Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU

AGENDA II - NILAI DASAR ASN


DIKLATSAR CPNS T.A 2021

Nama : dr. Anelia Tiara Suci


Instansi : POLDA SUMBAR
Tutor : Dr. Dra. KRISTIANA LUSIATI, M.Si.

Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan
tersebut, namun dalam impelemntasinya masih belum sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan masih
banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya pelayanan aparatur pemerintah. Keluhan pelayanan tersebut
diantaranya terkait dengan jangka waktu pelayanan yang tidak jelas, petugas pelayanan yang tidak
berkompeten, biaya atau tarif pelayanan yang tidak jelas, dan pengaduan masyarakat yang tidak ditanggapi.
Keluhan-keluhan masyarakat tersebut mencerminkan bentuk penyelenggaraan layanan yang tidak bermutu.
Keluhan-keluhan tersebut dapat muncul dikarenakan sebagai pelayan publik seorang aparatur
pemerintahan lupa esensi pelayanan yang seharusnya, yaitu memberi. Dalam memberikan pelayanan
seharusnya seorang aparatur negara harus bekerja berpedoman pada kode etik dan nilai dasar ASN. Serta
dalam penyelenggaraan pemerintahan harus berpegang pada konsep efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu. Sehingga akan tercapainya kepuasan bagi semua pihak, baik itu masyarakat penerima layanan,
pimpinan organisasi, organisasi, serta pegawai atau si pemberi layanan itu sendiri.
Bagaimana cara mengatasinya? Pada dasarnya, untuk mengatasi keluhan masyarakat mengenai
kualitas pelayanan publik. Berkaitan dengan mutu tentunya bisa dilakukan penerapan teknik perbaikan
mutu. Masalah apa yang menjadi keluhan masyarakat tentunya harus ditelaah, bisa menggunakan metode
PDCA atau diagram sebab akibat. Contoh sederhana, misalnya masalah petugas pelayanan yang tidak
berkompeten. Jika didalam sebuah organisasi tersebut SDMnya kurang, untuk mengatasi masalah yang
tidak kompeten, SDM yang diberi tanggung jawab bisa diikuti pelatihan agar kompetensi yang seharusnya
dapat dicapai. Tetapi jika SDM cukup, mungkin pimpinan perlu mengkaji ulang lagi posisi SDM
disesuaikan dengan kompetensinya.
Selain itu, saat ini partisipasi masyarakat pun sudah diminta untuk menilai kualitas pelayanan
public yang diatur dalam peraturan menteri yaitu Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat. Dengan adanya
peraturan ini, sebagai penyelenggara pelayanan publik dapat menjadikan aturan ini sebagai acuan dalam
peningkatan kualitas layananan, yang mana dalam peraturan ini sudah ada standar yang harus dipenuhi.
Salah satunya yaitu komponen standar pelayanan yang harus terpampang disetiap ruang pelayanan seperti:
1) dasar hukum pelayanan 2) persyaratan, 3) sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, 4) jangka waktu
penyelesaian pelayanan, 5) biaya/tarif pelayanan, 6) produk pelayanan, 7) sarana dan prasarana, 8)
kompetensi pelaksana, 9) pengawasan internal, dan 10) pengelolaan pengaduan mulai dari sarana
pengaduan masuk, penanganan pengaduan sampai dengan pengaduan tersebut diselesaikan. Dengan
merujuk pada standar ini diharapkan aparatur pemerintah sebagai pelayan publik dapat memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai