Anda di halaman 1dari 2

Ronde Keselamatan Pasien

Posted by RSD Madani Palu at 19:16

Program Praktis Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Ronde Keselamatan Pasien (RKP) adalah salah satu program Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) yang
cukup mudah dilaksanakan namun sangat bermanfaat dalam penerapan dan pelaksanaan KPRS.

Deskripsi Kegiatan

Ronde ini khusus mengenai Keselamatan Pasien!. Pimpinan RS atau wakilnya didampingi jajaran
manajemen dan profesi a.l. Komite Medis, Kelompok SMF, Komite / Bidang Perawatan, dan manajer lain
sesuai kebutuhan. Rombongan sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5-7 orang, agar percakapan dapat
berlangsung secra lebih akrab. Rombongan secara rutin mengadakan "peninjauan/inspeksi" keliling ke Unit /
bagian a.l.: UGD, ICU. Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Laboratorium, Radiologi, Poliklinik, Ruangan Rawat
Anak, Ruangan Rawat Bedah dsb. Di tiap unit yang dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan
diskusi khusus tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit (KPRS) kepada staf, juga kepada pasien/keluarga.
Frekuensi RKP disarankan 1 kali seminggu, lamanya ronde agar dibakukan misalnya sekitar 1 jam. Dan pada
satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya : RKP harus rutin dan konsisten, jangan ada
penundaan.

Maksud RKP

Memperlihatkan komitmen Pimpinan RS terhadap KPRS


Membuka komunikasi langsung Pimpinan dengan Staf Dokter, Perawatan dan staf lainnya.
Memantau langsung kemajuan penerapan KPRS termasuk Pelaporan Insiden.

Tujuan RKP

Meningkatkan jumlah Staf dan Karyawan yang yakin tentang pelaksanaan KPRS termasuk Sistem
Pelaporan Insiden tanpa hukuman (non-punitive)
Meningkatkan jumlah dan mutu Laporan Insiden
Meningkatkan jumlah informasi tentang KPRS langsung ke Pimpinan dari pihak pertama di
lapangan.
Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental dengan "safety"
Menurunkan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan / Adverse event)

Contoh pertanyaan kepada RKP


"Seingat Sdr, kemarin atau dalam beberapa hari terakhir ini apakah ada kejadian yang
menyebabkan seorang pasien lebih lama dirawat?" (Miskomunikasi, Obat terlambat, Hasil biopsi
terlambat)
Apakah ada kejadian yang menyebabkan seseorang pasien nyaris terluka?" (Perintah foto Ro dengn
kontras yang berhasil dibatalkan karena diketahui pasien tsb pernah alergi kontras)
"Akhir-akhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan pasien cedera?" (Komplikasi operasi,
timbulnya efek samping obat)
"Aspek-aspek lingkungan manakah yang bisa menyebabkan seorang pasien cedera?" (Gang di pintu
keluar UGD ke dalam RS agak sempit, Wastafel sering bocor di ruang anak sehingga membasahi
jalan keluar)
"Apakah ada yang dapat pimpinan lakukan untuk mencegah Kejadian Tidak Diharapkan
berikutnya?" (Perbaikan interaksi Dokter Spesialis, Perbaikan informasi hasil Lab/Ro)
"Menurut Sdr mengapa sistem atau lingkungan membuat Sdr gagal melaksanakan tugas secara
konsisten?" (Informasi tidak cukup, persyaratan yang sangat berlebihan, Supervisor susah dicari)
"Menurut Sdr bagaimana supaya RKP dapat berjalan lebih efektif?" (Direktur Utama/CEO agar
sering ikut, Ketua Yayasan sekali-kali ikut ronde, Kami dibeitahu langkah tindak lanjutnya sehingga
dapat ikut memonitor)
"Intervensi khusus bagaimana yang perlu dilakukan pimpinan agar pekerjaan Sdr manjadi lebih
aman bagi pasien?"
Bagaimana agar kita dapat dapat secara aktif mempromosikan budaya 'blame-free' serta
mengembangkan kebijakan pelaporan yang 'blame free'?"

Anda mungkin juga menyukai