Feritin
sebagai
prediktor
perburukan
COVID 19
Maimun Z Arthamin
PK FKUB-RSSA
▪ Produk akhir spesifik dari degradasi cross-
linked fibrin oleh plasmin.
▪ D-dimer menilai aktivitas trombin &
sekaligus plasmin.
▪ Petanda aktifitas koagulasi dan fibrinolitik
yang terintegrasi
▪ Tes spesifik untuk produk degradasi fibrin.
▪ Penunjang diagnostik pada penyakit
tromboembolik.
▪ Digunakan dalam diagnosis deep vein
thrombosis, emboli paru, preeklamsia,
myocard infarct, DIC, & kanker
▪ Dapat digunakan untuk monitoring terapi
trombolitik
▪ Kegunaan prognostik yang potensial pada
beberapa keadaan.
▪ Sepsis berat: D-dimer adalah prediktor
kematian independen.
Kondisi yang terkait dengan peningkatan kadar D-dimer
Patologis
Fisiologis
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪ ▪
▪
▪ ▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
Sampel
• Spesifisitas antibodi
• Ketergantungan terhadap waktu dari ekspresi
neo-epitome dalam proses pembentukan dan
disolusi fibrin
• Format assay
• Kemurnian atau heterogenesitas kalibrator
• Kemungkinan pengaruh matriks plasma pada
presentasi epitop
• Interferensi oleh analit-analit yang tidak relevan
(non-crosslinked)
Koagulopati pada COVID-19
▪ Predisposisiterjadinya tromboemboli
vena & arteri, akibat aktivasi kaskade
koagulasi yang disebabkan:
▪ Inflamasi berlebihan,
▪ Disfungsi endotel,
▪ Aktivasi trombosit,
▪ Stasis aliran darah karena imobilisasi
▪ Faktor risiko tambahan:
▪ usiatua (>65 tahun),
▪ obesitas,
▪ kanker,
▪ kehamilan,
▪ gagal jantung, dan
▪ riwayat tromboemboli sebelumnya
Patogenesis
koagulopati
dan
thrombosis
pada COVID
19.
PPT
•Patient 9,80 11,20 11,40 11,50 11,1 –
Control 10,7 11,1 11,3 11,2 11,6
•INR 0,94 1,08 1,1 1,11
APTT
•Patient 29,90 27,10 24,40 24,10 28,9 –
Control 27,6 25,0 25,2 26,8 30,6
D-dimer 0,80 1,22 1,16 2,03 <0,5
mg/L