PENILAIAN

Seleksi administratif
RSGM oleh direktorat
Pengenalan Mendorong staff membuat SKP dan
merencanakan bagian-bagian untuk ikut meng-upload SKP dan
SDM UGM, TKB
kebutuhan RSGM seminar, hasil kerja ke
oleh RSGM,
melanjutkan hris.simaster.ugm.ac.id
tenaga kerja, pendaftaran dan Belum ada orientasi kuliah
dilaporkan pengumuman tentang PPI (belum
kepada dirokterat online dari website sesuai dengan masih perlu
SDM UGM direktorat SDM SNARS KKS 7) ditingkatkan lagi
UGM
Manajemen Logistik
logistik merupakan bagian dari instansi
yang bertugas menyediakan bahan atau
barang yang dibutuhkan untuk kegiatan
operasional suatu instansi dalam jumlah,
kualitas dan pada waktu yang tepat (sesuai
kebutuhan) dengan harga serendah
mungkin
Manajemen logistik RSGM Prof Soedomo

INSTALASI SARANA
INSTALASI FARMASI
PRASARANA
mengelola logistik medis dan obat
Mengelola logistik Non-medis
terdiri dari aset lancar dan aset tetap
Syarat Sarana dan Prasarana RSGM tipe B
PERMENKES NO. 340 TAHUN 2010

1. Dental unit 25 buah


2. Dental chair 25 buah
3. Tempat tidur 2 buah
4. Prasarana
tenaga listrik ,air bersih, instalasi pengolahan limbah, alat
komunikasi, ruang instalasi (ruang genset, kompresor,alat
pemadam kebakaran), dan tempat parkir.
Kendala Manajemen logistik

Jumlah sarana prasarana belum memadai


Sarana prasarana RSGM Prof Soedomo belum
memenuhi syarat Kepmenkes No. 1173 tahun 2004

Belum ada mutasi logistik Perlu pengadaan sarana


belum terpisahnya aset/inventaris
prasarana
masih banyak peralatan-peralatan milik
milik FKG UGM dan aset/inventaris
FKG UGM yang juga dipakai untuk
milik RSGM UGM
kegiatan operasional RSGM Prof.
Soedomo
Manajemen Sistem
Informasi
PP No. 93 tahun 2015 rumah sakit perlu
membentuk sistem informasi terpadu
untuk menunjang penyelenggaraan fungsi
pelayanan, pendidikan, dan penelitian
bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan
kesehatan lain.
PENDAFTARAN

PENDAFTARAN
RAWAT INAP

RAWAT INAP
RAWAT JALAN

RAWAT JALAN
Kendala Manajemen Sistem Informasi

Belum mendukung kegiatan pendidikan


belum dapat mengakses jurnal-jurnal ilmiah
(SNARS MIRS)

Informasi layanan belum belum mendukung penyediaan data


insiden keselamatan kerja, surfeilans
dapat diakses publik infeksi
belum ada website atau sosial
media perlu ditambahkan pada menu di SIM
Manajemen Mutu
Permenkes Nomor 4 Tahun 2018

pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan


pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit sebagai
bagian dari tata kelola klinis yang baik
Dasar Hukum Mutu Pelayanan Rumah Sakit

PP Nomor 93 Tahun 2015 pasal 25 : Rumah Sakit


Pendidikan
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Bab 9 mengenai Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

PP Nomor 93 Tahun 2015 Pasal 30 Bagian Keenam Pengendalian


Mutu Pendidikan
Direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan dan pimpinan Institusi Pendidikan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengendalian mutu pelayanan,
pendidikan, dan penelitian dalam rangka pendidikan klinis di Rumah Sakit
Pendidikan
Implementasi di RSGM UGM Prof. Soedomo
A. INDIKATOR MUTU
1 Belum adanya 2 tidak adanya
3 tidak dapat
penetapan indikator- melakukan
indikator mutu indikator di pengukuran
setiap unit dan evaluasi
terhadap
standar
pelayanan di
rumah sakit

BELUM SESUAI SNARS PMKP 6


Setiap unit kerja di rumah sakit memilih dan menetapkan indikator
mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja.
Implementasi di RSGM UGM Prof. Soedomo
Mencuci
tangan /
Sudah handrub
dilaksanakan, perlu
ditingkatkan Penggunaan
B. PPI APD

Sudah
CSSD
dilaksanakan

Laundry untuk
Belum
linen, sosialisasi
dilaksanakan
etika batuk
Implementasi di RSGM UGM Prof. Soedomo
BUDAYA KESELAMATAN
C. PASIEN

1 Jarang sekali 2 Belum ada 3 Belum ada


menanyakan kajian resiko checklist
identitas jatuh sebelum dan
pasien (nama setelah
dan tanggal
tindakan
lahir) untuk
mencocokkan infasif
identitas
Implementasi di RSGM UGM Prof. Soedomo
C. KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
1 2 3

Yang sudah dilaksanakan RSGM:


Penanggulangan kebakaran dan bencana (jalur evakuasi, simulasi kebakaran)
Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam
Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)
• untuk rumah sakit yang
menyelenggarakan proses
pendidikan bagi tenaga
kesehatan (RS Pendidikan).

• kerangka untuk mencakup pendidikan medis


dan pendidikan staf klinis lainnya dengan
memperhatikan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di rumah sakit tersebut.
Implementasi IPKP di RSGM Prof Soedomo

SNARS IPKP 1 Jumlah peserta didik


Jumlah peserta didik Your Picture Here
melebihi kapasitas
sesuai kapasitas

REGULASI
SNARS IPKP 2 VS belum ada
ada dokumentasi IMPLEMENTASI dokumentasi nama
nama peserta didik peserta didik

SNARS IPKP 3 rasio pembimbing


rasio pembimbing pembimbing dengan
klinis dan peserta peserta didik terlalu
didik dihitung dan besar
terencana
Implementasi IPKP di RSGM Prof Soedomo
SNARS IPKP 4
staff klinis yang ditunjuk
staff RSGM dan
direktur RS memberikan Your Picture Here
akademisi FKG masih
bimbingan klinis untuk
dual fungsi
mahasiswa

SNARS IPKP 5 REGULASI supervisi belum sesuai


RS memastikan supervisi VS peraturan yang berlaku,
terhadap semua tindakan yang IMPLEMENTASI dimana tindakan yang
dilakukan peserta didik sesuai dilakukan mahasiswa
peraturan yang berlaku tidak diawasi onsite

SNARS IPKP 6
• kegiatan pendidikan mematuhi • belum mematuhi
aturan rumah sakit tentang aturan keselamatan
Keselamatan Pasien, PPI, K3 pasien, PPI, K3
• diadakan survey kepuasan • belum ada survey
pasien atas pelaksanaan kepuasan pasien
pendidikan
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah keseluruhan
aktivitas yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana, dengan memegang prinsip
biaya yang minimal dan aturan yang paling
menguntungkan. Penggunaan dana dilakukan
seefisien mungkin sehingga mencegah
peningkatan pembiayaan (Bambang Riyanto,
2013).
Manajemen Keuangan RSGM Prof.
Soedomo pembuatan
Rencana
RSGM Prof. Soedomo Anggaran Biaya
dijalankan dibawah (RAB) dalam
pengawasan Universitas bentuk Rencana
Gadjah Mada, sumber dana: Kerja dan
pelayanan pasien dan subsidi Anggaran
universitas Tahunan (RKAT).

Pengelolaan keuangan, pelaporan


pemasukan dan pengeluaran dana
RSGM Prof. Soedomo dilakukan secara
online melalui Sistem Informasi
Manajemen Keuangan (SIMKeu) UGM.
Manajemen Keuangan RSGM Prof.
Soedomo
Alokasi dana RSGM
Prof. UGM digunakan
untuk belanja modal
pengajuan kepada (dental unit, furniture,
Direktur RSGM serta alat sterilisasi)

biaya operasional
diajukan ke pihak seperti pembelian
universitas barang habis pakai,
membayar pegawai,
administrasi, serta
pemeliharaan gedung.
Dasar Hukum Manajemen Keuangan
Peraturan Pemerintah no 93 tahun 2015 Bab V pasal 31

• pendanaan untuk Rumah Sakit Pendidikan menjadi


tanggung jawab bersama antara pemilik Rumah Sakit
Pendidikan dan Institusi Pendidikan

• usulan kebutuhan biaya Rumah Sakit Pendidikan


dikoordinasikan dan diusulkan oleh komite koordinasi
pendidikan kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan
dan pimpinan Institusi Pendidikan
1
1 Perbandingan RSGM Prof. Soedomo belum
Adanya perhitungan satuan biaya menyelenggarakan penyusunan biaya
pendidikan yang disusun bersama pendidikan bersama dengan
antara Rumah Sakit Pendidikan dan Implementasi Universitas Gadjah Mada  Hal yang
Institusi Pendidikan sudah dilakukan barulah pengajuan
Manajemen dana ke universitas.
Keuangan RSGM
2 2
Prof. Soedomo
Terdapat rencana anggara
RAB yang dibuat hanya
biaya (RAB) penyelenggaraan
memaparkan kebutuhan dana
pendidikan yang disusun satu
tahun sekali oleh koordinator
dengan terkait operasional (pelayanan)
rumah sakit, belum mencakup
pendidikan
pendidikan dan penelitian
Kepmenkes RI No
3 1069 tahun 2008
3
tentang Pedoman
Terdapat laporan keuangan
anggaran biaya berkala enam Klasifikasi dan Syarat Sudah terdapat LPJ keuangan
yang dilaporkan kepada UGM
bulanan dan tahunan yang Rumah Sakit melalui SimKeu setiap bulan
disahkan oleh Direktur RS dan
Pimpinan Institusi Pendidikan Pendidikan
SNARS Implementasi
Standar dan
Prosedur ARK. 2 (Regulasi Rawat Rawat
Operasional pendaftaran) Jalan Inap

RSGM
ARK. 2.2 (Alur pasien)
• UPU (Unit Pelayanan Umum)
Senin-Sabtu 08.00-20.00 WIB
UPU Klnik Residen
• Klinik koas, residen
Senin-Jumat 08.900 s.d. 18.00 Klnik Spesialis/
Klinik Kepaniteraan
• Klinik Spesialis (Alamanda) Alamanda
Senin-Jumat 08.00-16.00
IGD
Instalasi
Gawat Darurat
Permenkes No 4 tahun 2018 pasal
2C
ARK 1.1 SNARS

• pelayanan gawat darurat 24


jam
• Dilakukan TRIASE
Rekam ? Diisi oleh dr,drg,tenaga medis tertentu

Medis  Pengelola adalah tenaga ahli

1. Standar MIRM 1 SNARS  Ruang Penyimpanan RM

2. Standar MIRM 8 SNARS


Standar Kode (diagnosis,
3. Standar MIRM 11 SNARS ? prosedur,symbol, singkatan)

4. Standar MIRM 12 SNARS


? 1 Rekam Medis= 1 Pasien
5. Standar MIRM 13 SNARS
6. Standar MIRM 13.1 SNARS ? Kelengkapan isi Rekam Medis

7. Standar MIRM 14 SNARS


? Kerahasiaan/ privasi
Pelayanan “SUPERVISI”

Medis
UU Nomor 20 Tahun 2013
PPDGS/ IPKP 5 SNARS

Residen Pelayanan Pasien


Pendidikan Risiko Tinggi
Kepaniteraa PAP3 SNARS
n TERINTERGRASI
SNARS

P. medis UPU
Non-
Pendidikan “IDENTIFIKASI”
Spesialis/ SKP 1 SNARS
Alamanda
IGD
IGD PPI SNARS
MIRM 13
SNARS
AP1.3 SNARS
” Ruang khusus
“Airbone disease
ARK SNARS Jam kedatangan
patient
pasien,
SOAP (Informasi,
Asesmen, Rencana)
Pelayanan gawat
darurat 24 jam
dengan Residen
BM Jaga/ Dokter
jaga setiap hari,
pelayanan ranap
Pelayanan
Penunjang
1. Radiologi Dentomaksilofasial
pelayanan penunjang medis 2. Laboratorium Teknik Gigi
• Permenkes Nomor 340 Tahun 2010 3. Farmasi
pelayanan penunjang non-medis
• Permenkes Nomor 340 Tahun 2010
Pasal 11
Radiologi
Dentomaksilofasial

• Pelayanan radiodiagnostik beroperasi selama 24


jam
• Ada regulasi pengorganisasian dan pengaturan
pelayanan radiodiagnostik secara terintegrasi
• Terdapat dokter spesialis radiologi
• Semua staf radiografi memiliki pendidikan,
pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang
dipersyaratkan
• Sudah ada kerjasama dengan pihak ketiga
• Diadakan orientasi dan pelatihan  Belum Ada
• melakukan identifikasi dosis maksimum
radiasiBelum
Laboratorium
Teknik Gigi Syarat minimal
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1173 Tahun 2004 ayat
(1)

pembuatan alat kedokteran gigi berupa Gigi Tiruan Sebagian


(GTS), Gigi Tiruan Lengkap (GTL), Gigi Tiruan Cekat (GTC),
reparasi, protesa kerangka logam, alat orto lepasan, mahkota
jaket akrilik, mahkota jaket porselin, mahkota penuh, inlei dan
onlei, pasak logam, sampel penelitian, dan lain sebagainya
Farmasi WAJIB
Permenkes RI Nomor 85 tahun 2015

PKPO 1 Apoteker PKPO 4 Peresepan


instruksi
PKPO 2 seleksi obat,
formularium PKPO 4.1 kelengkapan
PKPO 2.1 pengadaan resep
PKPO 6.1 Verifikasi
PKPO 3 penyimpanan penyerahan obat
PKPO 7 Pemantauan
PKPO 3.1 Narkotika efek obat
psikotropika
Thank You

Anda mungkin juga menyukai