•Sebelum kontak dengan pasien •Sebelum tindakan aseptik •Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko •Setelah kontak dengan pasien Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien CUCI TANGAN PAKE SABUN CUCI TANGAN PAKE HANDRUB 2. MEMASANG APD 1. CEK APD UNTUK MEMASTIKAN APD DALAM KEADAAN BAIK DAN TIDAK RUSAK 2. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN 3. GUNAKAN BOOTS 4. PAKAI GAUN BERSIH 5. PASANG MASKER BEDAH 6. PASANG GOGGLES 7. PASANG PELINDUNG KEPALA 8. SARUNG TANGAN MELEPAS APD 1. PETUGAS BERDIRI DIAREA KOTOR 2. LAKUKAN SARUNG TANGAN 3. BUKA GOWN 4. LAKUKAN DISINFKSI TANGAN 5. BUKA PELINDUNG KEPALA 6. LAKUKAN DISINFEKSI TANGAN 7. BUKA PELINDUNG MATA 8. LAKUKAN DISINFEKSI TANGAN 9. BUKA PELINDUNG SEPATU 10. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN 11. LEPASKAN MASKER 12. LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN 13. SETELAH SETELAH PETUGAS HARUS SEGERA MANDI DAN MENGGANTI BAJU 3. SPILL KIT Alat dan Bahan Pembatas tumpahan ▪ Google/kaca mata Petunjuk penanganan tumpahan Klorin 0,5 % Format pelaporan tumpahan Sapu dan sekop Apron Pinset Masker Gunting Sarung tangan rumah tangga Lap kain Sarung tangan biasa Tisu Cap/topi Kantong sampah infeksius 2 buah Masker N95 Pasir CARA MENGGUNAKAN SPILL KIT 1. Cuci tangan 8. Angkat pasir dengan skop. 2. Mengisolasi area tumpahan 9. Tuangkan larutan klorin 0,5 % biarkan selama 10 menit kemudian tutup dan 3. Buka kotak spill kit dan pasang serap dengan tisu, angkat dengan cara pembatas tumpahan memutar melingkar dar luar ke dalam, 4. Siapkan 2 kantung kuning infeksius buang ke kantong sampah infeksius (untuk infeksius/ disposable danalat 10. Melepas APD mulai handschoen, reusable) goggle, topi, masker, apron pinset 5. Pakai APD berurutan (sesuai (lakukan pemilahan APD reusable) kebutuhan) : Apron, masker, topi, kaca bekas penanganan didekontaminasi mata, sarung tangan rumah tangga dengan klorin 0,5 % di CSSD 6. Taburkan pasir pada tumpahan 11. Gunakan sarung tangan saat melakukan infeksius dengan cara melingkari sisi disposal (pembuangan) sampah sisi luar/ tepi tumpahan infeksius. infeksius 7. Apabila ada pecahan kaca, gunakan 12. Semprotkan dengan detergen cair/air pinset atau sapu dan sekop tutup dan kemudian lakukan pengepelan serap dengan tisu, angkat dengan cara 13.Cuci tangan sesuai prosedur memutar melingkar dari luar ke dalam 4. PENGERTIAN STERILISASI,DISINFKESI DAN DEKONTAMINASI DAN PEMBERSIHAN RUANGAN 1. STERILISASI ADALAH Suatu proses pengelolaan peralatan / bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan mesin sterilisator. 2. DISINFEKSI Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan microorganism ( virus, bakteri, parasit, jamur ) kecuali endospora pada berbagai peralatan medis atau objek dengan menggunakan cairan kimia atau thermal 3. DEKONTAMINASI ADALAH Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk penggunaan Pembersihan area sekitar pasien: Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari, Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen penyebab infeksi pada saluran napas, hindari termasuk setiap kali pasien pulang/keluar penggunaan sapu ijuk dan yang sejenis, tapi dari fasyankes (terminal dekontaminasi). gunakan cara basah (kain basah) dan mop Pembersihan juga perlu dilaksanakan (untuk pembersihan kering/lantai),bila terhadap barang yang sering tersentuh dimungkinkan mop terbuat dari microfiber. tangan, misalnya: nakas disamping tempat Larutan disinfektan yang biasa dipakai yaitu tidur,tepi tempat tidur dengan bed rails,tiang natrium hipoklorit 0,05-0,5%. Bila ada cairan infus, tombol telpon, gagang pintu, tubuh, alcohol digunakan untuk area sempit, permukaan meja kerja, anak kunci, dll. larutan peroksida (H2O2) 0,5-1,4% untuk Bongkaran pada ruang rawat dilakukan ruangan rawat dan 2% untuk permukaan setiap 1 (satu) bulan atau sesuai dengan kamar operasi, sedangkan 5-35% (dry mist) kondisi hunian ruangan. untuk udara. Untuk lingkungan yang sering digunakan pembersihannya dapat diulang menggunakan air dan detergen, terutama bila di lingkungan tersebut tidak ditemukan mikroba multi resisten 5. ETIKA BATUK DAN PENYUNTIKAN YANG AMAN 5. ETIKA BATUK DAN PENYUNTIKAN YANG AMAN 6. BAGAIMANA JIKA TERJADI TERTUSUK JARUM DAN PAJANAN BAHAN KIMIA ATAU CAIRAN TUBUH ►Mata → segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit ►Kulit → segera bilas dengan air mengalir 1 menit ►Mulut → segera kumur-kumur selama 1 menit ►Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk melakukan perawatan pasca pajanan ►Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai alur RS ALUR LUKA TUSAK JARUM/PAPARAN CAIRAN TUBUH Tertusuk jarum Terpajan cairan tubuh terkontaminasi
Cuci dg air Segera lapor ke Cuci dg air
mengalir atasan mengalir
Buat laporan
Investigasi lapangan Tim PPI
Petugas dan Sumber
Periksa darah HCV, HBV, HIV
Perawatan & Pengawasan dokter
7. CARA PENGELOLAAN JIKA TERJADI OUTBREAK LEDAKAN PASIEN PENYAKIT INFEKSI AIRBONE Menetapkan tempat-tempat di fasilitas pelayanan rumah sakit dimana pasien harus diobati sesuai standar selama pandemi dan menilai kesiapan tempat tersebut (termasuk kapasitas UGD, HCU dan ISOLASI). Mengembangkan strategi untuk triage pasien berpotensi menderita influenza/penyakit menular lain COVID-19, dengan menyediakan lokasi di luar UGD sebagai tempat pemeriksaan pasien tahap awal, identifikasi sebagai pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, pasien yang perlu dirujuk untuk diagnosis dan penatalaksanaan penyakitnya. Atur rawat inap jadi ruang untuk KLB, pasien biasa diigd dan VK./tidak menerima pasein selain pasien KLB