PROGRAM INDUK
PANDUAN PEMBERIAN
MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI
STANDAR PAP 3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PONTIANAK
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMKIT BHAYANGKARA PONTIANAK
Tentang
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN GIZI
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak
: Polda Kalbar, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Gizi yang bermutu
tinggi;
2. bahwa agar pelayanan Instalasi Gizi di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Polda Kalbar
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Bhayangkara
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Instalasi Gizi di Rumah Sakit;
3. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan
Instalasi Gizi Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Polda Kalbar dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Polda Kalbar.
Ditetapkan :Pontianak
Pada tanggal : 02 FEBRUARI 2022
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA KALBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Salah satu yang tertuang dalam Undang – undang No.23 Tahun 1992 tentang
kesehatan bertujuan melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan serta memberi
kepastian hukum dalam rangka meningkatkan, mengarahkan dan memberi dasar bagi
pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan perlu
dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan termasuk peningkatan Pelayanan Radiologi di Rumah
Sakit.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan
keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolism tubuh. Keadaan gizi
pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan
penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang
semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Selain itu,
masalah gizi lebih dan obesitas erat hubungannya dengan penyakit degenerative, seperti diabetes
mellitus, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan penyakit kanker, memerlukan terapi gizi un tuk
membantu penyembuhannya.
B. Definisi
1. Pelayanan Gizi Rawat Inap
Pelayanan Gizi rawat adalah pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi,
diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan , penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi.
2. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
Pelayanan Gizi Rawat Jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari asesmen / pegkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan
monitoring evaluasi kepada klien / pasien di rawat jalan.
Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan penyuluhan
gizi.
C. Tujuan
Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelayanan gizi di Rumah Sakit Bhayangkara
Pontianak Polda Kalbar, hal ini karena pelayanan gizi adalah salah satu komponen penting dalam
penatalaksanaan pasien yang dapat berperan meningkatkan mutu gizi, sehingga pengobatan
terhadap pasien menjadi lebih terarah.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Skrining Gizi
a. Skrining dilakukan pada pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien masuk RS.
b. Metode skring dilakukan adalah (MST)
c. Bila hasil skrining menunjukkan pasien beresiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian /
assessment gizi dan dilanjutkan dengan langkah-langkah proses asuhan gizi terstandar
B. Proses Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT )
a. Assesment /Pengkajian Gizi.
b. Assesment Gizi terdiri atas anamnesa riwayat gizi, data biokoimia, pengukuran antropometri,
pemeriksaan fisik klinis dan riwayat personal
c. Menentukan diagnosis gizi.
d. Intervensi gizi.
e. Monev ( Monitoring dan Evaluasi ).
BAB IV
DOKUMENTASI
02 Februari 2022
drg. JOSEP GINTING, M.Si
AKBP NRP 74080924
Pemberian edukasi adalah proses dimana pasien dibantu memecahkan masalah gizi
Pengertian dan masalah dietnya dengan tujuan membuat perubahan yang diinginkan pada
kebiasaan makan untuk menjadi lebih baik
Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Polda Kalbar Nomor :
Kebijakan
Skep/ /I/2017 tentang Pelayanan Gizi
DitetapkanOleh :
TanggalTerbit
KARUMKIT BHAYANGKARA
STANDAR PROSEDUR
PONTIANAK POLDA KALBAR
OPERASIONAL
01 Januari 2017
drg. JOSEP GINTING, M.Si
AKBP NRP 74080924
Pemesanan makanan pasien adalah permintaan makanan pasien
Pengertian berdasarkan macam atau jenis diet pasien sesuai dengan status gizi dan
kebutuhan pasien.
Tujuan Tersedianya daftar pesanan makanan
Surat keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton
Kebijakan
Soedjarwo Pontianak Nomor : Skep/213/VII/2017 tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi memesan dan mencatat makanan di daftar pesanan makanan
berdasarkan status gizi dan kebutuhan pasien.
2. Ahli Gizi memesan makanan setiap pukul 19.00 WIB untuk makan
pagi, pukul 08.00 WIB untuk makan siang, dan pukul 13.00 WIB untuk
makan sore.
Prosedur
3. Ahli gizi merekap pemesanan makanan dan ditulis dalam bon
pemesanan makanan pasien.
4. Ahli gizi menyerahkan rekapan pemesanan makanan kepada pihak
ketiga melalui via SMS/telpon dan dokumen bon pemesanan makanan
untuk di olah.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Rekanan Cathering
PEMESANAN MAKANAN PASIEN
BUKTI