Anda di halaman 1dari 16

RSUD KH MUHAMMAD THOHIR

1. 5 MOMEN CUCI TANGAN


•Sebelum kontak dengan pasien
•Sebelum tindakan aseptik
•Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko
•Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
CUCI TANGAN PAKE SABUN
CUCI TANGAN PAKE HANDRUB
2. MEMASANG APD
1. CEK APD UNTUK MEMASTIKAN APD DALAM KEADAAN BAIK DAN
TIDAK RUSAK
2. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
3. GUNAKAN BOOTS
4. PAKAI GAUN BERSIH
5. PASANG MASKER BEDAH
6. PASANG GOGGLES
7. PASANG PELINDUNG KEPALA
8. SARUNG TANGAN
MELEPAS APD
1. PETUGAS BERDIRI DIAREA KOTOR
2. LAKUKAN SARUNG TANGAN
3. BUKA GOWN
4. LAKUKAN DISINFKSI TANGAN
5. BUKA PELINDUNG KEPALA
6. LAKUKAN DISINFEKSI TANGAN
7. BUKA PELINDUNG MATA
8. LAKUKAN DISINFEKSI TANGAN
9. BUKA PELINDUNG SEPATU
10. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
11. LEPASKAN MASKER
12. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
13. SETELAH SETELAH PETUGAS HARUS SEGERA MANDI DAN MENGGANTI BAJU
3. SPILL KIT
Alat dan Bahan
 Pembatas tumpahan ▪ Google/kaca mata
 Petunjuk penanganan tumpahan  Klorin 0,5 %
 Format pelaporan tumpahan  Sapu dan sekop
 Apron  Pinset
 Masker  Gunting
 Sarung tangan rumah tangga  Lap kain
 Sarung tangan biasa  Tisu
 Cap/topi  Kantong sampah infeksius 2 buah
 Masker N95  Pasir
CARA MENGGUNAKAN SPILL KIT
1. Cuci tangan 8. Angkat pasir dengan skop.
2. Mengisolasi area tumpahan 9. Tuangkan larutan klorin 0,5 % biarkan
selama 10 menit kemudian tutup dan
3. Buka kotak spill kit dan pasang serap dengan tisu, angkat dengan cara
pembatas tumpahan memutar melingkar dar luar ke dalam,
4. Siapkan 2 kantung kuning infeksius buang ke kantong sampah infeksius
(untuk infeksius/ disposable danalat 10. Melepas APD mulai handschoen,
reusable) goggle, topi, masker, apron pinset
5. Pakai APD berurutan (sesuai (lakukan pemilahan APD reusable)
kebutuhan) : Apron, masker, topi, kaca bekas penanganan didekontaminasi
mata, sarung tangan rumah tangga dengan klorin 0,5 % di CSSD
6. Taburkan pasir pada tumpahan 11. Gunakan sarung tangan saat melakukan
infeksius dengan cara melingkari sisi disposal (pembuangan) sampah
sisi luar/ tepi tumpahan infeksius. infeksius
7. Apabila ada pecahan kaca, gunakan 12. Semprotkan dengan detergen cair/air
pinset atau sapu dan sekop tutup dan kemudian lakukan pengepelan
serap dengan tisu, angkat dengan cara 13.Cuci tangan sesuai prosedur
memutar melingkar dari luar ke dalam
4. PENGERTIAN STERILISASI,DISINFKESI DAN
DEKONTAMINASI DAN PEMBERSIHAN
RUANGAN
1. STERILISASI ADALAH Suatu proses pengelolaan peralatan / bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk mikroorganisme (bakteri, virus,
fungi dan parasit) termasuk endospora melalui proses fisika dan kimiawi dengan
menggunakan mesin sterilisator.
2. DISINFEKSI Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan
microorganism ( virus, bakteri, parasit, jamur ) kecuali endospora pada
berbagai peralatan medis atau objek dengan menggunakan cairan kimia
atau thermal
3. DEKONTAMINASI ADALAH Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada
peralatan medis/objek, sehingga aman untuk penggunaan
Pembersihan area sekitar pasien:
 Pembersihan permukaan sekitar pasien
harus dilakukan secara rutin setiap hari,  Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen
penyebab infeksi pada saluran napas, hindari
termasuk setiap kali pasien pulang/keluar penggunaan sapu ijuk dan yang sejenis, tapi
dari fasyankes (terminal dekontaminasi). gunakan cara basah (kain basah) dan mop
 Pembersihan juga perlu dilaksanakan (untuk pembersihan kering/lantai),bila
terhadap barang yang sering tersentuh dimungkinkan mop terbuat dari microfiber.
tangan, misalnya: nakas disamping tempat  Larutan disinfektan yang biasa dipakai yaitu
tidur,tepi tempat tidur dengan bed rails,tiang natrium hipoklorit 0,05-0,5%. Bila ada cairan
infus, tombol telpon, gagang pintu, tubuh, alcohol digunakan untuk area sempit,
permukaan meja kerja, anak kunci, dll. larutan peroksida (H2O2) 0,5-1,4% untuk
 Bongkaran pada ruang rawat dilakukan ruangan rawat dan 2% untuk permukaan
setiap 1 (satu) bulan atau sesuai dengan kamar operasi, sedangkan 5-35% (dry mist)
kondisi hunian ruangan. untuk udara.
 Untuk lingkungan yang sering digunakan
pembersihannya dapat diulang
menggunakan air dan detergen, terutama
bila di lingkungan tersebut tidak ditemukan
mikroba multi resisten
5. ETIKA BATUK DAN PENYUNTIKAN YANG
AMAN
5. ETIKA BATUK DAN PENYUNTIKAN YANG
AMAN
6. BAGAIMANA JIKA TERJADI TERTUSUK JARUM DAN
PAJANAN BAHAN KIMIA ATAU CAIRAN TUBUH
►Mata → segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit
►Kulit → segera bilas dengan air mengalir 1 menit
►Mulut → segera kumur-kumur selama 1 menit
►Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk melakukan
perawatan pasca pajanan
►Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai alur RS
ALUR LUKA TUSAK JARUM/PAPARAN CAIRAN TUBUH
Tertusuk jarum Terpajan cairan tubuh
terkontaminasi

Cuci dg air Segera lapor ke Cuci dg air


mengalir atasan mengalir

Buat laporan

Investigasi lapangan Tim PPI

Petugas dan Sumber


Periksa darah HCV, HBV, HIV

Perawatan & Pengawasan dokter


7. CARA PENGELOLAAN JIKA TERJADI OUTBREAK LEDAKAN
PASIEN PENYAKIT INFEKSI AIRBONE
 Menetapkan tempat-tempat di fasilitas pelayanan rumah sakit dimana
pasien harus diobati sesuai standar selama pandemi dan menilai kesiapan
tempat tersebut (termasuk kapasitas UGD, HCU dan ISOLASI).
 Mengembangkan strategi untuk triage pasien berpotensi
menderita influenza/penyakit menular lain COVID-19, dengan
menyediakan lokasi di luar UGD sebagai tempat pemeriksaan pasien
tahap awal, identifikasi sebagai pasien yang membutuhkan pengobatan
darurat, pasien yang perlu dirujuk untuk diagnosis dan penatalaksanaan
penyakitnya.
 Atur rawat inap jadi ruang untuk KLB, pasien biasa diigd dan VK./tidak
menerima pasein selain pasien KLB

Anda mungkin juga menyukai