Dosen Pengampu :
Zulman Barniat,S.Sos,M.I.P
Di Susun Oleh :
Rosita 18021009
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Kelayanan Publik?
2) Bagaimana Implementasi Kebijakan Publik?
3) Bagaimana Dinamika Pelayanan Publik.
C. Permasalahan
Masalah yang akan dicari pemecahannya agar pembahasannya lebih
terperinci dalam menyikapi kinerja pelayanan publik untuk memenuhi
kepuasan pelanggan
BAB II
PEMBAHASAN
5. Kualitas Pelayanan
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi
mulai dari konvensional hingga yang lebih strategis.
Menurut American society for quality control (Lupiyoadi, 2001:144)
“Kualitas dapat diartikan sebagai keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristikkarakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten”. Menurut Goetsh dan Davis (Tjiptono,
2004:51) “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan”.
Pendapat lain yang senada mengenai dimensi atau ukuran kualitas
pelayanan dikemukakan oleh Fandy Tjiptono (1997:14) dalam
bukunya “Prinsip-prinsip Total Quality Service,”yaitu:
Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan
memuaskan.
Daya tanggap (responsiviness), yaitu keinginan para staf
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap.
Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, dan dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas
dari bahaya, resiko tau keragu-raguan.
Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
memahami kebutuhan para pelanggan.
Sementara itu, dari sisi kelembagaan, kelemahan utama terletak pada disain
organisasi yang tidak dirancang khusus dalam rangka pemberian pelayanan
kepada masyarakat, penuh dengan hirarki yang membuat pelayanan menjadi
berbelit-belit (birokratis), dan tidak terkoordinasi. Kecenderungan untuk
melaksanakan dua fungsi sekaligus, fungsi pengaturan dan fungsi
penyelenggaraan, masih sangat kental dilakukan oleh pemerintah, yang juga
menyebabkan pelayanan publik menjadi tidak efisien (Mohamad, 2003).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan.
https://primalifejournal.wordpress.com/2013/02/25/implementasi-kebijakan-
publik-2/
https://media.neliti.com/media/publications/1116-ID-kualitas-aparatur-
pemerintah-dalam-meningkatkan-pelayanan-di-dinas-pendidikan-ka.pdf