Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Praktek Dokter

Gigi di era new normal


Pitch Deck Tagline
Praktek drg new normal
• Persiapan lingkungan praktek
• Signing, Protokol pasien
• Zonasi ruang-Office triage
• Pengaturan aliran udara
• Fasilitas pendukung lain
• Protokol covid 19
• APD (donning-dofing APD)
• Protokol kumur
• Manajemen aerosol
• Manajemen praktek new normal
• Asesment per appointment
• Pengaturan Jadwal Sebentar lagi
• Unit cost diterbitkan,
sedang proses
Penularan COVID 19
Virus SARS-CoV-2 bertransmisi diantara
manusia melalui respiratory droplets dan
interaksi kontak
respiratory droplets melalui hidung,
mulut atau mata, yaitu organ yang
berpotensi terekspos oleh virus tersebut.
Droplets itu sendiri merupakan partikel
yang berat dan tidak dapat berpindah
jauh lebih dari 1.5 m

Partikel yang yang membawa virus SARS-CoV-2 akan dikeluarkan oleh tubuh dan dapat larut dan menjadi bio-aerosol.
Partikel bio-aerosol umumnya berdiameter 0,3 hingga 100 μm; namun penting untuk diketahui bahwa, fraksi ukuran yang
dapat terhirup adalah dari 1 sampai 10 μm. Bio-aerosol dengan ukuran mulai dari 1.0 hingga 5.0 μm umumnya tetap
berada di udara, sedangkan partikel yang lebih besar diendapkan permukaan. Dengan kemampuan droplet nuclei
aerosol dapat bertahan di permukaan maupun bertahan di udara[12] dalam beberapa jam.[10] Virus tersebut berpotensi
dapat berpindah pada jarak yang jauh dengan estimasi jarak sekitar 6 m dari orang yang terinfeksi dan selanjutnya
menginfeksi lingkungannya
Penyebaran di praktek drg
Signing – protokol kedatangan Pasien
• Cuci Tangan
• Alat pendukung (termal gun,
kamera pemindai termal
• Formulir risiko infeksi
• Tanda dan gejala infeksi Sars-Cov-2
(diambil dari data who terbaru)
• Hasil laboratorium penanda infeksi
• Pemeriksaan rapid test (merk yang
diakui who, merk yang diakui
pemerintah Indonesia)
• Pengaturan pasien -Jika pasien
yang telah didiagnosis positif
terinfeksi Covid-19 namun tidak
bergejala (orang tanpa gejala/OTG)
PENGATURAN ZONASI RUANG

• Pembagian zonasi kuning yaitu ruang receptionis/front office, ruang tunggu pasien, ruang
staff dan mushola/tempat sembahyang. Di zonasi kuning semua harus memakai masker
dan melakukan hand hyigiene.
• Zona merah adalah zonasi infeksius yaitu ruang yang dipergunakan untuk tindakan praktek
(menghasilkan aerosol), dan toilet (wajib memakai APD ( PPE) sesuai yang
direkomendasikan).
• Arah alur pergerakan pasien dan pergerakan tenaga medis harus teridentifikasi jelas, diatur
dengan sign / tanda khusus yang dapat dipahami dengan baik.
• Alur pergerakan pasien dari mulai masuk fasilitas pelayanan kesehatan harus di atur agar
selalu menjaga jarak dan kepadatan.
• Alur pergerakan tenaga medis baik dokter gigi, dan asisten yang beraktifitas di dalam ruang
praktek harus dibuat khusus dan terdapat jalur ke ruang ganti atau dekontaminasi yang
dibuat tidak bertemu dengan petugas atau ruang tunggu pasien secara langsung.
ALIRAN UDARA
satu arah dari bersih ke kotor
Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk ventilasi bangunan:
alami, mekanis dan ventilasi hybrid (mode campuran).

Aliran udara
bersih
Center for Disease Control Prevention-CDC
merekomendasikan 12 ACH untuk pencegahan
infeksi pada ruang tindakan yang menimbulkan
aerosol, yang setara dengan, 80 l / dt / pasien di
ruang 4 × 2 × 3 m3. direkomendasikan untuk
ruangan dengan volume yang sama (ruang praktik
dokter gigi 4 x 3 m), maka harus mempunyai tingkat
aliran ventilasi udara rata-rata per jam : 160 l / dt /
EXHAUSER,
Kedudukan di bawah, dari pasien dan atau tingkat aliran ventilasi udara
lantai kurang lebih 20 cm
minimum 80 l / dt / pasien setiap saat.
gunakan AC yang menggunakan aliran udara dari luar
AC Split wall, cassete, floor standing adalah sistem resiculasi dimana udara bekas return digunakan kembali sebagai udara suplay.
AC Split Duct, FCU, AHU (Air Handling Unit) adalah sistem Non resiculasi namun bisa berpotensi kontaminasi silang jika salah dalam pendistribusian udara keluarnya
PROTAP dokter Gigi Manajemen aerosol
• Pasien kumur PVP I atau Hidrogen peroksida
APD
• Harus 4 handed
• APD sesuai • Posisi drg dan asisten membelakangi aliran
rekomendasi PB PDGI udara bersi masuk
atau WHO • Posisi jam 12 lebih dianjurkan
• Perhatikan selalu saat • Rubber dam
donning dan dofing APD
• HVE
Spray
Reservoir
Covid-19
Gargle
Protokol oral & respiratory hygiene RS Darurat COVID-19
Wisma Atlit
Kolaborasi PB PDGI & PB IDI

30 detik
10-15 ml selanjutnya di Tidak makan,
PVP-I di area
minum, kumur
kumur ke belakang 5-6 kali sehari
(kerongkongan)
Buang dengan air
dalam rongga (tiap 4 jam)
kepala 45º ke selama 30
mulut selama
belakang menit
30 detik
(bunyi rrrrrrrrr)
14 hari

0,14 ml Iota-Carrageenan
nasal spray di masing- 3 kali sehari Monitoring dilakukan secara
masing lubang hidung digital menggunakan aplikasi

7 hari
DONNING DOFING

Tahapan tehnik pemasangan dan pelepasan APD, dapat mencegah


penularan dari mikroorganisme yang menempel di APD yang telah
digunakan. Sebaiknya dokter gigi memasang poster tehnik pelepasan
APD ini di ruang APD untuk mengurangi kemungkinan kesalahan tehnik
pelepasan yang dapat menyebabkan penularan virus Sars-Cov-2.

https://www.cdc.gov/hai/pdfs/ppe/PPE-Sequence.pdf)
1. Lepaskan seluruh aksesoris (cincin, jam tangan, gelang). 1. Sebelum melepaskan APD siapkan tempat sampah infeksius.
2. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (hand 2. Lepaskan sarung tangan kedua dengan cara menggulung
wash). dari dalam keluar hingga separuh bagian sarung tangan
terbuka, dilanjutkan dengan membuka sarung tangan sisi
3. Gunakan sarung tangan steril. lainnya hingga seluruhnya terbuka, jadikan 1 dan gulung kedua
4. Kenakan cover all mulai dari kaki terlebih dahulu, selanjutnya sarung tangan, buang ke tempat sampah infeksius. Sebelum
melepaskan APD siapkan tempat sampah infeksius.
dinaikkan ke atas sampai dengan bagian lengan dan leher, tutup
resleting cover all. 3. Lepaskan bagian kepala dari cover all dengan membuka
resleting sebatas leher.
5. Kenakan shoes cover pada kedua sepatu, pastikan seluruh
4. Lepaskan masker N95 mulai dari tali atas, dilanjutkan
permukaan sepatu tertutupi. dengan tali bagian bawah, buang masker N95 ke tempat
6. Kenakan tutup kepala (hair cap) pastikan seluruh rambut tertutup. sampah infeksius.
7. Kenakan masker bedah, lanjutkan dengan mengenakan masker N95 5. Lepaskan masker bedah, lipat kedalam buang ke tempat
(penggunaan masker N95 dipastikan bagian hidung yang terdapat sampah infeksius.
logam, kaitkan tali bagian bawah terlebih dahulu kemudian tali bagian 6. Lepaskan tutup kepala, gulung dari dalam keluar, buang ke
atas dengan cara silang) tempat sampah infeksius.
8. Kenakan kacamata googless (bila petugas mengenakan kacamata, 7. Lepaskan shoes cover, gulung dari dalam keluar, buang ke
tempat sampah infeksius.Lepaskan cover all dengan
maka kacamata googless dikenakan setelah pemakaian kacamata), menggulung dari dalam keluar, dari mulai lengan
pastikan tidak ada celah untuk udara masuk.
lanjut kebagian badan dan kaki selanjutnya buang gulungan
9. Kenakan bagian kepala dari cover all , pastikan seluruh permukaan cover all ke dalam tempat sampah infeksius.
kulit muka telah terlindungi. 8. Lepaskan hand schoen pertama dengan cara menggulung
10. Langkah terakhir, kenakan sarung tangan ke 2 hingga bagian lengan dari dalam keluar, buang ke tempat sampah ineksius.
bawah cover all tertutupi oleh sarung tangan ke 2, petugas siap 9. Langkah terakhir cuci tangan 6 langkah dengan air mengalir
melakukan tindakan terhadap pasien. dan sabun.
Urutan Pemakaian Alat Pelindung Diri : Langkah – langkah Melepaskan APD
Fasilitas pendukung lain
Optional but important
mandatary

Ruang memakai APD

Ruang melepas APD


Desinfektan dan Sterilisasi
Proses Sterilisasi Proses disinfeksi
Sterilisasi menggambarkan suatu proses Disinfeksi menggambarkan suatu proses yang
menghancurkan atau menghilangkan semua menghilangkan banyak atau semua mikroorganisme
bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan patogen, kecuali spora bakteri pada benda mati. Dalam
pada fasilitas kesehatan secara fisik atau pengaturan layanan kesehatan, objek biasanya
kimiawi. Steam di bawah tekanan, panas didesinfeksi dengan cairan kimia atau pasteurisasi basah.
kering, gas EtO, plasma gas hidrogen Tidak seperti sterilisasi, desinfeksi tidak bersifat sporicidal
peroksida, dan bahan kimia cair (membunuh spora). Beberapa disinfektan golongan zat
kimia steril, akan membunuh spora dengan waktu
pemaparan yang lama (3-12 jam).
Critical item, Semicritical item dan Non critical item.
Atur ruang praktik dokter gigi agar hanya persediaan dan instrumen yang bersih atau steril yang diperlukan
untuk prosedur gigi yang mudah diakses Semua persediaan dan instrumen lainnya harus berada dalam
penyimpanan tertutup, seperti laci dan lemari, dan jauh dari kemungkinan kontaminasi.

Semua area harus bebas dari semua konten seperti majalah, mainan anak, remote TV, atau artikel serupa.
• Desinfektan tingkat tinggi adalah desinfektan yang pada konsentrasi yang sama tetapi dengan periode paparan yang lebih pendek (mis., 20 menit untuk 2%
glutaraldehyde), akan membunuh semua mikroorganisme kecuali sejumlah besar spora bakteri.
• Disinfektan tingkat menengah dapat membunuh mikobakteri, bakteri vegetatif, sebagian besar virus, dan sebagian besar jamur, tetapi tidak membunuh spora
bakteri.
• Disinfektan tingkat rendah dapat membunuh sebagian besar bakteri vegetatif, beberapa jamur, dan beberapa virus dalam periode waktu yang singkat (≤10 menit).
Manajemen Limbah
• Limbah Cair
• Unit proses IPAL sekurang-kurang terdiri atas proses sedimentasi awal, proses biologis (aerob
dan/atau anaerob), sedimentasi akhir, penanganan lumpur, dan disinfeksi dengan klorinasi (dosis
disesuaikan agar mencapai sisaa klor 0,1-0,2 mg/I). Setelah proses klorinasi, pastikan air kontak
dengan udara untuk menghilangkan kandungan klor di dalam air sebelum dibuang ke badan air
penerima
• Limbah Padat domestic
• Limbah padat organik dan anorganik agar disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
Padat Domestik paling lama 1 x 24 jam
• Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boots dan
apron dan penutup kepala.
• Limbah Padat Infeksius dan biohazard
• meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perban bekas, tisu bekas, alat suntik bekas, set
infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, dari kegiatan pelayanan di ruang praktek, dan ruang
pelayanan lainnya.
• Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boots dan
apron, kacamata pelindung (goggle), dan penutup kepala.
• Timbulan/volume limbah infeksius biohazard harus tercatat dalam logbook setiap hari
Manajemen Pasien
• Volume pasien, Tentukan jumlah maksimum pasien yang dapat dikerjakan selama
jadwal jam praktek. Hal ini dapat tetapkan berdasarkan jumlah kamar praktik dokter
gigi, luas ruang praktik dokter gigi, tata letak fasilitas prasarana yang digunakan di
dalam ruangan, dan waktu yang diperlukan untuk membersihkan dan mendisinfeksi
prasarana tersebut. Untuk memberikan waktu desinfeksi droplet yang terjadi setelah
tindakan prosedur gigi, tim tenaga kesehatan gigi harus menunggu setidaknya 15
menit setelah selesainya perawatan gigi dan memulai memulai pembersihan kamar
dan proses desinfeksi sebelum memasukkan pasien baru.
• Bila memungkinkan, Hindari prosedur tindakan yang menghasilkan aerosol.
Dianjurkan melakukan Assesment per appointment sehingga bias diatur jadwal
pasien
• Simulasikan perhitungan kunjungan pasien dan estimasikan beban sumber daya nya
Perhitungan Unit Cost
FIXED COSTS (BIAYA TETAP) VARIABLE COSTS (BIAYA VARIABEL)
• Biaya yang tetap sama walaupun terjadi perubahan • biaya yang totalnya berubah secara proporsional
output, dengan jumlah pasien 1 ataupun bahkan 100 dengan perubahan output pemakaian (produksi)
pasien maka biaya unit cost yang dikeluarkan akan
selalu sama • misalkan masker bedah. 1 (satu) boks masker
bedah berisi 50 dan saat ini rerata harganya
• Asumsi yang kita pergunakan adalah jumlah kunjungan
per hari di tempat praktik kita adalah 4 pasien, maka adalah Rp 250 rb. Maka harga satuan/unit
asumsi jumlah pasien dalam satu tahun adalah cost masker bedah adalah:
1 hari 4 pasien : • Rp. 250,000 / 50 = Rp. 5000
1 minggu 6 hari kerja JML SATUAN Asumsi Harga
NO NAMA PERLENGKAPAN penggunaan HARGA SATUAN
1 bulan : 24x 4 = 96
BAJU APD TANPA PENUTUP KAKI 1 75.000 75.000
1 tahun : 96 x 12 = 1.152 1

2 tahun : 1152 x 2 = 2304 2 MASKER KN95 4 65.000 16.250

3 DISPOSIBLE SURGICAL GOWN 1 20.000 20.000


• Dengan beban pembiayaan renovasi sebesar 30 juta
tersebut dan kita berasumsi bahwa uang tersebut di 4 SEPATU BOOT 500 300.000 600
asumsikan untuk jangka waktu 2 tahun maka 5 KACAMATA PROTEKSI DOKTER 100 50.000 500
perhitungan unit cost tarif renovasi tersebut adalah:
6 GLOVES 100 65.000 650
• Rp. 30,000,000 / 2304 (jumlah pasien dalam 2 tahun) 7 DISPOSABLE HAIR CAP 50 50.000 1.000
= Rp. 13,020. ( dibulatkan menjadi Rp. 13,000)
8 MASKER 50 250.000 5.000
TARIF VARIABEL COST
119.000
• Harga tarif drg (harga lama yang iasa digunakan sebelum era new
normal) + Fixed Cost + variabel cost
• = harga tarif lama + Rp. 13,000 + Rp. 120.000
• = harga tarif lama = Rp. 133,000
• Perlu diingat pembahasana diatas “total get harus lebih besar dari
pada total give” sehingga dengan kenaikan harga sebesar Rp. 133 rb
tersebut, maka seorang dokter gigi wajib mempersepsikan
pembiayaan tersebut memang dibutuhkan dan dirasakan oleh pasien
tersebut.
MITIGASI
Jika ditemukan pasien yang diduga kuat terinfeksi Sars-Cov-2, dokter gigi sebaiknya
melakukan tindakan mitigasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.
• Hentikan tindakan kedokteran gigi lebih lanjut pada pasien suspek Covid-19 untuk kasus non emergensi. Pada kasus emergensi,
dokter gigi dapat melakukan penatalaksanaan terapi kedokteran gigi sesuai dengan ketentuan yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
• Edukasi pasien suspek Covid-19
• agar melakukan pemeriksaan Covid-19 di puskesmas atau rumah sakit menggunakan swab PCR dan pemeriksaan radiogram thorax.
• melakukan pelaporan ke dokter gigi jika sudah diketahui hasil pemeriksaan dari puskesmas atau rumah sakit.
• agar menjaga jarak dengan anggota keluarga dan orang lain hingga dipastikan sembuh atau bebas infeksi Sars-Cov-2.
• tidak menggunakan alat makan atau alat lain secara bersama dengan orang lain.
• melakukan kebiasaan hidup sehat
• Pada pasien yang telah positif Covid-19 (baik dari hasil rapid test reaktif atau swab PCR positif), lakukan pelaporan ke Dinas
Kesehatan Kota/Kabupaten/Desa agar dapat ditindaklanjuti. Pelaporan ini dilakukan maksimal dalam waktu 1x24 jam.
• Lakukan pendataan pasien siapa saja yang telah menunggu bersama dengan pasien suspek Covid-19 di ruang tunggu.
• Lakukan monitoring pada pasien suspek Covid-19 melalui aplikasi komunikasi, hingga pasien dinyatakan negatif atau positif
Covid-19. Jika pasien dinyatakan negatif, maka formulir yang telah diisi, dapat diabaikan. Jika pasien dinyatakan positif, maka
laporkan formulir ini ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten/Desa dalam waktu 1x24 jam. MOHON AGAR PARA DOKTER GIGI
YANG MELAKUKAN PRAKTIK DOKTER GIGI, MENYIMPAN NOMOR CALL CENTRE DINAS KESEHATAN KOTA/KABUPATEN
MASING-MASING.
• Jika dokter gigi mulai menunjukkan gejala Covid-19, sebaiknya tidak melakukan praktik dokter gigi dahulu hingga dinyatakan
sembuh.
Konsumsi Makanan Bergizi
Makanan yang mengandung Karbohidrat
Jadikan Ikan Sebagai Sumber Protein Utama Mengkonsumsi makanan yang bergizi sangat
Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan Secara Rutin berpengaruh pada kesehatan dan keseimbangan
gizi yang ada di dalam tubuh.
Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
disarankan Kementerian Kesehatan per orang per hari adalah: Gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok
makan); Garam tidak melebihi 2000 mg natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak
hanya 67 gr (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan mengingat rumusannya adalah G4 G1 L5.

Kegiatan Fisik
Semua orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang
minggu, atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik intensitas tinggi sepanjang minggu.
WHO menganjurkan untuk dewasa minimal aktifitas fisik 30 menit sehari,
Istirahat yang cukup
Tidur malam minimal 7 jam setiap hari. Tidak sering terbangun saat tidur, bangun di pagi hari dengan segar,
dapat tidur dengan mudah 30 menit setelah berbaring.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai