Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR

PENERIMAAN PASIEN DI IGD


No. Dokumen: No. Revisi Halaman

01 1/2
PEMERINTAH RSUD SMC
DAERAH KABUPATEN
KABUPATEN TASIKMALAYA
TASIKMALAYA

Ditetapkan oleh:
Tanggal Terbit : Direktur RS SMC
STANDAR 15 Mei 2020
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Efektif :
02 Juni 2020 dr. H. Iman Firmansyah, M.Mkes
NIP. 19730531 200212 1 002
PENGERTIAN Kegiatan penerimaan pasien yang berkunjung untuk mendapatkan
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
TUJUAN 1. Pasien segera memperoleh pelayanan medis sesuai dengan
kebutuhan.
2. Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin
sesuai tingkat kegawatdaruratannya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur nomor 800/676/RS SMC/2017 tentang
kebijakan akses pelayanan pasien dan kontinuitas pelayanan pada
Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten
Tasikmalaya.
PROSEDUR 1. Pasien masuk ruang gawat darurat.
KERJA 2. Pengantar/ keluarga pasien langsung mendaftar. Jika pasien
datang sendiri petugas datang keruang gawat darurat untuk
melakukan pengkajian identitas pasien, akan tetapi jika pasien
datang sendiri dan tidak sadar, petugas administrasi melakukan
pengkajian identitas pasien setelah kondisi pasien stabil dan
bisa dilakukan pengkajian.
3. Pasien langsung masuk ke ruang triase, keluarga / pengantar
mendaftar.
4. Dokter atau petugas medis melakukan triase sesuai dengan
tingkat kegawat daruratannya dan sesuai jenis penyakitnya
apakah pasien true emergency atau false emergency.
5. Petugas medis dan dokter triase memeriksa kondisi pasien.
6. Petugas medis dan dokter langsung menangani penderita
sesuai dengan kegawat daruratan sesuai dengan tupoksi
petugas kolaborasi sendiri-sendiri atau pelimpahan wewenang.
7. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui
oleh pasien/keluarga (informed consent).
8. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
penunjang, rawat inap), pasien/ keluarga menandatangani surat
penolakan..
PROSEDUR
PENERIMAAN PASIEN DI IGD
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

PEMERINTAH 01 2/2 RSUD SMC


DAERAH KABUPATEN
KABUPATEN TASIKMALAYA
TASIKMALAYA

9. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter


atau petugas medis berhak melakukan tindakan penyelamatan
bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien.
10. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat
pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telepon,
pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawat
darurat, untuk pemeriksaan rontgen, petugas medis
mengantarkan pasien ke unit radiologi.
11. Dokter mencatat hasil bacaan penunjang medik di dokumen
rekam medis dan salinannya tersimpan dalam dokumen rekam
medis.
12. Dokter triase mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi
di lembar emergensi dokumen rekam medis, serta menuliskan
resep, bila merupakan kasus kepolisian/ kriminal dituliskan juga
di lembar visum et repertum atas permintaan penyidik
kepolisian.
13. Dokter triase menentukan proses tindak lanjut pasien meliputi
rawat jalan, rawat inap, atau rujukan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Pendaftaran IGD

Anda mungkin juga menyukai