Anda di halaman 1dari 6

ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

Care and Maintenance System Generator Transformer 20KV-150KV


Didik Aribowo¹, Romi Wiryadinata², Daniel Alexander YH3

SINKEN Research Group, Teknik Elektro,


Fak. Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln. Jendral Sudirman kM 4, Cilegon, Banten
1
aribowo82@yahoo.co.id
²romi@wiryadinata.web.id
³daniel.alexander892@gmail.com

Intisari----Transformator tenaga merupakan peralatan utama dalam sistem penyaluran tenaga listrik.
Transformator tenaga berfungsi menyalurkan tenaga dengan menaikkan tegangan dari pembangkit
ke dalam saluran transmisi. Oleh karena fungsinya yang sangat penting, maka diperlukan adanya
pemeliharaan dan perawatan untuk transformator tenaga. Pemeliharaan dilakukan untuk
meningkatkan reliability, availability dan effiency, memperpanjang usia perlatan, mengurangi resiko
terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan dan memprediksi dan mengurangi lama waktu padam
akibat sering gangguan. Jenis pemeliharaan yang dilakukan ada empat jenis, yaitu Predictive
Maintenance, Preventive Maintenance, Corrective Maintenance, Breakdown Maintenance. Gangguan
yang umumnya terjadi pada transformator tenaga adalah kekuatan isolasi pada kumparan inti
transformator yang menurun, kualitas dan kandungan gas yang terlarut dalam minyak
transformator dan sistem resistansi pentanahan. Metode sistem pemeliharaan generator transformer
yang dilakukan disini menggunakan metode tangen delta dan metode dissolved gas analysis (DGA).
Sedangkan peralatan yang digunakan pada sistem pemeliharaan generator transformer yaitu neutral
grounding resistant (NGR) sebagai bagian dari sistem pemeliharaan.
Kata kunci---- Tangen Delta, Neutral Grounding Resistant (NGR), Dissolved Gas Analysis (DGA).

Abstract---Power transformer is the main equipment in the power distribution system is used to supply
energy by increasing the voltage from the generator to the transmission line. Maintenance and care
required for power transformers, because its function is essential to improve the reliability,
availability, efficiency, extend equipment life, reduce the risk of failure or damage to the equipment,
predict and mitigate outages due to frequent disturbances. Four types of maintenance that is
predictive maintenance, preventive maintenance, corrective maintenance and breakdown
maintenance. Power transformers disorders often occur because of decreased strength of the
insulating core transformer coil, the quality and content of gases dissolved in transformer oil, and
resistance grounding system. Power transformer maintenance method were calculated using the
tangent delta and dissolved gas analysis method (DGA) and the equipment used in the maintenance
system that is resistant neutral grounding (NGR).
Keywords---tangent delta , neutral grounding resistant (NGR) , dissolved gas analysis (DGA).

I. PENDAHULUAN maksimal. Pemeliharaan dan perawatan


tersebut untuk memprediksi adanya gangguan
A. Latar Belakang dari internal (kualitas dan kandungan dari
Transformator tenaga adalah salah satu minyak transformator dan kemampuan isolasi
bagian penting dalam pembangkitan dan pada bagian kumparan) maupun gangguan
penyaluran energi listrik, karena fungsinya eksternal (pentanahan melalui NGR
yang sangat penting maka diperlukan adanya transformator yang dapat menimbulkan
pemeliharaan dan perawatan untuk gangguan bahkan kerusakan pada
menunjang performa dan kinerja dari transformator). Pada pemeliharaan dilakukan
transformator untuk mencapai hasil yang pengambilan data, hasil pengujian yang sudah

Volume 8, No. 1, Januari 2014


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 32
dilakukan akan dibandingkan dengan nilai 2) Preventive Maintenance, pemeliharaan
pengujian standar untuk melihat baik atau yang dilaksanakan untuk mencegah
tidaknya kondisi transformator dari hasil terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-
pengujian yang baru dilakukan. tiba dan untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur
B. Tujuan Penelitian teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam secara berkala dengan berpedoman kepada
penelitian ini adalah: Instruction Manual dari pabrik, standar-
1) Memahami tentang sistem perawatan dan standar yang ada (IEC, CIGRE, dll) dan
pemeliharaan transformator tenaga 20kV- pengalaman operasi di lapangan[2].
150kV 3) Corrective Maintenance, pemeliharaan
2) Memahami terjadinya gangguan yang yang dilakukan dengan berencana pada
sering terjadi pada transformator tenaga waktu-waktu tertentu ketika peralatan
dan solusi penanganannya penanganannya. listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya
II. TINJAUAN TEORI dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula disertai perbaikan dan
A. Pengertian dan Tujuan Pemeliharaan penyempurnaan instalasi[2].
Pemeliharaan peralatan listrik tegangan 4) Breakdown Maintenance, adalah
tinggi adalah serangkaian tindakan atau pemeliharaan yang dilakukan setelah
proses kegiatan untuk mempertahankan terjadi kerusakan mendadak yang
kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan waktunya tidak tertentu dan sifatnya
dapat berfungsi sebagaimana mestinya darurat[2].
sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan
yang menyebabkan kerusakan. Tujuan C. Jenis-Jenis Gangguan
pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi Gangguan yang umunya terjadi pada
adalah untuk menjamin kontinuitas transformator tenaga diantaranya adalah suhu
penyaluran tenaga listrik dan menjamin lebih, kekuatan isolasi yang menurun,
kehandalan, antara lain[2]: pergeseran lilitan pada kumparan, pentanahan
1) Meningkatkan reliability, availability dan dan lain-lain[2].
effiency.
2) Memperpanjang umur peralatan. III. PEMBAHASAN
3) Mengurangi resiko terjadinya kegagalan
atau kerusakan peralatan. A. Pengujian Tangen Delta
4) Meningkatkan safety peralatan. Salah satu bagian paling kritis dari trafo
5) Mengurangi lama waktu padam akibat tenaga adalah isolasi trafo. Isolasi trafo
sering gangguan. berupa isolasi kertas, minyak, dan keramik.
Isolasi trafo merupakan bahan dielektrik yang
B. Jenis-Jenis Pemeliharaan berfungsi untuk memisahkan dua bagian yang
1) Predictive Maintenance, pemeliharaan bertegangan, misalnya antara kumparan
yang dilakukan dengan cara memprediksi dengan tangki trafo. Seiring dengan usia
kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan operasi trafo maka kondisi isolasi dapat
kapan kemungkinannya peralatan listrik mengalami pemburukan, hal ini dapat
tersebut menuju kegagalan, dengan disebabkan karena tegangan lebih maupun
memprediksi kondisi tersebut dapat suhu operasi yang tinggi.
diketahui gejala kerusakan secara dini[2].

Volume 8, No. 1, Januari 2014


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 33
Kegagalan isolasi dapat menyebabkan Pengujian nilai Tan δ dilakukan dalam
kegagalan operasi atau bahkan kerusakan beberapa posisi, yaitu HV (High Voltage) -
trafo. Trafo dengan isolasinya ini dapat LV (Low Voltage) dan Earth (Pentanahan),
dimodelkan sebagai rangkaian kapasitor yang LV (Low Voltage) - HV (High Voltage) and
pararel dengan resistor. Kapasitor yang Earth (Pentanahan) dan Core (Inti Besi) –
sempurna apabila dicatu tegangan bolak balik Ground (Pentanahan). Pengukuran dilakukan
maka arusnya akan tertinggal sebesar 90 dalam variabel waktu yang berbeda untuk
derajat terhadap tegangannya, tetapi karena melihat ketahanan dari isolasi yang
adanya disipasi daya (dimodelkan sebagai diinjeksikan tegangan sebesar 500 volt.
resistor R) maka beda sudut antara arus dan Didapat nilai dari Tan δ yang didapatkan.
tegangannya lebih kecil dari 90 derajat. Berikut ini (Tabel 1) hasil pengujian tangen
Berikut ini (Gambar 1) adalah diagram vektor delta disajikan dalam bentuk tabel.
dari rangkaian ekivalan trafo.
Tabel 1. Hasil Pengujian Tangent Delta
Testing R15s R60 R600s R60s/ R600s/R Tanδ Cx
Position (GΩ) (GΩ) (GΩ) R15s 60s (%) (nF)
HV-LV
and 4.08 5.99 9.79 1.39 2.39 0.225 17.94
Earth
LV-HV
and 4.76 7.31 13.3 1.54 1.82 0.419 36.99
Gbr. 1 Rangkaian Ekivalen Trafo dengan Isolasi Earth
dan Diagram Vektor. HV,
LV,
11.6 16.1 32.1 1.39 1.99 0.434 32.87
and
Tan δ menyatakan faktor rugi–rugi daya, Earth
besaran inilah yang menjadi indikasi besarnya Core-
- 100 - - - - -
Ground
daya yang terdisipasi atau hilang, semakin Clamp-
- 100 - - - - -
Ground
besar nilai tangent delta maka semakin besar Core-
- 100 - - - - -
daya yang terdisipasi yang berarti kualitas Clamp
Measure
isolasi semakin buruk. Pengujian tangen delta HV - LV HV - Earth LV - Earth
Winding
menggunakan beberapa alat uji dari beberapa Cx(nF) 10.82 7.15 25.69
Temperature: 35oC
seperti Megger, Omicron, Doble, Tettex dll. Applied Instrument: UT513 5000V Megger HMJS6000 Non Industrial
Langkah awal sebelum melakukan pengujian Frequency auto-test bridge

adalah membebaskan trafo dari tegangan


dengan melepas sambungan ke busbar, Dari nilai-nilai tersebut, dapat ditarik
kemudian memasang pentanahan temporer kesimpulan bahwa keadaan isolasi masih
pada trafo agar proses pengujian berjalan cukup baik karena menurut Standar nilai
aman. Bersihkan bushing dan hubung singkat Dissipation Factor Menurut Buku Forum
antar terminal primer, sekunder dan tersier Enjineering PT.PLN (Persero) P3B yakni
dengan menggunakan bare konduktor atau Tidak melebihi 4%.
kabel lurus. Berikut ini (Gambar 2) adalah
rangkaian untuk pengujian trafo tiga fasa: B. Pengujian dengan Metode DGA
Trafo sebagai peralatan tegangan tinggi
tidak lepas dari kemungkinan mengalami
kondisi abnormal, pemicunya dapat berasal
dari internal maupun eksternal trafo.
Ketidaknormalan ini akan menimbulkan
dampak terhadap kinerja transformator dan
Gbr. 2 Rangkaian Pengujian Tangen Delta output transformator.

Volume 8, No. 1, Januari 2014


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 34
Secara umum, dampak/akibat ini dapat berdasarkan jenis gasnya dengan
berupa overheat, corona, dan arcing. Salah menggunakan metoda chromatography.
satu metoda untuk mengetahui ada atau Gas-gas yang telah terurai akan dideteksi
tidaknya ketidaknormalan pada trafo adalah oleh detektor berupa sinyal. Sinyal ini yang
dengan mengetahui dampak dari nantinya digunakan untuk mengetahui jumlah
ketidaknormalan trafo itu sendiri, untuk kadar gas dengan memperhitungkan luas
mengetahui dampak ketidaknormalan pada sinyal tiap tiap gas. Pengujian ini mengacu
trafo digunakan metoda DGA (Dissolved gas pada standar ASTM D 3613. Berikut adalah
analysis) dengan menggunakan alat pengujian jenis gas yang sudah diekstrak dari minyak
DGA seperti terdapat pada (Gambar 3) transformator dan sifat-sifatnya.
berikut.
Tabel 2. Hasil Pengujian DGA
Jenis Gas Sifat Gas
Hidrogen (H2) Uncombustible
Oksigen (O2) Uncombustible
Nitrogen (N 2) Uncombustible
Metana (CH 4) Combustible
Karbon Monoksida (CO) Combustible
Karbon Dioksida (CO2) Uncombustible
Gbr. 3 Alat Pengujian DGA Etena (C2H4) Combustible
Etuna (C2H2) Combustible
Etana (C2H6) Combustible
Pada saat terjadi ketidaknormalan pada
trafo, minyak isolasi sebagai rantai
Dapat dilihat ada beberapa gas yang besifat
hidrocarbon akan terurai akibat besarnya
Combustible (mudah terbakar). Dari semua
energi ketidaknormalan dan akan membentuk
gas yang bersifat mudah terbakar, dihitung
gas-gas hidrokarbon yang larut dalam minyak
jumlah kadarnya kemudian dijadikan satu
isolasi itu sendiri. Pada dasarnya DGA adalah
dalam TDCG (Total Dissolved Combustible
proses untuk menghitung kadar/nilai dari gas-
Gas) atau jumlah gas terlarut yang mudah
gas hidrokarbon yang terbentuk akibat
terbakar. Dari jumlah tersebut akan
ketidaknormalan. Dari komposisi kadar/nilai
dibandingkan dengan standar yang telah
gas-gas itulah dapat diprediksi dampak-
ditetapkan, yaitu 720.
dampak ketidaknormalan apa yang ada di
dalam trafo, apakah overheat, arcing, atau
corona.
Gas gas yang dideteksi dari hasil pengujian
DGA adalah H2 (Hidrogen), CH4 (Methane),
N2 (Nitrogen), O2 (Oksigen), CO (Carbon
monocside), CO2 (Carbondioksida), C2H4
(Ethylene), C2H6 (Ethane), C2H2
(Acetylene). Secara garis besar gas gas yang
larut di dalam minyak isolasi trafo akan
diekstraksi/dipisahkan dari minyak isolasi itu
sendiri terlebih dahulu sehingga nantinya gas
tersebut dapat diuraikan dan diketahui Gbr. 4 Trend DGA
kadarnya. Setelah terpisah antara gas dengan
minyak, gas tersebut akan diuraikan kembali Pada grafik (gambar 4), bisa dilihat kadar
dari macam-macam gas yang terkandung

Volume 8, No. 1, Januari 2014


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 35
dalam minyak transformator. Pengukuran voltage slide regulator, voltmeter, dan
dilakukan secara berkala untuk memastikan amperemeter.
bahwa kandungan gas yang terlarut tidak Pada prinsipnya NGR akan diberikan beda
melebihi ambang batas dan membahayakan tegangan pada kedua kutubnya dan dengan
transformator tersebut. memanfaatkan pengukuran arus yang
mengalir pada NGR dapat diketahui nilai
C. Perawatan NGR tahanannya. Fungsinya untuk membatasi arus
Salah satu metoda pentanahan trafo tenaga gangguan tanah.
adalah dengan menggunakan NGR. NGR Merk : Hubei Shaokin Electric
(Gambar 5) adalah sebuah tahanan yang Tipe : -
dipasang serial dengan neutral sekunder pada Tegangan : DZ6.6,3/400
transformator sebelum terhubung ke Resistansi : 9,09 Ohm
ground/tanah. Tujuan dipasangnya NGR Arus : 400A
adalah untuk mengendalikan besarnya arus Serial : 803206
gangguan yang mengalir dari sisi neutral ke Berat : 960 kg
tanah. Hal ini terkait dengan Pola Tanggal : 26-03-2008
pengamanan Trafo Tenaga disisi Sekunder
(Sistem Distribusi). Tabel 3. Hasil Perawatan dan Pengujian NGR sisi
A dan B.
No Jenis Pemeriksaan Hasil
1 Pengukuran Tahanan 9 Ω (30o C)
2 Pemeriksaan dan Cleaning Isolator Baik
3 Pemeriksaan Connection Baik
4 Pemeriksaan dan Cleaning NGR Baik
Pemeriksaan dan Cleaning bagian
5 Baik
dalam panel
Gbr. 5 Hubungan NGR pada pentanahan Pemeriksaan dan Cleaning bagian
6 Baik
Transformator luar panel

Ada dua jenis NGR, yaitu: Perawatan NGR dilakukan dengan


1) Liquid, yang berarti bahwa resistornya memasukkan tegangan dari alat pengukuran
menggunakan larutan air murni yang dan bisa didapatkan nilai resistansi dari
ditampung dalam bejana dan ditambahkan material isolator tersebut. Juga dilakukan
garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai pembersihan pada bagian luar dan dalam
resistansi yang diinginkan panel NGR.
2) Solid, NGR jenis padat terbuat dari
Stainless Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper IV. PENUTUP
Nickel, atau Nichrome yang diatur sesuai
nilai tahanannya. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Neutral grounding resistor berfungsi 1) Perawatan rutin dilakukan berdasarkan
sebagai pembatas arus dalam saluran netral keadaan peralatan dan jadwal yang sudah
trafo. Agar NGR dapat berfungsi sesuai ditentukan.
desainnya perlu dipastikan bahwa nilai 2) Perawatan tersebut meliputi pengujian
tahanan dari NGR tersebut sesuai dengan kekuatan isolasi pada kumparan trafo,
spesifikasinya dan tidak mengalami pengujian gas terlarut pada minyak trafo
kerusakan, untuk mengukur nilai tahanan dan pentanahan trafo tenaga.
NGR bisa dilakukan dengan menggunakan

Volume 8, No. 1, Januari 2014


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 36
3) Beberapa tujuan dilakukannya 9) Pengujian DGA (Dissolved Gas Analysis)
pemeliharaan adalah untuk meningkatkan adalah pengujian yang dilakukan untuk
reliability, availability dan effiency, melihat kandungan gas-gas yang terlarut
memperpanjang umur peralatan, pada minyak transformator. Jenis-jenis
mengurangi resiko terjadinya kegagalan gasnya adalah H2 (Hidrogen), CH4
atau kerusakan peralatan, meningkatkan (Methane), N2 (Nitrogen), O2 (Oksigen),
safety peralatan dan mengurangi lama CO (Carbon monokside), CO2
waktu padam akibat sering gangguan. (Carbondiokside), C2H4 (Ethylene), C2H6
4) Ada beberapa jenis pemeliharaan (Ethane), C2H2 (Acetylene).
peralatan, yaitu Predictive Maintenance 10) Pengujian DGA menggunakan metode
(Conditional Maintenance), Preventive Chromatography dimana gas akan
Maintenance (Time Base Maintenance), diekstrak dari sampel minyak
Corrective Maintenance dan Breakdown transformator dan melihat jumlah gas
Maintenance terlarut yang mudah terbakar kemudian
5) Beberapa gangguan yang umumnya dibandingkan dengan nilai standar.
muncul pada transformator tenaga adalah
menurunnya kualitas isolasi kertas pada REFERENSI
kumparan inti transformator, nilai resistasi
pentanahan yang berkurang dan adanya [1] Marsudi, Djiteng. “Pembangkit Tenaga
kandungan gas-gas yang mudah terbakar Listrik Jilid edisi 2”. Jakarta 2011.
pada minyak transformator. [2] PT. PLN (Persero) P3B. “Panduan
6) Pada gangguan kualitas isolasi kertas pada Pemeliharaan Trafo Tenaga” 13 Juni 2003
[3] http://ilmulistrik.com/pengukuran-tangen-
kumparan inti transformer biasanya
delta-winding-trafo-tenaga.html
dilakukan pengujian tangent delta, untuk
[4] http://inventor.grantadesign.com/en/notes/scie
gangguan nilai resistasi pentanahan
nce/material/S15%20Dielectric%20loss.html
dilakukan perawatan NGR dan untuk [5] http://ilmulistrik.com/neutral-grounding-
gangguan kandungan gas-gas yang mudah resistant.html
terbakar pada minyak transformator [6] http://www.oil-testers.com/Tan-Delta test
dilakukan pengujian DGA. sytems.html
7) Pengujian tangent delta adalah pengujian [7] http://web.ipb.ac.id/~tepfeteta/elearning/medi
yang dilakukan untuk mengukur nilai a/energi%20dan%listrik%20pertanian/materi
daya yang terdisipasi pada isolasi kertas %20web%20elp/bab%20IX%20Transformato
pada kumparan inti transformer. Semakin r%20dan%20mesin%20listrik/indexTransfor
mator.html
besar nilai daya yang terdisipasi, maka
nilai isolasi makin menurun. Pengujian
tangent delta menggunakan alat
pengukuran Megger yang menyuplai
tegangan sebesar 500 Volt selama
beberapa saat untuk mengukur nilai daya
yang terdisipasi.
8) Perawatan NGR(Neutral Grounding
Resistance) adalah perawatan yang
dilakukan untuk menjaga nilai resistansi
pentanahan dan menjaga kebersihan dari
panel dan material resistansi.

Volume 8, No. 1, Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai