Anda di halaman 1dari 41

PENCEGAHAN

PENGENDALIAN
INFEKSI FLU
BURUNG H5N1

Dr. Titi Sundari, SpP(K)


RSPI Sulianti Saroso
PENDAHULUAN
01
SKRINING-TRIASE-ISOLASI
02
KEWASPADAAN STANDAR DAN
TRANSMISI 03
PENGENDALIAN LINGKUNGAN DAN
ADMINISTRASI 04
Anggota keluarga
Orthomyxoviridae

SIFAT VIRUS Dapat bertahan hidup di air 4 hari


suhu 220C dan 30 hari suhu 00C

INFLUENZA A Mati dengan pemanasan 56C


selama 3 jam, 600C selama 30
H5N1 menit dan 800C selama 1 menit

Mati dengan deterjen/sabun,


disinfektan formalin, karbol,
kaporit, klorin, iodin dan alkohol
SUMBER
PENULARAN
Binatang : kontak langsung
unggas sakit

Lingkungan : peralatan yang


tercemar dari tinja atau sekret

Makanan : konsumsi produk


unggas mentah atau tidak
masak sempurna

Manusia ke Manusia ?
CARA PENULARAN

1.Melalui droplet : percikan

2. Melalui kontak langsung


ataupun tak langsung

3. Melalui airborne
(opportunistic airborne) :
Aerosol Generating Prosedur
(intubasi, bronkoskopi, suction,
trakeostomi, BPAP, CPAP)
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
SKRINING-TRIAGE-
ISOLASI
➢ Skrining keluhan respirasi
➢ Riwayat kontak unggas mati
mendadak/sakit
➢ Riwayat pekerjaan yang
berhubungan dengan unggas
➢ Petugas harus aware
➢ Triage yang memadai, ventilasi baik,
APD dan fasilitas HH
➢ Penempatan pasien di IGD – Isolasi
➢ Alur transfer ke ruangan
KEWASPADAAN STANDAR
1) KEBERSIHAN TANGAN
2) Etika Batuk
3) Alat Pelindung Diri (APD)
4) Praktik Injeksi Aman
5) Penanganan peralatan
pasien
6) Penanganan Linen
7) Pengelolaan Limbah
8) Pembersihan Lingkungan

WHO, 2020
KEBERSIHAN TANGAN

• Perlindungan terhadap • Dalam era pandemi saat ini sarung


KEWASPADAAN KONTAK. tangan cenderung dominan, namun
tetap lakukan kebersihan tangan
• Saat resiko menyentuh benda, sebelum dan setelah melepas sarung
permukaan, melayani pasien, tangan
bertemu dalam satu ruangan • Sarung tangan tidak dapat
• Biasakan lakukan kebersihan menggantikan kebersihan tangan
tangan sebelum menyentuh • Sarung tangan harus diganti antar
daerah wajah, mata, mulut dan pasien
hidung • Hindari pemakaian gelang, cincin ,
arloji saat HH
KEBERSIHAN
TANGAN

PILAR UTAMA PPI

5 MOMENTS
(2 SEBELUM, 3 SETELAH) :

1. SEBELUM menyentuh pasien


2. SEBELUM melakukan tindakan
aseptik
3. SETELAH terpapar cairan tubuh
beresiko
4. SETELAH menyentuh pasien
5. SETELAH bersentuhan dengan
lingkungan pasien
Sering lengah dalam kondisi ini. Menganggap sudah memakai masker sudah menjalani Prokes. Namun ada
saat seperti ini berpotensi mentransmisikan virus
ETIKA BATUK

• Baik petugas maupun


pasien memakai masker
• Benar cara pakai
• Ganti bila basah , kotor
atau lembab
PENGGUNAAN DAN PELEPASAN APD

• Pemilihan APD : Sesuai indikasi/risiko transmisi


• Siapkan logistik dan evaluasi ketersediaan
• Periksa kondisi APD sebelum dipakai
• Lakukan sesuai urutan
• Perhatikan mata, mulut dan hidung harus terlindungi dari
kontaminasi
• Tempat pakai dan lepas APD terpisah
• KEBERSIHAN TANGAN setelah lepas APD
• Audit kepatuhan APD dengan benar
• Perhatikan peletakan APD bekas dan pembuangan limbahnya
• Pengambilan limbah APD berkala, jangan tunggu menumpuk
ALAT PELINDUNG DIRI

Sarung Tangan
Masker medis / Respirator
partikulat
Gaun pelindung lengan
panjang
Goggle/visor
Penutup kepala
Sepatu pelindung
F I T T E S K UA L I TAT IF ATAU
K UA N T I TAT IF?

Aktifitas seperti berbicara, exercise, mengangguk, menggeleng kan kepala


dapat mengubah possisi respirator mask sehingga menjadi unfit
TES SEGEL

TES SEGEL POSITIF


Hembuskan nafas kuat kuat.
Tekanan positif dalam
respirator berarti tidak ada
kebocoran.

TES SEGEL NEGATIF


Tarik nafas dalam dalam dalam.
Bila tidak ada kebocoran,
tekanan negatif akan membuat
respirator menempel ke wajah
URUTAN DONNING
MASUK RUANG DOFFING :
DOFFING 1. Lepaskan Sarung tangan
MASUK RUANG DONNING : 2. Lepaskan Gaun
3. Kebersihan Tangan
1. Kenakan Baju Scrub 4. Lepaskan Tutup kepala
2. Kebersihan Tangan 5. Lepaskan Goggle
3. Pakai Sepatu 6. Lakukan Kebersihan Tangan
4. Kenakan Gaun
7. Lepaskan Sepatu
5. Kenakan Masker
8. Kebersihan Tangan
6. Kenakan Goggles
9. Lepaskan Masker
7. Kenakan Tutup kepala
8. Kenakan Sarung Tangan 10. Kebersihan Tangan
11. Buka baju scrub
12. Mandi
Juknis penggunaan APD dalam menghadapi wabah Covid,2020
PEMBERSIHAN PERALATAN

• Peralatan untuk pasien H5N1 sebaiknya single use


• Bila peralatan akan dipakai kembali harus dilakukan
disinfeksi
• Untuk semua permukaan seperti plastik dan baja tahan
karat, alkohol dan natrium hipoklorit
direkomendasikan.
• Pemilihan disinfektan disesuaikan manufacture masih
masing alat
TATA LAKSANA LINEN

1. Semua linen pasien PIE➔ infeksius


2. Ganti linen tiap hari, atau jika kotor➔ sesuai
SOP
3. Gunakan APD saat penanganan linen
4. Jangan letakkan linen infeksius di lantai
5. Pengiriman linen kotor gunakan troli tertutup
6. Pisahkan trolley linen kotor dan bersih
7. Tempatkan linen bersih dalam lemari tertutup
dan tidak tercampur dengan alat lain
PENANGANAN LIMBAH
Limbah infeksius :Kantong kuning
Limbah Non Infeksius :Kantong hitam
Limbah Tajam : Safety box
Di Ruang pemakaian APD, tempatkan tempat limbah non infeksius (kantong hitam)
ukuran besar – plastik pembungkus APD
Bila penuh, segera diganti baru -- jangan sampai meluap dan bertumpuk
APD petugas yang menangani limbah
KEWASPADAAN
TRANSMISI
KEWASPADAAN KONTAK

• Single room
• Kebersihan Tangan
• Staf memakai APD yang sesuai : gaun, sarung tangan
• Pembersihan peralatan sesuai
• Pembersihan lingkungan sesuai standar
KEWASPADAAN DROPLET

• Single room
• Pisahkan jarak sekitar 2 m
• Staf memakai APD yang sesuai : masker, gaun, goggle
• Penderita memakai masker bedah
KEWASPADAAN AIRBORNE

• Untuk prosedur yang menyebabkan aerosol


• Single room
• Ventilasi dengan aliran udara 160L/s atau tekanan negatif
• ACH > 12
• Ganti masker medis dengan N95 atau FFP2 setara
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Nurse Station :
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN Telpon, Aiphone, meja, kursi,handle
pintu, kran wastafel, keyboard
komputer, hp ruangan

• Utama : general cleaning dengan cairan disinfektan


• Pembersihan teratur lift, kamar mandi/toilet, lingkungan perawatan
• Mulai dari lingkungan bersih ke area tercemar, koridor, anteroom, ruang
pasien, toilet
• Tidak perlu setiap pasien lewat dilakukan dekontaminasi, kecuali ada
ceceran darah dan cairan tubuh
• Dekontaminasi roda sebelum dan setelah transfer pasien
• Pembersihan bed antar pasien dan saat pulang
TRANSPORTASI PASIEN

Pasien memakai masker bedah


Minimalkan paparan kepada staf, pasien lain
dan pengunjung – Perhatikan rute
Persiapkan area penerimaan pasien sebelum
pasien tiba
Gunakan kapsul transport bila memungkinkan
Petugas medis yang membawa pasien harus
mengenakan APD dan lakukan kebersihan
tangan setelahnya
PENEMPATAN PASIEN

Pada TINDAKAN AEROSOL : tempatkan pasien pada


ruang Isolasi Airborne ACH 12x/jam
Bila tidak ada, tempatkan pasien pada ruangan
tersendiri dengan ventilasi yang baik, pintu tertutup ,
airflow 160 l/d
Bila tidak ada ruangan tersendiri, lakukan kohorting
dengan pemisahan jarak sekitar 2 meter
Batasi pergerakan pasien dari Ruangan isolasi
Pemeriksaan X ray, USG dan echocardiogram secara
portable
RUANGAN BERVENTILASI MEKANIK :

• Pintu HARUS selalu TERTUTUP rapat


• Pintu dibuka bila akan masuk pasien, alat
kesehatan dan petugas
• Dilarang membuka pintu koridor kecuali
keperluan di atas
• Pintu yang tidak tertutup rapat
mengurangi tekanan negatif
• Perhatikan penyebab ketidakrapatan
RUANG ISOLASI AIRBORNE

1. Tekanan negatif, perbedaan minimal -2,5 Pascal


2. ACH minimal 12 kali
3. Arah laminer udara bersih ke kotor
4. Sistem non resirkulasi 100 % fresh air
5. Sistem resirkulasi dengan Hepa filter eff 99,75%@ 0,3
Micron
6. Suhu 21-24 derajat Celcius
7. Kelembaban 50%
8. Udara buang 3 m, dan 10 m bebas aktifitas
9. Zona infeksius
MENGAPA PERLU MENGUKUR ACH ?

Peningkatan ACH mempercepat penurunan


konsentrasi partikel infeksius
HASIL UJI EMITTER DALAM UJI KONTAMINAN
• Dengan pergantian udara 10,1 ACH →
waktu yang dibutuhkan untuk
membuang 5127 ppm konsentrasi CO2
di dalam ruangan : 27 menit (0,4 Jam)

• Apabila pergantian udara


ditingkatkan menjadi 12 ACH →
maka waktu yang dibutuhkan untuk
membuang konsentrasi CO2 tersebut
menjadi lebih cepat lagi dan ini
adalah kondisi yang diharapkan

The Indonesian Journal of Infectious


Diseases Vol 4, No 2 (2018)
PERLINDUNGAN ADMINISTRATIF

• Pelatihan dan update bagi nakes


• Rasio pasien dan petugas cukup
• Surveilans ISPA di fasyankes
• Pentingnya petugas mendapat pengobatan dengan tepat
• Monitoring dan perbaikan kepatuhan nakes terhadap
SOP
• Mengurangi kepadatan kondisi fasyankes, relokasi
• Telemedicine
36
P ERLINDU NGAN P ETU GAS
KES EHATAN

✓ VAKSINASI
✓ Surveilans suhu saat datang dan pulang
✓ Hamil, sakit tidak diperkenankan masuk ruang
x
Isolasi. NO PRESENTEEISM
✓ Strict Nurse Barrier.
✓ Optimalkan petugas – pengaturan petugas
yang akan masuk ruangan tiap shift
✓ Catat petugas yg memasuki ruangan
✓ Evaluasi petugas terpapar
PENCEGAHAN PENULARAN MASYARAKAT

1. PHBS
2. Hindari menyentuh daerah wajah, maata , mulut
dan hidung
3. Melakukan kebersihan tangan dengan sabun
4. Memasak unggas hingga matang
5. Menjaga kebersihan lingkungan
6. Membersihkan kendang dengan disinfektan ( air
sabun/deterjen ) minimal seminggu sekali
7. Memakai APD saat menangani unggas mati
8. Mandi dan mencuci pakaian dengan sabun
TAKE HOME MESSAGE

• Elemen dasar dari PPI dirancang untuk


mencegah penyebaran penularan petugas,
masyarakat, pengunjung fasyankes
• PPI pada Flu Burung dengan penerapan :
Skrining-Triase-Isolasi, Kewaspadaan Isolasi,
Pengendalian Administratif dan Lingkungan
• Perlu Komitmen dan Kepatuhan
• Perlu saling mengontrol, saling mendukung dan
mengingatkan
Pagi pagi pergi ke R S P I
Bertemu dokter untuk konsultasi
Yuk… Mari implementasikan PPI
Agar kita terhindar dari infeksi

2m
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

STAY SAFE
STAY HEALTHY
STAY HAPPY

Anda mungkin juga menyukai