Partikel yang yang membawa virus SARS-CoV-2 akan dikeluarkan oleh tubuh dan dapat larut dan menjadi bio-aerosol.
Partikel bio-aerosol umumnya berdiameter 0,3 hingga 100 μm; namun penting untuk diketahui bahwa, fraksi ukuran yang
dapat terhirup adalah dari 1 sampai 10 μm. Bio-aerosol dengan ukuran mulai dari 1.0 hingga 5.0 μm umumnya tetap
berada di udara, sedangkan partikel yang lebih besar diendapkan permukaan. Dengan kemampuan droplet nuclei
aerosol dapat bertahan di permukaan maupun bertahan di udara[12] dalam beberapa jam.[10] Virus tersebut berpotensi
dapat berpindah pada jarak yang jauh dengan estimasi jarak sekitar 6 m dari orang yang terinfeksi dan selanjutnya
menginfeksi lingkungannya
Penyebaran di praktek drg
Signing – protokol kedatangan Pasien
• Cuci Tangan
• Alat pendukung (termal gun,
kamera pemindai termal
• Formulir risiko infeksi
• Tanda dan gejala infeksi Sars-Cov-2
(diambil dari data who terbaru)
• Hasil laboratorium penanda infeksi
• Pemeriksaan rapid test (merk yang
diakui who, merk yang diakui
pemerintah Indonesia)
• Pengaturan pasien -Jika pasien
yang telah didiagnosis positif
terinfeksi Covid-19 namun tidak
bergejala (orang tanpa gejala/OTG)
PENGATURAN ZONASI RUANG
• Pembagian zonasi kuning yaitu ruang receptionis/front office, ruang tunggu pasien, ruang
staff dan mushola/tempat sembahyang. Di zonasi kuning semua harus memakai masker
dan melakukan hand hyigiene.
• Zona merah adalah zonasi infeksius yaitu ruang yang dipergunakan untuk tindakan praktek
(menghasilkan aerosol), dan toilet (wajib memakai APD ( PPE) sesuai yang
direkomendasikan).
• Arah alur pergerakan pasien dan pergerakan tenaga medis harus teridentifikasi jelas, diatur
dengan sign / tanda khusus yang dapat dipahami dengan baik.
• Alur pergerakan pasien dari mulai masuk fasilitas pelayanan kesehatan harus di atur agar
selalu menjaga jarak dan kepadatan.
• Alur pergerakan tenaga medis baik dokter gigi, dan asisten yang beraktifitas di dalam ruang
praktek harus dibuat khusus dan terdapat jalur ke ruang ganti atau dekontaminasi yang
dibuat tidak bertemu dengan petugas atau ruang tunggu pasien secara langsung.
ALIRAN UDARA
satu arah dari bersih ke kotor
Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk ventilasi bangunan:
alami, mekanis dan ventilasi hybrid (mode campuran).
Aliran udara
bersih
Center for Disease Control Prevention-CDC
merekomendasikan 12 ACH untuk pencegahan
infeksi pada ruang tindakan yang menimbulkan
aerosol, yang setara dengan, 80 l / dt / pasien di
ruang 4 × 2 × 3 m3. direkomendasikan untuk
ruangan dengan volume yang sama (ruang praktik
dokter gigi 4 x 3 m), maka harus mempunyai tingkat
aliran ventilasi udara rata-rata per jam : 160 l / dt /
EXHAUSER,
Kedudukan di bawah, dari pasien dan atau tingkat aliran ventilasi udara
lantai kurang lebih 20 cm
minimum 80 l / dt / pasien setiap saat.
gunakan AC yang menggunakan aliran udara dari luar
AC Split wall, cassete, floor standing adalah sistem resiculasi dimana udara bekas return digunakan kembali sebagai udara suplay.
AC Split Duct, FCU, AHU (Air Handling Unit) adalah sistem Non resiculasi namun bisa berpotensi kontaminasi silang jika salah dalam pendistribusian udara keluarnya
PROTAP dokter Gigi Manajemen aerosol
• Pasien kumur PVP I atau Hidrogen peroksida
APD
• Harus 4 handed
• APD sesuai • Posisi drg dan asisten membelakangi aliran
rekomendasi PB PDGI udara bersi masuk
atau WHO • Posisi jam 12 lebih dianjurkan
• Perhatikan selalu saat • Rubber dam
donning dan dofing APD
• HVE
Spray
Reservoir
Covid-19
Gargle
Protokol oral & respiratory hygiene RS Darurat COVID-19
Wisma Atlit
Kolaborasi PB PDGI & PB IDI
30 detik
10-15 ml selanjutnya di Tidak makan,
PVP-I di area
minum, kumur
kumur ke belakang 5-6 kali sehari
(kerongkongan)
Buang dengan air
dalam rongga (tiap 4 jam)
kepala 45º ke selama 30
mulut selama
belakang menit
30 detik
(bunyi rrrrrrrrr)
14 hari
0,14 ml Iota-Carrageenan
nasal spray di masing- 3 kali sehari Monitoring dilakukan secara
masing lubang hidung digital menggunakan aplikasi
7 hari
DONNING DOFING
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/ppe/PPE-Sequence.pdf)
1. Lepaskan seluruh aksesoris (cincin, jam tangan, gelang). 1. Sebelum melepaskan APD siapkan tempat sampah infeksius.
2. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (hand 2. Lepaskan sarung tangan kedua dengan cara menggulung
wash). dari dalam keluar hingga separuh bagian sarung tangan
terbuka, dilanjutkan dengan membuka sarung tangan sisi
3. Gunakan sarung tangan steril. lainnya hingga seluruhnya terbuka, jadikan 1 dan gulung kedua
4. Kenakan cover all mulai dari kaki terlebih dahulu, selanjutnya sarung tangan, buang ke tempat sampah infeksius. Sebelum
melepaskan APD siapkan tempat sampah infeksius.
dinaikkan ke atas sampai dengan bagian lengan dan leher, tutup
resleting cover all. 3. Lepaskan bagian kepala dari cover all dengan membuka
resleting sebatas leher.
5. Kenakan shoes cover pada kedua sepatu, pastikan seluruh
4. Lepaskan masker N95 mulai dari tali atas, dilanjutkan
permukaan sepatu tertutupi. dengan tali bagian bawah, buang masker N95 ke tempat
6. Kenakan tutup kepala (hair cap) pastikan seluruh rambut tertutup. sampah infeksius.
7. Kenakan masker bedah, lanjutkan dengan mengenakan masker N95 5. Lepaskan masker bedah, lipat kedalam buang ke tempat
(penggunaan masker N95 dipastikan bagian hidung yang terdapat sampah infeksius.
logam, kaitkan tali bagian bawah terlebih dahulu kemudian tali bagian 6. Lepaskan tutup kepala, gulung dari dalam keluar, buang ke
atas dengan cara silang) tempat sampah infeksius.
8. Kenakan kacamata googless (bila petugas mengenakan kacamata, 7. Lepaskan shoes cover, gulung dari dalam keluar, buang ke
tempat sampah infeksius.Lepaskan cover all dengan
maka kacamata googless dikenakan setelah pemakaian kacamata), menggulung dari dalam keluar, dari mulai lengan
pastikan tidak ada celah untuk udara masuk.
lanjut kebagian badan dan kaki selanjutnya buang gulungan
9. Kenakan bagian kepala dari cover all , pastikan seluruh permukaan cover all ke dalam tempat sampah infeksius.
kulit muka telah terlindungi. 8. Lepaskan hand schoen pertama dengan cara menggulung
10. Langkah terakhir, kenakan sarung tangan ke 2 hingga bagian lengan dari dalam keluar, buang ke tempat sampah ineksius.
bawah cover all tertutupi oleh sarung tangan ke 2, petugas siap 9. Langkah terakhir cuci tangan 6 langkah dengan air mengalir
melakukan tindakan terhadap pasien. dan sabun.
Urutan Pemakaian Alat Pelindung Diri : Langkah – langkah Melepaskan APD
Fasilitas pendukung lain
Optional but important
mandatary
Semua area harus bebas dari semua konten seperti majalah, mainan anak, remote TV, atau artikel serupa.
• Desinfektan tingkat tinggi adalah desinfektan yang pada konsentrasi yang sama tetapi dengan periode paparan yang lebih pendek (mis., 20 menit untuk 2%
glutaraldehyde), akan membunuh semua mikroorganisme kecuali sejumlah besar spora bakteri.
• Disinfektan tingkat menengah dapat membunuh mikobakteri, bakteri vegetatif, sebagian besar virus, dan sebagian besar jamur, tetapi tidak membunuh spora
bakteri.
• Disinfektan tingkat rendah dapat membunuh sebagian besar bakteri vegetatif, beberapa jamur, dan beberapa virus dalam periode waktu yang singkat (≤10 menit).
Manajemen Limbah
• Limbah Cair
• Unit proses IPAL sekurang-kurang terdiri atas proses sedimentasi awal, proses biologis (aerob
dan/atau anaerob), sedimentasi akhir, penanganan lumpur, dan disinfeksi dengan klorinasi (dosis
disesuaikan agar mencapai sisaa klor 0,1-0,2 mg/I). Setelah proses klorinasi, pastikan air kontak
dengan udara untuk menghilangkan kandungan klor di dalam air sebelum dibuang ke badan air
penerima
• Limbah Padat domestic
• Limbah padat organik dan anorganik agar disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
Padat Domestik paling lama 1 x 24 jam
• Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boots dan
apron dan penutup kepala.
• Limbah Padat Infeksius dan biohazard
• meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perban bekas, tisu bekas, alat suntik bekas, set
infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, dari kegiatan pelayanan di ruang praktek, dan ruang
pelayanan lainnya.
• Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boots dan
apron, kacamata pelindung (goggle), dan penutup kepala.
• Timbulan/volume limbah infeksius biohazard harus tercatat dalam logbook setiap hari
Manajemen Pasien
• Volume pasien, Tentukan jumlah maksimum pasien yang dapat dikerjakan selama
jadwal jam praktek. Hal ini dapat tetapkan berdasarkan jumlah kamar praktik dokter
gigi, luas ruang praktik dokter gigi, tata letak fasilitas prasarana yang digunakan di
dalam ruangan, dan waktu yang diperlukan untuk membersihkan dan mendisinfeksi
prasarana tersebut. Untuk memberikan waktu desinfeksi droplet yang terjadi setelah
tindakan prosedur gigi, tim tenaga kesehatan gigi harus menunggu setidaknya 15
menit setelah selesainya perawatan gigi dan memulai memulai pembersihan kamar
dan proses desinfeksi sebelum memasukkan pasien baru.
• Bila memungkinkan, Hindari prosedur tindakan yang menghasilkan aerosol.
Dianjurkan melakukan Assesment per appointment sehingga bias diatur jadwal
pasien
• Simulasikan perhitungan kunjungan pasien dan estimasikan beban sumber daya nya
Perhitungan Unit Cost
FIXED COSTS (BIAYA TETAP) VARIABLE COSTS (BIAYA VARIABEL)
• Biaya yang tetap sama walaupun terjadi perubahan • biaya yang totalnya berubah secara proporsional
output, dengan jumlah pasien 1 ataupun bahkan 100 dengan perubahan output pemakaian (produksi)
pasien maka biaya unit cost yang dikeluarkan akan
selalu sama • misalkan masker bedah. 1 (satu) boks masker
bedah berisi 50 dan saat ini rerata harganya
• Asumsi yang kita pergunakan adalah jumlah kunjungan
per hari di tempat praktik kita adalah 4 pasien, maka adalah Rp 250 rb. Maka harga satuan/unit
asumsi jumlah pasien dalam satu tahun adalah cost masker bedah adalah:
1 hari 4 pasien : • Rp. 250,000 / 50 = Rp. 5000
1 minggu 6 hari kerja JML SATUAN Asumsi Harga
NO NAMA PERLENGKAPAN penggunaan HARGA SATUAN
1 bulan : 24x 4 = 96
BAJU APD TANPA PENUTUP KAKI 1 75.000 75.000
1 tahun : 96 x 12 = 1.152 1
Kegiatan Fisik
Semua orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang
minggu, atau setidaknya 75 menit aktivitas fisik intensitas tinggi sepanjang minggu.
WHO menganjurkan untuk dewasa minimal aktifitas fisik 30 menit sehari,
Istirahat yang cukup
Tidur malam minimal 7 jam setiap hari. Tidak sering terbangun saat tidur, bangun di pagi hari dengan segar,
dapat tidur dengan mudah 30 menit setelah berbaring.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya
Semoga bermanfaat